DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BUKIT SELABU
Jln. Poros Desa Bukit Selabu Kec. Batanghari Leko Kode Pos 30755
Email : Pkm_bselabu@yahoo.com / No. Hp : 0821 5186 4161
A. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan yang paling
besar dan terdepan dalam mewujudkan komitmen peningkatan mutu pelayanan
kesehatan. Melalui program pelayanan Puskesmas, diharapkan akan tercapai
masyarakat yang mandiri. Salah satu program pokok pelayanan kesehatan di
Puskesmas adalah pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA).
Pelayanan KIA di Puskesmas merupakan salah satu Upaya Kesehatan
Wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap Puskesmas sesuai Permenkes
Nomor 75 Tahun 2014 yang mengatur tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
Salah satu Program Pokok Puskesmas adalah pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak dan Keluarga Berencana. Hal ini juga merupakan salah satu upaya dalam
menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan.
Pelayanan KIA di Puskesmas dilakukan dengan pendekatan pelayanan di
dalam gedung dan pelayanan di luar gedung. Didalam gedung diantaranya ANC
terpadu, pemeriksaan nifas dan pelyanan KB, imunisasi bayi dan Ibu hamil
dll,serta pelayanan diluar gedung meliputi pelacakan kematian Ibu dan Bayi,
kunjungan Ibu hamil resiko tinggi, kunjungan neonatal resiko tinggi, kunjungan
nifas resti, safari KB, dll. mendukung sektor kesehatan pada RPJMN 2015-2019
sebagai program prioritas pembangunan kesehatan Indonesia serta
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia
seutuhnya.
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih
diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak,
terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin
dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Terkait SDGs bahwa target sistem kesehatan nasional yaitu pada goals ke
3 menerangkan bahwa pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di
bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup,mengakhiri kematian bayi dan balita yang
dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian
Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian
Balita 25 per 1.000 kelahiran hidup, mengurangi sepertiga kematian prematur
akibat penyakit tidak menularmelalui pencegahan dan perawatan, serta
mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental, Pada 2030 menjamin akses
semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk
keluarga berencana(KB), informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan
reproduksi ke dalam strategi dan program nasional (Permenkes RI,2015).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012,
AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target yang harus
dicapai pada tahun 2015. Sedangkan untuk AKB yaitu 39 per 1.000 kelahiran
hidup. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam menurunkan AKI dan AKB bukan
hanya melalui penanganan saat terjadi kegawatan namun perlu juga upaya
pencegahan yaitu dengan mengadakan penyuluhan yang berhubungan dengan
kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja.
Dalam kegiatan Kesehatan Ibu dan anak setiap petugas harus
melaksanakannya sesuai dengan Visi Puskesmas yaitu Menjadikan Masyarakat
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bukit Selabu sehat dan mandiri tahun 2022
dan sesuai dengan tata nilai Puskesmas yaitu SAWIT (Senyum, Akurat,
Wawasan, Ikhlas dan Terampil) sehingga meningkatkan keterpaduan kerja antar
program dan meningkatkan produktifitas kerja supaya mencapai tujuan
Puskesmas dan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
B. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari
derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan
atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
AKI Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2018 tercatat sebanyak … orang,
dan AKB tercatat sebanyak .. orang. Untuk wilayah Batanghari Leko jumlah AKI
dan AKB sebanyak .. kematian ibu dan .. kematian bayi. Sedangkan untuk
wilayah kerja Puskesmas Bukit Selabu sendiri jumlah AKI dan AKB adalah nol.
Diartikan masih ada kejadian di wilayah kerja Puskesmas Bukit Selabu dengan
demikian masih sangat diupayakan untuk menekan AKI dan AKB di tahun 2019
ini diharapkan pula masih nol.
C. TUJUAN KEGIATAN
1. TUJUAN UMUM
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya, Menurunkan angka kematian
dan kesakitan AKI dan AKB Indonesia.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku),
dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan
menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga dan masyarakat sekitarnya.
b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak
prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat.
