TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
RSUD HJ.ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
TUJUAN PEDOMAN
Pasal 2
BAB III
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pasal 3
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
AGUNG BUDIANTO
A. Pola Ketenagaan
Pola Ketenagaan adalah proses sistematis dalam upaya menetapkan jumlah,
jenis, dan kualitas SDMK yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi suatu
wilayah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
1. Kondisi SDM Kesehatan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara saat ini.
10 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Pelayanan Kesehatan
Kepala Seksi S1/S2 Tenaga
1
Pelayanan Medis Kesehatan
Pengolah Data S1 1
Kepala Seksi
S1/S2 Keperawatan 1
Keperawatan
Pengelola
S1/D3 1
Keperawatan
Pengadministrasi
Umum Bid D3/SMK/SMA 4
Pelayanan
Kepala Bidang S1/S2 Tenaga
3 1
Penunjang Kesehatan
Kepala Seksi S1/S2 Tenaga
1
Penunjang Klinik Kesehatan
Pengadministrasi
Umum Seksi D3/SMK/SMA 2
Penunjang Klinik
Kepala Seksi
S1/S2 Tenaga
Penunjang Non 1
Kesehatan
Klinik
Pengadministrasi
Umum Seksi
D3/SMK/SMA 1
Penunjang Non
Klinik
Pemulasaran
D3/SMK/SMA 1
Jenazah
Kepala Bidang
3 S1/S2 1
Keuangan
Kepala Seksi
Anggaran dan S1/S2 Ekonomi 1
Perbendaharaan
Pengadministrasi
D3/SMK/SMA 8
Keuangan
Pengadminsitrasi
D3/SMK/SMA 6
Penerimaaan
Pengelola Keuangan S1/D3 Ekonomi 1
Kepala Seksi
Akuntansi & S1/S2 Ekonomi 1
Verifikasi
Penata Laporan
S1/S2 Ekonomi 1
Keuangan
Pengadministrasi
D3/SMK/SMA 5
Umum
Jumlah 64
Kualifikasi Pendidikan Jumlah SDM
No Jenis Jabatan
Formal Saat Ini
Petugas Keamanan
SMK/SMA (Pelatihan
1 Koordinator 1
Satpam)
SMK/SMA (Pelatihan
2 Tenaga Keamanan 15
Satpam)
Jumlah 16
Kualifikasi Pendidikan Jumlah SDM
No Jenis Jabatan
Formal Saat Ini
11 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Pengemudi
Ambulance
1 Koordinator SMK/SMA 1
Pengemudi
2 SMK/SMA
Ambulance 4
Jumlah 5
Kualifikasi Pendidikan Jumlah SDM
No Jenis Jabatan
Formal Saat Ini
KOMITE MEDIS
S2 Dokter Spesialis/S1
1 Ketua 1
Dokter
S2 Dokter Spesialis/S1
2 Anggota 24
Dokter
Jumlah 25
Kualifikasi Pendidikan Jumlah SDM
No Jenis Jabatan
Formal Saat Ini
INST. RAWAT INAP
1 Ketua S1 Keperawatan 1
Jumlah 3
1.2. PEMBERHENTIAN
Pemberhentian pegawai adalah pemutusan hubungan kerja, baik bersifat
sementara maupun untuk selamanya yang dilakukan oleh
organisasi/instansi baik atas permintaan pegawai atau karena kehendak
pihak organisasi/instansi yang mengakibatkan seseorang kehilangan
status kepegawaiannya. Adapun jenis-jenis pemberhentian berdasar
Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
a. Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri.
PNS yang mengajukan permintaan berhenti, diberhentikan dengan
hormat sebagai PNS
b. Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia Pensiun.
PNS yang telah mencapai Batas Usia Pensiun diberhentikan dengan
hormat sebagai PNS.
c. Pemberhentian Karena Perampingan Organisasi Atau Kebijakan
Pemerintah.
Dalam hal terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah
yang mengakibatkan kelebihan PNS maka PNS tersebut terlebih
dahulu disalurkan pada Instansi Pemerintah lain
d. Pemberhentian Karena Tidak Cakap Jasmani Dan/Atau Rohani.
PNS yang tidak cakap jasmani dan/atau rohani diberhentikan dengan
hormat
e. Pemberhentian Karena Meninggal Dunia, Tewas, Atau Hilang.
PNS yang meninggal dunia atau tewas diberhentikan dengan hormat
sebagai PNS dengan mendapat hak kepegawaiansesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
f. Pemberhentian karena Melakukan Tindak Pidana/Penyelewengan.
PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan
karena dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
12 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
dengan hukuman pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan
pidana yang dilakukan tidak berencana
g. Pemberhentian karena Pelanggaran Disiplin
PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
apabila melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat
h. Pemberhentian karena Mencalonkan Diri atau Dicalonkan Menjadi
Presiden dan Wakil Presiden, Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan
Perwakilan Daerah, Gubernur dan Wakil Gubernur, atau
Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota
i. Pemberhentian karena Menjadi Anggota dan/atau Pengurus Partai
Politik
PNS dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik, PNS
yang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik wajib
mengundurkan diri secara tertulis.
j. Pemberhentian karena tidak Menjabat Lagi Sebagai Pejabat Negara
PNS yang tidak menjabat lagi sebagai Pejabat Negara diberhentikan
dengan hormat sebagai PNS apabila dalam waktu paling lama 2 (dua)
tahun tidak tersedia lowongan Jabatan.
k. Pemberhentian karena Hal Lain.
PNS yang telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara
wajib melaporkan diri secara tertulis kepada instansi induknya, PNS
yang tidak melaporkan diri secara tertulis diberhentikan dengan
hormat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
A. Bidan
1 Bidan Ahli
Bidan Madya
Bidan Muda
Perawat Pertama 2
2 Bidan Terampil
Bidan Penyelia 3
Bidan Pelaksana
12
Lanjutan
Bidan Pelaksana 8
B. Perawat
1 Perawat Ahli
Perawat Utama
Perawat Madya 3
Perawat Muda 3
Perawat Pertama 15
2 Perawat Terampil
Perawat Penyelia 30 1 4
Perawat Pelaksana
45
Lanjutan
Perawat Pelaksana 12
Terapis Gigi dan
C. Mulut
13 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Terapis Gigi dan
0
Mulut Penyelia
Terapis Gigi dan
Mulut Pelaksana 2
Lanjutan
Terapis Gigi dan
0
Mulut Pelaksana
D. Dokter Spesialis
Dokter Spesialis
1
Syaraf
Dokter Spesialis
3 1
Bedah
Dokter Spesialis
1
Dalam
Dokter Spesialis
1
Kandungan
Dokter Spesialis
4
Anak
Dokter Spesialis
2
Mata
Dokter Spesialis
1
Radiologi
Dokter Spesialis
1
Anestesi
Dokter Spesialis
Kedokteran fisik & 1
Rehabilitasi
Dokter Spesialis
1
Patologi Klinik
Dokter Spesialis
Jantung & Pemblh 1
Darah
Dokter Spesialis
1
Kulit dan Kelamin
Dokter Spesialis THT 1
Dokter Spesialis Gizi
1
Klinik
Dokter Spesialis
0
Patologi Anatomi
E. Dokter Gigi
Ortodenti
Dokter Gigi 2
E. Dokter Umum
Dokter Ahli Utama
Dokter Ahli Madya 1 1
Dokter Ahli Muda 3
Dokter Ahli Pertama 1
F. TENAGA FARMASI
1 Apoteker 3 1
2 Farmasi Klinik
3 Asisten Apoteker 9
G. TENAGA GIZI
1 Nutrisionis 4 1
2 Juru Masak 4 1 2
14 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
3 Penyaji gizi 5
TENAGA
H. KETERAPIAN FISIK
1 Terapi Wicara
2 Fisioterapi 4 1
3 Okupasi Terapis 1
I PSIKOLOGI KLINIS 2
REFRAKSIONIS
1
J OPTISIEN
TENAGA
KETEKNISAN
K MEDIS
1 REKAM MEDIS 7 1
TENAGA
L. BIOMEDIKA
1 RADIOGRAFER 12 1
2 LABORAT 8 1 1 1
3 ELEKTRO MEDIS 3
PENGEMUDI
4 3 1
AMBULANCE
TENAGA
KESEHATAN
M. LINGKUNGAN
1 SANITARIAN 3
2 Tenaga Kebersihan 2 1
3 O2(GAS MEDIK) 1
Pengadministrasi
Sanitasi
N MANAJEMEN
BAGIAN TATA
USAHA
1 Direktur 1
2 Kabag Tata Usaha 1
Kasubag Umum dan
1
Kepegawaian
Sub UMUM 4 1
adm kepegawaian 2
Satpam 3 1
IPSRS (S1 Teknik
1
Sipil)
Kasubag Hukmas 1
Penyusun Data dan
1
Informasi
Pengelola Sistem
2
Informasi
Penyuluh kesehatan 2
Pengadministrasi
Hukum
Juru Informasi dan
1
Komunikasi
Subag PEP
Penyusun Bahan
1
Pelaporan
Pengadministrasi
15 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Pelaporan
3 Kabid Pelayanan 1
Seksi pelayanan
1
medis
Adm Pelayanan
2
medis
Seksi Keperawatan 1
Adm keperawatan
Adm umum 1
BIDANG
4 PENUNJANG
Kabid Penunjang 1
Seksi penunjang
1
Klinik
Seksi penunjang non
1 1
Klinik
Rohaniawan/Pemula
1
saran Jenazah
Pengadministrasi
Umum Bid. 1
Penunjang
Pengadministrasi
7 1
TPPRI
5 BIDANG KEUANGAN
Kabid Keuangan 1
Seksi
1
Anggaran&Perbend.
Seksi
1
Akuntansi&verif
Penata
1
Lap.Keuangan
Pengadministrasi
10 1
Keuangan
Pengelola Keuangan 1
JUMLAH TOTAL 287 4 4 6 4 8
Perencanaan Kebutuhan
B.1. Pengertian Umum
a. Perencanaan Sumber Daya manusia adalah proses analisis dan
identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan
sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat
menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai tujuannya.
b. Pengadaan adalah upaya proses untuk memperoleh jumlah dan
jenis tenaga kerja yang tepat dan memenuhi syarat dalam jumlah
tertentu untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan
guna mencapai tujuan organisasi.
c. Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar
yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan.
d. Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada
satuan kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan
selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan persatuan
waktu.
e. Analisis beban kerja adalah metode yang digunakan untuk
menentukan jumlah waktu, usaha dan sumber daya yang diperlukan
untuk menjalankan tugas dan fungsi organisasi (Permenkes 53/2012)
16 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
B.2. Tata laksana Perencanaan SDM
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan seluruh unit di
lingkungan RSUD untuk membuat perencanaan pegawai pada bulan
November setiap tahunnya
b. Unit kerja terkait menyusun perencanaan SDM berdasarkan prinsip-
prinsip di atas dan mencantumkan kualifikasi dan standar
kompetensi yang jelas untuk jenis tenaga yang direncanakan.
c. Perencanaan SDM yang telah disusun oleh unit kerja dikirimkan ke
Bagian Tata Usaha u.p. Sub Bagian Kepegawaian selambat-lambatnya
akhir bulan Desember tahun berjalan.
d. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menganalisa setiap perencanaan
yang masuk dan merekapitulasi dengan berkoordinasi dengan unit
kerja terkait.
e. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian membuat perencanaan SDM
secara keseluruhan dan membuat prioritas pemenuhan kebutuhan
selama 5 tahun.
f. Sub Bagian Umum membuat usulan pemenuhan kebutuhan SDM
melalui aplikasi Bezetting secara Online di web Kemenkes RI
(RENBUT).
g. Untuk kualifikasi tenaga yang tidak terakomodir dalam aplikasi
Bezetting direncanakan untuk pengadaan pegawai melalui
Rekruitmen SDM Non PNS.
h. Apabila dipandang perlu Perencanaan kebutuhan SDM dapat
diusulkan sewaktu-waktu jika ada perubahan kebijakan yang
menyebabkan perubahan system dan prosedur, penyempurnaan
organisasi atau sebab lain sesuai kebijakan Direktur.
i. Khusus untuk perencanaan kebutuhan tenaga medis
spesialis dapat diusulkan melalui formasi khusus Kemenkes RI
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Keterangan:
17 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
sedangkan perbandingan perawat : pasien yang tidak menggunakan
ventilasi mekanik adalah 1:2 ‘’
ICU RSUD Hj. Anna Lasmanah menggunakan rasio perbandingan
perawat : pasien 1:2 dengan kapasitas 8 tempat tidur, sehingga
membutuhkan 4 perawat untuk setiap shif jaga dengan rincian
a. Shif pagi : 4 perawat
b. Shif sore : 4 perawat
c. Shif malam : 4 perawat
d. Libur : 4 perawat
Jumlah total : 16 perawat
Cadangan tenaga 10% dari jumlah perawat, sehingga 16 + (10% x
16) = 18 perawat (katim, perawat pelaksana) di tambah 1
koordinator ruang. Tenaga yang terlibat dalam pelayanan ICU
terdiri dari Tenaga Dokter, Dokter Intesivise, Dokter Spesialis.
Perawat terlatih ICU.
18 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
B.4. Penetapan Rencana Kebutuhan
19 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Dokter Spesialis
Jantung & Pemblh 1 1
Darah
Dokter Spesialis
1 1
Kulit dan Kelamin
Dokter Spesialis
1 1
THT
Dokter Spesialis
1 1
Gizi Klinik
Dokter Spesialis
0 1 1
Patologi Anatomi
E. Dokter Gigi
Ortodenti 1 1
Dokter Gigi 2 3
E. Dokter Umum
Dokter Ahli Utama
Dokter Ahli Madya 1 1
Dokter Ahli Muda 3 3
Dokter Ahli Pertama 1 8 3 2
F. TENAGA FARMASI
1 Apoteker 3 11 3 3 2
2 Farmasi Klinik 1 1
3 Asisten Apoteker 9 21 5 4 3
G. TENAGA GIZI
1 Nutrisionis 4 9 3 2 1
2 Juru Masak 4 14 4 3 2 1
3 Penyaji gizi 5 23 5 4 3 2 2
H. TENAGA KETERAPIAN FISIK
1 Terapi Wicara 2 2
2 Fisioterapi 4 9 3 2
3 Okupasi Terapis 1 2 1
I PSIKOLOGI KLINIS 2 2
REFRAKSIONIS
J 1 2 1
OPTISIEN
K TENAGA KETEKNISAN MEDIS
1 REKAM MEDIS 7 15 4 3 2
TENAGA
L.
BIOMEDIKA
1 Radiografer 12 12
2 Laborat 8 20 6 5 2 1
3 Elektro Medis 3
Pengemudi
4 3 7 3 1
Ambulance
M. TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Sanitarian 3 7 2 1
2 Tenaga Kebersihan 2 51 20 18 6 2
3 O2(Gas Medik) 1 4
Pengadministrasi
1 2
Sanitasi
N MANAJEMEN
BAGIAN TATA
USAHA
1 Direktur 1 1
20 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
2 Kabag Tata Usaha 1 1
Kasubag Umum
1 1
dan Kepegawaian
Sub UMUM 4 15 2 1
adm kepegawaian 2 3 1
Satpam 3 16 2
IPSRS (S1 Teknik
1 1
Sipil)
Kasubag Hukmas 1 1
Penyusun Data dan
1 1
Informasi
Pengelola Sistem
2 3 3
Informasi
Penyuluh
2 2 1
kesehatan
Pengadministrasi
2 1 1
Hukum
Juru Informasi dan
1 4 1 1 1
Komunikasi
Subag PEP
Penyusun Bahan
1 2 1
Pelaporan
Pengadministrasi
2 1
Pelaporan
BIDANG
3
PELAYANAN
Kabid Pelayanan 1 1
Seksi pelayanan
1 1
medis
Adm Pelayanan
2 2 2
medis
Seksi Keperawatan 1 2
Adm keperawatan 1 2
Adm umum 1 2 2
BIDANG
4
PENUNJANG
Kabid Penunjang 1 1
Seksi penunjang
1 1
Klinik
Seksi penunjang
1 1
non Klinik
Rohaniawan/Pemul
1 2 3 1
asaran Jenazah
Pengadministrasi
Umum Bid. 1 3 2 1
Penunjang
Pengadministrasi
7 14 3 1
TPPRI
BIDANG
5
KEUANGAN
Kabid Keuangan 1 1
Seksi
1 1
Anggaran&Perbend.
21 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Seksi
1 1
Akuntansi&verif
Penata
1 2 2
Lap.Keuangan
Pengadministrasi
10 19 5 3 2
Keuangan
Pengelola Keuangan 1 4 2 1
C.3. Pengadaan SDM Badan Layanan Umum melalui Rekrutmen Non PNS
1. Persyaratan Umum
a. Warga Negara Indonesia;
b. Berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun;
c. Usia maksimal 35 (tiga puluh lima) tahun;
d. Pendidikan, diatur sebagai berikut :
1) Tenaga kesehatan paling rendah berpendidikan D III;
22 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
2) Tenaga administrasi paling rendah berpendidikan
SLTA/sederajat; dan
3) Tenaga umum lainnya paling rendah berpendidikan
SLTA/sederajat;
e. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, karena
melakukan suatu tindak pidana kejahatan;
f. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat atas permintaan
sendiri atau tidak dengan hormat sebagai pegawai;
g. Tidak berkedudukan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil atau
Pegawai Negeri Sipil;
h. Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan
yang diperlukan;
i. Berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan baik dari
kepolisian;
i. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter.
j. Bersedia ditempatkan di setiap unit kerja yang berada pada RSUD
Hj. Anna Lasmanah sesuai dengan formasi yang ditentukan oleh
Direktur RSUD; dan
k. Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan.
2. Persyaratan Khusus
a. Bagi tenaga kesehatan harus mempunyai STR (Surat Tanda Registrasi)
sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Bagi tenaga kesehatan harus mempunyai Sertifikat Kompetensi yang
Relevan.
3. Pengumuman Lowongan
a. Pengumuman penerimaan mencantumkan persyaratan pelamar, jumlah,
jenis lowongan jabatan, kualifikasi pendidikan, keahlian, batas waktu
lamaran, alamat lamaran dan batas usia.
b. Menggunakan media yang mudah diketahui masyarakat luas antara lain
media elektronik, media cetak, papan pengumuman atau bentuk lainnya.
c. Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat
3 (tiga) hari sebelum tanggal penerimaan lamaran.
d. Direktur RSUD dapat menyurati Pimpinan Institusi Pendidikan terkait
lowongan pengadaan pegawai yang ada di RSUD berdasar pada kebutuhan
yang mendesak agar merekomendasikan alumni terbaiknya untuk
mengikuti seleksi Non PNS.
4. Seleksi
Pelaksanaan rekruitmen oleh Tim Pengadaan SDM BLUD dengan tahapan
melalui mekanisme seleksi administrasi, Tes Kompetensi Dasar, dan
wawancara oleh panitia seleksi. Selain materi seleksi RSUD Hj. Anna
Lasmanah dapat menambah materi seleksi sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik pelayanan pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.
a. Seleksi Administrasi
Seleksi administrasi merupakan pemeriksaan dan penilaian terhadap
persyaratan dan kelengkapan administrasi bagi calon pegawai Non
PNS sesuai dengan ketentuan. Seleksi dilakukan oleh Tim Pengadaan.
b. Tes Kompetensi Dasar
Tes Kompetensi Dasar adalah tes yang diselenggarakan untuk
mengukur kemampuan dasar yang diperlukan untuk menunjang
keberhasilan seseorang.
Tes Kompetensi Dasar terdiri dari:
23 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
1. TWK (Tes Wawasan Kebangsaan). TWK merupakan subtes pertama dari
TKD yang menguji pengetahuan wawasan kebangsaan peserta.
2. TIU (Tes Intelegensi Umum). TIU merupakan subtes ke dua dari TKD
yang menguji kemampuan intelegensi peserta.
c. TKP (Tes Karakteristik Pribadi). TKP merupakan subtes ke tiga dari
TKD yang menguji karakteristik kepribadian peserta.
d. Wawancara.
Dimaksudkan untuk mengetahui secara lisan hal-hal yang berkaitan
motivasi, perilaku profesi, komunikasi, kerja sama tim, dan hal lain
yang dianggap perlu.
e. Selain materi seleksi sebagaimana di atas RSUD Hj. Anna Lasmanah
dapat menambah materi seleksi sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik pelayanan pad RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.
24 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
setiap satu tahun sekali, atau manakala dibutuhkan ketika ada perubahan-
perubahan signifikan terhadap pola layanan maupun kebijakan nasional.
Proses pemutakhiran tersebut dilakukan secara terpadu dengan system
informasi yang ada di rumah sakit. Yang mana didalam sistem tersebut
terdapat System Informasi Pegawai (SIMPEG). Hal ini dilakukan supaya lebih
memudahkan pegawai dalam memperbaharui data primer pada individu
tersebut. Sehingga dengan data yang terkini pada individu pegawai maka bisa
didapatkan pemutakhiran pegawai secara tepat dan akurat.
Adapun pelaksanaannya system tersebut diatur tersendiri dalam Surat
Keputusan Direktur.
A. Retensi Staff
1. Retensi adalah upaya untuk mempertahankan karyawan di dalam
organisasi. Retensi karyawan mengacu pada berbagai kebijakan dan praktik
yang mengarahkan karyawan agar bertahan di organisasi untuk jangka
waktu yang lebih lama.
2. Retensi pegawai dimaksudkan tingkat kebetahan pegawai bekerja di
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dengan ditandai tidak terjadinya
pengunduran diri seseorang pegawai dari statusnya sebagai pegawai rumah
sakit.
3. Intervensi Retensi Pegawai
Berbagai intervensi Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dilakukan untuk
memperbaiki retensi karyawan. Perputaran dapat dikendalikan dan
dikurangi dengan beberapa cara, yaitu: pengembangan sistem perekrutan
dan seleksi, orientasi dan pelatihan, kompensasi dan tunjangan,
perencanaan dan pengembangan karier, dan hubungan karyawan yang juga
mempertimbangkan upaya meminimalisir retensi karyawan.
4. Tata Laksana Retensi
a. Tahap seleksi calon pegawai
Pada saat seleksi calon pegawai, kepada setiap peserta ditanyakan
mengenai motivasi mereka melamar kerja dan digali lebih lanjut
tentang keseriusan mereka untuk bekerja secara terus menerus
dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu bagi mereka yang sudah berpengalaman bekerja dilihat
pula bagaimana mereka bekerja di tempat lama, apakah sering
berpindah-pindah dalam waktu yang relatif cepat. Hanya mereka
yang punya harapan bekerja lebih lama saja yang akan diterima
sebagai pegawai.
b. Tahap Orientasi
1) Kepada para calon pegawai yang sedang mengikuti masa orientasi
selain diberikan bimbingan juga dimotivasi oleh para atasannya
agar mereka mempunyai keyakinan bahwa kerja di RSUD Hj. Anna
Lasmanah Banjarnegara akan memberikan harapan terbaik dalam
menjalani kehidupannya.
