Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM RANGKAIAN SAKLAR TUNGGAL

Disusun Oleh :
1. Rr. Rizka Nissa Oktaviane (6512040042)
2. Intan Desy Permatasari (6512040044)
3. Syaifal Hijazi (6512040045)
4. Nandhi Wardana (6512040049)

TEKNIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2014
Praktikum Rangkaian Saklar Tunggal, Lampu dan Kotak Kontak

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1.1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )
Setelah mempelajari materi ini diharapkan akan dapat merencanakan,
memasang, memperbaiki dan mengetes beberapa rangkaian instalasi
penerangan.
I.2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )
Mahasiswa akan dapat merencanakan, memasang, memperbaiki dan
mengetes rangkaian penerangan yang terdiri dari.
 Sumber tegangan AC satu fasa
 Saklar tunggal
 Lampu
 Kotak-kontak

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PPNS – ITS Page 1


Praktikum Rangkaian Saklar Tunggal, Lampu dan Kotak Kontak

BAB II
DASAR TEORI

Saklar adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus dan


penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik pada rangkaian
listrik tertutup. Berbagai jenis saklar tersedia sesuai dengan fungsi, jenis dan
cara pemasangannya. Salah satunya adalah saklar tunggal yang digunakan
untuk menghidupkan dan mematikan satu buah atau satu kelompok beban
listrik. Dalam hal ini adalah beban penerangan atau lampu listrik. Saklar
tunggal memiliki dua titik kontak. Masing-masing titik kontak dihubungkan ke
saluran fasa dan saluran masukan beban.
Berikut ini digambarkan pemasangan saklar tunggal dengan satu titik cahaya.

Gambar 1. Instalasi Saklar Tunggal dengan Satu Titik Cahaya


(a). Gambar Kerja; (b). Gambar Hubungan

Karena fungsinya sebagai pemutus dan penyambung arus listrik, saklar


juga dapat digunakan sebagai komponen pengaman manual pada sistem
instalasi listrik. Dalam melakukan perbaikan instalasi beban, seluruh sistem
instalasi tidak perlu dimatikan. Kita cukup mematikan saklar bebannya saja.
Dengan catatan, saklar beserta instalasinya terpasang dan bekerja dengan baik
dan benar.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PPNS – ITS Page 2


Praktikum Rangkaian Saklar Tunggal, Lampu dan Kotak Kontak

Kasus yang sering ditemukan di lapangan, pemasangan instalasi saklar


justru terbalik. Saklar terpasang pada saluran netral beban dan beban terhubung
langsung ke saluran fasa. Pemasangan yang salah memang tidak menimbulkan
kegagalan kerja (hubung singkat/korsleting) pada sistem tersebut. Lampu dapat
menyala dan mati sesuai kerja saklar. Tapi hal ini dapat membahayakan orang
lain (bukan si pemasang instalasi) yang menganggap sistem instalasi tersebut
sudah terpasang dengan baik, benar dan aman. Misalnya, orang lain tersebut
memperbaiki instalasi fitting lampu secara langsung tanpa memutuskan arus
listrik dari sumber (PLN). Walaupun saklar tersebut sudah dimatikan, pada
saluran lampu sampai ke saklar masih terdapat arus listrik. Untuk memeriksa
apakah saklar ini terpasang dengan instalasi yang benar, Kita dapat
memeriksanya dengan menggunakan testpen. Dengan saklar pada posisi hidup
(on), periksalah kedua titik kontak saklar. Bila kedua titik kontak saklar
terdapat arus listrik, maka instalasi saklar yang terpasang sudah benar. Namun
bila kedua titik kontak saklar tidak terdapat arus listrik, maka instalasi saklar
yang terpasang salah.

