Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan ibu dan anak menjadi target utama dalam Tujuan
pembangunan Milenium (MDGs) tepatnya pada tujuan 4 dan tujuan 5 yaitu
menurunkan angka kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan ibu. Program
Kesehatanibu dan anak menjadi sangat penting karena ibu dan anak
merupakan unsur pembangun unsur penting pembangunan.
Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah
menurunkan angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup,
dan angka kematian neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai
saat ini sasaran tersebut belum tercapai.
Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2015 :

 Angka kematian Neonatal di Indonesia sebesar 16 kematian/1000


kelahiran hidup.
 Angka kematian Bayi 26,9 kematian/1000 kematian hidup.
 Angka kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup.
 Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai
228/100.000 kelahiran hidup.

Padahal sasaran pembangunan menetapkan 2020 angka tersebut harus


ditekan hingga mencapai 102 kematian/100.000 kelahiran hidup. Oleh sebab
itu, program kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana dilaksanakan
secara berkesinambungan dan terpadu untuk mempercepat penurunan AKI,
AKN, AKB, dan AKBAL.

B. Tujuan Pedoman
Pedoman Program Kesehatan Ibu dan Anak,Keluarga Berencana(KIA,KB)
bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan Program
KIA,KB yang dilaksanakan di Puskesmas Kedungbanteng, sehingga pada
akhirnya pelayanan Program KIA,KB dapat mendukung pencapaian Standar
Pelayanan Minimal (SPM).

C. Sasaran
Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan tindakan yang
akan dilakukan secara operasional. Oleh karenanya rumusan sasaran yang
ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program

1
operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat
diukur dan dapat dicapai.
Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan bagian
dari proses perencanaan strategis dengan focus utama berupa tindakan
pengalokasian sumberdaya organisasi kedalam strategi organisasi. Oleh
karenanya penetapan sasaran harus memenuhi criteria specific, measurable,
agresive but attainable, result oriented dan time bond. Guna memenuhi criteria
tersebut maka penetapan sasaran harus disertai dengan penetapan indikator
sasaran, yakni keterangan, gejala atau penanda yang dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan upaya pencapaian sasaran atau dengan kata
lain disebut sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran.
Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka sampai dengan
akhir tahun 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas menetapkan
sasaran sebagai berikut :
1) Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan bayi dengan indikator
sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya kunjungan ibu hamil K4.
b. Meningkatnya pertolongan persalinan oleh bidan/tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan.
c. Meningkatnya ibu hamil resiko tinggi dirujuk.
d. Meningkatnya kunjungan neonatus / KN2.
e. Meningkatnya kunjungan bayi dan balita.
f. Meningkatnya bayi berat badan lahir rendah yang ditangani

2) Meningkatnya pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia


sekolah, dengan indikator sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah.
b. Meningkatnya pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih/guru UKS / dokter kecil.
c. Meningkatnya pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat kelas 1 oleh
tenaga kesehatan atau tenaga terlatih/guru UKS / dokter kecil.
d. Meningkatnya pelayanan kesehatan remaja.

3) Pelayanan keluarga berencana, dengan indikator sasaran sbagai


berikut : Meningkatnya peserta KB aktif.

4) Meningkatnya pelayanan imunisasi, dengan indikator sasaran


sebagai berikut :
 Meningkatnya desa atau kelurahan Universal Child Immunization
hingga 100%.

2
D. Ruang Lingkup Pelayanan
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dibagi dalam dua macam kegiatan,
yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas.
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas

Pelayanan Kegiatan didalam Gedung Kegiatan di luar Gedung

1. Pemeriksaan antenatal
2. Pemeriksaan Nifas
1. Pendataan Bumil, Bufas
3. Pertolongan Persalinan Normal
2. Kelas Ibu
4. Bimbingan / konseling / KIE
Pelayanan 3. Pemantauan stiker P4K
5. Screening Faktor Resiko dan Resiko
Kesehatan 4. Penyuluhan ANC
Tinggi, Bumil, Nifas
Ibu 5. Pelacakan Kematian Ibu
6. Rujukan Internal dan Eksternal
6. Kunjungan Rumah Bumil,
7. Audit Internal Kematian Ibu
Bufas, Risti
8. Menawarkan Pemeriksaan HIV

1. Pemeriksaan kesehatan neonatal, 1. Pendataan neonatal, bayi


bayi, anak balita normal dan resiko tinggi
2. MTBM dan MTBS 2. Kunjungan rumah
3. Konseling / KIE neonatal, bayi normal dan
4. Rujukan resti.
3. Pemantauan tumbuh
kembang bayi, anak balita
Pelayanan dan anak pra
Kesehatan sekolah/SDIDTK dengan
Anak anak yang ada kelainan
(Posyandu, TK, PAUD)
4. Penyuluhan.
5. Kelas Ibu balita
6. Penjaringan anak sekolah
TK dan Paud, SD klas 1,
SMP klas 1 dan SMA
klas1

3
1. Pelayanan dan konseling KB , masa 1. Pendataan sasaran KB ( 4
pra Menopause T, Unmetneed, keluarga
2. Pelayanan KB (IUD, implant, suntik, miskin)
pil, kondom) 2. Konseling dan penyuluhan
3. Pelayanan efek samping dan (Posyandu, kunjungan
Pelayanan
komplikasi rumah)
Keluarga
4. Pelayanan dan konseling pada calon 3. Pelayanan dengan
Berencana
pengantin wanita, masa pra hamil momen khusus (contoh
(KB)
dan masa antara dua kehamilan Safari TNI KB Kes)
5. Rujukan
6. Menawarkan Pemeriksaan HIV

Pelayanan 1. Pelayanan imunisasi dasar 1. BIAS


Imunisasi lengkap 2. Pelacakan KIPI
2. Pelayanan imunisasi Booster
Keterangan:
4T : Terlau Tua, Terlalu Muda, Terlalu Sering, Terlalu dekat
Unmetneed : Calon akseptor yang menjadi sasaran KB tetapi belum mengikuti KB

E. Batasan Opersaional
1) Upaya pelayanan kesehatan ibu adalah upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesehatan wanita yang berkaitan dengan fungsi keibuannya
untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, dan akselerasi
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), yang dimulai sejak periode usia
subur, kehamilan, persalinan, nifas dan meneteki.
2) Upaya pelayanan kesehatan anak adalah upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesehatan anak untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, memiliki kebugaran jasmani, kecerdasan intelektual,
emosional dan spiritual melalui upaya pemenuhan, peningkatan dan
perlindungan hak anak, mulai dari terwujudnya bayi lahir sehat dengan
lahir normal, mempertahankan hidup, tumbuh dan berkembang secara
optimal sejak usia dini, usia sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.
3) Upaya pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya Pemerintah
dalam mengendalikan laju pertambahan penduduk dengan menjarangkan
atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan
kontrasepsi dan akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui
pencegahan Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) dengan
menggunakan kontrasepsi, termasuk penanganan komplikasi, efek
samping dan kegagalan.

4
4) Upaya untuk mencapai tingkat kekebalan masyarakat ( population
immunity) yang tinggi dan merata disemua wilayah.

F. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang
Standar Profesi Bidan.
4. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa
Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta
Pelayanan Kesehatan Seksual.
5. Kepmenkes Nomor 284/Menkes/SK/III/2004 Tentang Buku Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA).

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang ada
di Puskesmas Kedungbanteng:

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi


Koordinator Bidan Pendidikan minimal D III Diampu oleh 1 orang
dengan latar belakang
pendidikan D III Kebidanan
Pelayanan Keluarga Pendidikan minimal D III Diampu oleh 1 orang
Berencaca dengan latar belakang
pendidikan D III
Kebidanan
Pelayanan Imunisasi Pendidikan minimal D III Diampu oleh 1 orang
dengan latar belakang
pendidikan D III
Kebidanan

5
Pelayanan kesehatan Pendidikan minimal D III Diampu oleh 1 orang
Anak dengan latar belakang
pendidikan D IV
Kebidanan
Bidan Desa Pendidikan minimal D III Diampu oleh 17 orang
dengan latar belakang
pendidikan D III

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program Kesehatan Ibu dan Anak ,Keluarga Berencana
dan latar belakang profesinya adalah sebagai berikut:

Kegiatan Petugas Profesi


Koordinator Bidan Eni Rahmawati, Amd.Keb Bidan
Pelayanan K B Endarwati, Amd. Keb Bidan
Pelayanan Imunisasi Ambar Purwaningsih, Amd.Keb Bidan
Pelayanan KIA Eni Sulistiowati,S.SIT Bidan
Bidan Desa 1. Wijiana Endahyani, Amd.Keb Bidan
2. Siti Waliyah, Amd.Keb Bidan
3. Sugiarti, Amd.Keb Bidan
4. Yuli Asmani, Amd.Keb Bidan
5. Yuli Suprapti, Amd.Keb Bidan
6. Supini, Amd.Keb Bidan
7. Suprihastuti, Amd.Keb Bidan
8. Sri Suhatni, Amd.Keb Bidan
9. Noviyeni, S.SIT Bidan
10. Nurdiyati, Amd.Keb Bidan
11. Fitria Kusumantik Amd.Keb Bidan
12. Ike Utami, Amd.Keb Bidan
13. Rina P, Amd.Keb Bidan
14. Dwiratna, Amd.Keb Bidan
15.Emilia R, Amd.Keb Bidan
16. Nurvia, Amd.Keb Bidan
17. Eva K, Amd.Keb Bidan

C. Jadwal kegiatan
1. Jadwal pelaksanaan kegiatan program KIA sesuai anggaran BOK
disepakati dan disusun bersama.

6
2. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri
bulanan dengan persetujuan kepala puskesmas.
3. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun,
dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan
pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
4. Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan
dikoordinasikan oleh Kepala Puskesmas Kedungbanteng. Pelaksanaan
Kegiatan Program KIA,KB di Puskesmas Kedungbanteng :

a. Dalam Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
Pemeriksaan ANC Senin s/d sabtu Bidan
Dokter
Pelayanan ibu bersalin 24 jam Bidan
Dokter
Pemeriksaaan dan pela Senin s/d sabtu Bidan
yanan ibu nifas Dokter
Managenen Terpatu Selasa,Kamis s/d sabtu Bidan,perawat,dokt
Balita Sakit (MTBS) er
Pelayanan Imunisasi Rabu pertama Bidan
Senin s/d sabtu : Imunisasi
Capeng ( calon pengantin)
Pelayanan dan Konsel Rabu Bidan
ing KB Dokter
Pelayanan surat Senin s/d Sabtu Bidan
Rujukan

b. Luar Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pelaksanaan kelas Ibu Sesuai Jadwal di desa Bidan
hamil dan kelas balita
2. Penempelan stiker P4K Senin s/d Sabtu Bidan
3. BIAS September , Oktober Bidan
4. Pendataan WUS Januari Bidan
5. Posyandu balita Sesuai Jadwal di desa Bidan
6. Pembinaan dukun bayi Setiap jumat Bidan
7. Pembinaan bidan desa Setiap jumat Bidan

7
8. Kunjungan aseptor yg Sesuai Jadwal Bidan
DO & PUS belum ber-
KB
9. Penjaringan anak Tahun ajaran baru Bidan
sekolah,
10.Advokasi dengan lintas Sesuai Jadwal Bidan
terkait.

c. Dalam & Luar Gedung


Kegiatan Hari Pelaksana
Evaluasi dan Monitoring Sesuai Jadwal Bidan

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Pelayanan KIA, KB

MEJA MEJA
MEJA

KOMP
IUTER
RUANG KIA

LOKER MEJA MEJA

ALMARI MEJA

RUANG KB
BED GYN TEMPAT
TIDUR

MEJA

8
B. STANDAR FASILITAS

Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan  Stetoscop
 Tensimeter
 Timbangan
 Tinggi Badan
 Doppler
 Lineac
 Buku KIA
 Leaflet
 LILA
 Hamer Patela
 Tempat tidur
 Handscoon
Pelayanan persalinan  Partus Set
 Handscoon
 Uterotonika
 Infus set
 Resusitasi set
 Lampu sorot
 Doppler
 Tensimeter
 Stetoscop
 Tempat tidur
 Timbangan Bayi

