Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

‫السال م علئكم ورحمة اللة وبر كا تة‬

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Tugas
praktikum analisis bahan anorganik dan lingkungan tentang “Identifikasi
Dan Pemisahan Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+” terselesaikan dengan lancar.
Tugas ini disusun sebagai tugas pembelajaran dengan tujuan yang
lebih khusus untuk menambah pengetahuan tentang “Identifikasi Dan
Pemisahan Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+” dan bisa lebih mengetahui lebih
dalam dan peranannya di laboraturium.
Harapan saya semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi saya
sendiri dan pembaca. Saya telah berusaha sebisa mungkin untuk
menyelesaikan tugas ini namun masih jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan, maka saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini dan tugas berikutnya.

‫والسالم عليكم ورحمةاللة وبركا تة‬

Makassar , 21 September 2019

Penyusun

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 1


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................. 1

Daftar isi ............................................................................................ 2

1. BAB I : Pendahuluan ............................................................. 3

Latar belakang ....................................................................... 3

Rumusan masalah .................................................................. 3

Tujuan .................................................................................... 3

2. BAB II : Tinjauan pustaka ..................................................... 4

3. BAB III : Isi ........................................................................... 9

4. BAB IV : Penutup ................................................................. 15

Kesimpulan ............................................................................ 15

Saran ...................................................................................... 15

5. Daftar pustaka ........................................................................ 17

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 2


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Di sekitar kita dapat ditemukan banyak ion-ion terlarut seperti pada sungai,
limbah, air laut, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur
logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur
nonlogam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk
menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis
kualitatif. Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis
kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya.
Analisis kualitatif atau disebut juga analisis jenis adalah suatu cara yang
dilakukan untuk menentukan macam, jenis zat atau komponen-komponen bahan yang
dianalisis. Dalam melakukan analisis kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-sifat zat
atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya. Analisis kation dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara pemisahan dan identifikasi.

Rumusan Masalah :
1. Apa yang dimaksud dengan kimia analitik kualitatif?
2. Bagaimana cara menganalisis kation?
3. Golongan apa saja yang terdapat dalam analisis kation tersebut?

Tujuan :
1. Mengetahui kimia analitik kualitatif secara keseluruhan beserta
penjelasannya.
2. Memahami dan dapat menganalisis kation Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+
secara tepat.

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 3


3. Sebagai bahan referensi skaligus informatif bagi penulis dan lebih khususnya
bagi pembaca

BAB II

Tinjauan Pustaka

Kimia Analitik Kualitatif

Analisis Kualitatif merupakan metode analisis kimia yang digunakan untuk


mengenali atau mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion atau kation)
yang terdapat dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan fisikanya. Sifat fisika
suatu zat kimia adalah sifat yang dapat diamati dengan pancaindera dan sifat yang dapat
diukur tanpa mengubah susunan kimia zat tersebut. Sifat yang dapat diamati dengan
pancaindera adalah wujud/rupa, warna, bau, rasa, tekstur, terbentuknya gelembung gas,
dan terbentuknya endapan, sedangkan sifat yang dapat diukur tanpa mengubah susunan
kimia zat antara lain bobot jenis, indeks bias, titik didih, dan titik leleh/beku.

Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat.
Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau
contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan
mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan
banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Prosedur yang biasa digunakan untuk
menguji suatu zat yang tidak diketahui, pertama kali adalah membuat sampel (contoh)
yang dianalisis dalam bentuk cairan (larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang
dihasilkan dilakukan uji ion-ion yang mungkin ada. Kesulitan yang lebih besar dijumpai
pada saat mengidentifikasi berbagai konsentrasi dalam suatu campuran untuk ion,
biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses pengendapan,
selanjutnya dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut. Kemudian diadakan uji-uji
spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan dengan

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 4


menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang kan memberikan larutan atau endapan
berwarna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu.