2) Pada masa orientasi juga diperhatikan tentang kepatuhan
terhadap disiplin kerja,keseriusan dalam melaksanakantugas.
Mereka yang kurang disiplin dan kurang serius bekerja tidak
dilanjutkan hubungan kerjanya.
c. Pemberian hak
1) Penetapan status pegawai
25 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Setiap orang yang diterima sebagai pegawai rumah sakit
ditetapkan secara tertulis baik dalam bentuk surat pengangkatan
pegawai atau dalam bentuk kontrak kerja.
2) Pembayaran gaji, tunjangan dan upah lembur
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara berupaya semampu
mungkin untuk membayar gaji, tunjangan dan upah lembur
pada waktu yang telah ditetapkan, selalu berusaha tidak ada
penundaan pembayaran gaji. Pembayaran gaji menjadi prioritas
utama dalam kondisi keuangan rumah sakit seperti apapun.
3) Penyelenggaraan jaminan sosial
j. Penyelenggaraan jaminan sosial
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara memberikan jaminan
sosial kepada pegawainya baik secara langsung maupun
bekerja sama dengan pihak ke 3 (tiga) seperti dengan
BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
ii. Pemberian cuti tahunan.
RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara menjamin sepenuhnya
kepada pegawai yang sudah bekerja secara terus menerus selama
12 (dua belas) bulan lamanya mendapatkan cuti tahunan
sebanyak 12 (dua belas) hari kerja. Pengambilannya diatur
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
iii. Ijin Meninggalkan Tugas dengan Mendapatkan Upah
Sesuai dengan ketentuan bagi pekerja yang duka cita diberikan
kesempatan untuk tidak masuk kerja dengan tetap mendapatkan
gaji.
iv. Melaksanakan ibadah
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara memberikan kesempatan
kepada para pegawai untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya.
d. Keselamatan Kerja.
Rumah sakit menyelenggarakan system keselamatan kerja dan setiap
pegawai harus mematuhinya, keselamatan kerja termasuk prioritas
budaya kerja.
e. Jenjang Karir
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara menyusun dan menetapkan
jenjang karir bagi para pegawainya, dan jika ada kekosongan
jabatan maka selama ada pegawai yang memenuhi persyaratan
jabatan tersebut maka yang bersangkutan mendapatkan prioritas
utama dengan melalui proses seleksi.
f. Pemberian penghargaan ( reward ).
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara melakukan evaluasi kinerja
kepada seluruh pegawai, dan kepada pegawai yang memiliki nilai
sangat baik ditambah dengan pesyaratan yang ditentukan sebagai
karyawan teladan kepadanya diberikan penghargaan, berupa :
1) Surat penghargaan.
2) Hadiah berupa uang atau barang.
3) Pemberian Jasa Pelayanan;
4) Diusulkan dalam nominasi penghargaan “Satya Lancana Karya
Satya” ke Presiden Republik Indonesia.
5) Pemberian tali asih bagi pegawai yang purna tugas dan pindah kerja.
B. Orientasi Pegawai
Setiap pegawai baru baik klinis maupun non klinis di RSUD Hj.Anna Lasmanah
Banjarnegara harus dilakukan orientasi pegawai baik orientasi umum maupun
orientasi khusus yang dikemas dalam bentuk pembekalan dasar atau basic
kompetensi. Kegiatan tersebut dimaksudkan agar setiap pegawai baru
26 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
mempunyai wawasan yang luas dan mencakup seluruh RSUD Hj.Anna
Lasmanah Banjarnegara. Selain itu, perlu dibangun dinamika kelompok yang
dapat menumbuhkan rasa ikut memiliki, kerjasama dan persaudaraan.
Program orientasi bagi pegawai baru atau pelatihan Basic Kompetensi
dibutuhkan untuk memberikan kepada pegawai baru informasi dan
kemampuan dasar yang dibutuhkannya agar dapat bekerja dengan baik dan
efektif dalam organisasi. Gambaran umum atau pengenalan terhadap tempat
kerja bagi tenaga yang baru merupakan kebutuhan bagi pegawai baru. Dengan
orientasi ini pula diharapkan tenaga yang baru akan lebih siap untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja serta dapat lebih optimal dalam
bekerja nantinya.
1. Orientasi Umum
Materi orientasi umum dilaksanakan dengan mengenalkan
1) Profil RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara ( Falsafah, Misi,
Visi dan Tujuan)
2) Struktur Organisasi, dan hubungan kerja antar unit organisasi
RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara.
3) Peraturan kepegawaian /kebijakan umum yang berlaku di RSUD
Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara.
4) Etika, perilaku, hak dan kewajiban pegawai
5) Pengenalan dan ruang lingkup, kegiatan, Kewaspadaan
Bencana, Kebakaran dan Keselamatan Kerja (K3), Pasien
Safety, Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI),Bantuan Hidup
Dasar (BHD) atau Basic Life Suport (BLS)
6) Pengenalan tentang peta/denah dan letak unit kerja /lokasi
bangsal, perawatan dan lain lain di RSUD Hj.Anna Lasmanah
Banjarnegara.
2. Orientasi Khusus
Orientasi khusus dilaksanakan di unit kerja masing-masing untuk
memperkenal tugas dan tanggung jawabnya pada unit kerja.
a. Peserta
Peserta dalam Kegiatan Orientasi meliputi semua staf klinis, staf
non klinis, termasuk tenaga BLUD, kontrak , tenaga sukarela dan
mahasiswa , dalam kategori.
1) Pegawai pindahan dari luar rumah sakit
2) Calon Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai BLUD
3) Peserta didik/mahasiswa yang menggunakan RSUD Hj.Anna
Lasmanah Banjarnegara sebagai lahan praktek
b. Waktu Orientasi
i. Materi kelas, orientasi lapangan dan On The Job Training bagi
pegawai baru (CPNS, dan Calon Pegawai BLUD ) ditetapkan
selama 3 (tiga) bulan
ii. Materi kelas, orientasi lapangan dan On The Job Training bagi
pegawai baru pindahan dari luar RSUD Hj.Anna Lasmanah
(selain dokter) ditetapkan selama 1 (satu) bulan
iii. Materi kelas, orientasi lapangan dan On The Job Training bagi
pegawai baru Dokter/Dokter Spesialis ditetapkan selama 2
minggu
iv. Bagi peserta didik yang melaksanakan praktek di RSUD
Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara diberikan orientasi selama
1(satu) hari
C. KREDENSIAL
Pegawai medis, keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya yang ada di RSUD
Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara sebelum dapat bekerja secara mandiri harus
27 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
sudah dilakukan kredensial. Setelah masa orientasi umum dan pada masa
orientasi khusus di unit kerja maka seluruh pegawai kesehatan dilakukan
kredensial oleh peer group. Peer group terdiri dari unsur :
1. Komite/Sub. Komite
2. Mitra Bestari : Pengurus Ikatan Profesi terkait, Instansi Pendidikan
terkait, dan atau Rumah Sakit lain.
Sebagai syarat dilakukannya kredensial adalah:
a. Surat permohonan dari individu
b. Surat keterangan sehat
c. STR atau bukti STR dalam Proses
d. Surat ijin praktek (SIP)
e. Ijasah terakhir dan transkrip serta bukti verifikasi ijasah tersebut
f. Bukti pelatihan (Sertifikat)
Hasil kredensial berupa rekomendasi yang diusulkan kepada Direktur
untuk dapat diterbitkan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan
Klinis. Kredensial dilakukan terhadap pegawai :
1. Pegawai baru yang akan berkerja di RSUD Hj.Anna Lasmanah
Banjarnegara
2. Pegawai yang telah selesai mengikuti pendidikan ke jenjang lebih tinggi
atau pelatihan ketrampilan.
3. Pegawai yang mengalami kecelakaan atau sakit yang menyebabkan
kemungkinan perubahan keahlian dan ketampilannya.
4. Rekredensial dilaksanakan 3 tahun sekali atau sesuai dengan tanggal
masa berlakunya STR dan atau SIP nya.
E. PENEMPATAN, PENUGASAN
Seluruh pegawai yang sudah diterima secara sah sebagai pegawai di RSUD
Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara akan ditugaskan di unit kerja sesuai dengan
kompetensinya. Penugasan tersebut didasarkan atas :
1. Hasil Kredensial atau hasil penilaian kompetensi.
2. Kebutuhan pasien atau kekurangan.
3. Nilai-nilai pribadi.
Bagi tenaga medis dan keperawatan akan mendapatkan penugasan klinis dan
kewenangan klinis. Sedangkan bagi praktisi pelayanan kesehatan lainnya
diterbitkan surat penugasan sesuai kompetensinya dengan ketentuan dapat
memberikan pelayanan yang aman dan efektif untuk pasien dan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Berkas yang harus ada dalam penempatan dan penugasan adalah :
a. Surat Tugas
b. Uraian Tugas
c. Surat Tanda Register yang masih berlaku
d. Hasil Verifikasi Ijazah
e. Hasil Kredensial bagi tenaga kesehatan berupa Surat Penugasan Klinis dan
Kewenangan Klinis
f. Surat Ijin Praktek yang masih berlaku
g. Rencana kebutuhan tenaga unit
28 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
H. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PENGEMBANGAN KOMPETENSI)
Setiap anggota staf menerima pelatihan internal serta pendidikan dan pelatihan
yang berkelanjutan untuk menyongsong atau meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan. Tingkat pelatihan yang sesuai dilakukan secara periodik sesuai
dengan persyaratan yang dituangkan dalam program pelatihan.
Pendidikan dan pelatihan dapat diselenggarakan secara formal maupun non
formal dalam bentuk ijin belajar, tugas belajar, pelatihan dan ketrampilan.
Pendidikan dan Pelatihan staff dengan mempertimbangkan pada :
a. Hasil pengukuran mutu dan keselamatan pasien
b. Hasil monitoring program menejemen fasilitas
c. Penggunaan teknologi baru
d. Keterampilan dan pengetahuan diperoleh dari evaluasi kinerja
e. Prosedur klinis baru
f. Rencana memberikan layanan baru dikemudian hari.
1. PENYUSUNAN SKP
Setiap Pegawai wajib menyusun SKP yang memuat kegiatan tugas
jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang
bersifat nyata dan dapat diukur.Setiap kegiatan tugas jabatan yang akan
dilakukan harus didasarkan pada tugas dan fungsi, wewenang, tanggung
jawab, dan uraian tugasnya yang secara umum telah ditetapkan dalam
struktur organisasi dan tata kerja (SOTK).
Penilaian SKP meliputi aspek : kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya
sesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan pada masing-
masing unit kerja dengan cara sebagai berikut:
a. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi
kerja dengan target.
b. SKP tidak tercapai yang diakibatkan oleh faktor diluar kemampuan
individu Pegawai maka penilaian didasarkan pada pertimbangan
kondisi penyebabnya.
2. UNSUR-UNSUR SKP
a. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
1) Tugas pokok yang dilakukan harus didasarkan pada rincian tugas,
tanggung jawab dan wewenang jabatan sesuai yang ditetapkan
dalam struktur dan tata kerja unit kerja.
2) Setiap kegiatan harus mengacu pada penetapan Kinerja/ Rencana
Kerja Tahunan (RKT), sebagai implementasi kebijakan dalam rangka
29 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan dan
harus berorientasi pada hasil secara nyata dan terukur.
3) Dalam melaksanakan kegiatan tugas jabatan pada prinsipnya
pekerjaan dibagi habis dari tingkat jabatan yang tertinggi sampai
dengan tingkat jabatan yang terendah secara hierarki.
b. Sasaran Kerja Yang Akan Dicapai
Setiap pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan ditetapkan sesuai
dengan sasaran kerja yang akan dicapai sebagai penetapan bidang
tugas prestasi kunci untuk indikator keberhasilan kerja.
c. Target
Setiap pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan yang telah
ditetapkan sasaran yang akan dicapai harus ditetapkan target yang
diwujudkan dengan jelas sebagai ukuran prestasi kerja, baik dari
aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya.
d. Tugas Tambahan dan atau Kreativitas
Apabila ada tugas tambahan terkait dengan jabatan, dapat ditetapkan
menjadi tugas tambahan dan/atau kreatifitas dalam pelaksanaan
kegiatan tugas pokok jabatan.
3. PENILAIAN SKP
Penilaian SKP dilakukan dengan menghitung tingkat capaian SKP yang
telah ditetapkan untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan, yang
diukur dengan 4 (empat) aspek yaitu aspek kuantitas, kualitas, waktu,
dan biaya sebagai berikut:
a. Aspek kuantitas
Membandingkan antara realisasi sasaran kerja dengan target
kuantitas. Dalam menentukan Target Output (TO) dapat berupa
dokumen, konsep, naskah, surat keputusan, paket, laporan, dan lain-
lain
b. Aspek kualitas
Dalam menetapkan Target Kualitas (TK) harus memprediksi pada
mutu hasil kerja yang terbaik, target kualitas diberikan nilai paling
tinggi 100 (seratus).
30 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
c. Aspek waktu
Dalam menetapkan Target Waktu (TW) harus memperhitungkan berapa
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya
bulanan, triwulan, kwartal, semester, dan tahunan.
4. PERILAKU KERJA
a. Nilai perilaku kerja Pegawai dinyatakan dengan angka dan sebutan
sebagai berikut:
91 – ke atas : sangat baik
76 - 90 : baik
61 – 75 : cukup
51 – 60 : kurang
50 – ke bawah ; buruk
b. Penilaian perilaku kerja meliputi aspek :
1) orientasi pelayanan,
2) integritas,
3) komitmen,
4) disiplin,
5) kerja sama, dan
6) kepemimpinan (hanya untuk pejabat struktural)
c. Penilaian perilaku kerja dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat
penilai tarhadap pegawai sesuai kriteria yang ditentukan.
d. Pejabat penilai dalam melakukan penilaian perilaku kerja pegawai dapat
mempertimbangkan masukan dari pejabat penilai lain yang setingkat di
lingkungan unit kerja masing-masing Nilai Perilaku kerja dapat
diberikan paling tinggi 100 (seratus).
31 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
3. ALUR PENYUSUNAN SKP
Cetak formulir Di cetak oleh unit kerja terkait yang berkoordinasi
SKP dengan Kepegawaian
Persetujuan atasan
langsung (pejabat penilai)
95 sd ≤ 100 2,00
85 sd < 95 1,75
75 sd < 85 1,5
65 sd < 75 1,25
55 sd < 65 1,00
45 sd < 55 0,75
35 sd < 45 0,50
25 sd < 35 0,25
< 25 0
32 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Tabel 2.2
Penilaian Kinerja Individu (IKI) Medik Spesialis
RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
CAPAIAN TARGET NILAI IKI
300 % sd ≤ 330 % 3,00
275 % sd < 300 % 2,75 sd < 3,00
250 % sd < 275 % 2,50 sd < 2,75
225 % sd < 250 % 2,25 sd < 2,50
200 % sd < 225 % 2,00 sd < 2,25
175 % sd < 200 % 1,75 sd < 2,00
150 % sd < 175 % 1,50 sd < 1,75
125 % sd < 150 % 1,25 sd < 1,50
100 % sd < 125 % 1,00 sd < 1,25
75 % sd < 100 % 0,75 sd < 1,00
50 % sd < 75 % 0,50 sd < 0,75
25 % sd < 50 % 0,25 sd < 0,50
< 25 % 0
Tabel 2.3
Penilaian Kinerja Individu (IKI) Selain Medik Spesialis
RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
CAPAIAN TARGET NILAI IKI
200 % sd ≤ 220 % 2,00
175 % sd < 200 % 1,75 sd < 2,00
150 % sd < 175 % 1,50 sd < 1,75
125 % sd < 150 % 1,25 sd < 1,50
100 % sd < 125 % 1,00 sd < 1,25
75 % sd < 100 % 0,75 sd < 1,00
50 % sd < 75 % 0,50 sd < 0,75
25 % sd < 50 % 0,25 sd < 0,50
< 25 % 0
33 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Tabel 2.5
Penilaian Kinerja Unit (IKU)
RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
34 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
e. Tidak boleh merangkap sebagai tenaga tetap pada Institusi, Lembaga,
atau Perusahaan lain yang mengganggu kinerja pelayanan di RSUD
Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara.
f. Mendapat Penghasilan/Upah/Jasa Pelayanan/Honor sesuai ketentuan
yang berlaku dan tidak akan menuntut kenaikan upah.
g. Mendapat Pelayanan Kesehatan dan Pengobatan sesuai ketentuan dan
peraturan yang berlaku di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.
h. Mendapat Ijin Istirahat Tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja
(dikurangi cuti bersama) setelah yang bersangkutan bekerja secara terus
menerus selama 1(satu) tahun dimana masa kerja tersebut
diakumulasikan dengan masa kerja tahun sebelumnya. Bagi tenaga
kontrak perempuan mendapatkan ijin istirahat selama 2 (dua) bulan
untuk melakukan persalinan yaitu 1(satu) bulan sebelum melakukan
persalinan dan 1(satu) bulan setelah melakukan persalinan dengan cara
mengajukan ijin istirahat kepada Direktur disertai surat keterangan
Dokter/Bidan.
i. Ijin sakit diberikan atas dasar surat ijin dokter maksimal 2 (dua) hari
atau lebih bila menjalani rawat inap. Disamping hal-hal tersebut di
atas maka seluruh pegawai RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara mempunyai kewajiban sebagai berikut:
a) mengucapkan sumpah/janji PNS dan sumpah menjaga rahasia
konsumen/pasien
b) mengucapkan sumpah/janji jabatan;
c) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah;
d) menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
e) melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
f) menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
g) mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
h) memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
i) bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
j) melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
k) masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
l) mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
m) menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
n) memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
o) membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
p) memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier; dan
q) menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
35 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
C. KEDISIPLINAN
36 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Jam Kerja Bagi Pelaksana Perawat dan Petugas di Instalasi Rawat Jalan
Senin s/d Kamis Jam 07.15 – 14.15 WIB
Jumat Jam 07.15 – 11.00 WIB
Sabtu Jam 07.15 – 13.15 WIB
INSTASLASI PENUNJANG MEDIS
Instalasi Rekam Medis
Senin s/d Kamis Jam 07.30 – 14.30 WIB
Jumat Jam 07.30 – 11.00 WIB
Sabtu Jam 07.30 – 13.30 WIB
Instalasi Rehabilitasi Medis
Senin s/d Kamis Jam 07.30 – 14.30 WIB
Jumat Jam 07.30 – 11.00 WIB
Sabtu Jam 07.30 – 13.30 WIB
Instalasi Farmasi
Senin s/d Kamis Jam 07.30 – 14.30 WIB
Non Shift Jumat Jam 07.30 – 11.00 WIB
Sabtu Jam 07.30 – 13.30 WIB
Pagi Jam 07.00 – 14.15 WIB
Siang Jam 14.00 – 20.00 WIB
Shift
Malam Jam 20.00 – 07.30 WIB
Double Shift Menyesuaikan Tugas
Instalasi Radiologi
Senin s/d Kamis Jam 07.30 – 14.30 WIB
Non Shift Jumat Jam 07.30 – 11.00 WIB
Sabtu Jam 07.30 – 13.30 WIB
Pagi Jam 07.00 – 14.15 WIB
Siang Jam 14.00 – 20.00 WIB
Shift
Malam Jam 20.00 – 07.30 WIB
Double Shift Menyesuaikan Tugas
Instalasi Laboratorium
Senin s/d Kamis Jam 07.30 – 14.30 WIB
Non Shift Jumat Jam 07.30 – 11.00 WIB
Sabtu Jam 07.30 – 13.30 WIB
Pagi Jam 07.00 – 14.15 WIB
Siang Jam 14.00 – 20.00 WIB
Shift
Malam Jam 20.00 – 07.30 WIB
Double Shift Menyesuaikan Tugas
Instalasi Gizi
Pagi Jam 05.00 – 13.30 WIB
Juru Masak
Siang Jam 13.30 – 19.30 WIB
Pagi Jam 16.00 – 13.30 WIB
Penyaji Gizi
Siang Jam 13.30 – 19.30 WIB
Senin s/d Kamis Jam 07.30 – 14.30 WIB
Petugas dan Pengawas Jumat Jam 07.30 – 11.00 WIB
Gizi Sabtu Jam 07.30 – 13.30 WIB
Sore Jam 13.30 – 19.30 WIB
INSTALASI PELAYANAN MEDIS
Instalasi Gawat Darurat
37 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Senin s/d Kamis Jam 07.30 – 14.30 WIB
Non Shift (Kepala
Jumat Jam 07.30 – 11.00 WIB
Instalasi)
Sabtu Jam 07.30 – 13.30 WIB
Pagi Jam 07.00 – 14.15 WIB
Shift (Perawat dan
Siang Jam 14.00 – 20.15 WIB
Cleaning Service)
Malam Jam 20.00 – 07.30 WIB
Intalasi Bedah Sentral
Senin s/d Kamis Jam 07.30 – 14.30 WIB
Non Shift (Kepala
Jumat Jam 07.30 – 11.00 WIB
Instalasi)
Sabtu Jam 07.30 – 13.30 WIB
Pagi Jam 07.00 – 14.15 WIB
Shift Siang Jam 14.00 – 20.15 WIB
Malam Jam 20.00 – 07.30 WIB
INSTALASI PENUNJANG NON MEDIS
Instalasi Sanitasi Dan Pertamanan
Pagi Jam 06.00 – 13.00 WIB
Pelaksana Kebersihan Siang Jam 13.00 – 19.00 WIB
Malam Jam 19.00 – 06.00 WIB
Senin s/d Kamis Jam 07.30 – 14.30 WIB
Non Shift Jumat Jam 07.30 – 11.00 WIB
Petugas
Sabtu Jam 07.30 – 13.30 WIB
Sanitasi
Pagi Jam 07.15 – 14.15 WIB
Shift
Siang Jam 13.30 – 19.00 WIB
Instalasi Elektro Medik
Senin s/d Kamis Jam 07.30 – 14.30 WIB
Non Shift (Kepala
Jumat Jam 07.30 – 11.00 WIB
Instalasi)
Sabtu Jam 07.30 – 13.30 WIB
Pagi Jam 07.15 – 14.30 WIB
Shift
Malam Jam 20.00 – 07.30 WIB
JAM KERJA DOKTER NON SHIFT DAN ON CALL
Senin s/d Kamis Jam 07.30 – 13.00 WIB
Jumat Jam 07.30 – 11.00 WIB
Sabtu Jam 07.30 – 12.00 WIB
Pegawai yang melanggar peraturan yang berlaku dan yang tidak melaksanakan
kewajiban akan dikenakan sanksi yang berlaku, akan tetapi sebelum dikenai
sanksi maka pagawai yang bersangkutan dilakukan pembinaan.
Pembinaan ditujukan untuk mengarahkan pegawai yang bersangkutan
untuk dapat bekerja dengan baik, disiplin dan tidak melakukan pelanggaran
terhadap peraturan yang berlaku.
Disiplin PNS dan non PNS adalah kesanggupan PNS dan Non PNS untuk
mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang apabila
tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Hukuman disiplin
adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS dan non PNS karena melanggar
peraturan disiplin.
38 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
1. Tingkat Ringan
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang tertuang pada berita acara
pemeriksaan maka atasan langsung secara tertulis dapat menjatuhkan
hukuman disiplin ringan bagi PNS dan non PNS yang melakukan
pelanggaran sesuai ketentuan. Keputusan hukuman disiplin disampaikan
secara tertutup oleh pejabat berwenang menghukum atau pejabat lain yang
ditunjuk kepada PNS yang bersangkutan serta tembusannya disampaikan
kepada pejabat/ unit kerja terkait (SDM).
Penyampaian keputusan hukuman yang dimaksud dilakukan paling lambat
14 (empat Belas) hari kerja sejak keputusan ditetapkan. Bila PNS dan non
PNS yang dijatuhi hukuman disiplin tidak hadir pada saat penyampaian
keputusan hukuman disiplin, keputusan dikirim kepada yang
bersangkutan. Pejabat yang berwenang menghukum adalah atasan
langsung pegawai yang melakukan Pelanggaran
(Kepala Instalasi atas rekomendasi kepala ruangan dan Pengelola
Perawatan).
2. Tingkat Sedang
Pejabat yang berwenang menghukum :
a. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah menetapkan penjatuhan
hukuman disiplin bagi pejabat Struktural eselon III kebawah,
fungsional tertentu jenjang muda dan penyelia kebawah
dilingkungannya untuk jenis hukuman disiplin.
b. Pejabat struktural eselon III dan pejabat setara menetapkan penjatuhan
hukuman disiplin bagi Pejabat struktural eselon IV dan Tenaga
Fungsional umum Golongan II-c s/d III-b dilingkungannya untuk jenis
hukuman, termasuk PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan
dilingkungan RS.
c. Pejabat struktural eselon III dan pejabat setara menetapkan penjatuhan
hukuman disiplin bagi Ka. Instalasi atau setara , tenaga fungsional
tertentu dan fungsional umum Golongan II-a dan II-b dilingkungannya,
untuk jenis hukuman disiplin yang dimaksud, termasuk PNS yang
dipekerjakan atau diperbantukan dilingkungan RS.
d. Pejabat struktural eselon IV dan pejabat setara (Kepala Instalasi)
menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi : PNS /tenaga
fungsional tertentu, fungsional umum dengan Golongan Ia s/d I.d
untuk jenis hukuman disiplin yang dimaksud, termasuk PNS yang
dipekerjakan atau diperbantukan dilingkungan RSUD
3. Tingkat Berat
Untuk pelanggaran disiplin tingkat berat, maka pejabat yang berwenang
menghukum adalah pejabat Pembina Kepegawaian Daerah atas
rekomendasi pejabat Pembina kepegawaian di instansi RS. Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi:
a. Struktural eselon III kebawah, fungsional tertentu jenjang muda dan
penyelia kebawah dilingkungannya untuk jenis hukuman disiplin.
b. Fungsional umum golongan III/d ke bawah diingkungannya untuk
hukuman disiplin.
39 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
b. Teguran tertulis, dan
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.
c. Jenis hukuman disiplin sedang, terdiri dari:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun
b. Penundaaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun, dan
c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selam 1 (satu) tahun
d. Jenis hukuman disiplin berat, terdiri dari:
a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
c. Pembebasan dari jabatan
d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
PNS, dan
e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
5 Hr Teguran lisan
6 – 10 hr Teguran tertulis
16 – 20 hr Penundaan KGB
21 – 25 hr Penundaan KP
E. KODE ETIK
Pengaturan Kode Etik Pegawai RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara
bertujuan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan suasana
kerja yang harmonis dan kondusif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, meningkatkan disiplin dan kualitas kerja,
memelihara rasa persatuan dan kesatuan secara kekeluargaan guna
mewujudkan kerja sama dan semangat pengabdian kepada masyarakat serta
meningkatkan kemampuan dan perilaku yang santun, profesional, jujur
dan transparan, sehingga dapat meningkatkan citra pegawai Pegawai
RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara.
1. Prinsip Dasar Kode Etik.
1) Prinsip dasar Kode Etik Pegawai RSUD Hj.Anna Lasmanah
Banjarnegara tercermin dalam Panca Prasetya KORPRI dan Hak
kewajiban Pegawai Negeri.
2) Prinsip dasar Kode Etik sebagaimana dimaksud meliputi:
a. Setia dan taat kepada negara kesatuan dan pemerintah
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945;
b. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, serta
memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara;
c. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di
atas kepentingan pribadi dan golongan;
40 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
d. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesetiakawanan Korps Pegawai Republik Indonesia; dan
e. menegakkan kejujuran, keadilan dan disiplin serta
meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme.
3) Prinsip dasar Kode Etik sebagaimana tersebut diatas merupakan
sumber nilai dan inspirasi dalam melaksanakan tugas dan
berperilaku sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2. Nilai-Nilai Dasar Kode Etik
Nilai-nilai dasar Kode Etik yang harus dijunjung tinggi oleh
Pegawai RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara meliputi:
a. ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang;
c. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
d. semangat nasionalisme;
e. mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan;
f. ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan;
g. penghormatan terhadap hak asasi manusia;
h. tidak diskriminatif;
i. profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi; dan semangat
jiwa korps;
j. Memegang rahasia dan menghindari pertentangan kepentingan
Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap
Pegawai RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara bersikap dan berpedoman
pada etika dalam bernegara, penyelenggaraan pemerintahan, berorganisasi,
bermasyarakat, serta terhadap diri sendiri dan sesama Pegawai RSUD
Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara.
1. Etika dalam bernegara
a. melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara;
c. menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
d. menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
melaksanakan tugas;
e. akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa;
f. tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam
melaksanakan setiap kebijakan dan program pemerintah;
g. menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya Negara secara
efisien dan efektif; dan
h. tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar.
2. Etika dalam berorganisasi
a. melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku;
b. menjaga informasi yang bersifat rahasia;
c. melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang;
d. membangun etos kerja dan meningkatkan kinerja organisasi;
e. menjalin kerja sama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang
terkait dalam rangka pencapaian tujuan;
f. memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas;
g. patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja;
h. mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam
rangkapeningkatan kinerja organisasi; dan
i. berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja.
41 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
3. Etika dalam bermasyarakat
a. mewujudkan pola hidup sederhana;
b. memberikan pelayanan dengan empati, hormat, dan santun tanpa
pamrih dan tanpa unsur pemaksaan;
c. memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta
tidak diskriminatif;
d. tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat; dan
e. berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam
melaksanakan tugas.
4. Etika terhadap diri sendiri.
a. memberikan pelayanan dengan empati, hormat, dan santun tanpa
pamrih dan tanpa unsur pemaksaan jujur dan terbuka serta tidak
memberikan informasi yang tidak benar;
b. bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;
c. menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun
golongan;
d. berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, dan sikap;
e. memiliki daya juang yang tinggi;
f. memelihara kesehatan jasmani dan rohani;
g. menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga; dan
h. berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.
5. Etika terhadap sesama Pegawai RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara
a. saling menghormati sesama warga negara yang memeluk agama /
kepercayaan yang berlainan;
b. memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama Pegawai RSUD
Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara;
c. saling menghormati antara teman sejawat baik secara vertikal
maupun horisontal dalam suatu unit kerja, instansi, maupun antar
instansi;
d. menghargai perbedaan pendapat;
e. menjunjung tinggi harkat dan martabat Pegawai RSUD
Hj.AnnaLasmanah Banjarnegara;
f. menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama Pegawai
RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara;
g. dan berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Republik Indonesia
yang menjamin terwujudnya solidaritas dan soliditas semua Pegawai
RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara.
