Panduan Kredensial Dan Rekredensial Keperawatan-Dikonversi
Panduan Kredensial Dan Rekredensial Keperawatan-Dikonversi
3. Tenaga Keperawatan yang bukan pegawai RS Vita Insani tapi mendampingi dokter
dan memberikan pelayanan pada pasien di RS Vita Insani.
2. Ada buku putih (white book) yang dijadikan dasar panduan dalam melakukan
kredensial dan rekredensial. Buku putih ini berisi tentang ketentuan dokumen
persyaratan terkait kompetensi seperti ijazah, STR, sertifikat kompetensi, logbook,
surat orientasi di rumah sakit, surat keterangan sehat dll yang diperlukan. Isi utama
dari Buku Putih ini adalah Rincian Kewenangan Klinis.
3. Ada daftar kewenangan klinis yang telah disusun oleh panitia adhoc bersama Komite
Keperawatan dan disahkan oleh direktur ramah sakit.
Proses kredensial menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan pelayanan
keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar profesi. Proses
kredensial mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan.
Metode yang digunakan dalam kredensial sesuai dengan Peraturan Internal Staf
Keperawatan (Nursing Staf Bylaws) Rumah Sakit Vita Insani adalah metode portofolio
dan assesment kompetensi. Prosedur Proses Kredensial sebagai berikut :
1. Prosedur Kredensial tenaga keperawatan baru :
|) Perencanaan, rekruitmen, dan seleksi dilaksanakan oleh bidang keperawatan bekerja
sama dengan sekretariat RS Vita Insani.
2) Pada tahap seleksi penerimaan tenaga perawat, ijazah dan STR sudah dilakukan
verifikasi oleh sekretariat RS Vita Insani.
3) Pada tahap orientasi, sebelum tenaga perawat ditempatkan di unit keperawatan
dilakukan kredensial sbb :
Komite keperawatan melalui Sub komite Kredensial keperawatan melakukan proses
kredensial dengan mengumpulkan berkas antara lain : ijazah, verifikasi ijazah, sertifikat uji
kompetensi / No online / STR yang masih berlaku, SIPP.
Sub Komite Kredensial bekerja sama dengan Panitia adhoc melakukan review asesmen
pengetahuan, sikap, dan skill dari 12 core kompetensi perawat Indonesia. Proses
Kredensial dan hasil penentuan kewenangan klinis selanjutnya dilaporkan secara tertulis
oleh sub komite kredensial kepada ketua komite keperawatan . Ketua Komite Keperawatan
membuat rekomendasi /usulan Rincian Kewenangan Klinik yang layak menjadi
kewenangan klinik dari tenaga keperawatan yang bersangkutan kepada direktur RS Vita
Insani.
Direktur menerbitkan Surat Penugasan Klinik level Pra Perawat Klinik ( Perawat klinik 1
Supervisi ) dengan Rincian Kewenangan Klinik dengan supervisi ( dibawah pengawasan )
dalam satu periode tertentu melalui sekretariat RS Vita Insani.
2. Prosedur Kredensial
1:
Proses kredensialing mencakup review,verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen
dokumen yang berhubungan dengan kinerja perawat
Metode yang digunakan dalam proses kredensial adalah metode portopolio dan asesmen
kompetensi
Dokumen yang dikumpulkan pada proses kredensial harus terbaru (selalu Update) antara
lain :
a. Ijazah harus diverifikasi dari sumber aslinya atau melalui website ( SIVIL ).
b. Registrasi. Seperti Surat Tanda Registrasi (STR). C.
Lisensi. Seperti Surat Izin Kerja ( SIPP ),
d. Sertifikasi. Seperti Surat Uji Kompetensi profesi, dan sertifikat pelatihan.
£.
Serta Pengalaman pekerjaan.
4. Tahap kredensialing adalah :
I.
Perawat mengajukan permohonan kepada Ketua Komite Keperawatan untuk memperoleh
kewenangan klinis.
Ketua Komite Keperawatan menugaskan kepada Subkomite Kredensial untuk melakukan
proses kredensial.
Subkomite Kredensial dan panitia adhoc melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan
metode yang telah disepakati.
Seluruh proses kredensial dan hasil penentuan kewenangan klinis selanjutnya dilaporkan
secara tertulis oleh subkomite kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan untuk
diteruskan kepada direktur dan dijadikan bahan rekomendasi rincian kewenangan klinis
kepada direktur.
Direktur menerbitkan Surat Penugasan Klinis terhadap perawat bersangkutan.
3. Prosedur Re kredensial Re kredensial merupakan sebuah proses kredensial ulang
setiap 3 tahun, dengan
proses sebagai berikut :
1. Perawat mengajukan permohonan kepada Ketua Komite Keperawatan untuk
memperoleh kewenangan klinis.
2. Ketua Komite Keperawatan menugaskan kepada Subkomite Kredensial untuk
melakukan proses kredensial.
3, Subkomite Kredensial dan panitia adhoc melakukan review, verifikasi dan evaluasi
dengan metode yang telah disepakati.
4. Seluruh proses kredensial dan hasil penentuan kewenangan klinis selanjutnya
dilaporkan secara tertulis oleh subkomite kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan kepada direktur dan dijadikan bahan rekomendasi
rincian kewenangan klinis kepada direktur.
5. Direktur menerbitkan Surat Penugasan Klinis terhadap perawat bersangkutan.
ALUR PROSES KREDENSIAL
Perawat Mengajukan Kredensial ke Komite Keperawatan Morgan mengisi formulir aplikasi
dan persyaratan :
. Ijazah
. Surat Tanda registrasi (STR)
e Surat Izin ( SIPP/SIK )
. Sertifikat kompetensi
. Logbook
2 Surat pernyataan telah menyelesaikan program orientasi RS (untuk perawat baru)
Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
J
pora Keperawatan Melakukan Verifikasi syarat dan bukti pendukung
J
omite Keperawatan bersama Panitia Adhoc/Mitra Bestari Mengidentifikasi kewenangan
linis bedasarkan :
Bukti Pendukung
» Sertfikat Kompetensi « White Paper
Jl
omite Keperawatan Memberikan Rekomendasi Rincian Kewenangan Klinis Ke Direktur
J
Logbook
kont Keperawatan Melakukan Verifikasi syarat dan bukti pendukung
J
omite Keperawatan bersama Panitia Adhoc /Mitra Bestari Mengidentifikasi Kewenang
linis bedasarkan : « Bukti Pendukung « Logbook # White Paper