Pada bagian ini akan dapat dipelajari sistem instalasi penerangan dengan
menggunakan satu buah saklar seri, dua buah lampu pijar dan dilengkapi
dengan dua buah kotak kontak.
Satu buah saklar tunggal dalam instalasi penerangan pada umumnya
digunakan untuk mengoperasikan dua buah lampu atau beberapa lampu, baik
lampu pijar maupun lampu tabung.
Kotak kontak dipasang dalam sistem instalasi berfungsi untuk
menyediakan sumber tegangan listrik pada beban yang tidak tetap atau beban
yang dapat dipindah-pindah.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PPNS – ITS Page 3


Praktikum Rangkaian Saklar Tunggal, Lampu dan Kotak Kontak

BAB III
METODOLOGI
3.1. PERALATAN DAN KOMPONEN
Jumlah
No Nama Spesifikasi Angka Huruf Satuan Ket.
1 KWH meter 220V/50HZ/450VA 1 Satu Buah Ada
2 Mcb 1 phasa 6A 1 Satu Buah Ada
3 Saklar tunggal MK,setara 1 Satu Buah Ada
4 Kotak kontak 220V/6A 2 Dua Buah Ada
5 Lampu pijar 25 W/TL 1 Satu Buah Ada
1x20W
6 Kotak penghubung MK,setara 3 Tiga Buah Ada
7 Kotak saklar/ MK,setara 3 Tiga Buah Ada
Kotak kontak
8 Pipa PVC ¾”,Maspion 2 Dua Lonjor Ada
9 Klem pipa PVC ¾”,Maspion 28 Dua puluh Buah Ada
delapan
10 Sekrup 5/8” 28 Dua puluh Buah
delapan
11 Tool set 1 Satu Box Ada
12 AVO meter Sanwa,setara 1 Satu Buah Ada
13 Kabel NYA,NYM Ada

3.2. RANGKAIAN PERCOBAAN


Gambar 1 merupakan salah satu contoh penggunaan satu buah
saklar tunggal untuk mengoperasikan satu buah lampu pijar pada satu
tempat dan dilengkapi dengan dua buah kotak kontak yang terdiri dari:
 Gambar penempatan alat (material arrangement)
 Gambar diagram garis tunggal (single line diagram)
 Gambar diagram garis ganda (wiring diagram)
 Gambar diagram aliran arus (current flow diagram)

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PPNS – ITS Page 4


Praktikum Rangkaian Saklar Tunggal, Lampu dan Kotak Kontak

3.3. PROSEDUR KERJA


1. Merangkai peralatan yang tersedia seperti pada gambar diagram garis
ganda dan power suplay dalam keadan terbuka.
2. Mengecek kembali hubungan terminal masing-masing peralatan dan
sambungan apakah sudah baik dengan peralatan ukur AVO meter.
3. Meyakinkan bahwa rangkain sudah benar dengan menanyakan kepada
instruktur sebelum power supply di-on-kan.

 Gambar Penempatan Alat

L1 / N / PE

 Gambar Diagram Garis Tunggal

L1 / N / PE 3 3 3

3 2 3

 Gambar Diagram Garis Ganda

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PPNS – ITS Page 5


Praktikum Rangkaian Saklar Tunggal, Lampu dan Kotak Kontak

L1
N
PE

 Gambar Diagram Aliran Arus

L1 N

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PPNS – ITS Page 6


Praktikum Rangkaian Saklar Tunggal, Lampu dan Kotak Kontak

BAB IV
ANALISIS DATA

4.1 PENGUKURAN TANPA TEGANGAN


Hubungan Instalasi
No Hasil Pengukuran
Semua Saklar OFF
1 L1 terhadap N 0
2 L1 terhadap PE 0
3 N terhadap PE 0
Semua Saklar ON
4 L1 terhadap N 1
5 L1 terhadap PE 0
6 N terhadap PE 0
7 L1 terhadap Saklar 1
8 Sakelar terhadap lampu 1
9 Lampu terhadap N 1

