ATELEKTASIS
DISUSUN OLEH:
Rumaisha Alkatiri, S.Ked
111 2018 2127
SUPERVISOR PEMBIMBING:
dr. Andarias Tambolang, Sp. Rad
1
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing
2
BAB I
PENDAHULUAN
sempurna dan menyiratkan arti bahwa alveolus pada bagian paru yang terserang
seluruh paru dengan atau tanpa pergeseran mediastinum. Ini berbeda dengan
konsolidasi ketika volume paru-paru normal. Dalam praktek klinis, seringkali ada
berkurangnya pertukaran udara perifer didalam paru. Seorang klinisi harus dapat
dan bronkoskopi.2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
karena itu, anatomi maupun fisiologi paru disesuaikan dengan fungsi ini.
Secara anatomi, fungsi pernapasan ini dimulai dari hidung sampai ke paru.
sebagai konduksi (pengantar gas) dan bagian yang berfungsi sebagai respirasi
antara atmosfir dan jalan napas. Oleh karena itu, bagian ini seakan-akan tidak
berfungsi, dan disebut dengan “dead space”. Akan tetapi, fungsi tambahan dari
respiratorius.5
4
Gambar 1. Saluran pernapasan manusia6
sering disebut dengan unit paru (lung unit), yang terdiri dari bronkiolus
respiratorius, duktus alveolaris, atrium dan sakus alveolaris. Bila ditinjau dari
hingga sampai bagian yang keenam belas sebagai bagian yang berperan
percabangan yang kedua puluh sampai kedua puluh dua yang merupakan
5
percabangan duktus alveolaris dan sakus alveolaris adalah percabangan
paru yang berbeda. Paru-paru manusia terdiri dari 5 lobus, dan 18 segmen. Paru
kanan memiliki 3 lobus dan 10 segmen. Paru kiri memiliki 2 lobus dan 9 segmen.
Untuk paru kanan, lobus pertama yaitu lobus superior, dengan segmen terdiri
dari apical, posterior, dan anterior. Lobus kedua yaitu lobus medius, dengan
segmen terdiri dari lateral, medialis, dan superior. Lobus ketiga yaitu lobus
6
inferior, dengan segmen terdiri dari medial basal, anterior basal, lateral basal,
dan posterior basal. Untuk paru kiri, lobus pertama yaitu lobus superior, dengan
segmen terdiri dari apical, posterior, anterior, superior, dan lingual inferior.
Lobus kedua yaitu lobus inferior, dengan segmen terdiri dari superior,
digunakan oleh sel tubuh dan untuk mengeluarkan CO2 yang diproduksi oleh sel.
Respirasi mencakup dua proses yang terpisah tetapi berkaitan : respirasi internal
nonrespiratorik berikut :
7
- Membantu mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengubah
2.2 Atelektasis
2.2.1 Definisi
minimal atau tidak ada, dan pada waktu lain itu mungkin ditafsirkan
pneumonia.7
8
2.2.2 Etiologi
debu mineral campuran. Insiden yang sering terjadi pada atelektasis juga
Atelektasis juga dapat terjadi pada sarkoidosis dan pada dewasa muda
menjadi:
a. Obstruktif :
9
Jaringan paru-paru yang mengkerut biasanya terisi dengan
infeksi.
10
akan menghambat pengeluaran sekret bronkus yang dapat
b. Non-obstruktif :
1. Pneumothoraks
2. Tumor
4. Pembiusan (anestesia)/pembedahan
6. Pernafasan dangkal
7. Penyakit paru-paru1,6
2.2.3. Patofisiologi
pernapasan.
b. Oksigenasi terganggu
11
Atelektasis dapat secara signifikan mempengaruhi
sesak napas, pengembangan dada yang tidak normal selama inspirasi, dan
kolaps paru terjadi secara tiba-tiba, maka gejala yang paling penting
bronkus utama, mengi dapat didengar, dapat terjadi sianosis dan asfiksia,
12
mengakibatkan syok. Jika terdapat sekret yang meningkat pada alveolus
gerakan pada sisi yang sakit, tkabunyi nafas yang berkurang, pada palpasi
mungkin berada di segmen yang tidak dapat diakses oleh stetoskop. Jika
bagian atoskopi dan dinding dada cukup besar, maka dentuman terhadap
dengan benar, dan kelainan yang sesuai tidak didengar. Butuh perhatian dan
13
auskultasi memberi suara umforik.
pekak)6,8
pengurangan volume bagian paru baik lobaris, segmental atau seluruh paru,
a. Sinar-X Dada
struktur mediastinum.
14
a. Peningkatan opacifikasi di daerah atelektasis. Air
besar.
a. Collapse Complete
15
Mengarah ke opasitas lengkap dari hemithorax (yang disebut
(gambar 4).
16
Gambar 3. Kolaps paru total akibat obstruktif menyebabkan
warna putih pada hemithoraks dekstra. Trakea mengarah ke
paru yang kolaps.
b. Lobar collapse
17
Gambar 5. (a)RUL kolaps tampak PA (b) RUL kolaps tampak
lateral.
tanda Golden S.
