Anda di halaman 1dari 4

Penyegaran udara secara pasif

Penyegaran udara secara pasifuntuk bangunan di daerah tropis lembab meliputi dua hal , yaitu :

1. Pencegahan peningkatan panas udara di dalam ruang (aspek pendinginan)

2. Tersedianya lubang ventilasi untuk pergerakan udara di dalam bangunan/ruang (aspek


ventilasi)

Pencegahan peningkatan panas udara di dalam ruang dapat di usahakan melalui beberapa cara ,
seperti:

3. Perlindungan komponen pembentuk ruang (seperti dinding dan atap) agar terjadi arus
perpindahan panas dari luar ruang ke dalam ruang.

Misalnya : perlindungan gedung/ruang terhadap matahari dengan tanaman peneduh,


atap ganda, atau bahan penangkal termal.

4. Pengendalian pola aktivitas penghuni dan penggunaan alat-alat yang menghasilkan panas di
dalam ruang.

Misalnya : merokok di dalam ruang, penggunaan lampu, komputer, dll.

5. Pendinginan alami yang dapat berupa ventilasi (penyegaran udara secara aktif) dan
penyaluran dingin dari tanah.

Penyediaan lubang ventilasi untuk pergerakan/sirkulasi udara tetap di dalam gedung/ruang harus
memperhatikan hal-hal berikut :

6. Rancangan tapak dan pengaruh iklim mikro, seperti orientasi dinding untuk lubang ventilasi
terhadap lintasan matahari dan arah angin dominan.

7. Diusahakan udara segar masuk lewat lubang ventilasi di bagian bawah ruang dan udara bekas
keluar lewat lubang ventilasi di bagian atas ruang.

8. Lubang-lubang ventilasi diusahakan terlindungi dari sinar/radiasi matahari maupun air hujan
yang terbawa angin, dan dapat diatur (besar/kecilnya lubang).

Penyegaran udara secara aktif

Penggunaan udara secara aktif dapat dibedakan menurut dua aspek penyegaran udara, aspek
pendinginan dan aspek ventilasi.

Penyegaran udara (ventilasi) secara aktif dikategorikan menjadi dua menurut arah gerak udara di
dalam ruang. Arah gerak udara horizontal disebut ventilasi silang dan arah gerak udara vertikal disebut
gerakan udara ke atas.

Ventilasi silang (gerakan udara horizontal)

Angin dari ventilasi silang (cros -ventilation) menghasilkan penyegaran udara ventilasi terbaik karena,
selain terjadi pertukaran uadara di dalam ruang terjadi pula proses penguapan yang menurunkan suhu
pada kulit manusia. Dengan demikian, angin juga berpengaruh pada kenyamanan dan pengaturan
suhu efektif di dalam ruang.

Pergerakan udara di dalam ruang dapat diakibatkan oleh angin atau oleh perbedaan suhu antara
bagian yang terkena sinar matahari dan bagian yang terlindung.
Ventilasi vertikal (gerakan udara ke atas)

Ventilasi vertikal atau gerakan udara ke atas terjadi karena daya alami yang dinamai stack effect. Daya
ini terjadi akibat perbedaan suhu udara. Udara dengan suhu lebih tinggi mempunyai berat yang lebih
ringan sehingga akan bergerak ke atas dan tempat yang ditinggalkan akan diisi oleh udara dengan
suhu yang lebih rendah. Sistem ventilasi vertikal yang baik membutuhkan lubang udara keluar di
bagian atas ruang dan lubang udara masuk di bagian bawah.

Penyegaran udara secara mekanis

Jika penyegaran udara secara pasif tidak dapat mencapai kenyamanan, maka penyegaran udara di
bantu dengan peralatan penyegaran udara secara mekanis (kipas, pengudaraan paksa, dan
sebagainya). Dengan bantuan peralatan tersebut arus udara dapat diarahkan dan pembukaan masuk
dan keluar udara dapat dibuat jauh lebih kecil.

Akan tetapi, harus di perhatikan bahwa penyegaran udar pasif, walaupun tidak memuaskan
secukupnya, masih lebih baik dari pada alat penyegaran udara secara mekanis karena peralatan ini
tergantung pada adanya listrik serta pemeliharaan dan suku cadangnya.

Penyegaran udara (ventilasi) secara mekanis dapat dilaksankan dengan dua sistem paksaan yang
berbeda, yaitu:

9. Exhauster, sistem ventilasi yang menghisap udara bekas dari dalam ruang dan membuangnya
keluar 9dengan begitu udara segar masukke dalam ruang bertekanan rendah melalui bukaan
tertentu).

10. Intake ventilator, sistem ventilasi yang menghisap udara dari luar gedung dan
mengembuskan ke dalam gedung 9dengan begitu udara bekas didorong keluar melalui
bukaan tertentu).

Penyegaran udara dengan mesin pendingin

Penyegaran udara yang meliputi pendinginan dan pengudaraan (ventilasi) secara mekanis adalah
mesin pendigin dan peralatan distribusi udara (ventilator dan cerobong udara/duct) , yang lazim
dikenal sebagai air conditioning (AC).

Mesin pendingin:

- system kompresor menggunakan energi listrik untuk mendinginkan dengan freon sebagai cairan
pendingin
-system absorber dengan menggunakan gas atau energi surya untuk mendinginkan dengan ammonia
sebagai cairan pendingin

Peralatan disttribusi udara: ventilator dan cerobong mengatur aliran udara segar, dengan suhu dan
kelembapan yang sesuai dengan kebutuhan. Alat pengatur distribusi udara segar menggunakan
pengaturan suhu udara yang terpusat.

