Anda di halaman 1dari 4

Nama : Amar Ramadhan

Nim :18722251006
Prodi : PPs Pendidikan Teknik Mesin 2018
Mata Kuliah : Manajemen Diklat Vokasional (UTS)

1. a) Bentuk dan struktur manajemen diklat vokasional

Input Data Pendidikan


a) Tenaga Guru
Proporsi Tenaga Kerja Data Base
b) Prasarana dan Sarana
lulusan Lokal Global On-line
c) Biaya dan sumber dana
d) Manjemen pendidikan

Peserta Didik KURIKULUM Proses Prediksi


Pendidikan LULUSAN Proyeksi
N

Input Kondisi Lingkungan


a) Geografi,demografi
Aspirasi b) Sosial,ekonomi &budaya Dunia kerja,
Masyarakat Industri, Data Base
c) IptekGlobalisasi Informasi
jasa , On-line
d) Transport & aksesibilitas
perdaganga

b) Tipe kepemimpinan situasional


 Gaya kepemimpinan situasional merupakan gaya kepemimpinan yang
dilakukan berdasarkan situasi yang ada. Penggunaan situasi untuk
menentukan apa saja hal yang akan dilakukan akan sangat penting agar suatu
organisasi bisa berjalan dengan baik. Perubahan situasi akan menyebabkan
perubahan kebutuhan yang ada pada anak buah. Perbedaan tersebut
menjadikan pemimpin harus memilih gaya kepemimpinan berbeda di situasi
anak buah yang berbeda.
c) Membangun hubungan untuk kompetensi peserta didik melalui
 Pola kerjasama program pemagangan/PKL
 Pola kerjasama program pelatihan
 Pola kerjasama program produksi (produksi inovatif)

2. Evaluasi
a) Pencapaian Tujuan dan Ketepatan Tujuan
Dalam evaluasi hendaknya dilakukan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan dan ketepatan tujuan. Artinya yaitu bahwa apakah diklat tersebut telah
mencapai tujuan yang diharapkan dan apakah tujuan tersebut tepat sesuai dengan kebutuhan
pelatihan.
b) Kurikulum
Dalam evaluasi akhir hendaknya dilakukan pengumpulan informasi yang berkaitan kurikulum
dan materi yang dibahas selama diklat berlangsung; yaitu antara lain apakah materi yang
dibahas sesuai dengan tujuan, apakah materi diklat terlalu sederhana, terlalu sulit, terlalu
teoritis dan lain sebagainya.
c) Fasilitator Diklat
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pengumpulan informasi tentang ‘fasilitator” yang
membantu proses terjadinya kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini perlu dilakukan
pengumpulan informasi yang menyangkut tentang keterampilan fasilitator, kemampuan
fasilitator dalam memfasilitasi diklat. Hal-hal yang perlu dievaluasi antara lain meliputi:
d) Peserta diklat
Pengumpulan informasi tentang peserta perlu juga dilakukan dalam evaluasi akhir untuk
mengetahui tingkat partisipasi peserta, perasaan peserta, kerjasama peserta dengan peserta
yang lain, kerjasama dengan fasilitator. Disamping itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah
kriteria peserta, apakah peserta yang terlibat dalam diklat sesuai dengan yang diharapkan
sebagaimana ditetapkan dalam kerangka acuan diklat, dan lain-lain.
e) Metodologi Pelatihan/ Efektifitas Diklat
Evaluasi pelatihan juga perlu mengumpulkan informasi tentang penggunaan dan pemanfaat
metoda dan efektifitasnya. Apakah metoda yang dipergunakan mampu mendorong keterlibatan
peserta, apakah metoda yang dipergunakan cocok dengan tujuan yang diharapkan, apakah
metoda yang dipergunakan sesuai dengan sifat isi materi diklat.
f) Penyelenggaraan Diklat
Penyelenggaraan diklat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan diklat yang seringkali
diabaikan. Pada umumnya, evaluasi penyelenggaraan lebih berfokus pada aspek sarana dan
prasarana.

3.

a) Merumuskan kompetensi kurikulum


 Fasilitator perlu berpedoman atau mengambil rumusan SK dan KD yang telah
disusun oleh badan yang terkait berdasarkan mata diklat yang diampu
 Fasilitator memilih SK dan KD yang telah dirumuskan oleh badan yang
terkait untuk setiap mata diklat.
 Pemilihan SK dan KD harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan dan mata
diklat. SK dan KD yang diambil menjadi pedoman dalam mengembangkan
komponen-komponen silabus berikutnya.
b) Aspek dalam menentukan kompetensi
 Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran di bidang kognitif. Misalnya, seorang
guru mengetahui cara melaksanakan kegiatan identifikasi, penyuluhan dan proses
pembelajaran terhadap siswa.
 Pengertian (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan afektif siswa. Misalnya,
ketika seorang guru akan melaksanakan kegiatan pembelajaran harus sudah
menguasai pemahaman yang baik terhadap keadaan siswa sehingga pembelajaran
tersebut akan berjalan dengan baik dan efektif.
 Keterampilan (skill), yaitu kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas atau
pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
 Nilai (value), yaitu suatu norma yang telah diyakini secara psikologis telah
menyatu dalam diri individu.
 Minat (interest), yaitu keadaan yang mendasari motivasi individu, keinginan yang
berkelanjutan dan orientasi psikologis. Misalnya, seorang guru yang baik selalu
tertarik dalam membina dan memotivasi siswa agar dapat belajar sebagaimana yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai