Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT VITA INSANI


RS VITA INSANI Jl. Merdeka No. 329
Pematangsiantar PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL TENAGA KEPERAWATAN
RS VITA INSANI
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis untuk melakukan tindakan keperawatan sesuai
lingkup prakteknya. Sedangkan re-kredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga
keperawatan yang telah memiliki kewenangan klinis untuk menentukan kelayakan
pemberian kewenangan klinis tersebut.
Proses kredensial merupakan salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan
standar praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya.
Kredensialing bertujuan untuk menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam
memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar
profesi dan melindungi keselamatan pasien bahwa perawat yang memberikan
asuhan keperawatan memiliki kompetensi dan kewenangan klimis yang jelas.
Komite Keperawatan di RS Vita Insani baru ditetapkan pada April 2016 dan melakukan
proses kredensial yang pertama kepada seluruh perawat pada tahun 2016, sesuai
peraturan yang berlaku pada Nursing Staf By Law bahwa Rekredensial dilakukan setiap 3
tahun. Sehingga dengan masa periode tersebut , maka tahun 2019 ini akan dilakukan
rekredensial terhadap seluruh perawat dan bidan yang ada di Rumah Sakit Vita Insani.
Karena amanah PMK Komite Keperawatan mengharuskan seluruh tenaga perawat/bidan
harus memiliki Surat Penugasan Klinis yang dikeluarkan oleh Direktur Rumah Sakit. IL.
PENGERTIAN
Proses Kredensial (Credentialing): proses evaluasi suatu rumah
sakit terhadap seorang untuk menentukan apakah yang bersangkutan layak diberi
kewenangan klinis (kewenagan klinisfclinical privilege) menjalankan tindakan medis /
keperawatan tertentu dalam lingkungan Tumah sakit tersebut untuk suatu periode
tertentu.
Proses Re-Kredensial (Re-Credentialing) : proses re-evaluasi oleh rumah sakit terhadap
perawat yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis (kewenangan klinisfclinical
privilege)) di rumah sakit tersebut untuk menentukan apakah yang bersangkutan masih
layak diberi kewenangan klinis untuk suatu periode tertentu
Kewenangan klinis (clinical privilege) : kewenangan klinis untuk melakukan tindakan
medis / Keperawatan tertentu dalam lingkungan rumah sakit tertentu berdasarkan
penugasan yang diberikan direktur Rumah Sakit.
Surat Penugasan (clinical Appointment) : surat yang diterbitkan oleh Kepala Rumah Sakit
kepada seorang Paramedis untuk melakukan tindakan medis / Keperawatan di rumah
sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang ditetapkan baginya BAB II
RUANG LINGKUP
Kredensial berbicara tentang lingkup kewenangan yang dimiliki oleh seorang tenaga
keperawatan. Sedangkan re kredensialing lebih sederhana karena re kredensialing adalah
proses yang dilakukan untuk untuk mementukan apakah yang bersangkutan masih layak
diberi kewenangan klinis untuk periode tertentu. Dan hasil akhir dari proses kredensial
dan rekredensial adalah diberikannya surat penugasan klinis oleh
direktur sesuai dengan rincian kewenangan klinis yang bersangkutan.
Kredensial dilakukan bagi :
1. Semua staf keperawatan .

2. Staf keperawatan jabatan fungsional ( Kepala ruangan )

3. Tenaga Keperawatan yang bukan pegawai RS Vita Insani tapi mendampingi dokter
dan memberikan pelayanan pada pasien di RS Vita Insani.

Re kredensial dilakukan bagi :


|. Staf keperawatan yang sudah memiliki kewenangan klinik dengan masa berlaku Surat
penugasan kliniknya sudah habis (3 tahun ). 2. Bagi perawat yang mengikuti pelatihan atau
adanya kewenangan klinis yang baru. BAB III TATA LAKSANA
Salah satu tugas Komite Keperawatan melalui Subkomite Kredensial adalah melakukan
kredensial dan re kredensialing terhadap seluruh tenaga keperawatan di rumah sakit. Ada
beberapa hal yang harus ada sebelum melakukan kredensial :
1. Ada team yang selanjutnya disebut sebagai panitia adhoc yang dibentuk oleh Komite
Keperawatan untuk melakukan kredensial. Panitia adhoc ini terdiri dari tenaga
perawat rumah sakit dan mitra bestari. Mitra bestari bisa berasal dari institusi
pendidikan jejaring ramah sakit, organisasi profesi, kolegium atau perawat di rumah
sakit lain.