Pengaturan suhu udara terpusat menguntungkan karena lebih ekonomis dibandingkan alat pengatur
suhu udara ruangan, tetapi hanya mungkin kalau gedung yang membutuhkan pengaturan suhu udara
cukup luas.

Di daerah iklim tropis lembab, pengaturan suhu udara terbatas pada pendingian, pembersihan,
penghilangan lebab dan penggerak udara. Keempat fungsi tersebut dilakukan oleh mesin
pendingin(kompresor/absorbs), filter udara, pengatur kelembapan dan system penyebaran yang
terdiri tas kipas angina dan cerobong udara dingin. Kerugian pengaturan suhu udara terletak pada
filter udara yang memutuhkan perawatan, pada kompresor(yang menggunakan freon) dan cerobong
udara dingin yang merupakan sumber berbagai penyakit yaitu sick building syndrome.

Pengaturan suhu udara tekanan rendah terpusat digunakan pada gedung yang tidak terlalu besar dan
bergerak dari bawah ke atas. System pengaturan suhu udara ini yaitu udara bekas dan udara baru
diisap dan dicampur oleh kipas angin sebelum melewati filter udara. Kemudian, lewat mesin pendingin
yang sekaligus mengakibatkan hilangnya kelembapan sebagian, udara dingin disalurkan dengan kipas
angina ke tempat tujuan. Karena system ini bekerja dengan udara tekanan rendah, maka kecepatan
udara yang digunakan 2-8 m/s sehingga udara dingin ditiup langsung ke dalam ruangan tetapi
membutuhkan cerobong udara dingin dengan penampang besar (persegi panjang).

Pengaturan suhu udara tekanan tinggi terpusat dipakai pada Gedung yang luas(pencakar langit).
Karena cerobong udara dingin membutuhkan banyak ruang, dipilih kecepatan yang lebih tinggi (8-15
m/s) tetapi, kecepatan tinggi mengakibatkan bising karena gerak udara. Untuk mengatasinya dapat
menggunakan cerobong dingin dengan bentuk pipa bulat dan udara tidak boleh langsng ditiup ke
dalam ruangan. Biasanya dipilih diffusor di bagian langit-langit atau di sisi bawah tepi dinding.

Udara dingin yang bertekanan tinggi tekanan udara


dalam ruangan juga tinggi, system ini tidak membutuhkan kipas
angin untuk udara bekas . udara bekas dipaksa keluar pada
pembukaan dinding atau langit-langit. Sebaiknya pembukaan
diletakkan dibelakang lampu sehingga panas lampu langsung ikut
disalurkan keluar.

4.4 Petunjuk untuk menciptakan kenyamanan termal dalam ruang

Beberapa hal yang meliputi perlunya udara segar, daerah nyaman, perilaku penghuni, pencapaian
kenyamanan dan kualitas udara di luar bangunan

1. Kebutuhan udara segar

System penyegaran udara menyediakan kebutuhan udara segar tetapi harus dikendalikan dengan
jumlah, kecepatan dan kondisi termal. Udara segar yang panas, lebab atau berkecepatan tinggi dapat
menimbulkan ketidaknyamanan bagi penghuni

2. Daerah nyaman

3. Perilaku penghuni

Untuk meningkatkan kenyamanan termal di dalam ruang dapat dilakukan dengan pemilihan lahan,
perencanaan, aturan denah dan konstruksi. Selain itu, dengan kegiatan buka dan tutup, memasang
kerai, menyirami pelataran depan yang diperkeras. Tindakan manusia dapat mengurangi pencemaran
udara dengan menghemat energi listrik dan menggantinya dengan bahan bakar minyak untuk AC dll)

4. Pencapaian kenyamanan

Dalam pencapaian kenyamanan terkadang Gedung tidak dapat memenuhi semua kebutuhan
penghuni tetapi geudng yang dianggap nyaman jika 80% dari keinginan penghuni untuk 90% jangka
waktu mereka di dalam serta 10% hari dengan cuaca terburuk tidak masuk dalam pertimbangan.

5. Kualitas udara di luar bangunan

Kualitas udara di luar mempengaruhi kondisi udara di dalam. Bila udara di luar tercemar maka terjadi
polusi seperti di kota-kota besar sehingga diperlukan enyaringan udara seperti menambahkan oksigen
dll. Udara tercemar bila dibiarkan dapat masuk ke dalam dan meinmbulkan masalah kesehatan
penghuni.

Udara yang tercemar juga dapat meningkatkan suhu kota dan kehangatan suhu di dalam kota pada
siang hari meningkat di pusat kota rata-rata 1-2oC sehingga udara tercemar membentuk kanopi kabut
yang mengurangi sinar matahari langsung dan cahaya alam. Pada malam hari kanopi tersebut
mengurangi pemantulan suhu permukaan bumi ke angkasa, mengakibatkan meningkatnya suhu
sampai 6oC dan menghalangi angin sejuk masuk ke dalam kota.

Dalam situasi udara dari luar tidak dapat dibiarkan


masuk ke dalam ruang karena tercemar/panas,
maka penyegaran udara dilakukan secara mekanis
yang merupakan alternatif yang tidak
terhindarkan.

Anda mungkin juga menyukai