Anda di halaman 1dari 8

Muhammad Afta Syaifuddiin

161724015
3C-TPTL
Relay Buchholz dan Relay Jansen

Proteksi Transformator Daya


Fungsi transformator ialah memindahkan energi dari satu tegangan ke tegangan yang
lain secara magnetic. Pada operasinya trafo tenaga diproteksi dari gangguan yang mungkin
terjadi pada trafo. Relay pengaman transformator daya harus dapat mendeteksi adanya sumber
gangguan yang beradadi dalam maupun di luar transformator yang berada di daerah
pengamannya. Di samping itu adanya gangguan di luar daerah pengamannya bila rele yang
terkait tidak bekerja salah satu rele pada transformator harus bekerja.
Gangguan pada Transformator
1. Gangguan Dalam
Gangguan dalam (internal faults) adalah gangguan yang disebabkan karena adanya
gangguan yang terjadi di dalam transformator, gangguan itu antara lain:
a. Terjadi busur api yang kecil dan pemanasan lokal yang dapat disebabkan oleh:
 Cara penyambungan konduktor yang tidak baik
 Kontak-kontak listrik yang tidak baik
 Kerusakan isolasi antara inti baut
b. Gangguan pada sistem pendingin
Sebagaimana diketahui, banyak transformator daya mempergunakan minyak
transformator sebagai isolasi yang sekaligus merupakan bahan pendingin. Suatu
kenyataan adalah bahwa terjadinya suatu gangguan atau kerusakan di dalam
transformator, maka dalam minyak itu akan terbentuk sejumlah gas.
c. Gangguan hubung singkat
Pada umumnya gangguan ini dapat dideteksi karena akan selalu timbul arus maupun
tegangan yang tidak normal/tidak seimbang. Jenis gangguan ini antara lain, hubung
singkat antar belitan, yaitu:
 Hubung singkat antara kumparan dengan tanah
 Hubung singkat dua fasa
 Kerusakan pada isolator transformator
2. Gangguan Luar
Jenis gangguan luar (external faults) ini dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
a. Hubung singkat luar
Hubung singkat jenis ini terjadi di luar transformator daya, misalnya: hubung
singkat di bus, hubung singkat di feeder dan gangguan hubung singkat di sistem yang
merupakan sumber bagi transformator daya tersebut. Gangguan ini dapat dideteksi
karena timbulnya arus yang sangat besar, mencapai beberapa ratus kali arus
nominalnya.
b. Beban lebih (overload)
Transformator daya dapat beroperasi secara terus menerus pada beban
nominalnya. Apabila beban yang dilayani lebih besar 100 %, transformator daya akan
mendapat pemanasan lebih. Kondisi ini memungkinkan tidak segera menimbulkan
kerusakan pada transformator daya, tetapi apabila berlangsung secara terus-menerus
akan mengakibatkan umur isolasi bertambah pendek.
Contoh peralatan pengaman pada transformator adalah relay buchholz dan relay jansen.
Berikut adalah penjelasan dari relay buchholz dan relay jansen.
1. Buchholz relay

Gambar 1. Relay Bucholz


Di bidang distribusi dan transmisi tenaga listrik, relay Buchholz adalah alat
pengaman yang dipasang pada beberapa transformator dan reaktor daya yang diisi oli,
dilengkapi dengan reservoir minyak overhead eksternal yang disebut "konservator".
Relai Buchholz digunakan sebagai alat pelindung yang peka terhadap efek kegagalan
dielektrik di dalam peralatan. Penunjukan generik untuk jenis perangkat ini adalah
"relay detektor gas".
a. Aplikasi
Relai Buchholz telah diterapkan pada daya dan transformator distribusi
yang dipenuhi minyak setidaknya sejak tahun 1940-an. Relai terhubung ke pipa oli
antara konservator dan tangki oli transformator. Perpipaan antara tangki utama dan
konservator diatur sehingga setiap gas yang berevolusi dalam tangki utama
cenderung mengalir ke atas menuju konservator dan relai detektor gas.
Selain itu, fungsi dari Relay Buchholz ini adalah :
1. Untuk mengamankan traffo akibat arching, partial discharge dan over heating
2. Untuk mengamankan traffo dari ketidak normalan aliran minyak yang deras,
yang timbul pada waktu traffo mengalami gangguan serius.
b. Operasi

