2. Dengan adanya pemerintahan yang tidak transparan tentu memunculkan dampak atau akibat yang tidak
baik. Di antara dampak atau akibat penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan, dampak yang
paling besar adalah korupsi. Istilah "korupsi" dapat dinyatakan sebagai suatu perbuatan tidak jujur atau
penyelewengan yang dilakukan karena adanya suatu pemberian. Dalam praktiknya, korupsi lebih dikenal
sebagai menerima uang yang ada hubungannya dengan jabatan tanpa adanya catatan administratif, perilaku
pejabat, baik politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya mereka yang dekat dengannya dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan
kepada mereka.
Faktor- faktor penyebab terjadinya pemerintahan yang tidak transparan adalah sebagai
berikut :
1. Pengaruh kekuasaan
Penguasa yang ingin mempertahankan kekuasaannya
Peralihan kekuasaan yang sering menimbulkan konflik
Pemerintah mengabaikan proses demokratisasi
Pemerintah yang sentralis
Penyalahgunaan kekuasaan
2. Moralitas
Terbaliknya nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa sebagai sumber etika.
3. Sosial Ekonomi
Sering terjadinya konflik social sebagai konsekuensi keberagaman suku, agama, ras dan
golongan yang tidak dikelola dengan baik dan adil
Perilaku ekonomi yang sarat dengan praktik KKN
Korupsi membawa akibat lanjutan yang luar biasa, yaitu krisis multidimensional.
Contoh krisis multidimensional di berbagai bidang;
a. Bidang Politik
Lembaga politik baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif tidak berfungsi
optimal. Mereka sangat sedikit menghasilkan kebijakan yang berpihak untuk kepentingan
umum, seringkali kebijakan itu sebagai proyek untuk memperkaya diri. Yudikatif sering
menghasilkan keputusan yang bertentangan dengan rasa keadilan karena hukum bisa
dibeli.
b. Bidang Ekonomi
Semua kegiatan ekonomi yang bersinggungan dengan birokrasi pemerintahan
diwarnai uang pelicin sehingga kegiatan ekonomi berbelit-belit dan mahal. Investor
menjadi enggan berinvestasi karena banyak perizinan sehingga perekonomian tidak
tumbuh maksimal.
c. Bidang Sosial, Budaya, dan Agama
Di bidang sosial, budaya, dan agama terjadi pendewaan materi dan konsumtif.
Hidup diarahkan semata-mata untuk memperoleh kekayaan dan kenikmatan hidup tanpa
memedulikan moral dan etika agama. Hal itu terwujud dalam tindakan korupsi.
d. Bidang Pertahanan dan Keamanan
Di bidang pertahanan dan keamanan, terjadi ketertinggalan profesionalalitas aparat,
yaitu tidak sesuai dengan tuntutan zaman sehingga aparat keamanan tidak mampu
mencegah secara dini gejolak sosial dan gangguan keamanan.
Hilangnya kepercayaan yang nantinya dapat berujung pada rasa saling curiga
dari masyarakat terhadap pemerintah, dapat mengancam stabilitas nasional.
Untuk itu perlu di bangun dan di bina sikap saling keterbukaan antara
penyelenggara pemerintahan dan rakyat. Dengan adanya keterbukaan inilah
dapat melahirkan komunikasi yang akan menumbuhkan kepercayaan dan
mengatasi rasa saling curiga dengan demikian suatu kehidupan yang yang
menjadi tujuan Negara Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam UUD
1945 dapat terwujud.tentunya hal inilah yang selama ini kita idamkan.