2.2 Analisis Kation

1. Klasifikasi Kation
Kation-kation dikelompokkan dalam lima golongan yang bertujuan
untuk analisis kualitatif sistematik. Kation-kation digolongkan berdasarkan sifat-
sifat kation terhadap beberapa reagensia. Reagensia golongan yang biasanya
digunakan untuk klasifikasi kation adalah asam klorida, hidrogen sulfida,
amonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan pada
kemampuan suatu kation untuk bereaksi dengan reagensia-reagensia dengan
membentuk endapan atau tidak.

Ciri-ciri khas kelima golongan ini adalah:


a. Golongan I
Kation golongan I membentuk endapan dengan asam klorida encer.
Ion-ion golongan ini adalah timbel, merkurium (I) (raksa), dan perak.
b. Golongan II
Kation golongan II tidak dapat bereaksi dengan asam klorida, namun
dapat membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam
mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah merkurium(II), tembaga, bismut,
kadmium, arsenik (III), arsenik (V), stibium (III), stibium (V), timah (II),
dan timah (III)(IV).
c. Golongan III
Kation golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer atau
dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan
ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau
amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt (II), nikel (II), besi (II),
besi (III), kromium (III), aluminium, zink, dan mangan (II).

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 5


d. Golongan IV
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II,
dan III. Kation-kation pada golongan IV membentuk endapan dengan
amonium karbonat dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral
atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah: kalsium, strontium,
dan barium.
e. Golongan V
Kation-kation pada golongan V adalah kation yang umum yang tidak
bereaksi dengan reagensia-reagensia pada golongan sebelumnya. Kation ini
merupakan golongan kation yang terakhir yaitu ion-ion magnesium, natrium,
kalium, amonium, litium, dan hidrogen.

Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation


secara sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan masing-
masing golongan ke dalam sub golongan dan komponen-komponennya.
Pemisahan dalam golongan didasarkan perbedaan sifat kimianya dengan cara
menambahkan pereaksi yang akan mengendapkan ion tertentu dan
memisahkan dari ion-ion lainnya. Sebagai suatu gambaran, penambahan HCl
dalam larutan yang mengandung semua ion hanya akan mengendapkan
klorida dari ion-ion timbal (Pb2+), perak (Ag+) dan raksa (Hg2+). Setelah ion-
ion golongan ini diendapkan dan dipisahkan, ion-ion lain yang ada dalam
larutan tersebut dapat diendapkan dan penambahan H2S dalam suasana
asam. Setelah endapan dipisahkan perlakuan selanjutnya dengan pereaksi
tertentu memungkinkan terpisahnya golongan lain. Jadi dalam analisis
kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan,
berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa pereaksi antara lain adalah
asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida dan amonium karbonat.
Umumnya klasifikasi kation didasarkan atas perbedaan kelarutan dari
klorida, sulfida dan karbonat dari kation-kation tersebut. Skema di bawah ini
memperlihatkan pemisahan kation-kation dalam golongan I sampai dengan

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 6


V berdasarkan sifat kimianya. Setelah pemisahan dilakukan uji spesifik
untuk masing-masing kation.

Sistematika Analisis Kation

Prossedur yang biasa dilakukan untuk menguji suatu zat yang tidak
diketahui, pertama kali adalah membuat sampel yang dianalisis dalam
bentuk cairan (larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan
dilakukan uji ion ion yang maungkin ada.

Analisis campuran kation kation memerlukan pemisahan kation


secara sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan
golongan kedalam sub golongan dan komponen komponennya. Pemisahhan
dalam golongan didasarkan atas perbedaan sifat kimianya dengan cara
menambahkan pereaksi yang dapat mengendapkan ion tertentu dan
memisahkannya dari ion ion lainnya.
Analisis kuantitatif merupakan analisis yang di lakukan untuk
mengetahui unsur apa yang terdapat pada suatu sampel. Analisis kuantitatif
untuk zat anorganika terdiri dari Analisis anion dan analisis kation. Pada
analisis kation, yang dipelajari adalah tahapan analisis kuantitatif yang di
lakuakan sebagai berikut:
1. Analisis Pendahuluan
Pada cuplikan dilakukan “pemeriksaan pendahuluan” yaitu
pengamatan sifat fisik fisika yaitu warna , bau , bentuk dan test
kelarutan dalam air.
2. Tes Nyala
Untuk menganalisis suatu kation dalam cuplikan , dapat
dilakukan tes nyala.Beberapa logam mempunyai warna nyala
tertentu bila dipanaskan dalam bunsen dengan menggunakan kawat
Ni-Cr.