Gambar 2 prinsip kerja relay bucholz


Tergantung pada modelnya, relai memiliki banyak metode untuk
mendeteksi transformator yang rusak. Pada akumulasi gas yang lambat,
mungkin disebabkan oleh sedikit kelebihan, gas yang dihasilkan oleh
dekomposisi minyak isolasi terakumulasi di bagian atas relai dan memaksa
tingkat minyak turun. Saklar float pada relai digunakan untuk memulai sinyal
alarm. Tergantung pada desain, pelampung kedua juga dapat berfungsi untuk
mendeteksi kebocoran oli lambat.
Jika busur listrik terbentuk, akumulasi gas cepat, dan minyak mengalir
dengan cepat ke konservator. Aliran oli ini mengoperasikan sakelar yang
terpasang pada baling-baling yang terletak di jalur oli yang bergerak. Sakelar
ini biasanya akan mengoperasikan pemutus sirkuit untuk mengisolasi peralatan
sebelum kerusakan menyebabkan kerusakan tambahan. Relai Buchholz
memiliki port uji untuk memungkinkan akumulasi gas ditarik untuk pengujian.
Gas yang mudah terbakar yang ditemukan di relai menunjukkan beberapa
gangguan internal seperti overheating atau lengkung, sedangkan udara yang
ditemukan di relai hanya mengindikasikan tingkat oli yang rendah atau
kebocoran.
Melalui perangkat pengambilan sampel gas yang terhubung kontrol juga
dapat dibuat dari tanah. Tergantung pada persyaratan, relai Buchholz memiliki
koneksi flensa atau berulir. Relay klasik Buchholz harus memenuhi persyaratan
standar DIN EN 50216-2. Tergantung pada persyaratan, ia dilengkapi dengan
hingga empat (2 per float) switch atau switch-over switch, yang dapat mengirim
sinyal cahaya atau mematikan transformator.

Cara kerja adalah gas yang timbul di dalam trafo akan mengalir melalui
pipa dan tekanan gas ini akan mengerjakan relay dalam 2 tahap, yaitu :
a. Mengerjakan alarm (bucholz 1st) pada kontak bagian atas (1).
b. Mengerjakan perintah trip ke PMT pada kontak bagian bawah (2).
Analisa gas yang timbul pada relay bucholz adalah sebagai berikut :
a. H2 dan C2H2 menunjukkan adanya busur api pada minyak antara bagian-
bagian konstruksi
b. H2, C2H2 dan CH4 menunjukkan adanya busur api sehingga isolasi phenol
terurai, misalnya terjadi gangguan pada sadapan
c. H2, C2H4 dan C2H2 menunjukkan adanya pemanasan pada sambungan
inti.
d. H2, C2H, CO2 dan C3H4 menunjukkan adanya pemanasan setempat pada
lilitan inti.
Relay Buchholz beroperasi selama tiga kondisi:
1. Setiap kali gelembung gas terbentuk di dalam transformator karena
kesalahan parah.
2. Setiap kali tingkat minyak transformator turun.
3. Setiap kali minyak transformator mengalir dengan cepat dari tangki
konservasi ke tangki utama atau dari tangki utama ke tangki konservasi.
Diagnosis kesalahan
Sampel gas yang terperangkap dalam relai Buchholz dikumpulkan pada
saat terjadi kesalahan. Warna gas yang dikumpulkan menunjukkan jenis
kesalahan sebagai berikut:
a. Gas keputihan: ini disebabkan oleh busur listrik yang bersentuhan dengan
kertas, kapas dan sutra
b. Gas kekuningan: disebabkan oleh kayu dan kardus
c. Gas keabu-abuan: disebabkan oleh kerusakan sirkuit magnetic
d. Gas hitam: ini disebabkan oleh lengkungan bebas dalam minyak
Fitur perlindungan dalam relay Buchholz.
Relay Buchholz melindungi transformator dari kondisi berikut:
a. Laminasi inti hubung singkat
b. Hubungan pendek antara fase / pembumian
c. Terlalu panas dari belitan transformator
d. Kebocoran oli dari tangki utama.
e. Saluran masuk udara
Jika terjadi sedikit gangguan gas yang lewat dari tangki utama ke
konservatori terperangkap dalam relay. Level minyak sedikit lebih rendah,
sehingga bagian atas mengapung. Ini mengoperasikan kontak alarm. Hal yang
sama akan terjadi jika ada gas gratis di tangki utama.
Dalam kasus kesalahan parah seperti kebocoran oli, tingkat minyak inti
/ belitan terlalu panas dalam relai dan konservator jatuh terus menerus.
Akhirnya, relai Buchholz, pipa penghubung dan konservator dikosongkan dan
sakelar float bawah dioperasikan. Ini mengaktifkan kontak perjalanan dan
transformator terputus dari suplai.
Jika terjadi korsleting, pembangkit gas itu ganas dan menyebabkan
minyak mengalir dari tangki utama ke konservator. Ini menurunkan flap yang
dipasang pada float bawah dan mengaktifkan kontak trip, sehingga mengisolasi
pasokan input ke transformator, menghindari kesalahan parah.
Relai pertama kali dikembangkan oleh Max Buchholz (1875–1956)
pada tahun 1921.

