INFORMED CONSENT
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
.A Pengertian
Jika kontrasepsi yang dipilih klien memerlukan tindakan medis, surat
persetujuan tindakan medis (informed consent) diperlukan.
Informed consent adalah : persetujuan yang diberikan oleh klien atau
keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis yang
akan dilakukan terhadap klien tersebut (Saifuddin, 2006:U-6).
Menurut IBI (2006)
Informed consent adalah persetujuan sepenuhnya yang diberikan oleh
klien/pasien atau walinya, anak di bawah umur dari klien/pasien yang tidak sadar
misalnya pasien eklampsia kepada bidan untuk melakukan tindakan sesuai
kebutuhan.
Informed consent adalah suatu proses akan suatu formula atau selembar
kertas.
Informed consent adalah suatu dialog antara bidan dengan pasien atau
walinya yang didasari keterbukaan, akal dan pikiran yang sehat dengan suatu
upacara birokratisasi yakni penandatanganan suatu formulir atau selembar kertas
yang merupakan jaminan atau bukti bahwa persetujuan dari pihak pasien atau
walinya telah terjadi.
Menurut M. Yusuf Hanafiah dan Amri Amir (1999) informed consent
adalah persetujuan yang diberikan pasien kepada dokter setelah diberi penjelasan.
Dalam permenkes no. 589 tahun 1989 dijelaskan bahwa yang dimaksud
dengan PTM adalah persetujuan yang diberikan pasien atau keluarga atas dasar
penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien
tersebut.
Fungsi informed consent (Djoko Wijono, 2000)
Beberapa fungsi informed consent menurut Kart dan Caplan adalah :
1. Promosi otonomi individu
2. Proteksi terhadap pasien dan obyek
3. Menghindari kecurangan atau penipuan dan paksaan
4. Mendorong adanya penelitian yang cermat diri sendiri oleh profesi medis
5. Promosi keputusan yang rasional
6. Menyertakan publik
Fungsi informed consent (IBI, 2007:96-97)
1. Untuk mempertanggungjawabkan tindakan yang dilakukan oleh bidan
2. Sebagai bahan bukti dari setiap tindakan bidan bula terjadi gugatan terhadap
bidan
3. Informed consent sebagai pencegah konflik etik dalam pencegahan konflik
etik, dikenal ada 3 butir yang diurut
4. Informed consent merupakan butir yang paling penting dalam pencegahan
konflik etik, kalau informed consent gagal, maka butir selanjutnya baru
dipergunakan secara berurutan sesuai dengan kebutuhan.
Menurut IBI (2007)
Dalam pelayanan KB, bidan harus selalu memberi kesempatan pasien untuk
memilih (informed choice) dan memberi persetujuan (informed consent) karena
bidan harus menjelaskan keuntungan dan kerugian setiap jenis alkohol dengan
jujur dan netral, tidak memaksakan suatu metode kontrasepsi tertentu. Mengingat
bahwa belum satu metode kontrasepsi yang aman dan efektif 100% maka dengan
melakukan informed choice dan informed consent selain perlindungan bagi bidan
sebagai pemberi pelayanan (provider) juga membantu dampak rasa nyaman bagi
pasien penerima jasa. Rasa aman dan nyaman mengurangi terjadinya efek
samping.
Persetujuan
1. Semua tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien harus
mendapat persetujuan. Persetujuan dapat dilakukan secara tertulis maupun
lisan.
2. Persetujuan sebagaimana dimaksud diberikan setelah pasien mendapat
informasi yang adekuat tentang perlunya tindakan medik yang
bersangkutan serta resiko yang dapat ditimbulkannya.
3. Setiap tindakan medik yang mengandung resiko tinggi harus dengan
persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan
persetujuan.
Informasi
1. Informasi tindakan medik harus diberikan kepada pasien, baik diminta
maupun tidak diminta
2. Informasi yang diberikan mencakup keuntungan dan kerugian dari
tindakan medik yang akan dilakukan, baik diagnostik maupun terapeutik
3. Dalam hal tindakan bedah (operasi) atau tindakan invasif lainnya,
informasi harus diberikan oleh dokter yang akan melakukan operasi
tersendiri
4. Informasi yang harus diberikan jika ada perluasan operasi
Tanggung jawab
Dokter bertanggung jawab atas pelaksanaan ketentuan tentang persetujuan
tindakan medik. Pemberian persetujuan tindakan medik yang dilaksanakan di
rumah sakit/klinik, maka rumah sakit/klinik yang bersangkutan ikut
bertanggung jawab.
(Wijono, Djoko, 2000:1246)
Sanksi
Terhadap dokter yang melakukan tindakan medik tanpa adanya persetujuan
dari pasien atau keluarganya dapat dikenakan sanksi administratif berupa
pencabutan surat izin prakteknya.
(Wijono, Djoko, 2000:1246)
PENOLAKAN
Tidak selamanya pasien atau keluarga setuju dengan tindakan medis yang
akan dilakukan. Dalam situasi demikian, petugas kesehatan harus memahami
bahwa klien dan keluarga mempunyai hak untuk menolak usul tindakan yang
akan dilakukan. Ini untuk informed consent.
Tidak ada hak dokter/petugas kesehatan lain yang dapat memaksa pasien
mengikuti anjuran walaupun penolakan tersebut bisa berakibat gawat atau
kematian pasien.
Bila gagal dalam meyakinkan pasien maka diperlukan alternatif tindakan
untuk keamanan di kemudian hari. Sebaiknya meminta pasien atau keluarga
menandatangani serta penolakan terhadap anjuran tindakan medik.