4.2 PENGUKURAN DENGAN TEGANGAN


No Hubungan Instalasi Hasil Pengukuran
1 L1 terhadap N 221,8 volt
2 L1 terhadap PE 129,4 volt
3 N terhadap PE 90,1 volt
4 Kotak - kontak 1 221,9 volt
5 Kotak - kontak 2 220,3 volt

Keterangan : 0 = tidak ada aliran listrik/ tidak tersambung


1 = ada aliran listrik/tersambung
 Pada saat pengukuran, memakai lampu TL

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PPNS – ITS Page 7


Praktikum Rangkaian Saklar Tunggal, Lampu dan Kotak Kontak

4.3 ANALISA
1. Pada saat tanpa tegangan, terdapat dua pengukuran yaitu saat semua saklar
mati, dan semua saklar ON
2. Tanpa tegangan saat semua saklar mati ,tidak ada hubungan antara L1
terhadap N, L1 terhadap PE dan N terhadap PE. Hal ini disebabkan karena
fungsi dari sakelar sebagai pemutus tegangan/ hubungan
3. Pada pengukuran tanpa tegangan, saat semua saklar on, ada hubungan
antara L1 terhadap N, L1 terhadap saklar, saklar terhadap lampu dan
lampu terhadap N, karena saklarnya dinyalakan maka terjadi hubungan
atau terhubung. Sementara hubungan antara N terhadap PE dan L1
terhadap PE tidak ada karena grounding atau PE tidak berpengaruh pada
saklar meskipun saklarnya di ON kan maupun dimatikan karena saklar
tidak terhubung dengan PE atau saklar digunakan untuk fase L dan N
4. Pada pengukuran dengan tegangan yang terukur pada fase L dan N yaitu
210 V, terjadi penurunan tegangan yang sumbernya 220 V hal ini karena
adanya hambatan pada kawat penghantar
5. Penurunan tegangan paling besar yaitu saat pengkuran antara PE dengan N
dan PE dengan L1, karena saat melewati PE tegangan disalurkan ke tanah
untuk itu saat pengukuran terjadi penurunan cukup besar.

4.5 PERTANYAAN DAN TUGAS


1. Peraturan-peraturan apa yang harus diperhatikan untuk pemasangan
instalasi listrik ?
2. Persyaratan apa yang harus dipenuhi peralatan listrik supaya dapat
dipergunakan untuk instalasi listrik?
3. Persyaratan apa yang harus dipenuhi instalasi listrik sebelum boleh
dipergunakan ?
4. Gambar-gambar listrik dapat dibagi atas jenis apa saja?
5. Bilamana digunakan diagram lingkaran arus?
6. Bagaimana cara menggambar saklar dalam diagram ?
7. Apa tujuan gambar instalasi dan diagram instalasi?

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PPNS – ITS Page 8


Praktikum Rangkaian Saklar Tunggal, Lampu dan Kotak Kontak

8. Apa tujuan gambar situasi dan mengapa gambar ini diperlukan ?


9. Apa perbedaan antara diagaram garis ganda dan digarm garis tunggal?

JAWABAN
1. Peraturan-peraturan yang harus diperhatikan untuk pemasangan instalasi
listrik yaitu :
 Syarat-syarat Penyambungan Listrik ( SPL ) Dalam Peraturan Menteri
tahun 1978.
 Undang-undang dan Peraturan Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 tahun 1972 tentang
Perusahaan Umum Listrik Negara.
2. Syarat peralatan listrik dapat digunakan dalam instalasi listrik adalah
1. memenuhi persyaratan PUIL 2000
2. mendapat pengesahan / izin dari instansi yang berwenang.

3. Syarat yang harus dipenuhi instalasi listrik sebelum digunakan adalah


1. harus memenuhi persyaratan PUIL 2000
2. mendapatkan pengesahan / izin dari instansi yang berwenang setelah
diuji dan diperiksa terlebih dahulu.

