Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KESEHATAN


KERJA DALAM KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

Alif Alin Arifah Suhada


Deris Rahmansyah
Didit Hamidi Hidayat
Gita Oktaviani
Nanda Fatimatul Badriyah
Rima Amelia

STIKes YPIB MAJALENGKA


Jl. Gerakan Koperasi No.003, Majalengka Wetan
TAHUN AJARAN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya,
dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan
makmur.
Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengeruh terhadap faktor
kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan hal-hal yang
negative bagi diri karyawan. Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan oleh penyakit yang
diderita karyawan tanpa sepengetahuan pengawas (K3), seharusnya pengawasan terhadap
kondisi fisik di terapkan saat memasuki ruang kerja agar mendeteksi sacera dini kesehatan
pekerja saat akan memulai pekerjaanya. Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan
dalam lingkungan kerja, karena kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat seseorang
baik jasmani maupun rohani sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan dimana para pekerja
terjamin keselamatan pada saat bekerja baik itu dalam menggunakan mesin, pesawat, alat
kerja, proses pengolahan juga tempat kerja dan lingkungannya juga terjamin. Apabila para
pekerja dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani dan didukung oleh sarana dan prasarana
yang terjamin keselamatannya maka produktivitas kerja akan dapat ditingkatkan. Masalah
kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-
masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik
kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat, antara lain: keturunan, lingkungan,
perilaku, dan pelayanan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Penulisan makalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Berdasarkan hal tersebut, dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa peran K3 dalam peningkatan keselamatan pasien ?
2. Apa penyebab terjadinya adverse events ?
3. Bagaimana kebijakan K3 mengenai keperawatan di Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Pelayanan kesehatan kerja memerlukan pula ilmu terapan berbagai disiplin
seperti kesehatan masyarakat, toksikologi industri, psikologi kerja, gizi, ergonomic,
hygiene perusahaan dan peraturan mengenai ketenagakerjaan. Perawat yang melayani
pelayanan kesehatan kerja, memiliki kebebasan professional dalam melaksanakan
tugasnya, bebas memasuki tempat kerja untuk melakukan pemeriksaan dan
mendapatkan keterangan yang diperlukan. Secara umum perawat perlu mengenal dan
mengetahui proses produksi, peralatan dan bahan yang digunakan dalam produksi,
system dan cara kerja di perusahaan, lingkungan kerja seta beberapa aspek
lainnya.Tugas yang dilakukan oleh seorang perawat dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan kerja antara lain berupa tugas administrasi dan pelaporan, tugas
pemeliharaan dan perawatan kesehatan serta tugas penyuluhan/ pelatihan/ pendidikan
kesehatan, keselamatan kerja yang diberikan kepada seluruh tenaga kerja. Perawat
memberikan keterangan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja kepada
pegawai pengawas keselamatan dan kesehatan kerja bila diperlukan.
Disamping itu perawat perlu mengetahui arah dan tujuan perusahaan secara
umum, merencanakan dan menerapkan program beserta evaluasinya, dan dapat
mengembangkan kemampuan menajerialnya, selaras dengan pengetahuan kedokteran
yang tlah dimilikinya. Dengan demikian, perawat yang memimpin suatu unit
pelayanan kesehatan kerja harus mampu menjalin kerja sama dengan pihak pengurus
perusahaan, tenaga kerja, dinas atau instansi terkait dan tetap berpedoman pada etika
profesinya. Peranan perawat pada program Kesehatan dan Keselamatan Kerja bisa
dikatakan sangat bermakna,mengingat tugas fungsional perawat dalam K3 begitu
luas. Bisa dikatakan bahwa fokus utamaperawatan kesehatan kerja adalah kesehatan
dan keselamatan kerja bagi tenaga kerja denganpenekanan pada pencegahan
terjadinya penyakit dan cidera. Hal ini senada dengan tujuan
K3.Hanya saja perawatan kesehatan kerja di Indonesia belum seperti yang
diharapkan. Hal ini terjadi/antara lain karena perkembangan yang sangat pesat dari
industri di Indonesia dan perkembangan
fasilitas pendidikan di bidang kesehatan dan keselamatan kerja yang ada
diIndonesia. Pengaruh lain adalah hambatan jenjang pendidikan dasar perawat yang
berbeda-beda.Peranan profesi dalam mengembangkan tingkat profesi-onalisme belum
terlihat bermakna. Untukmenjaga mutu profesionalisme, sudah saatnya kita semua
memikirkan upaya yang perlu
dilakukan.Salah satunya diharapkan organisasi profesi meningkatkan peranann
ya dalam membina danmemantau anggotanya, serta menerus aktif dalam
meningkatkan kemampuan dan ketrampilananggotanya

Fungsi dan Tugas Perawat dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( Nasrul Effendi,
1998) Fungsi Perawat
1. Mengkaji masalah kesehatan
2. Menyusun rencana asuhan keperawatan pekerja
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan tehadap pekerja
4. Melakukan penilaian terhadap asuhan keperawatan yang telah dilakukan