2. Ada buku putih (white book) yang dijadikan dasar panduan dalam melakukan
kredensial dan rekredensial. Buku putih ini berisi tentang ketentuan dokumen
persyaratan terkait kompetensi seperti ijazah, STR, sertifikat kompetensi, logbook,
surat orientasi di rumah sakit, surat keterangan sehat dll yang diperlukan. Isi utama
dari Buku Putih ini adalah Rincian Kewenangan Klinis.

3. Ada daftar kewenangan klinis yang telah disusun oleh panitia adhoc bersama Komite
Keperawatan dan disahkan oleh direktur ramah sakit.
Proses kredensial menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan pelayanan
keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar profesi. Proses
kredensial mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan.
Metode yang digunakan dalam kredensial sesuai dengan Peraturan Internal Staf
Keperawatan (Nursing Staf Bylaws) Rumah Sakit Vita Insani adalah metode portofolio
dan assesment kompetensi. Prosedur Proses Kredensial sebagai berikut :
1. Prosedur Kredensial tenaga keperawatan baru :
|) Perencanaan, rekruitmen, dan seleksi dilaksanakan oleh bidang keperawatan bekerja
sama dengan sekretariat RS Vita Insani.
2) Pada tahap seleksi penerimaan tenaga perawat, ijazah dan STR sudah dilakukan
verifikasi oleh sekretariat RS Vita Insani.
3) Pada tahap orientasi, sebelum tenaga perawat ditempatkan di unit keperawatan
dilakukan kredensial sbb :
Komite keperawatan melalui Sub komite Kredensial keperawatan melakukan proses
kredensial dengan mengumpulkan berkas antara lain : ijazah, verifikasi ijazah, sertifikat uji
kompetensi / No online / STR yang masih berlaku, SIPP.
Sub Komite Kredensial bekerja sama dengan Panitia adhoc melakukan review asesmen
pengetahuan, sikap, dan skill dari 12 core kompetensi perawat Indonesia. Proses
Kredensial dan hasil penentuan kewenangan klinis selanjutnya dilaporkan secara tertulis
oleh sub komite kredensial kepada ketua komite keperawatan . Ketua Komite Keperawatan
membuat rekomendasi /usulan Rincian Kewenangan Klinik yang layak menjadi
kewenangan klinik dari tenaga keperawatan yang bersangkutan kepada direktur RS Vita
Insani.
Direktur menerbitkan Surat Penugasan Klinik level Pra Perawat Klinik ( Perawat klinik 1
Supervisi ) dengan Rincian Kewenangan Klinik dengan supervisi ( dibawah pengawasan )
dalam satu periode tertentu melalui sekretariat RS Vita Insani.
2. Prosedur Kredensial
1:
Proses kredensialing mencakup review,verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen
dokumen yang berhubungan dengan kinerja perawat
Metode yang digunakan dalam proses kredensial adalah metode portopolio dan asesmen
kompetensi
Dokumen yang dikumpulkan pada proses kredensial harus terbaru (selalu Update) antara
lain :
a. Ijazah harus diverifikasi dari sumber aslinya atau melalui website ( SIVIL ).
b. Registrasi. Seperti Surat Tanda Registrasi (STR). C.
Lisensi. Seperti Surat Izin Kerja ( SIPP ),
d. Sertifikasi. Seperti Surat Uji Kompetensi profesi, dan sertifikat pelatihan.
£.
Serta Pengalaman pekerjaan.
4. Tahap kredensialing adalah :
I.
Perawat mengajukan permohonan kepada Ketua Komite Keperawatan untuk memperoleh
kewenangan klinis.
Ketua Komite Keperawatan menugaskan kepada Subkomite Kredensial untuk melakukan
proses kredensial.
Subkomite Kredensial dan panitia adhoc melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan
metode yang telah disepakati.
Seluruh proses kredensial dan hasil penentuan kewenangan klinis selanjutnya dilaporkan
secara tertulis oleh subkomite kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan untuk
diteruskan kepada direktur dan dijadikan bahan rekomendasi rincian kewenangan klinis
kepada direktur.
Direktur menerbitkan Surat Penugasan Klinis terhadap perawat bersangkutan.
3. Prosedur Re kredensial Re kredensial merupakan sebuah proses kredensial ulang
setiap 3 tahun, dengan
proses sebagai berikut :
1. Perawat mengajukan permohonan kepada Ketua Komite Keperawatan untuk
memperoleh kewenangan klinis.
2. Ketua Komite Keperawatan menugaskan kepada Subkomite Kredensial untuk
melakukan proses kredensial.
3, Subkomite Kredensial dan panitia adhoc melakukan review, verifikasi dan evaluasi
dengan metode yang telah disepakati.
4. Seluruh proses kredensial dan hasil penentuan kewenangan klinis selanjutnya
dilaporkan secara tertulis oleh subkomite kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan kepada direktur dan dijadikan bahan rekomendasi
rincian kewenangan klinis kepada direktur.
5. Direktur menerbitkan Surat Penugasan Klinis terhadap perawat bersangkutan.
ALUR PROSES KREDENSIAL
Perawat Mengajukan Kredensial ke Komite Keperawatan Morgan mengisi formulir aplikasi
dan persyaratan :
. Ijazah
. Surat Tanda registrasi (STR)
e Surat Izin ( SIPP/SIK )
. Sertifikat kompetensi
. Logbook
2 Surat pernyataan telah menyelesaikan program orientasi RS (untuk perawat baru)
Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
J
pora Keperawatan Melakukan Verifikasi syarat dan bukti pendukung
J
omite Keperawatan bersama Panitia Adhoc/Mitra Bestari Mengidentifikasi kewenangan
linis bedasarkan :

