Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari
ovarium, uterus dan bagian alat kelamin lainnya Reproduksi secara fisiologis tidak vital
bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti,
manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, Reproduksi merupakan bagian dari proses
tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi..
Struktur organ reproduksi wanita terdiri organ reproduksi eksternal dan organ
reproduksi internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons
veneris (mons pubis), labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi
dalam wanita meliputi ovarium, tuba falopii, uterus dan vagina.
Sejak pertama mendapat menstruasi (menarche) yang terjadi antara usia 9-14 tahun
organ reproduksi aktif bekerja hingga wanita tersebut berhenti menstruasi (menophause)
yang terjadi antara usia 46-54 tahun. Seorang wanita harus mengenal anatomi dan
fisiologi organ reproduksinya. Dengan mengetahui anatomi dan memahami fisiologi
reproduksinya maka seorang wanita tak perlu merasa cemas dan gelisah terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan itu adalah suatu hal yang
normal.

1
BAB II

ISI

A. Anatomi Panggul

Menurut morfologinya, jenis-jenis panggul dibedakan menjadi 4,

yaitu: 2,3

1. Panggul Ginekoid, dengan pintu atas panggul yang bundar atau dengan

diameter transversal yang lebih panjang sedikit daripada diameter

anteroposterior dan dengan panggul tengah serta pintu bawah panggul

yang cukup luas.

2. Panggul Anthropoid, dengan diameter anteroposterior yang lebih panjang

daripada diameter transversa dan dengan arkus pubis menyempit sedikit.

3. Panggul Android, dengan pintu atas panggul yang berbentuk sebagai

segitiga berhubungan dengan penyempitan ke depan, dengan spina

iskiadika menonjol ke dalam dan dengan arkus pubis yang menyempit.

4. Panggul Platipelloid, dengan diameter anteroposterior yang jelas lebih

pendek daripada diameter transversa pada pintu atas panggul dan dengan

arkus pubis yang luas.

Dalam Obstetri yang dimaksud panggul sempit secara fungsional yang

artinya perbandingan antara kepala dan panggul. Kesempitan panggul dibagi

sebagai berikut:3

1. Kesempitan Pintu Atas Panggul

Pintu atas panggul dianggap sempit bila conjugata vera kurang dari 10 cm

atau kalau diameter transversa kurang dari 12 cm. Penyebab yang dapat

menimbulkan kelainan panggul antara lain :

2
a. Kelainan karena gangguan pertumbuhan, terdiri atas : 1) panggul

sempit seluruh : semua ukuran kecil; 2) panggul picak : ukuran muka

belakang sempit, ukuran melintang biasa; 3) panggul sempit picak :

semua ukuran kecil tapi berlebihan ukuran muka belakang; 4) panggul

corong : pintu atas panggul biasa, pintu bawah panggul sempit; 5)

panggul belah : simpisis terbuka.

b. Kelainan karena penyakit tulang panggul dan sendi-sendinya, terdiri

atas : 1) panggul rachitis : panggul picak, panggul sempit, seluruh

panggul sempit picak; 2) panggul osteomalacci : panggul sempit

melintang; 3) radang articulation sacroiliaca : panggul sempit miring.

c. Kelainan panggul disebabkan kelainan tulang belakang, terdiri atas :

1) kiposis di daerah tulang pinggang menyebabkan panggul corong;

2) sciliose di daerah tulang punggung menyebabkan panggul sempit.

d. Kelainan panggul disebabkan kelainan anggota bawah, antara lain :

coxitis, luxatio, dan atrofia menyebabkan panggul sempit.

2. Kesempitan Bidang Tengah Panggul

Bidang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah simfisis dan spina

os ischii dan memotong sakrum kira-kira pada pertemuan ruas sakral ke-4

dan ke-5. Dikatakan bidang tengah panggul sempit jika jumlah diameter

transversa dan diameter sagitalis posterior 13,5 cm atau kurang dari 15,5

cm dan diameter antara spina kurang dari 9 cm.