Tugas Perawat

1. Mengawasi lingkungan pekerja


2. Memelihara fasilitas kesehatan rumah sakit
3. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja
4. Membantu melakukan penilaian terhadap keadaan kesehatan pekerja
5. Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawat di rumah kepada
pekerja dan keluarga pekerja yang mempunyai masalah kesehatan
6. Ikut berperan dalam penyelenggaraan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja
(k3) terhadap pekeja
7. Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja
8. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai KB terhadap pekerja dan
keluarganya
9. Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja
10. Mengoordinasi dan mengawasi pelaksaan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Menurut American Association of Occupational Health Nurses, ruang lingkup
pekerjaan perawathiperkes adalah :

1. Health promotion / Protection


2. Meningkatkan derajat kesehatan, kesadaran dan pengetahuan tenaga kerja akan
paparan zat toksik di lingkungan kerja. Merubah faktor life style dan perilaku
yang berhubungan dengan resiko bahaya kesehatan.
3. Worker Health / Hazard Assessment and Surveillance
Mengidentifikasi masalah kesehatan tenaga kerja dan menilai jenis pekerjaannya .
4. Workplace Surveillance and Hazard Detection
Mengidentifikasi potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan
tenaga kerja. Bekerjasama dengan tenaga profesional lain dalam penilaian dan
pengawasan terhadap bahaya.
5. Primary Care
Merupakan pelayanan kesehatan langsung terhadap penyakit dan kecelakaan pada
tenaga kerja, termasuk diagnosis keperawatan, pengobatan, rujukan dan perawatan
emergensi.
6. Counseling
Membantu tenaga kerja dalam memahami permasalahan kesehatannya dan
membantu untuk mengatasi dan keluar dari situasi krisis.
7. Management and Administration
Acap kali sebagai manejer pelayanan kesehatan dengan tanggung-jawab pada
progran perencanaan dan pengembangan, program pembiayaan dan manajemen.
8. Research
Mengenali pelayanan yang berhubungan dengan masalah kesehatan, mengenali
faktor – faktor yang berperanan untuk mengadakan perbaikan.
9. Legal-Ethical Monitoring
Paramedis hiperkes harus sepenuhnya memahami ruang lingkup pelayanan
kesehatan pada tenaga kerja sesuai perundang-undangan, mampu menjaga
kerahasiaan dokumen kesehatan tenaga kerja.
10. Community Organization
Mengembangkan jaringan untuk meningkatkan pelayanan kepada tenaga kerja.
Perawat hiperkes yang bertanggung-jawab dalam memberikan perawatan tenaga
kerja haruslah mendapatkan petunjuk-petunjuk dari dokter perusahaan atau dokter
yang ditunjuk oleh perusahaan. Dasar-dasar pengetahuan prinsip perawatan dan
prosedur untuk merawat orang sakit dan korban kecelakaan adalah merupakan
pegangan yang utama dalam proses perawatan yang berdasarkan nursing
assessment, nursing diagnosis, nursing intervention dan nursing evaluation adalah
mempertinggi efisiensi pemeliharaan dan pemberian perawatan selanjutnya.
B. PENYEBAB TERJADINYA ADVERSE EVENTS TERKAIT PROSEDUR
INFASIF
1. Pengertian
A. Adverse Events
Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien
karena suatu tindakan (commission) atau karena tidak bertindak (ommision),
dan bukan karena “underlying disease” atau kondisi pasien (KKP-RS).
B. Prosedure Infasif
Prosedur medis yang menyerang (memasuki) tubuh, biasanya dengan
memotong atau menusuk kulit atau dengan memasukkan instrumen ke dalam
tubuh.

2. Penyebab Terjadinya Adverse Events Terkait Prosedure Infasif :


1) Kurangnya pengendalian dan pencegahan HAI (Hospital Acquired Infection)
2) Penanganan pasien tidak memadai
3) Kurang KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) sebelum, selama dan
sesudah tindakan

3. Pencegahan
1) Briefing dan debriefing tim pelaksana
2) Budaya berbagi informasi
3) Budaya bertanya
4) Berani bersuara demi pasien
5) Pendidikan
6) Beban kerja

C.KEBIJAKAN K3 YANG BERKAITAN DENGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA


1. Pemberi asuhan keperawatan
2. Penyuluh dan konselor bagi klien
3. Pengelola pelayanan keperawatan
4. Peneliti keperawatan
5. Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
BAB III
PENUTUP

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam
ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-undangan
yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak
ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak
faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut
sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata.
Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi risiko seperti : kesalahan medis
(medical eror), kejadian tidak diharapkan (KTD) atau Adverse Event, dan nyari cedera (NC).
Hal ini dapat mengancam keselamatan pasien. Oleh] karena itu, dunia kesehatan mulai
menaruh kepedulian yang tinggi terhadap isu patien safety.

DAFTAR PUSTAKA
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan),
Jakarta: Penerbit Erlangga
Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(http://prokum.esdm.go.id/uu/2003/uu-13-2003.pdf)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3): Definisi, Indikator Penyebab dan Tujuan Penerapan
Keselatan dan Kesehatan Kerja (http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-dan-
keselamatan-kerja-k3.html)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (http://anandasekarbumi.files.wordpress.com/2010/11/sap-
9-msdm-10-11.ppt)

Anda mungkin juga menyukai