Pelayanan dan konseling Keluarga  Tensimeter


berencana  Stetoskop

9
 Timbangan
 leaflet
 Lembarbalik
 IUD set
 Implant set
 Alat kontrasepsi
 Spuit
 Handscoon
 Lampusorot
 Model Alat Kontrasepsi
 Form KB
 Tempat tidur
 Bed Gynekologi
Pelayanan Imunisasi  Leaflet
 Spuit
 Vacsin
 VAKSIN CARIER
 Cool pack
 Lemari es
 Safety bok
 Kapas DTT
 Kohort/buku catatan
 Timbangan Bayi
 handscoon
Pelayanan MTBS
 Buku Bagan MTBS
 Thermometer
 Blangko MTBS
 Timbangan
 Pengukur tinggi/panjang badan
 Aritimer
 APE

10
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

I. Tatalaksana Dalam Gedung


A. Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
1. Petugas Penanggung jawab
a. Bidan

2. Tujuan
Tujuan Umum : Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi
penuh pengguna jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap
ibu mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak ,antar
kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang
kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta
persiapan menyusui yang baik.

Tujuan Khusus :
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil
termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta
perawatan bayi baru lahir
b. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan penaganan
kedaruratan kebidanan neonatal.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan.
d. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KIA.
e. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak
pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin pemberian
imunisasi dan upaya perbaikan gizi.
f. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh
kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui
perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak.
g. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat
ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak
lanjutnya.

B. Keluarga Berencana

11
1. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan
kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar
kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional.

2. Tujuan
Tujuan Umum : Terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan
penuh pengguna jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan
bahwa setiap pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna
merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan
sejahtra.

Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE
kepada pasangan usia subur dan keluarganya.
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan
primer sesuai dengan kebutuhan.
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan.
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KB.
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon
pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam
rangka meningkatkan kualitas kesehatan fungsi reproduksinya.
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan.
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang
datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra
rujukan dan tindakan lanjutnya

3. Kegiatan

12
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu
dan anak.Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari:
1. pelayanan kesehatan ibu hamil;
2. pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3. pelayanan kesehatan ibu nifas;
4. Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra
sekolah;
5. Pelayanan keluarga berencana.

C. Tatalaksana Luar Gedung


1. Perencanaan
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu
dan anak pada RKA (yang bersumber dana BOK dan BLUD)

2. Penggerakan pelaksanaan
Pada kegiatan penggerakan petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan;
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPATK
BOK;
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan;
 Melaksanakan kegiatan.

3. pengawasan pengendalian penilaian


 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan;
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan;
 Petugas mengevaluasi kegiatan.

D. Dokumentasi
1. Kegiatan di Dalam Gedung :
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
- ditulis dalam Buku Register
- di-input dalam P-care melalui computer

2. Kegiatan di Luar Gedung :


a. Buku Tugas Luar
b. Penyuluhan :
- Undangan

13
- Materi Penyuluhan
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan

BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program kemudian
diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan program upaya


KIA,KB direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas
sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator program upaya
KIA,KB berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam
pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala
Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
direncanakan oleh koordinator program KIA,KB berkoordinasi dengan bendahara
puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya
dibuat perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action).

14
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program upaya


KIA,KB perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.
Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak,
baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko
yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran
harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan
saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan –
tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko

15
atau dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau
meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan.
Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi
resiko atau dampak yang terjadi.

5. Monitoring dan Evaluasi.


Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
sedang berjalan.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program upaya


KIA,KB perlu diperhatikan keselamatan kerja petugas terkait dengan melakukan
minimalisasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap
kegiatan yang akan dilaksanakan

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan
dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya
untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan kegiatan upaya KIA,KB dimonitor dan dievaluasi dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya kegiatan sesuai indikator

16
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

BAB IX

PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan program upaya KIA,KB dengan tetap memperhatikan prinsip
proses pembelajaran dan manfaat.
Keberhasilan kegiatan program upaya KIA,KB tergantung pada komitmen
yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian
masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan program upaya KIA,KB di Puskesmas Kedungbanteng.
Penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu
saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku
secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai
dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini harus tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan
manfaat. Agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang
telah ditentukan. Keberhasilan kegiatan program upaya KIA,KB tergantung pada
komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan
kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.

Ditetapkan di : Kedungbanteng
Pada tanggal : 08 April 2016

KEPALA PUSKESMAS KEDUNGBANTENG

17
WITONO NURWIBOWO
NIP. 19620209 198711 1 002

18

Anda mungkin juga menyukai