3
3. Kesempitan Pintu Bawah Panggul

Pintu bawah panggul terdiri atas 2 segitiga dengan jarak antar kedua tuber

isiadika sebagai dasar. Pintu bawah panggul dikatakan sempit jika jarak

antara tubera ossis ischii ≥ 8 cm dengan sendirinya arcus pubis akan

meruncing

B. Anatomi dan Fisiologi

1. Alat Genetalia Eksterna3,4

Alat Genetalia Eksterna

Sumber : Buku Ilmu Kebidanan.


Sarwono Prawirohardjo. 2014

a. Mons Pubis

Adalah bantalan berisi lemak yang terletak di permukaan anterior

simfisis pubis. Mons pubis berfungsi sebagai bantalan pada waktu

melakukan hubungan seks.

4
b. Labia Mayora (bibir besar)

Labia mayora ialah dua lipatan kulit panjang melengkung yang

menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis.

Keduanya memanjang dari mons pubis ke arah bawah mengelilingi

labia monora, berakhir di perineum pada garis tengah. Labia mayora

melindungi labia minora, meatus urinarius, dan introitus vagina

(muara vagina). 3,4

c. Labia Minora (bibir kecil)

Labia minora, terletak di antara dua labia mayora, merupakan lipatan

kulit yang panjang, sempit dan tidak berambut yang memanjang ke

arah bawah dari bawah klitoris dan menyatu dengan fourchette.

Sementara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung

pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan mukosa vagina;

merah muda dan basah. Pembuluh darah yang sangat banyak

membuat labia berwarna merah kemurahan dan memungkinkan labia

minora membengkak, bila ada stimulus emosional atau stimulus fisik.


3,4

d. Klitoris

Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang

terletak tepat dibawah arkus pubis. Dalam keadaan tidak terangsang,

bagian yang terlihat adalah sekitar 6 x 6 mm atau kurang. Ujung

badan klitoris di namai glans dan lebih sensitif daripada badannya.

Saat wanita secara seksual terangsang, glans dan badan klitoris

membesar.3,4

5
e. Vulva

Adalah bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong,

berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil,

sampai ke belakang dibatasi perineum.3,4

f. Vestibulum

Vestibulum ialah suatu daerah yang berbentuk seperti perahu atau

lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette.

Vestibulum terdiri dari muara utetra, kelenjar parauretra (vestibulum

minus atau skene), vagina dan kelenjar paravagina (vestibulum

mayus, vulvovagina, atau Bartholini). Permukaan vestibulum yang

tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia (deodoran

semprot, garam-garaman, busa sabun), panas, rabas dan friksi (celana

jins yang ketat). 3,4

g. Fourchette

Fourchette adalah lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis,

terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan minora di

garis tengah dibawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil dan

fosa navikularis terletak di antara fourchette dan himen. 3,4

h. Perineum

Perineum terletak diantara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm.

Jaringan yang menopang perineum adalah diafragma pelvis dan

urogenital. Perineum terdiri dari otot-otot yang dilapisi, dengan kulit

dan menjadi penting karena perineum dapat robek selama melahirkan.

6
2. Alat Genetalia Interna

Gambar 2

Alat Genetalia Interna

Sumber : Buku Ilmu Kandungan . Yayasan Sarwono Prawirohardjo

a. Ovarium

Ovarium merupakan organ yang berfungsi untuk

perkembangan dan pelepasan ovum, serta sintesis dari sekresi hormon

steroid. Ukuran ovarium, panjang 2,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 3 cm, dan

tebal 0,6 – 1 cm. Normalnya, ovarium terletak pada bagian atas

rongga panggul dan menempel pada lakukan dinding lateral pelvis di

antara muka eksternal yang divergen dan pembuluh darah hipogastrik

Fossa ovarica waldeyer. Ovarium melekat pada ligamentum latum

melalui mesovarium. Dua fungsi ovarium ialah menyelenggarakan

ovulasi dan memproduksi hormon. Ovarium juga merupakan tempat

utama produksi hormon seks steroid (estrogen, progesteron, dan

7
androgen) dalam jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,

perkembangan dan fungsi wanita normal3,4

b. Vagina

Vagina, suatu struktur tubular yang terletak di depan rektum

dan di belakang kandung kemih dan uretra, memanjang dari introitus

(muara eksterna di vestibulum di antara labia minora vulva) sampai

serviks (portio). Vagina merupakan penghubung antara genetalia

eksterna dan genetalia interna. Bagian depan vagina berukuran 6,5

cm, sedangkan bagian belakang berukuran 9,5 cm. Vagina

mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai saluran keluar dari uterus