18
batas jantung kanan hampir selalu merupakan fitur pada
b. CT Scan
19
CT scan. Ini ciri kepadatan relatif dari suatu zat, yaitu, udara: 21000,
lemak: 250, air: 0, otot: þ40, batu: þ100 hingga þ400, tulang: þ1000.
radiografi polos dan ini berguna untuk lebih banyak bentuk atipikal
atelektasis lainnya.
c. Ultrasonografi
20
ditemukan. Segmen runtuh yang terkena menyerupai hati (yang
2.2.7 Diagnosis
21
proyeksi anterior-posterior dan lateral untuk mengetahui lokasi dan distribusi
atelektasis. Sebagai dasar gambaran radiologi pada atelektasis adalah
pengurangan volume paru baik lobaris,segmental, atau seluruh paru, yang
akibat berkurangnya aerasi sehingga memberi bayangan yang lebih suram
(densitas tinggi) dan pergeseran fissura interlobaris. Tanda-tanda tidak
langsung dari atelektasis adalah sebagian besar dari upaya kompensasi
pengurangan volume paru, yaitu : penarikan mediastinum kearah atelektasis,
elevasi hemidiafragma,sela iga menyempit, pergeseran hilus. Adanya
"Siluet" merupakan tanda memungkinkan adanya lobus atau segmen dari
paru-paru yang terlibat. 8,9
22
Gambar 10. Foto rontgen dada posteroanterior yang memperlihatkan
atelektasis disertai efusi pleura. Tampak gambaran opak pada hemithoraks kiri
disertai deviasi trakea ke kiri.8
Gambar 11. Atelektasis pada lobus paru bagian kanan atas. Tampak
elevasi dari fissura horizontal dan deviasi trakea ke arah kanan.8
23
Gambar 12. Atelektasis pada lobus paru bagian medial dextra. Pada foto
dada lateral tampak gambaran opak berbentuk segitiga pada bagian hilus. 8
Gambar 13. Atelektasis pada lobus paru bagian bawah dextra. Tampak
siluet pada bagian hemidiafragma dextra dengan densitas triangular
posteromedial.8
24
2.2.8. Diferential Diagnosis
1. Tumor
(A) (B)
Gambar 14.
(A) Tumor : Tampak perselubungan homogen yang berbatas tegas pada
bagian tengah paru kiri .9
(B) Atelektasis : Tampak perselubungan homogen pada lapangan paru
kiri. Tampak shift trakea dan mediastinum ke arah lesi9
2. Pneumonia
(A) (B)
Gambar 15.
25
(A) Pneumonia : Tampak perselubungan homogen pada lapangan
paru atas kanan yang disertai dengan gambaran air bronchogram
sign (ABS) .9
(B) Atelektasis : Tampak perselubungan homogen pada lapangan
atas paru kanan. Tampak shift trakea dan mediastinum ke arah lesi9
3. Efusi pleura
(A) (B)
Gambar 16.
(A) Efusi pleura : Tampak perselubungan homogen pada
hemitoraks kanan yang menutupi sinus, diafragma dan batas
jantung kanan. Ada meniscus sign.9
(B) Atelektasis : Tampak perselubungan homogen pada lapangan
paru kiri. Tampak shift trakea dan mediastinum kearah lesi.
Sinus, diafragma dan batas jantung kanan dalam batas normal.9
2.2.9 Penatalaksanaan
postural, perkusi dan vibrasi dinding dada, dan teknik ekspirasi paksa (disebut
26
sputum (yaitu, volume, berat, viskositas) dan pembersihan radioaerosol dari
yang kuat sering membantu memperluas kembali paru yang kolaps. Ketika
upaya ini tidak berhasil dalam 24 jam, bronkoskopi serat optik fleksibel dapat
dilakukan.11
dalam posisi tertentu untuk peningkatan drainase area yang terkena, (2)
memberikan fisioterapi dada yang kuat, dan (3) mendorong pasien untuk
batuk dan bernapas dalam. Terapi dengan antibiotik spektrum luas dimulai
dan dimodifikasi secara tepat jika patogen spesifik diisolasi dari sampel
agen mukolitik
atau lobektomi.8
27
DAFTAR PUSTAKA
Anasthesia.
Benda Asing Paku dengan Komplikasi Paru dan Aspirasi Benda Asing
H.629.
3. Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2010. Human anatomy & physiology (8th ed.)
28
8. Tarun Madappa et all. 2017. Atelectasi
https://emedicine.medscape.com/article/296468-overview#a7
9. Algin Oktay, Gokalp Gokhan, Topal Ugur. 2011. Sign in Chest Imaging.
10. University of Florida. 2018. Atelectasis. The Foundation for The Gator
https://ufhealth.org/atelectasis#prettyPhoto[adam]/0/]
11. Kim MS, Hwang Y, Kim HS, Park IK, Kang CH, Kim YT. 2014. Reverse
V-shape Kinking of The Left Lower Lobar Bronchus After a Left Upper
Lobectomy and its Surgical Correction. The Korean Journal of Thoracic and
Cardiovascular Surgery
29