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 7


Tabel 3. Warna Nyala Pada Unsur Logam
Logam-logam Warna Nyala
Na Kuning
K Lembayung (kaca kobalt)
Li Merah Padam
Ca Merah Kuning
Sr Kuning Hijau
Cu + logam boraks Hijau
Pb, As, Sb, Bi Biru Muda

3. Penentuan Golongan Kation


Untuk identifikasi kation secara sistematis, harus dilakukan
pemisahan golongan.Setelah itu baru di lakukan uji spesifik setiap
kation yang ada dalam golongan tersebut untuk mengidentifikasi
keberadaan di dalam cuplikan.Dalam analisis kation ini terdapat lima
golongan :
 Golongan 1 : akan mengendap sebagai garam klor dalam
kondisi asam yang kuat.
 Golongan 2 : akan mgengendap sebagai garam sulfida atau
hidroksida dalam suasana sedikit basa.
 Golongan 3 : akan mengendap sebagai garam sulfida atau
diroksida dalam sedikit basa.
 Golongan 4 : tetap berada dalam larautan setelah
pemeriksaan kation golongan 1,2, dan 3.
 Golongan 5 : golongan 5 dapat di pisahkan langsung dari
golongan 1-4.karena gas mempunyai bau yang tidak enak
serat berbahaya , maka di gunakan tiosetamida sebagai
pengganti reaksi tioasetamida dengan air bila di panas kan
akan menghasilkan juga, tetapi berupa larutan.

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 8


BAB III

ISI
1. Golongan Kation I: Timbal (II), Merkurium (I), dan Perak (I)
Kation pada golongan pertama membentuk klorida-klorida yang tidak larut.
Tetapi timbel klorida sedikit larut dalam air sehingga tidak pernah mengendap
dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer pada suatu cuplikan; ion
timbel yang tersisa itu, diendapkan secara kuantitatif dengan hidrogen sulfida
dalam suasana asam bersama kation golongan kedua.
a. Timbel (Pb)
Timbel merupakan logam berwarna abu-abu kebiruan dengan rapatan
sebesar 11,48 g/ml pada suhu kamar. Timbel mudah larut dalam asam nitrat
dengan tingkat kepekatan sedang (8M), dan terbentuk nitrogen oksida:
3Pb + 8HNO3 3Pb2 + 6NO3- + 2NO + 4H2O

Gas nitrogen (II) oksida yang tidak berwarna bila tercampur dengan udara
akan teroksidasi menjadi nitrogen dioksida berwarna merah:
2NO (tidak berwarna) + O2  2NO2 (merah)
Dengan asam nitrat pekat dapat terbentuk lapisan pelindung berupa timbel
nitrat pada permukaan logam yang mencegah pelarutan lebih lanjut.

Reaksi-reaksi dari ion timbel (II)


1. Asam klorida encer
2. Hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer: endapan hitam
timbel sulfida
3. Larutan amonia
4. Natrium hidroksida

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 9


Pereaksi Pb2+

HCl Putih, PbCl2 ↓


+ NH3 Tdk ada prubahan
+ air panas Larut

H2S (+ HCl) Hitam, PbS ↓


+cc. NHO3 Putih, PbSO4
Didihkan Putih, Pb(OH)2 ↓
NH3 sedikit Tdk ada perubahan
+ berlebihan

