Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah mengenai play psikodrama


keperawatan transkultural. Semoga dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Yogyakarta,05 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar belakang ............................................................................................

B. Rumusan Masalah .......................................................................................

C. Tujuan ..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................

A. Model Konseptual Dalam Keperawatan Komunitas ..................................


B. Model Konseptual Dalam Keperawatan Komunitas ...................................
C. Model Konseptual Dalam Keperawatan Komunitas ...................................
BAB III PENUTUP .........................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................................
B. Saran ...........................................................................................................

Daftar Pustaka ..................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan
aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai
individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori keperawatan itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah
pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menejlaskan suatu proses, peristiwa atau
kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau
bukti langsung. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan
yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin (Fawcet,
1992). Teori mempunyai kontribusi pada pembentukan dasar praktik keperawatan (Chinn
& Jacob, 1995). Suatu metode untuk menghasilkan dasar pengetahuan keperawatan
ilmiah adalah melalui pengembangan dan memanfaatan teori keperawatan. Definisi teori
keperawatan dapat membantu mahasiswa keperawatana dalam memahami bagaimana
peran dan tindakan keperawatan yang sesuai dengan peran keperawatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang , rumusan masalah yang dapat kami angkat yaitu :

1. Bagaimana model konsep keperawatan menurut para ahli ?

2. Bagaimana hubungan konsep keperawatan komunitas dengan pelayanan kesehatan istana


?

3. Bagaimana proses pelaksanaan keperawatan komunitas?


C. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana model konsep keperawatan menurut para ahli

2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan konsep keperawatan komunitas dengan


pelayanan kesehatan istana ?

3. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan keperawatan komunitas

.
BAB II
PEMBAHSAN

A. Model Konseptual Dalam Keperawatan Komunitas


Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik yang bermutu yang
mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati kenyataan dari konsep.
Model praktik keperawatan didasarkan pada isi dari sebuah teori dan konsep praktik
(Riehl & Roy, 1980 dalam Sumijatun, 2006).
Model konseptual merupakan sintesis dari suatu kumpulan konsep dan pernyataan
yang menginterpretasikan konsep-konsep tersebut menjadi suatu kesatuan.Model
konsep ini merupakan model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan,
yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan cara memperkuat garis
pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel, normal, maupun resisten dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas (Mubarak & Chayatin, 2009).
Model keperawatan adalah kerangka pikir sebagai suatu cara melihat keperawatan,
atau satu gambaran tentang lingkup keperawatan. Model konseptual praktek
keperawatan adalah suatu kontruksi yang sistematik, berdasarkan ilmu pengetahuan
dan logika, berkaitan dengan konsep yang diidentifikasi pada komponen yang nyata
pada praktek keperawatan. (Riehl and Ray, 1980)
Model-model keperawatan komunitas menurut para ahli sebagai berikut:
1.HILDEGARD E. PEPLAU (INTERPERSONAL RELATION IN NURSING) 1952
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lainyang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup proses interpersonal,
perawat-klien, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.
2.VIRGINIA HENDERSON (NEED BASED MODEL) 1966
Model konsep aktivitas sehari ± hari dengan memberikan gambaran tugas
perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit atau sehat dengan memberikan
dukungan pada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.

3. MARTHA ROGER (THE SIENCE OF UNITARY HUMAN BEINGS) 1970


Martha berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh,yang
memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Dalam proses kehidupan manusia yang
dinamis, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan yang saling mempengaruhi
dan dipengaruhi, serta dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan
berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan
keunikan tersendiri.
4. DOROTHEA OREM (SELF CARE THEORY OF NURSING) 1971
Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu
sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan,
dan kesejahteraan rakyat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
5. IMOGENE M. KING'S (SYSTEM MODEL) 1972
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan
pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yangkonstan dengan
lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi.
6. BETTY NEUMAN (SYSTEM MODEL OF NURSING / HEALTH CARE
SYSTEM MODEL) 1972
Model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan
kepada penekanan penurunan stres dengan memperkuat garis pertahanan diri secara
fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
7. CALLISTA ROY (ADAPTATION MODEL) 1976
Model adaptasi adalah bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatan
dengan cara mempertahankan perilaku adaptif dan mengubah perilaku mal adaptif