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita,
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan ibu meneteki.
d. Meningkatnyan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita. Meningkatnya
kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak
prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
1. Temu Muka
2. Observasi
3. Ceramah
4. Diskusi/Curah Pendapat
5. Wawancara
6. Pengamatan
7. Tanya Jawab
1. LINTAS PROGRAM
N PROGRAM UPAYA
O
1 P2P Apabila ditemukan hal-hal di dalam program KIA yang berkaitan
dengan program PM dapat dikonsultasikan kepada pelaksana
program P2P
2. LINTAS SEKTOR
No. Lintas Sektor Peran Lintas Sektor
Terkait
1. Camat Membuat kebijakan setempat untuk mendukung
kegiatan UKM KIA-KB
Mendukung pelaksanaan program KIA melalui
pertemuan lintas sektor dalam rangka meningkatkan
mutu KIA perorangan dan masyarakat.
2. Lurah Mendukung pelaksanaan program KIA melalui
pertemuan lintas sektor dalam rangka meningkatkan
mutu KIA perorangan dan masyarakat.
3. Tokoh Masyarakat Mendukung pelaksanaan program
Sebagai penggerak warga di wilayah
4. Kader Kesehatan Mendukung pelaksanaan program KIA dalam
hal menyampaikan data Ibu hamil, bayi dan balita
dalam rangka meningkatkan mutu KIA perorangan
dan masyarakat.
5. Jejaring Puskesmas Turut serta dalam pelaksanaan Program KIA,
(BPM, Klinik, RS) Pelayanan KIA & KB, menjalankan kegiatan
Puskesmas.
Membuat laporan pelaksanaan program KIA.
6. TK PAUD Turut serta dalam pelaksanaan Program KIA
yaitu SDIDTK.
G. SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan program KIA-KB yaitu
1. Ibu hamil,
2. Ibu bersalin,
3. Ibu nifas,
4. Ibu menyusui,
5. BBL, Neonatus, bayi, balita,
6. Wanita Usia Subur
7. Pasangan usia subur.
8. Keluarga/Pengasuh
9. Kader Kesehatan
10. Guru PAUD/TK
11. Anak Pra-sekolah dan orang tua
BULAN
NO KEGIATAN
JU
JAN FEB MAR APR MEI JUL AGS SEP OKT NOV DES
N
1
Peningkatan 10 13 2 1
Kapasitas Bidan
Pemeriksaan HB
dan Golongan
Darah pada ibu
hamil
a. Desa bukit
20
selabu
b. Desa bukit
26
2 sejahtera
c. Desa bukit
25
pangkuasan
d. Desa talang
24
buluh
e. Desa sungai
23
napal
f. Desa ulak
22
kembang
Pemantauan
3 tumbuh kembang 14
balita
Supervisi
pelaksanaan kelas
ibu hamil
a. Desa bukit
24
selabu
b. Desa bukit
25
sejahtera
4 c. Desa bukit 27
pangkuasan
d. Desa talang
28
buluh
e. Desa sungai 29
napal
f. Desa ulak
31
kembang
5 Supervisi monev
laporan KIA ke
desa
a. Desa bukit 3
selabu
b. Desa bukit 3
sejahtera
c. Desa bukit 3
pangkuasan
d. Desa talang
3
buluh
e. Desa sungai 3
napal
f. Desa ulak 3
kembang
Pelaksanaan
6 Kelas Ibu Hamil 10
dan Ibu Balita
Orientasi
7 Peningkatan ANC 5
terpadu
Pelacakan kasus
8 kematian ibu dan Jika ada kasus kematian
bayi
Pemanfaatan
9 Buku KIA Setiap ada ibu hamil baru
Pemeriksaan Hb,
GDS, PU dan
10 golongan darah Setiap hari saat pelayanan
pada saat ANC
Pemeriksaan
PPIA, IMS dan
11 HbSag pada saat Setiap hari saat pelayanan
ANC
2. PELAPORAN
Laporan Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dibuat oleh Pelaksana
Program dan Penanggung jawab Program dilakukan setelah selesai
melakukan kegiatan. Laporan ditujukan kepada Kepala Satuan Pelayanan
UKM dan tembusan kepada Pelaksana Program .
2. PELAPORAN :
Dilakuan pelaporan pelaksanaan kegiatan program KIA-KB oleh Kepala
Satuan Pelayanan UKM kepada Kepala Puskesmas.
3. EVALUASI KEGIATAN :
Evaluasi Kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai. Apabila ada hal-hal
yang perlu dirubah atau diperbaiki maka untuk tahun berikutnya diadakan
revisi.