Tugas Fermentasi
Tugas Fermentasi
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL II
TEKNIK FERMENTASI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
3. Tekanan Osmosis
Suatu tekanan osmosis akan sangat mempengaruhi mikroba jika
tekanan osmosis lingkungan lebih besar (hipertonis) sel akan
mengalami plasmolisis. Sebaliknya tekanan osmosis lingkungan yang
hipotonis akan menyebabkan sel membengkak dan juga dapat
mengakibatkan rusaknya sel. Olah karena itu dalam mempertahankan
hidupnya, sel mikroba harus berada pada tingkat tekanan osmosis yang
sesuai, walaupun sel mikroba memiliki daya adaptasi, perbedaan
tekanan osmosis dengan lingkugannya tidak boleh terlalu besar.
b. Faktor Intraseluler
Factor Intraseluler adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroba yang berasal dari dalam sel mikroba, meliputi struktur,
mekanisme, metabolisme, dan genetika.
1. Genetika Mikroba
Genetika mikroba adalah sifat turunan (hereditas) dari sifat induk dan
variasi sifat karakteristik mikrobia. Variasi sifat pada mikrobia dapat
terjadi karena perubahan genetic dan evolusi. Sifat mikroba sangat
bervariasi karena masing-masing mikroba mempunyai kemampuan
untuk beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya. Gen dari
mikroba dapat mempengaruhi pertumbuhan dari mikroba itu sendiri.
2. Struktur Mikroba
Struktur mikroba dipengaruhi oleh morfologi (bentuk), ukuran, dan
dinding sel dari mikroba. Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh
bentuk, ukuran dan dinding sel dari mikroba
3. Mekanisme Mikroba
Mekanisme kerja mikroba adalah cara kerja mikroba untuk
mempertahankan hidup dan tumbuh dalam suatu kultur.
4. Metabolisme Mikroba
Metabolisme mikroba merupakan reaksi kimia yang terjadi dalam sel
mikroba. Mikroba dapat mengubah zat kimia dan energi radiasi
kebentuk yang berguna untuk kehidupannya melalui proses respirasi,
fermentasi dan fotosintesis. Dalam fermentasi molekul bahan makanan
biasanya pecah menjadi dua bagian, dimana yang satu kemudian
dioksidasi oleh yang lainnya.
terganggu karena kadar DO yang tidak stabil. Agitasi berfungsi sebagai alat
penghomogen larutan fermentasi. Agitasi dilakukan pada kecepatan 600 rpm.
Pengadukan dilakukan oleh impeller yang berjumlah 3 buah. Semakin banyak
impeller di dalam fermentor semakin homogen larutan tersebut. Laju alir udara
dan pengadukan saling terkait satu sama lain. Pengaliran udara berfungsi untuk
menjaga suplai oksigen agar tetap sedangkan pengadukan akan meningkatkan laju
dispersi oksigen ke dalam larutan dan meratakan kadar oksigen di seluruh medium
fermentasi. Di pinggiran fermentor juga terdapat baffle yang berfungsi mencegah
terjadinya vortex (pusaran air) sehingga dapat meningkatkan efisiensi aerator.
Pengaturan udara keluar dan masuk fermentor dilakukan sedemikian rupa
sehingga kontaminasi dapat diminimalkan, yaitu dengan cara menggunakan filter
mikroba kapas pada aliran masuk dan menggunakan larutan CuSO4 yang bersifat
dimana:
X = massa sel saat t
X0 = massa sel awal
S = massa glukosa saat t
S0 = massa glukosa awal
b. Penentuan Laju Pertumbuhan Spesifik Maksimum (μmaks)
Laju pertumbuhan spesifik mikroorganisme (μ) diformulasikan sebagai:
Nilai μ akan bernilai maksimum bila bernilai mksimum. adalah gradian kurva
pertumbuhan yang mununjukkan jumlah sel ragi setiap waktu. Nilai maksimum
pada logaritmik, dimana terlihat jumlah mikroba yang tinggi dan konstan selama
beberapa saat.
Contoh soal:
1. Penentuan Growth Yield
X X X0
Y
S S0 S
Dimana :
X = massa sel pada saat t ( 5 jam ) berat kering mikroba = 0,18 gr
X0 = massa sel awal=0 gr
S = massa glukosa pada saat t=16,002
S0 = massa glukosa awal=100
0,18−0
Y =100−16,002
= 0,002 gr/gr
2. Menghitung Nilai :
Dik: X4= 8,3333, t4=5
X2=5,888,t2=2
ln 𝑋4 –ln 𝑋2
= 𝑡4−𝑡2
−1,77196 + 2,12026
=
5−2
= 0,17415 /jam
slopee
Time Time
Jika konsentrasi biomass double time dari X1 menjadi 2 X1 selama doubling time,
tD (=t2-t1) kemudian persamaan 4 menjadi:
Ln 2 = μ tD ................................... (5)
Sehingga hubungan antara doubling time dan specific growth rate diperoleh:
𝑡𝐷
= ln 2 ................................... (6)
𝜇
................................... (7)
Dimana
X0 dan S0 adalah konsentrasi awal biomass dan substrat.
X1 dan S1 adalah konsentrasi biomass dan substrat pada waktu tertentu
(biasanya pada akhir fermentasi).