4. Jenis-jenis gambar :
1. Menurut tujuannya:
 Gambar bersifat menjelaskan :
- diagram dasar.
- diagram lingkaran arus.
- diagram instalasi.
 Diagram pelaksanaan:
- diagram pengawatan.
- diagram saluran.
 Gambar instalasi
 Gambar situasi.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PPNS – ITS Page 9


Praktikum Rangkaian Saklar Tunggal, Lampu dan Kotak Kontak

2. Menurut cara menggambar:


 Diagram garis ganda ( Wiring diagram ).
 Diagram garis tunggal ( Single line diagram ).
5. Diagram lingkaran arus digunakan untuk merencanakan rangkaian -
rangkaian yang rumit dan untuk mengatasi kerusakan yang terjadi
padanya.Tanpa diagram ini sering tidak mungkin mendapat gambaran yang
jelas tentang cara kerja suatu rangkaian.
6. Saklar digambar bergerak dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah.
7. Tujuan gambar instalasi adalah
untuk memberikan keterangan-keterangan apakah suatu instalasi bisa
membahayakan orang / konsumen, misalnya kebakaran. Tujuan dari diagram
instalasi adalah untuk mengetahui apakah instalasinya sudah sesuai dengan
peraturan atau tidak.

8. Tujuan gambar situasi:


 Menunjukkan letak gedung atau tempat dimana instalasinya akan
dipasang.

 Menunjukkan rencana penyambungannya dengan PLN untuk dapat


menentukan kemungkinan penyambungan dan biayanya.
9. Perbedaan diagram garis tunggal dengan diagram garis ganda :
 Diagram garis tunggal hantaran yang sejenis digambar dengan satu garis
kecil dengan beberapa garis lintang kecil. Jumlah garis lintang ini
menyatakan jumlah hantaran sejenis yang ada.
 Diagram garis ganda jumlah hantaran digambar sesuai dengan keadaan
sebenarnya.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PPNS – ITS Page 10


Praktikum Rangkaian Saklar Tunggal, Lampu dan Kotak Kontak

BAB V
KESIMPULAN

Dari data yang diperoleh pada praktikum saklar tunggal, lampu dan kotak
kontak dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut :
1. Pada saat tanpa tegangan, terdapat dua pengukuran yaitu saat semua saklar
OFF, dan semua saklar ON
2. Tanpa tegangan saat semua saklar mati ,tidak ada hubungan antara L1
terhadap N, L1 terhadap PE dan N terhadap PE.
3. Pada pengukuran tanpa tegangan, saat semua saklar on, ada hubungan
antara L1 terhadap N, L1 terhadap saklar, saklar terhadap lampu dan
lampu terhadap N,. Sementara hubungan antara N terhadap PE dan L1
terhadap PE tidak ada hubungan
4. Pada pengukuran dengan tegangan yang terukur pasa fase L dan N terjadi
penurunan tegangan
5. Penurunan tegangan paling besar yaitu saat pengkuran antara PE dengan N
dan PE dengan L1, karena saat melewati PE tegangan disalurkan ke tanah

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PPNS – ITS Page 11


Praktikum Rangkaian Saklar Tunggal, Lampu dan Kotak Kontak

DAFTAR PUSTAKA
 Antonius Lipsmeir, Adolf Teml, Friedrich Tabellenbuch. Electrotechnic
Electronic.1989. Bronner and Daentler K G. Germany
 Horst Dieter, Tolle Erhard Vop. Technical Drawing for Electrical
Engineering. GTZ GmbH. Germany
 Michael Neidle, Ir. Sahat Pakpahan. Teknologi Instalasi Listrik. Lembaga
Penerbangan dan Amerika Serikat (LAPAN).1989. Erlangga. Jakarta
 P. Van Harten, E setiawan. Instalasi Listrik Arus Kuat 2.1985. Bina Cipta.
Bandung.
 Tim Revisi PUIL 1987. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia. 1987.
LIPI. Jakarta
 http://walangkakek.blogspot.com/2009/12/instalasi-saklar-tunggal-dengan-
satu.html

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PPNS – ITS Page 12

Anda mungkin juga menyukai