(Hanafiah, Yusuf, 1999:72)
PERMOHONAN DAN PERSETUJUAN PELAYANAN KONTRASEPSI
(INFORMED CONSENT)
................................ *)
PERSETUJUAN
Yang tujuan, sifat dan perlunya tindakan medis tersebut di atas, serta risiko yang
ditimbulkan telah cukup dijelaskan oleh dokter dan telah saya mengerti
sepenuhnya.
Demikian pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran tanpa
paksaan
.......... tgl ......... bulan ......... tahun
2. (........................)
Nama jelas
PENOLAKAN
Saya juga telah menyatakan dengan sesungguhnya dengan tanpa paksaan bahwa
saya:
a. Telah diberikan informasi dan penjelasan serta peringatan akan bahaya, resiko
serta kemungkinan-kemungkinan yang timbul apabila tidak dilakukan
tindakan medis berupa*
b. Telah saya pahami sepenuhnya informasi dan penjelasan yang diberikan oleh
dokter
c. Atas tanggung jawab dan resiko saya sendiri tetap menolak untuk tindakan
medis yang dianjurkan oleh dokter.
.......... tgl ......... bulan ......... tahun
2. (........................)
Nama jelas
.A Pengertian
- Informed consent adalah persetujuan/kesepakatan pasien atas upaya medis
yang akan dilakukan terhadap dirinya, setelah pasien mendapat informasi
dan dokte mengenai upaya medis yang dapat dilakukan untuk menolong
dirinya disertai informasi mengenai segala resiko yang mungkin terjadi
(Iskandar, 1998:62).
- Informed consent adalah kesepakatan/persetujuan yang diberikan oleh
pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik
yang dilakukan terhadap pasien tersebut (BKKBN, 1996:70).
.B Tujuan
- Meningkatkan mutu pelayanan kontrasepsi kepada masyarakat
- Meningkatkan jumlah peserta KB yang aman dan puas sehingga dapat
terbina menjadi peserta KB lestari
(BKKBN, 1993:34-35)
- Membantu lancarnya tindakan medis
- Menjamin jalinan kerja sama antara dokter dan pasien
- Meningkatkan mutu pelayanan
- Pemulihan dan penyembuhan penyakit akan lebih cepat
- Memenuhi kewajiban etik, kewajiban administrasi dan hukum
(Saifuddin, 2002: 45, 48)
Record
Pengertian
- Catatan yang berisi tentang kejadian otentik, kegiatan pernyataan transaksi
- Informasi yang berisikan kenyataan/kejadian dalam pelayanan yang
diberikan
- Penulisan tentang kenyataan yang menggambarkan yan otentik dan legal
- Suatu kegiatan mencatat dan melaporkan berbagai aspek yang berkaitan
dengan dengan pelayanan kontrasepsi yang dilakukan oleh klinik KB dan
dokter/BPS (BKKBN, 1996:108)
Pelaporan
Pengertian :
- Alat pemberitahuan/pertanggungjawaban dari pejabat bawahan kepada
atasan/dari suatu tim kerja yang secara lengkap, sistematis dan kronologis
(www.arsipjatim.go.id)
- Mengkomunikasikan informasi kepada seseorang/kelompok dalam team
work untuk asuhan baik secara lisan/tertulis sebagai sarana pembuktian
responsibility dan accountability
Tujuan :
Untuk menunjang tertibnya administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan di RS/puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya
Informed choice
Pengertian
- Informed consent → telah mendapatkan informasi yang lengkap dan benar
Choice → pilihan
Pilihan yang didasari atas pengetahuan yang cukup setelah
mendapatkan informasi yang memadai (lengkap, jelas dan benar)
(prov.bkkbn.go.id)
- Membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentang alternatif asuhan
yang akan dialaminya (Sofyan, 2007:93)
Tujuan
Untuk meyakinkan bahwa semua klien memutuskan diri mereka sendiri
mengenai pelayanan kesehatan yang terbaik bagi kebutuhan mereka
(prov.bkkbn.go.id)
Informed consent
Pengertian :
- Persetujuan yang diberikan pasien kepada dokte setelah diberikan
informasi (Hanafiah, 1999:68)
- Persetujuan yang diberikan pasien/keluarga atas dasar penjelasan
mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut
(Permenkes no. 589 tahun 1989)
- Persetujuan sepenuhnya yang diberikan oleh klien/pasien atau walinya
(bagi bayi, anak di bawah umur dan klien/pasien yang tidak sadar
misalnya pasien eklamsia) kepada bidan untuk melakukan tindakan sesuai
kebutuhan (Sofyan, 2007:96)
- Suatu dialog antara bidan dengan pasien atau walinya yang didasarinya
keterbukaan akal dan pikiran yang sehat dengan suatu upacara
birokratisasi yakni penandatanganan suatu formulir/selembar kertas yang
merupakan jaminan atau bukti bahwa persetujuan dari pihak pasien atau
walinya telah terjadi (Sofyan, 2007:96)
Tujuan :
- Melindungi pengguna jasa tindakan medis (pasien) secara hukum
- Memberikan perlindungan hukum terhadap pelaksana tindakan medis dari
tuntutan-tuntutan pihak medis yang tidak wajar
(Irivandykapalawi.wordpress.com)
Bentuk :
1. Tersirat/dianggap telah diberikan (informed consent)
- Keadaan normal
- Keadaan darurat
2. Dinyatakan (expressed consent)
- Lisan
- Tulisan
(Hanafiah, 1999:69)
ASPEK LEGAL DALAM PENDOKUMENTASIAN
Daftar kepustakaan
Hanafiah, M. Jusuf dan Amri Amir. 1999. Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan. Jakarta: EGC.