Gambar 3 Letak Buchholz Relay


c. Gas gas yang timbul pada traffo, antara lain :
1. Panas : tidak berwarna dan tidak berbau
2. Flash over pada kayu : padat kekuning kuningan
3. Produk dekomposisi : abu-abu, hitam dan mudah terbakar
4. Panas lebih material isolasi : keputih-putihan, tajam, tidak terbakar
d. Pemasangan Relay Bucholz
Desain relay ini di buat dengan menggunakan rumah dari alumunium
yang dilengkapi dengan penutup kontak alarm dan tripping. Relay pendeteksi gas
(bucholz) di pasang diantara tangki utama dan konsrvator. Kemiringan pipa-pipa
penghubung antara tangki utama dengan relay bucholz dan dan konservator kurang
lebih 10 derajat. Relay bucholz ini di lengkapi dengan peralatan uji kontak yaitu
alarm dan tripping, yang dapat di uji fungsi dengan menekan atau menarik knob
yang tersedia.
e. Konstruksi
Relai Buchholz dapat digunakan pada transformer yang hanya memiliki
konservator. Itu ditempatkan di pipa yang menghubungkan konservator dan tangki
transformator. Terdiri dari ruang berisi minyak. Dua pelampung berengsel, satu di
bagian atas bilik dan yang lainnya di bagian bawah bilik yang menyertai sakelar
merkuri masing-masing ada di bilik yang diisi oli. Saklar merkuri pada pelampung
atas terhubung ke sirkuit alarm eksternal dan sakelar merkuri di bagian bawah
terhubung ke sirkuit trip eksternal.
f. Pemeliharaan Relay Bucholz
Untuk menjaga kehandalan relay bucholz, maka perlu dilakukan
pemeliharaan dan pengukuran pada relay ini. Pemeliharaan dan pengukuran pada
relay bucholz antara lain :
1. Pemeliharaan fisik : kontak alarm, tripping rumah relay, paking, gland kabel,
terminal pengawatan dan pelampung.
2. Pengukuran : ukur tegangan DC power supplay, ukur tahanan isolasi kabel
pengawatan, ukur tahanan kontak alarm dan trip.
3. Pengujian fungsi relay : fungsi alarm, fungsi tripping menggunakan peralatan
dan fasilitas yang tersedia pada relay bucholz (knob).
g. Keuntungan dan keterbatasan dari relay Buchholz
Keuntungan Relay Buchholz
1. Relai Buchholz menunjukkan kesalahan dan kesalahan antar belokan karena
pemanasan inti dan membantu dalam menghindari kesalahan parah.
2. Sifat dan keparahan kesalahan dapat ditentukan tanpa membongkar
transformator dengan menguji sampel udara.
Keterbatasan Relay Buchholz
Bisa merasakan kesalahan yang terjadi di bawah level oli saja. Relai lambat
dan memiliki rentang operasi minimum 0,1 detik dan rentang operasi rata-rata 0,2
detik.

2. Relay Jansen

Gambar 4 Relay Jansen


Relai Jansen adalah relai untuk mengamankan transformator dari gangguan di
dalam tap changer yang menimbulkan gas. Dipasang pada pipa yang menuju
conservator. Tap changer adalah alat yang terpasang pada transformator yang berfungsi
untuk mengatur tegangan keluaran (sekunder) akibat beban maupun variasi tegangan
pada sistem masukannya (input). Tap changer umumnya dipasang pada ruang terpisah
dengan ruang untuk tempat kumparan, dimaksudkan agar minyak tap changer tidak
bercampur dengan minyak tangki utama. Untuk mengamankan ruang diverter switch
apabila terjadi gangguan pada sistem tap changer, digunakan pengaman yang biasa
disebut rele jansen (buchholtnya tap changer).
Rele jansen dipasang antara tangki tap changer dengan konservator minyak tap
changer. Prinsip kerja rele jansen, yaitu :
1. Rele buchholz tap changer (jansen) untuk mengamankan ruangan beserta isinya
dari diverter switch.
2. Rele jansen akan bekerja apabila ada desakan tekanan yang terjadi akibat flash
over antar bagian bertegangan atau bagian bertegangan dengan body atau ada
desakan aliran minyak karena gangguan eksternal.
3. Prinsipnya ada aliran minyak yang deras, ada tekanan minyak sehingga ada
minyak mengalir ke konservator, goncangan minyak yang cukup besar, dan
semua itu menyebabkan katup akan berayun dan megerjakan kontak triping,
akhirnya melepas gangguan
Daftar pustaka

https://en.wikipedia.org/wiki/Buchholz_relay
https://owlcation.com/stem/How-does-a-Buchholz-relay-work
https://www.electricalclassroom.com/buchholz-relay-buchholz-relay-principle-html/

Anda mungkin juga menyukai