Anda di halaman 1dari 5

Zat besi

2.1.1.1 Asam folat


Suplemetasi folat sebelum hamil dan dalam 2 bulan pertama kehamilan terbukti
efektif mencegah defek pada neural tube. Dianjurkan wanita pada usia
reproduksi mengkonsumsi asam folat 0,4 mg/hari dan pada wanita hamil
mengkonsumsi 0,5 hingga 1,0 mg/hari.19 Selain itu suplementasi asam folat dan
zat besi direkomendasikan sebagai bagian dari antenatal care untuk
mengurangi resiko berat badan lahir rendah, anemia pada wanita hamil, dan
defisiensi zat besi.17 Skema rekomendasi suplementasi asam folat dan besi
disajikan pada tabel 3.
Tabel 5. Skema rekomendasi suplementasi asam folat dan besi pada wanita hamil17
Zat besi : 30–60 mg zat besi elemental
Dosis
Asam folat : 400 μg (0.4 mg)
Frekuensi Satu suplemen tiap hari
Sepanjang kehamilan dan sedini
Durasi
mungkin diberikan
Semua wanita hamil ; dapat juga
Target diberikan pada semua wanita pada usia
subur
Setting tempat Semua tempat

2.1.1.2 Kalsium
Kalsium dibutuhkan sebanyak 1200 mg/hari terutama pada trimester ke 3 untuk
perkembangan tulang janin. Asupan kalsium yang kurang dapat mengakibatkan
demineralisasi pada ibu karena janin akan mengambil kalsium dari ibu untuk
memenuhi kebutuhan kalsiumnya. Asupan kalsium yang cukup terbukti juga
menurunkan insidensi hipertensi gestational dan preeklampsia.14 Skema
rekomendasi suplementasi kalsium pada wanita hamil dapat dilihat pada tabel
4.18
Tabel 6. Skema rekomendasi suplementasi kalsium pada wanita hamil18
1,5 – 2,0 g kalsium elemental/hari (1g
kalsium elemental sama dengan 2,5 g
Dosis
kalsium karbonat atau 4,0 g kalsium
sitrate.
Tiap hari, dengan total dosis perhari
Frekuensi
dibagi dalam 3 kali pemberian.
Dari minggu ke 20 kehamilan hingga
Durasi
akhir kehamilan
Semua wanita hamil, terutama yang
Target beresiko tinggi mengalami hipertensi
gestational
Setting tempat Daerah dengan asupan kalsium rendah

2.1.1.3 Vitamin
Vitamin C dibutuhkan untuk sinstesis kolagen. Vitamin C juga memiliki peran
untuk meningkatkan absorbsi zat besi dari makanan. Asupan vitamin C yang
kurang dihubungkan dengan preeklampsia, anemia, dan berat badan lahir bayi
yang rendah. 14,16
Vitamin B dibutuhkan untuk sintesis protein dan asam amino janin. Vitamin B1
dan B2 dibutuhkan untuk melepaskan energi dari sel tubuh. Sehingga kebutuhan
B1 dan B2 akan meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan
energi, seperti yang terjadi pada wanita hamil.16 Sedangkan vitamin B6
diketahui membantu perkembangan sistem saraf dan berperan dalam
pencegahan eklampsia.14
Suplementasi vitamin D diperlukan pada wanita hamil yang tidak
mengkonsumsi susu secara adekuat serta jarang terkena sinar matahari.
Defisiensi vitamin D ini harus dihindari karena dapat menyebabkan berat badan
lahir bayi yang rendah.14 Suplementasi vitamin D tidak direkomendasikan
selama kehamilan untuk mencegah preeklampsia dan komplikasinya.19
Tambahan vitamin A dibutuhkan selama kehamilan untuk mendukung
pertumbuhan dan pemeliharaan janin, simpanan vitamin A janin, dan
pertumbuhan jaringan ibu. Kebutuhan vitamin A paling tinggi pada masa
trimester 3 karena pada saat tersebut merupakan pertumbuhan janin yang paling
cepat. Tambahan vitamin A sebesar 100 hingga 700 μg/hari dibutuhkan.16
Rekomendasi skema suplementasi vitamin A bagi wanita hamil disajikan pada
tabel 5.20
Pemberian vitamin yang berlebih perlu dihindari karena dapat mengakibatkan
abnormalitas janin. Misalkan pada pemberian vitamin A lebih dari 25,000
IU/hari (700μg) adalah bersifat teratogenik. Yang menimbulkan kelainan pada
urogenital, malformasi telinga, celah palatum, dan defek neural tube.14

Tabel 7. Skema rekomendasi suplementasi vitamin A pada wanita hamil20


Hingga 10 000 IU vitamin A (dosis
harian) atau
Dosis
Hingga 25 000 IU vitamin A (dosis
mingguan)
Frekuensi Tiap hari atau tiap minggu
Minimal dari minggu ke 12 kehamilan
Durasi
hingga persalinan
Target Semua wanita hamil
Daerah dengan prevalensi buta senja >
Setting tempat 5% pada wanita hamil atau pada anak
usia 24-59 bulan

Anda mungkin juga menyukai