B. Hubungan Konsep Keperawatan Komunitas Dengan Pelayanan Kesehatan Utama

Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan


perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran
serta aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
masyarakat dengan menekankan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam
melakukan upaya promotif dan perventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif
dan rehabilitatif sehingga diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil
keputusan dalam memelihara kesehatannya (Mubarak, 2009).
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien
yang menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari individu dan
masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman
(1972 dalam Anderson, 2006) untuk melihat masalah pasien, model komunitas
sebagai klien dikembangkan untuk menggambarkan batasan keperawatan kesehatan
masyarakat sebagai sintesis kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut
telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan
filosofi pelayanan kesehatan primer yang menjadi landasannya.Secara lebih rinci
dijabarkan sebagai berikut :
1.Tingkat individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan maka perawat akan memberikan asuhan
keperawatan pada individu tersebut. Pelayanan pada tingkat individu dapat
dilaksanakan pada rumah atau puskesmas, meliputi penderita yang memerlukan
pelayanan tindak lanjut yang tidak mungkin dilakukan asuhan keperawatan di
rumah dan perlu kepuskesmas, penderita resiko tinggi seperti penderita penyakit
demam darah dan diare. Kemudian individu yang memerlukan pengawasan dan
perawatan berkelanjutan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.
2.Tingkat keluarga
Keperawatan kesehatan komunitas melalui pendekatan keperawatan keluarga
memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan terutama keluarga dengan resiko tinggi diantaranya keluarga dengan
sosial ekonomi rendah dan keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit
menular dan kronis. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit utama
masyarakat dan lembaga yang menyakut kehidupan masyarakat. Dalam
pelaksanaannya, keluarga tetap juaga berperan sebagai pengambil keputusan dalam
memelihara kesehatan anggotanya.
3.Tingkat komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas di tingkat masyarakat dilakukan dalam lingkup
kecil sampai dengan lingkup yang luas didalam suatu wilayah kerja puskesmas.
Pelayanan ditingkat masyarakat dibatasi oleh wilayah atau masyarakat yang
mempunyai ciri-ciri tertentu misalnya kebudayaan, pekerjaan, pendidikan dan
sebagainya.
Asuhan keperawatan komunitas diberikan dengan memandang komunitas
sebagai klien dengan strategi intervensi keperawatan komunitas yang mencakup
tiga aspek yaitu primer, sekunder dan tertier melalui proses individu dan kelompok
dengan kerja sama lintas sektoral dan lintas program puskesmas. Pelayanan
ditingkat masyarakat dibatasi oleh wilayah atau masyarakat yang mempunyai ciri-
ciri tertentu misalnya kebudayaan, pekerjaan, pendidikan dan sebagainya. Asuhan
keperawatan komunitas diberikan dengan memandang komunitas sebagai klien
dengan strategi intervensi keperawatan komunitas yang mencakup tiga aspek yaitu
primer, sekunder dan tertier melalui proses individu dan kelompok dengan kerja
sama lintas sektoral dan lintas program.
Selanjutnya agar dapat memberikan arahan pelaksanaan kegiatan, berikut ini
diuraikan falsafah keperawatan komunitas dan pengorganisasian masyarakat
(Mubarak, 2009):
a. Falsafah Keperawatan Kesehatan Komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan
perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
terhadap kesehatan masyarakat dan memberikan prioritas pada strategi pada
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi yang
mengacu pada paradigma keperawatan secar umum dengan empat komponen
dasar yaitu; manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan.

b. Pengorganisasian masyarakat
Tiga model pengorganisasian masyarakat menurut Rothman (1998) meliputi
peran serta masyarakat (localiti developmen), perencanaan sosial melalui
birokrasi pemerintah (social developmant) dan aksi sosial berdasarkan kejadian
saat itu (social action) (Mubarak, 2009).

Pelaksanaan pengorganisasian masyarakat dilakukan melalui tahapan-tahapan :


1) Tahap persiapan
Dilakukan dengan memilih area atau daerah yang menjadi prioritas, menentukan
cara untuk berhubungan dengan masyarakat , mempelajari dan bekerjasama
dengan masyarakat.
2) Tahap pengorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok dan penyesuaian dengan pola yang
ada dimasyarakat dengan pembentukan kelompok kerja kesehatan.
3) Tahap pendidikan dan pelatihan
Melalui kegiatan-kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat
melalui pengkajian, membuat pelayanan keperawatan langsung pada individu,
keluarga dan masyarakat.
4) Tahap formasi kepemimpinan
Memberikan dukungan latihan dan mengembangkan keterampialan yang
mengikuti perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan kegiatan
pendidikan kesehatan.
5) Tahap koordinasi
Kerjasama dengan sektor terkait dalam upaya memandirikan masyarakat
6) Tahap akhir
Suverpisi bertahap dan diakhiri dengan evaluasi dan pemberian umpan balik dan
masing-masing evaluasi untuk perbaikan untuk kegiatan kelompok kesehatan
kerja selanjutnya.

C. Proses Pelaksanaan Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang khusus keperawatan yang


merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik yang sehat
maupun yang sakit (mempunyai masalah kesehatan/keperawatan), secara
komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan
resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat secara terorganisir
bersama tim kesehatan lainnya untuk dapat mengenal masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi serta memecahkan masalah-masalah yang mereka
miliki dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai dengan hidup
sehat sehingga dapat meningkatkan fungsi kehidupan dan derajat kesehatan
seoptimal mungkin dan dapat diharapkan dapat mandiri dalam memelihara
kesehatannya (Chayatin, 2009). Menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan
profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan
konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan
pada kelompok resiko tinggi (Efendi, 2009).
Keperawatan komunitas merupakan Pelaksanaan keperawatan komunitas
dilakukan melalui beberapa fase yang tercakup dalam proses keperawatan
komunitas dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dinamis.
Fase-fase pada proses keperawatan komunitas secara langsung melibatkan
komunitas sebagai klien yang dimulai dengan pembuatan kontrak/partner ship dan
meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi (Efendi,
2009)

BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus


mengembangkan interaksi antara perawat dan klien untuk membantu individual dalam
mengatasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan sehingga dapat membantu
memenuhi tekanan atau memenuhi kebutuhan yang dihasilkan dari suatu kondisi,
lingkungan, situasi atau waktu yang bertujuan untuk melakukan konservasi kegiatan yang
ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki klien secara optimal.

B. SARAN

Diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu menerapkan model konsep


keperawatan dan marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan
pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita
sayang. Agar pasien merasa nyaman pada saat di sakit bukan menderita lagi. jangan
pantang menyerah dan berputus asa dalam merawat pasien. Menjadi perawat bukanlah
pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita tidak akan pernah bisa. Di
dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk melakukannya
dengan gigih dan rajin.
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, W, I & Chayatin, N (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan


Teori. Jakarta : Salemba Medika.

Sumijatun dkk (2006) Konsep dasar Keperawatan Komunitas, Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai