DAFTAR PUSTAKA
Doenges, E.M. (2000). Rencana asuhan keperawatan, pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta : EGC.
Kumala, R. (2000). Buku ajar keperawatan maternitas, edisi -4. Jakarta :
EGC.
Obstetri fisiologi. Bagian obstetri & ginekologi. Bandung : Fakultas
Kedokteran. Universitas Padjajaran.
Parwirohardjo, Sarwono. (2008). Ilmu kedokteran Sarwono Parwirohardjo,
edisi-4. Jakarta : PT Bina Pustaka.
Wilkinson, Judith. M. (2011). Buku saku diagnosis keperawatan. Jakarta :
EGC.
3. PATOFISIOLOGI (Pathway)
1. FAKTOR RESIKO PRE EKLAMSIA (HIPERTENSI
2. TEORI TEORI DALAM KEHAMILAN)
menembus miometrium
arteri arkuarta
arteri radialis
endometrium
arteri basalis
arteri spiralis diameter rata-rata arteri spiralis hamil normal 500 mikron
dan pada preeklamsia 200 mikron
lapisan otot arteri spiralis lapisan otot arteria spiralis sebab yang belum jelas pada kehamilan normal
degeneralisasi lapisan otot terjadi invasi trofoblas pada hipertensi dalam kehamilan tidak terjadi invasi sel-
sel trofoblas
dilatasi arteri spiralis lapisan otot arteria spiralis
& jaringan sekitar arteria spiralis lapisan otot arteri spiralis & jaringan matrik sekitar
memuidahkan lumen arteri spiralis lumen arteri spiralis tidak terjadi distensi & vasodilatasi
mengalami distensi & dilatasi
asam lemak tak jenuh sisa apoptosis, nekrotik trofoblas, stress oksidatif
respon inflamasi
sistemik inflamasi
perfusi unit janin (utero plasenta) menurun kerusakan endotel pembuluh darah vasospasme pembuluh darah ginjal
koagulasi intravaskuler peningkatan cairan ruang intravaskuler peningkatan tromboxan pada prostasiklin
ke intra seluler dan peningkatan sensitivitas terhadap
hemolisis sel darah merah (SDM tura) angiotensin II
penurunan volume plasma
penurunan hemoglobin peningkatan hematokrit vasokontriksi umum ateriol plasenta
hiperbilirubinemia maternal
edema umum hipetensi lesi ateriol/utero
mikro emboli hepatik plasenta
terlihat diwajah, tangan, dan abdomen perfusi ginjal
kerusakan hati pitting edema selama 12 jam tirah baring IUGR, abrupsio plasenta
laju glomerulus kontraktilitas uterin
peningkatan enzim hati (SGOT dan LDH) jaringan otak
muntah-muntah tidak dapat mempertahankan ransangan area sensorik
nyeri ulu hati spasme korteks otak fungsi uteri
nyeri di kuadran atas kanan
penurunan glukosa darah nyeri kepala, hiperfleksia kerusakan glomerulus
ruptur hati
jaringan paru paru proteinuria gangguan rasa nyaman nyeri
agregasi trombosit dan deposisi fibrin asam urat
alveolus kreatinin plasma
jumlah trombosit rendah oliguria
(trombositopenia) edema pulmuner retensi Na dan air
intoleransi tidak dapat melakukan dispnea
aktivitas aktivitas kelebihan volume cairan