dilalui sekresi uterus dan kotoran menstruasi sebagai organ kopulasi

dan sebagai bagian jalan lahir saat persalinan3,4

Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat

dan mampu meregang secara luas. Ceruk yang terbentuk di sekeliling

serviks yang menonjol tersebut disebut forniks: kanan, kiri, anterior

dan posterior3,4

Mukosa vagina berespons dengan cepat terhadap stimulasi

estrogen dan progesteron. Sel-sel mukosa tanggal terutama selama

siklus menstruasi dan selama masa hamil. Sel-sel yang diambil dari

mukosa vagina dapat digunakan untuk mengukur kadar hormon seks

steroid. 3,4

Cairan vagina berasal dari traktus genitalia atas atau bawah.

Cairan sedikit asam. Interaksi antara laktobasilus vagina dan glikogen

8
mempertahankan keasaman. Apabila pH naik di atas lima, insiden

infeksi vagina meningkat3,4

c. Uterus

Uterus merupakan organ muskular yang sebagian tertutup oleh

peritoneum / serosa. Bentuk uterus menyerupai buah pir yang gepeng.

Uterus wanita nullipara panjang 6-8 cm, dibandingkan dengan

9-10 cm pada wanita multipara. Berat uterus wanita yang pernah

melahirkan antara 50-70 gram. Sedangkan pada yang belum pernah

melahirkan beratnya 80 gram / lebih. Uterus terdiri dari: 3,4

a) Fundus uteri, merupakan bagian uterus proksimal, kedua tuba

fallopi berinsensi ke uterus.

b) Korpus uteri, merupakan bagian uterus yang terbesar. Rongga

yang terdapat pada korpus uteri disebut kavum uteri. Dinding

korpus uteri terdiri dari 3 lapisan: serosa, muskula dan mukosa.

Mempunyai fungsi utama sebagai janin berkembang.

c) Serviks, merupakan bagian uterus dengan fungsi khusus, terletak

dibawah isthmus. Serviks memiliki serabut otot polos, namun

terutama terdiri atas jaringan kolagen, ditambah jaringan elastin

serta pembuluh darah.

d) Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan: endometrium,

miometrium, dan sebagian lapisan luar peritoneum parietalis.

9
d. Tuba Falopii

Tuba falopii merupakan saluran ovum yang terentang antara

kornu uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan

jalan ovum mencapai rongga uterus. Panjang tuba fallopi antara 8-14

cm. Tuba falopii oleh peritoneum dan lumennya dilapisi oleh

membran mukosa. 3,4

Tuba fallopi terdiri atas: pars interstialis : bagian tuba yang

terdapat di dinding uterus, pars ismika : bagian medial tuba yang

sempit seluruhnya, pars ampularis : bagian yang terbentuk agak lebar

tempat konsepsi terjadi, pars infudibulum : bagian ujung tuba yang

terbuka ke arah abdomen mempunyai rumbai/umbul disebut fimbria.


3,4

e. Serviks

Bagian paling bawah uterus adalah serviks atau leher. Tempat

perlekatan serviks uteri dengan vagina, membagi serviks menjadi

bagian supravagina yang panjang dan bagian vagina yang lebih

pendek. Panjang serviks sekitar 2,5 sampai 3 cm, 1 cm menonjol ke

dalam vagina pada wanita tidak hamil. Serviks terutama disusun oleh

jaringan ikat fibrosa serta sejumlah kecil serabut otot dan jaringan

elastic3,4

10
3. Anatomi Tulang Panggul

Gambar 3

Anatomi Tulang Panggul

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kandungan. Sarwono Prawirohardjo

Tulang panggul (os sakrum) terdiri atas kiri dan kanan yang

melekat satu sama lain di garis medianus persambungan tulang rawan

disebut simpisis oseum pubis sehingga terbentuk gelang panggul yang

disebut singulum ekstremitas inferior.3

Os sakrum dibentuk oleh os ileum (tulang usus), os pubis (tulang

kemaluan), dan os iskii (tulang duduk). Di dalam os ileum terdapat lekuk

besar yang disebut fossa iliaka, di depan krisna iliaka terdapat tonjolan

spina iliaka anterior superior dan di belakang spina iliaka posterior

superior. Os iskii terdiri atas korpus ossis iskii, di belakang asetabulum

korpus ossis iskii mempunyai taju yang tajam disebut spina iskiadika

yang terdapat insisura iskiadika mayor dan dibawahnya spina iskiadika

11
minor. Os pubis terdiri dari pubis kanan dan kiri yang terdapat tulang

rawan disebut simpisis pubis.3

4. Anatomi Konjugata Obstetrika

Gambar 4

Konjugata Obstetrika

Sumber : buku Ajar Ilmu


Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo

Konjugata vera yaitu jarak dari pinggir atas simfisis ke

promontorium panjangnya lebih kurang 11 cm. Jarak terjauh garis

melintang pada pintu atas panggul disebut diameter tranversa. Bila ditarik

garis dari artikulasio sakroiliaka ke titik persekutuan antara diameter

transversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea innominata, disebut

diameter oblikua. Konjugata vera sama dengan konjugata diagonalis

dikurangi 1,5 cm. Konjugata obstetrika merupakan konjugata yang

paling penting yaitu jarak antara bagian tengah dalam simfisis dengan

12
promontorium3

5. Anatomi Kulit Abdomen

Gambar 5

Anatomi Kulit Abdomen

Sumber : Winkjosastro, Ilmu Kandungan

Kulit terdiri dari 2 lapisan, yaitu :

1) Lapisan epidermis, merupakan lapisan luar, terdiri dari epitel

skuamosa bertingkat. Sel-sel yang menyusunnya dibentuk oleh

lapisan germinal dalam epitel silindris dan mendatar, ketika

didorong oleh sel-sel baru ke arah permukaan, tempat kulit terkikis

oleh gesekan. Lapisan luar terdiri dari keratin, protein bertanduk,

Jaringan ini tidak memiliki pembuluh darah dan sel-selnya sangat

rapat. 3,4

2) Lapisan dermis adalah lapisan yang terdiri dari kolagen, jaringan

fibrosa dan elastin. Lapisan superfasial menonjol ke dalam

epidermis berupa sejumlah papila kecil. Lapisan yang lebih dalam

terletak pada jaringan subkutan dan fasia. Lapisan ini mengandung

pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf3,4

3) Lapisan subkutan mengandung sejumlah sel lemak, berisi banyak

pembuluh darah dan ujung saraf. Lapisan ini mengikat kulit secara

13
longgar dengan organ-organ yang terdapat dibawahnya. Dalam

hubungannya dengan tindakan SC, lapisan ini adalah pengikat

organ-organ yang ada di abdomen, khususnya uterus. Organ-organ

di abdomen dilindungi oleh selaput tipis yang disebut peritonium.

Dalam tindakan SC, sayatan dilakukan dari kulit lapisan terluar

(epidermis) sampai dinding uterus3,4

6. Anatomi Otot Perut dan Fasia

Gambar 6

Otot Perut dan Fasia

Sumber : Ilmu Kandungan ,


Wiknjosastro

a. Fasia

Di bawah kulit, fasia superfisialis dibagi menjadi lapisan lemak

yang dangkal, Camper's fasia, dan yang lebih dalam lapisan fibrosa,.

14
Fasia profunda terletak pada otot-otot perut. menyatu dengan fasia

profunda paha. Susunan ini membentuk pesawat antara Scarpa's fasia

dan perut dalam fasia membentang dari bagian atas paha bagian atas

perut. Di bawah lapisan terdalam otot abdominis transverses, terletak

fasia transversalis. Para fasia transversalis dipisahkan dari peritoneum

parietalis oleh variabel lapisan lemak.. Fascias adalah lembar

jaringan ikat atau mengikat bersama-sama meliputi struktur tubuh. 3,4

b. Otot Perut

Otot perut terdiri dari : otot dinding perut anterior dan lateral,

serta otot dinding perut posterior. 3,4

Otot dinding perut anterior dan lateral (rectus abdominis)

meluas dari bagian depan margo costalis di atas dan pubis di bagian

bawah. Otot itu disilang oleh beberapa pita fibrosa dan berada

didalam selubung. Linea alba adalah pita jaringan yang membentang

pada garis tengah dari procecuss xiphodius sternum ke simpisis pubis,

memisahkan kedua musculus rectus abdominis. Obliquus externus,

obliquus internus dan transverses adalah otot pipih yang membentuk

dinding abdomen pada bagian samping dan depan. Serat obliquus

externus berjalan ke arah bawah dan atas, serat obliquus internus

berjalan ke atas dan ke depan ; serat transverses (otot terdalam dari

otot ketiga dinding perut) berjalan transversal di bagian depan ketiga

otot terakhir otot berakhir dalam satu selubung bersama yang

menutupi rectus abdominis 3,4

15
Otot dinding perut posterior (Quadrates lumbolus) adalah otot

pendek persegi pada bagian belakang abdomen, dari costa keduabelas

diatas ke krista iliaca3,4

C. Pelvimetri

1. Pelvimetri Luar

Cara ini dapat ditentukan secara garis besar jenis, bentuk, dan ukuran-

ukuran panggul apabila dilakukan dengan pemeriksaan dalam. Alat-alat

yang dipakai antara lain : jangkar-jangkar panggul Martin, Oseander,

Collin, Boudeloque dan sebagainya. Yang diukur adalah :5

a. Distansia spinarum (± 24-26 cm), jarak anatar kedua spina iliaka

anterior superior sinistra dan dekstra.

b. Distansia kristarum (± 28-30 cm), jarak yang terpanjang antara dua

tempat yang simetris pada krisna iliaka sinistra dan dekstra.

c. Distansia oblikua eksterna (ukuran miring luar), jarak antara spina

iliaka posterior sinistra dan spina iliaka anterior superior dekstra dan

dari spina iliaka posterior dekstra dan spina iliaka anterior superior

sinistra.

d. Distansia intertrokanterika, jarak antara kedua trokanter mayor.

e. Konjugata eksterna (Boudeloque) ± 18 cm, jarak antara bagian atas

simfisis ke profesus spinosus lumbal 5.

f. Distansia tubernum (± 10,5 cm), jarak antara tuber iskii kanan dan

kiri.

16
2. Pelvimetri Dalam

Memasukkan dua jari (telunjuk dan jari tengah) ke jalan lahir hingga

menyentuh bagian tulang belakang / promotorium. Hitung jarak dari

tulang kemaluan hingga promotorium untuk mengetahui ukuran pintu atas

panggul dan pintu tengah panggul. Pemeriksaan ini mendapatkan

konjugata diagonal 6

3. Pelvimetri roentgenologik, untuk memperoleh gambaran yang jelas

tentang bentuk panggul dan ditemukan angka-angka mengenai ukuran-

ukuran dalam ketiga bidang panggul.6

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Daftar Pustaka

2 Mochtar R. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Jakarta: Penerbit buku


kedokteran EGC; 2012.

3. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan bina pustaka Sarwono


Prawirohardjo; 2014.

4. Wiknjosastro H. Ilmu Kandungan. 2nd ed. Jakarta: Yayasan bina pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2007.

5. Simulation in Obstetrics, Gynecology and Midwifery | SpringerLink [Internet]. [cited


2019 Aug 31]. Available from: https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-319-
26577-3_4

6. Aflah N. Ukuran Panggul Pada Pasien Pasca Seksio Sesarea Atas Indikasi Panggul
Sempit. 2010 Jan 26 [cited 2019 Aug 31]; Available from:
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/6443

18
19

Anda mungkin juga menyukai