NaOH, sedikit ↓putih, Pb(OH)2


berlebih Larut, [Pb(OH4)]2-

KI sedikit ↓ kuning PbI2


+ berlebihan Tdk ada perubahan

K2CrO4 ↓ kuning PbCrO4


+ NH3 Tdk ada perubahan

KCN, sedikit ↓ Putih Pb(CN)2


+ berlebihan Tdk ada perubahan

Na2CO3 ↓ Putih PbO, PbCO3


+ mendidih Tdk ada perubahan

Na2HPO4 ↓ Putih Pb3(PO4)2

Reaksi spesifik Benzidina (+Br2)


Warna biru

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 10


2. Golongan kation II: Merkurium (II), Timbel (II), Bismut (III), Tembaga
(II), Kadmium (II), Arsenik (III) dan (V), Stibium (III) dan (V), dan Timah
(II) dan (IV)
Kation golongan II tidak dapat bereaksi dengan asam klorida, namun dapat
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Ion-ion golongan ini adalah merkurium(II), tembaga, bismut, kadmium,
arsenik (III), arsenik (V), stibium (III), stibium (V), timah (II), dan timah
(III)(IV).

Stibium, Sb-Stibium (III)


Stibium adalah logam putih keperakan mengkilap yang memiliki titik lebur
630oC. Stibium tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer.
Senyawa-senyawa stibium (V) mengandung ion antimonat, SbO43-. Ciri-ciri
khasnya serupa dengan senyawa-senyawa arsenik padanannya.

Pereaksi Sb3+
H2S Merah jingga
Sb2S3
Larut
+ HCl pelarut, dididihkan
AgNO3 + HNO3/NH4OH
SnCl2
NH4-molibolat
KI Merah (SbI)3-
Air Putih, SbOCl
NaOH/NH4OH Putih, SbO3
Zink ↓ Hitam, Sb
HgCl2, sedikit berlebih
Reaksi spesifik Reagensia rodamin-B
Warna biru

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 11


3. Golongan kation III: Besi (II) dan (III), Aluminium, Kromium (III) dan
(VI), Nikel, Kobalt, Mangan (II) dan (VII), dan Zink.
Reagensia golongan: hidrogen sulfida (gas atau larutan air jenuh) dengan adanya
amonia dan amonium klorida, atau larutan amonium sulfida.
Reaksi golongan: endapan-endapan dengan berbagai warna: besi (II)
sulfida(hitam), aluminium hidroksida (putih), kromium (III) hidroksida (hijau),
nikel sulfida (hitam), kobalt sulfida (hitam), mangan (II) sulfida (merah jambu),
dan zink sulfida (putih).
a. Besi, Fe-Besi (II)
Besi murni adalah logam berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Besi
memiliki titik lebur pada 1535oC. Biasanya besi mengandung sejumlah kecil
karbida, silisida, fosfida, dan sulfida dari besi, serta sedikit grafit
Ø Identifikasi Besi
Identifikasi besi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
a. Kaliumheksasianoferat(II), K4Fe(CN)6
Membentuk endapan biru Prussian
4Fe3+ + 3Fe(CN)64------->Fe4[Fe(CN)6]3
b. Kalium tiosianat, KSCN
Larutan berwarna merah
Fe3+ SCN- ----->Fe(SCN)6