Bukti Pendukung
» Sertfikat Kompetensi « White Paper
Jl
omite Keperawatan Memberikan Rekomendasi Rincian Kewenangan Klinis Ke Direktur
J

aa Menerbitkan SK. Penugasan Klinik berdasarkan rincian kewenangan klinis


ALUR PROSES RE-KREDENSIAL
rawat Mengajukan Re-Kredensial ke Komite Keperawatan dengan mengisi formulir aplikasi
dan persyaratan:
Ijazah terakhir

Surat Tanda registrasi (STR) yang masih berlaku


e Surat Izin ( SIP ) yang masih berlaku
e Surat kesehatan, hasil medikal chek up
» Sertifikat kompetensi 3 ( tiga ) tahun terakhir

Surat rekomendasi dari sub komite etik disiplin


4

Logbook
kont Keperawatan Melakukan Verifikasi syarat dan bukti pendukung
J
omite Keperawatan bersama Panitia Adhoc /Mitra Bestari Mengidentifikasi Kewenang
linis bedasarkan : « Bukti Pendukung « Logbook # White Paper

omite Keperawatan Memberikan Rekomendasi Rincian Kewenangan Klinis Ke Direktur


!
Direktur Menerbitkan SK Clinical Appointment berdasarkan rincian kewenangan klinis
BAB IV PENUTUP
Rumah sakit memiliki proses efektif untuk mengumpulkan, memperifikasi, dan
mengevaluasi kredensial ( lisensi, pendidikan, pelatihan , kompetensi dan pengalaman )
staf keperawatan yang diizinkan untuk memberikan perawatan pasien tanpa pengawasan.
Untuk itu perlu rumah sakit tetap menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik untuk
melindungi pasien. Demi menjaga keselamatan pasien dari tindakan perawat yang kurang /
tidak kompeten rumah sakit perlu mengambil langkah langkah pengamanan dengan cara
memberikan kewenangan klinis melalui mekanisme kredensial yang dilaksanakan komite
keperawatan. Untuk menjaga kualitas mutu pelayanan yang diberikan staf keperawatan,
maka Rumah Sakit Vita Insani melakukan kredensial dan rekredensial untuk para staf
keperawatan.
Kredensial keperawatan dilakukan untuk staf keperawatan yang bertujuan membantu
direktur RS Vita Insani pematangsiantar untuk menentukan kewenangan klinik hingga
diterbitkan Surat Penugasan Klinis yang sesuai kompetensinya. Sealain itu ddalam jangka
waktu 3 ( tiga ) tahun atau sesuai dengan masa berlaku Surat Penugasan Klinis sebelumnya
staf keperawatan tersebut akan dievaluasi kembali melalui proses rekredensial.
Seluruh kegiatan kredensial/ rekredensial dicatat dan didokumentasikan, dan berkas
proses kredensial/ rekredensialing masing masing tenaga keperawatan dipelihara.
Pematangsiantar, Jum 2019
Disusun oleh -aakaa :
LUTAANSANI | PEMATANGSIANTAR 21152 Donna Sinaga, S.Kep dr, Alpin Hoza, MM Ketua
Komite Keperawatan Direktur Utama RS Vita Insani
10

Anda mungkin juga menyukai