Penyusun
Tujuan .................................................................................... 3
Kesimpulan ............................................................................ 15
Saran ...................................................................................... 15
PENDAHULUAN
Di sekitar kita dapat ditemukan banyak ion-ion terlarut seperti pada sungai,
limbah, air laut, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur
logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur
nonlogam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk
menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis
kualitatif. Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis
kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya.
Analisis kualitatif atau disebut juga analisis jenis adalah suatu cara yang
dilakukan untuk menentukan macam, jenis zat atau komponen-komponen bahan yang
dianalisis. Dalam melakukan analisis kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-sifat zat
atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya. Analisis kation dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara pemisahan dan identifikasi.
Rumusan Masalah :
1. Apa yang dimaksud dengan kimia analitik kualitatif?
2. Bagaimana cara menganalisis kation?
3. Golongan apa saja yang terdapat dalam analisis kation tersebut?
Tujuan :
1. Mengetahui kimia analitik kualitatif secara keseluruhan beserta
penjelasannya.
2. Memahami dan dapat menganalisis kation Kation K+ , Fe2+ , Sb2+, Pb2+
secara tepat.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat.
Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau
contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan
mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan
banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Prosedur yang biasa digunakan untuk
menguji suatu zat yang tidak diketahui, pertama kali adalah membuat sampel (contoh)
yang dianalisis dalam bentuk cairan (larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang
dihasilkan dilakukan uji ion-ion yang mungkin ada. Kesulitan yang lebih besar dijumpai
pada saat mengidentifikasi berbagai konsentrasi dalam suatu campuran untuk ion,
biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses pengendapan,
selanjutnya dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut. Kemudian diadakan uji-uji
spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan dengan
1. Klasifikasi Kation
Kation-kation dikelompokkan dalam lima golongan yang bertujuan
untuk analisis kualitatif sistematik. Kation-kation digolongkan berdasarkan sifat-
sifat kation terhadap beberapa reagensia. Reagensia golongan yang biasanya
digunakan untuk klasifikasi kation adalah asam klorida, hidrogen sulfida,
amonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan pada
kemampuan suatu kation untuk bereaksi dengan reagensia-reagensia dengan
membentuk endapan atau tidak.
Prossedur yang biasa dilakukan untuk menguji suatu zat yang tidak
diketahui, pertama kali adalah membuat sampel yang dianalisis dalam
bentuk cairan (larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan
dilakukan uji ion ion yang maungkin ada.
ISI
1. Golongan Kation I: Timbal (II), Merkurium (I), dan Perak (I)
Kation pada golongan pertama membentuk klorida-klorida yang tidak larut.
Tetapi timbel klorida sedikit larut dalam air sehingga tidak pernah mengendap
dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer pada suatu cuplikan; ion
timbel yang tersisa itu, diendapkan secara kuantitatif dengan hidrogen sulfida
dalam suasana asam bersama kation golongan kedua.
a. Timbel (Pb)
Timbel merupakan logam berwarna abu-abu kebiruan dengan rapatan
sebesar 11,48 g/ml pada suhu kamar. Timbel mudah larut dalam asam nitrat
dengan tingkat kepekatan sedang (8M), dan terbentuk nitrogen oksida:
3Pb + 8HNO3 3Pb2 + 6NO3- + 2NO + 4H2O
Gas nitrogen (II) oksida yang tidak berwarna bila tercampur dengan udara
akan teroksidasi menjadi nitrogen dioksida berwarna merah:
2NO (tidak berwarna) + O2 2NO2 (merah)
Dengan asam nitrat pekat dapat terbentuk lapisan pelindung berupa timbel
nitrat pada permukaan logam yang mencegah pelarutan lebih lanjut.
Pereaksi Sb3+
H2S Merah jingga
Sb2S3
Larut
+ HCl pelarut, dididihkan
AgNO3 + HNO3/NH4OH
SnCl2
NH4-molibolat
KI Merah (SbI)3-
Air Putih, SbOCl
NaOH/NH4OH Putih, SbO3
Zink ↓ Hitam, Sb
HgCl2, sedikit berlebih
Reaksi spesifik Reagensia rodamin-B
Warna biru
No Pereaksi Fe2+
9. Na2HPO4 ————-
+ NaOH ————-
Pereaksi K+
NaOH
+ air
NaOH
+ berlebih
NH4CO3
Na2CO3
+ asam
Na2HPO4
+ CH3COOH
Kuning titan
Na3CO(NO2)6 ↓ kuning
+CH3COOH
H2C4H4O6
+ Na-asetat
HClO4 ↓ kristal putih
Uji nyala lembayung
Nessler
Pemijaran
PENUTUP
Kesimpulan :
Saran :
Kami menyadari dalam penyajian makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan. Maka dari itu Kami mengharapkan kritik dan saran dari
Pembimbing dan teman-teman semua.
Pembimbing
( Juniarti Pratiwi )