Tabulasi Kation Golongan IIIA

No Pereaksi Fe2+

1. NaOH, tanpa O2 Endapan putih, Fe(OH)2


+ berlebih Tak larut
+H2O2 Coklat keemasan, Fe(OH)3

2. NH3 Endapan putih, Fe(OH)2


+ berlebih Tak larut

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 12


3. H2 S Tak ada perubahan
+CH3OONa Endapan hitam, FeS

4. (NH4)2S Endapan hitam, FeS


+ O2 Endapan coklat, Fe2O(SO4)2
+ HCl ————–

5. KCN Endapan coklat kekuningan, Fe(CN)2


+ berlebih larut

6. K4[Fe(CN)6]2 Endapan putih, K2Fe[Fe(CN)6]


tanpa O2 Endapan biru muda
+ O2

7. K3[Fe(CN)6] Endapan biru tua


+ H2O2 ————-

8. (NH4)2CNS Tak ada perubahan

9. Na2HPO4 ————-
+ NaOH ————-

10. CH3COONa ————-


+ encerkan & panaskan ————-
+ berlebih & panaskan

11. Na2CO3 ————-


+ berlebih ————-

4. Golongan kation V: Magnesium, Natrium, Kalium, dan Amonium.


Pada golongan ini tidak terdapat reagensia golongan umum untuk kation-kation.
Kation-kation golongan V tidak bereaksi dengan asam klorida, hidrogen sulfida,
amonium sulfida atau dengan amonium karbonat. Hal yang dapat dilakukan
untuk mengidentifikasi ion-ion ini adalah dengan uji nyala atau reaksi khusus.
a. Kalium, K

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 13


Kalium adalah logam berwarna putih perak, lunak, memiliki titik lebur pada
63,5oC. Kalium tidak berubah pada udara kering namun dapat teroksidasi
dengan cepat pada udara lembab. Logam kalium menguraikan air dengan
dahsyat menghasilkan hidrogen dan terbakar dengan nyala lembayung.

Tabulasi Kation Golongan V

Pereaksi K+
NaOH
+ air
NaOH
+ berlebih
NH4CO3
Na2CO3
+ asam
Na2HPO4
+ CH3COOH
Kuning titan
Na3CO(NO2)6 ↓ kuning
+CH3COOH
H2C4H4O6
+ Na-asetat
HClO4 ↓ kristal putih
Uji nyala lembayung
Nessler
Pemijaran

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 14


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan :

1. Analisis Kualitatif merupakan metode analisis kimia yang digunakan untuk


mengenali atau mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion atau
kation) yang terdapat dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan
fisikanya. Sifat fisika suatu zat kimia adalah sifat yang dapat diamati dengan
pancaindera dan sifat yang dapat diukur tanpa mengubah susunan kimia zat
tersebut
2. Analisis kation dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya melalui
metode H2S, HCL, H2S, Dan NaOH. Analisis kation dapat dilihat dari
pemebentukan endapan serta warna yang dihasilkan. Terdapat beberapa
golongan kation yaitu kation golongan I, II, III, IV dan V. tetapi pada analisis
kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ hanya kation golongan 4 yang tidak termasuk dalam
bagian diatas sedangkan yang lain terdapat di salah satu bagian dari pembagian
golongan tersebut.

Saran :
Kami menyadari dalam penyajian makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan. Maka dari itu Kami mengharapkan kritik dan saran dari
Pembimbing dan teman-teman semua.

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 15


TANYA JAWAB
SESI PERTAMA
NO NAMA KELOMPOK PERTANYAAN

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 16


Daftar Pustaka

 Svehla, G. (Setiono & Pudjaatmaka, alih bahasa). 1985. Vogel Analsis


Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi 5 Bagian I dan Bagian II.
Jakarta: Kalman Media Pusaka
 http://wanibesak.files.com/2011/06/analisis-kation-dan-anion.pdf
 https://docs.google.com/file/d/0B_7lFpil7ZYOZWRBdy1RMEZwdFU/edit?pl
i=1
 Kumpulan Modul Praktikum Kimia Analitik 2008
 http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/onno/pendidikan/materi-
kejuruan/kimia/analisis-kimia/analisis_kation_dan_anion.pdf
 Day RA. Jr dan Al Underwood. 1992, Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi
Kelima, Erlangga, Jakarta
 Harjadi, W. 1990, Ilmu Kimia Analitik Dasar, PT Gramedia, Jakarta
 Keenan, W. Kleinfelter. 1999, Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta
 Vogel. 1985, Analisis Anorganik Kualitatif makro dan semimikro, PT.
Kalman Media Pusaka, Jakarta

Makassar, 25 September 2019


Praktikan Praktikan

( Waode Febri Nurfadhila ) ( Ichwan H )


Nis : 165549 Nis : 165430

Pembimbing

( Juniarti Pratiwi )

Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 17


Makalah Analisis Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+ 18

Anda mungkin juga menyukai