Anda di halaman 1dari 8

 Pengertian Model Data Relasional

Ditemukan oleh E.F. Codd.


Model Data Relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan tabel
dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah
berkas data.
Model ini menunjukkan cara mengelola/mengorganisasikan data secara fisik
dalam memory sekunder, yang akan berdampak pula pada bagaimana kita
mengelompokkan data dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam
sistem yang kita buat.

Contoh Tabel dan keterhubungannya


MHS
MKUL NPM Nama Alamat
10296832 Nurhayati Jakarta
10296126 Astuti Jakarta
31296500 Budi Depok
41296525 Prananingrum Bogor
50096487 Pipit Bekasi
21196353 Quraish Bogor
NPM KDMK MID FINAL
102968 KK021 60 75
32
102961 KD132 70 90
26
312965 KK021 55 40
00
412965 KU122 90 80
25
211963 KU122 75 75
53
500954 KD132 80 0
87
102968 KD132 40 30
32

1. Model Data Relasional


Yaitu model data yang setiap data dan hubungan antar data memiliki
nama yang unik yang berguna untuk merepresentasikan data. Model data
ini adalah model data yang paling banyak digunakan sekarang karena
bentuknya yang mudah dimengerti oleh siapapun, termasuk orang-orang
non programmer. Hubungan dalam model data ini menganut hubungan
relasional dalam matematika.

 Contoh DBMS yang mengelola basis data relational :


–dBase III+
–MS.Access
–Borland-Paradox
–Oracle
–DB2
–SYBASE
–Informix.
 Kelebihan Model Data Relasional
Model data relasional lebih mudah dimengerti oleh semua kalangan,
termasuk dari kalangan non-programmer karena bentuk yang simpel dan
penjabaran hubungan antar data yang mengambil konsep relasi dalam
matematika.

Dengan bentuk yang mudah dipahami, programmer dapat dengan mudah


melakukan berbagai operasi data misalnya query, update, edit, ataupun
delete.

 Istilah dalam Model Data Relasional


Dalam model data relasional, dikenal beberapa istilah, sebagai contoh,
akan diberikan tabel 2.1 dan tabel 2.2.

tabel 2.1

tabel 2.2

Istilah yang terdapat dalam tabel tersebut di antaranya sebagai berikut:


1. Relasi, dalam matematika disimbolkan dengan garis yang
menghubungkan domain dan kodomain. Dalam model relasional,
relasi dipresentasikan dengan satu kesatuan tabel, dari contoh di atas
yang disebut relasi adalah tabel 2.1 dan tabel 2.2.
2. Atribut adalah kepala dari setiap tabel relasi, sebagai contoh diambil
tabel 2.1 maka yang disebut atribut adalah NAMA, NPM, KELAS,
dan ALAMAT, dari tabel 2.2 yang merupakan atribut adalah MATA
KULIAH, KODE, dan NILAI.
3. Tupel adalah baris dalam relasi. Yang dimaksud baris di sini adalah
satu baris secara utuh tanpa memerhatikan atribut. Dilihat dari tabel
2.1 yang merupaka tupel adalah (Diah Sulistiyanti, 42214964,
1DA02, Jl. P. Irian Jaya). Bila dilihat dari contoh tabel 2.2, yang
termasuk tupel adalah (Pengantar Akuntansi, AK2425, 80)
4. Domain adalah nilai yang dapat diterima dalam sebuah atribut,
maksudnya nilai yang dimasukkan ke dalam domain harus homogen
dan dapat dibaca oleh database, seperti dalam tabel 2.2, domain
dalam atribut nilai adalah angka dari 10 sampai dengan 100.
5. Derajat adalah jumlah atribut dalam tabel relasi. Dari tabel 2.1
sebagai contoh, derajat relasinya berjumlah 4, sedangkan di tabel 2.2
derajatnya berjumlah 3.
6. Kardinalitas adalah jumlah tupel dalam tabel relasi. Kardinalitas dari
relasi pada tabel 2.1 sejumlah 4, sedangkan pada tabel 2.2
kardinalitas dari reliasinya berjumlah 3.
Terminologi alternative
Sebuah relasi dapat disebut sebagai file, tupel sebagai record, dan atribut
sebagai fields. Terminologi ini berasal dari kenyataan bahwa, secara
fisik, RDBMS dapat menyimpan setiap relasi dalam sebuah file.
 Relational Keys

Dalam sebuah database, untuk mencari satu data dari jumlah data secara
umum, dibutuhkan kunci untuk mempermudah pencarian dan
mempersingkat waktu yang digunakan untuk melakukan tanpa harus
melakukan scanning terhadap sleuruh data. Kunci-kunci relasional
dalam database, terutama dalam model data relasional adalah sebagai
berikut, dengan mengambil contoh dari dua tabel sebelumnya, yaitu
tabel 2.1 dan tabel 2.2:

1. Super Key
Super key adalah atribut atau sekumpulan atribut yang secara unik dapat
digunakan untuk mengidentifikasi sebuah tupel dalam relasi. Diambil
dari contoh tabel 2.1 maka super key yang mungkin adalah: (NPM),
(NPM, NAMA), (NAMA, ALAMAT), (NPM, KELAS), (NAMA,NPM,
KELAS), (NPM, NAMA, ALAMAT, KELAS). Atribut NPM digunakan
secara utama karena NPM setiap mahasiswa berbeda-beda karena iu
disebut unik.

2. Candidate Key
Candidate Key adalah super key yang himpunan bagiannya yang
menjadi super key juga. Dilihat dari contoh tabel 2.1, maka yang dapat
menjadi candidate key adalah NPM. Atribut KELAS tidak bisa dipakai
karena kemungkinan data majemuk lebih besar, atribut NAMA dan
ALAMAT dapat dijadikan candidate key jika keduanya menjadi alat
identifikasi yag unik dalam tabel relasi.

3. Primary Key
Prmary Key adalah candidate key yang unik dalam sebuah tabel relasi
karena tidak ada primary key yang sama, sehingga kunci inilah yang
paling bayak digunakan untuk mencari sebuah data dalam database.
Berdasarkan contoh tabel 2.1 di atas, yang termasuk primary key adalah
atribut NPM karena tidak ada mahasiswa yang memiliki 2 NPM yang
sama.

4. Alternate Key
Alternate Key adalah candidate key yang tidak dipilih sebaga primary
key, berdasarkan contoh tabel 2.1, yang termasuk alternate key adalah
(NAMA, KELAS)

 Relational Integrity Rules


Dalam data relasional, satu data berhubungan dengan data lain atau
dikatakan memiliki relasi. Hubungan antar satu data dengan data lain
dalam relasi memiliki peraturan sesuai aturan database. Berikut adalah
aturan-aturan dalam relational integrity rules:

1. NULL
Adalah nilai atribut yang tidak ada dalam sebuah tupel dalam tabel
relasi. Misalnya, dalam contoh tabel 2.1, apabila salah satu data
mahasiswa tidak memiliki NPM, maka nilai dari atribut alamat akan
terisi dengan NULL.

2. Entity Integrity
Adalah peraturan integritas yang menyatakan bahwa setiap tabel relasi
harus memiliki sebuah primary key. Adapun primary key terseut harus
unik dan tidak boleh ada yang bernilai NULL.

3. Referential Integrity
Adalah peraturan yan menyatakan bahwa setiap atribut dari suatu tabel
relasi harus memiliki hubungan yang valid dengan tabel relsi lainnya.
Sebagai contoh dari tabel 4.2, atribut KODE MATA KULIAH harus
memiliki hubungan valid dengan atribut MATA KULIAH dan NILAI.

4. Batasan General
Merupakan aturan tambahan yang dispesifikasikan oleh pengguna
atau administrator basis data untuk mendefinisikan batasan dari
perusahaan.

 Bahasa pada Model Data Relasional


Model data relasional menggunakan bahasa query, yaitu pernyataan
yang diajukan untuk mengambil informasi. Query terbagi dua, yaitu:

1. Bahasa Query Formal


Yaitu bahasa Query yang diterjemahkan menggunakan bahasa atau
simbol-simbol matematis. Bahasa Query Formal terbagi menjadi dua
juga, yaitu:

1. Prosedural, yaitu bahasa query di mana pemakai harus memberi


spesifikasi data yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mendapatkannya, misalnya aljabar relasional. Contoh: Aljabar
Relasional , yaitu dimana query diekspresikan dengan cara
menerapkan operator tertentu terhadap suatu tabel / relasi.
2. Non Prosedural, yaitu bahasa query dimana pemakai menjelaskan
tupel yang diinginkan dengan menspesifikasikan predikat tupel yang
diinginkan, misalnya kalkulus relasional. Kalkulus relasional terbagi
dua, yaitu Kalkulus Relasional Tupel dan Kalkulus Relasional
Domain.

1. Bahasa Query Komersial


Adalah bahasa query yang dirancang oleh programmer sendiri sebagai
suatu aplikasi yang user friendly agar lebih mudah digunakan. Contoh
dari bahasa query ini antara lain: QUEL, QBE (Keduanya berbasis
bahasa kalkulus relasional), lalu SQL yang menjadi bahasa
pemrograman dari aplikasi database MySQL, yang berbasis bahasa
kalkulus relasional dan aljabar relasional.

Anda mungkin juga menyukai