42 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
BAB V
A. POLA KARIR
43 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Tabel 5.1
Standar Kompetensi Khusus Jabatan Administrator (Esselon III a)
PANGKAT PENGALAMAN
NO JABATAN PENDIDIKAN DIKLAT
/GOL KERJA
1. Direktur Dokter, PNS : - Kompetensi - Jab pengawas paling
dr. Gigi, dr minimal Teknis singkat 3 (tiga)
Spesialis Pembina - Kompetensi tahun
( III/d) Manajerial - JF yang setingkat
- Kompetensi dgn jab pengawas
Sosial sesuai dgn bid tugas
Kultural Jab yang akan
- Peng BLUD diduduki.
- Akreditasi - Pengelola BLUD
RS
Tabel 5.2
Standar Kompetensi Khusus Jabatan Jabatan Administrator (Esselon III b)
PANGKAT PENGALAMAN
NO JABATAN PENDIDIKAN DIKLAT
/GOL KERJA
Kepala Minimal S1 / Min.Penata - Kompetensi - Jabatan di
Bagian D4 Tk. I / Ill-d Teknis bawahnya :
Tata - Kompetensi Kasi/Kasubag
Usaha Manajerial yang serumpun
- Kompetensi
Sosial Kultural - Jabatan sejajar:
- Akreditasi RS Kepala Bidang di
- Pengelola BLUD lingkungan
RSUD atau
jabatan eselon
1. IIIb yang
serumpun
Diutamakan
memiliki
pengalaman
jabatan paling
singkat 3 (tiga)
Tahun sesuai
dengan bidang
tugasnya.
2. Kepala Minimal S1 / Minimal - Kompetensi - Jabatan di
Bidang D4 Penata Tk. I Teknis bawahnya :
pelayanan Kesehatan / Ill-d - Kompetensi Kasi di RSUD
Manajerial yang serumpun
- Kompetensi
- Jabatan sejajar
Sosial Kultural :
- Pengadaan B & j Kabid di RSUD
- Akreditasi RS atau yang
serumpun
Diutamakan
memiliki
pengalaman
jabatan paling
singkat 3 (tiga)
44 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Tahun sesuai
dengan bidang
tugasnya
3. Kepala Minimal S1 / Min.Penata - Kompetensi - Jabatan di
Bidang D4 Tk. I / Ill-d Teknis bawahnya :
Penunjang Kesehatan - Kompetensi Kasi di RSUD
Manajerial atau yang
- Kompetensi serumpun
Sosial Kultural
- Pengadaan B & j - Jabatan sejajar
- Akreditasi RS :
Kabid di RSUD
atau yang
serumpun
Diutamakan
memiliki
pengalaman
jabatan paling
singkat 3 (tiga)
Tahun sesuai
dengan bidang
tugasnya.
4. Kepala Minimal S1 / Min.Penata - Kompetensi - Jabatan di
Bidang D4 Tk. I / Ill-d Teknis bawahnya :
Keuangan - Kompetensi Kasi yang
Manajerial membidangi
- Kompetensi keuangan atau
Sosial Kultural yang serumpun
- Pengadaan B & j
- Akreditasi RS - Jabatan sejajar
:
Kabid yang
membidangi
keuangan atau
yang serumpun
Diutamakan
memiliki
pengalaman
jabatan paling
singkat 3 (tiga)
Tahun sesuai
dengan bidang
tugasnya.
Tabel 5.3
Standar Kompetensi Khusus Jabatan Jabatan Pengawas (Esselon IV.a)
GOLONGAN PENGALAMAN
NO JABATAN PENDIDIKAN DIKLAT
/PANGKAT KERJA
1 Kasi. D3 Kes / Penata Muda - Kompetensi - Jabatan
Pelayanan yang setara Tk. I / Ill-b Teknis pelaksana paling
Medis - Kompetensi singkat 4
Manajerial (empat) tahun
- Kompetensi - JF yang
Sosial setingkat
45 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Kultural dengan Jabatan
- Akreditasi RS pelaksana
sesuai dengan
bidang tugas.
2 Kepala Seksi D3 Kes / Penata Muda - Kompetensi - Jabatan
Keperawatan yang setara Tk. I / III-b Teknis pelaksana paling
- Kompetensi singkat 4
Manajerial (empat) tahun
- Kompetensi - JF yang
Sosial setingkat
Kultural dengan Jabatan
- Akreditasi RS pelaksana
sesuai dengan
bidang tugas.
3 Kasi. D3 Kes / Penata Muda - Kompetensi - Jabatan
Penunjang yang setara Tk. I / Ill-b Teknis pelaksana paling
Klinik - Kompetensi singkat 4
Manajerial (empat) tahun
- Kompetensi - JF yang
Sosial setingkat
Kultural dengan Jabatan
- Akreditasi RS pelaksana
sesuai dengan
bidang tugas.
4 Kepala Seksi D3 Kes / Penata Muda - Kompetensi - Jabatan
Penunjang yang setara Tk. I / Ill-b Teknis pelaksana paling
Non Klinik - Kompetensi singkat 4
Manajerial (empat) tahun
- Kompetensi - JF yang
Sosial setingkat
Kultural dengan Jabatan
- Akreditasi RS pelaksana
sesuai dengan
bidang tugas.
5 Kepala Sub D3 / yang Penata Muda - Kompetensi - Jabatan
Bagian setara Tk. I / Ill-b Teknis pelaksana paling
hukum dan - Kompetensi singkat 4
kehumasan Manajerial (empat) tahun
- Kompetensi - JF yang
Sosial setingkat
Kultural dengan Jabatan
- Akreditasi RS pelaksana
sesuai dengan
bidang tugas.
6 Kepala Sub D3 / yang Penata Muda - Kompetensi - Jabatan
Bagian setara Tk. I / Ill-b Teknis pelaksana paling
Umum dan - Kompetensi singkat 4
Kepegawaian Manajerial (empat) tahun
- Kompetensi - JF yang
Sosial setingkat
Kultural dengan Jabatan
- Akreditasi RS pelaksana
sesuai dengan
bidang tugas.
7 Kepala Sub D3 / yang Penata Muda - Kompetensi - Jabatan
46 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Bag PEP setara Tk. I / Ill-b Teknis pelaksana paling
- Kompetensi singkat 4
Manajerial (empat) tahun
- Kompetensi - JF yang
Sosial setingkat
Kultural dengan Jabatan
- Akreditasi RS pelaksana
sesuai dengan
bidang tugas.
8 Kepala Seksi D3 Ekonomi Penata Muda - Kompetensi - Jabatan
Akutansi Tk. I / Ill-b Teknis pelaksana paling
dan - Kompetensi singkat 4
Verifikasi Manajerial (empat) tahun
- Kompetensi - JF yang
Sosial setingkat
Kultural dengan Jabatan
- Akreditasi RS pelaksana
sesuai dengan
bidang tugas.
9 Kepala Seksi D3 Ekonomi Penata Muda - Kompetensi - Jabatan
Anggaran Tk. I / Ill-b Teknis pelaksana paling
dan - Kompetensi singkat 4
Perbendahar Manajerial (empat) tahun
aan - Kompetensi - JF yang
Sosial setingkat
Kultural dengan Jabatan
- Akreditasi RS pelaksana
sesuai dengan
bidang tugas.
Tabel 5.4
Standar Kompetensi Khusus Jabatan Non Struktural
GOLONGAN PENGALAM-AN
NO JABATAN PENDIDIKAN DIKLAT
/PANGKAT KERJA
1. Ketua SPI Dokter /S 1 Minimal Auditor, Pernah
Manajemen, Penata Tk. I Administrasi menduduki
Kesehatan/ / Ill-d Rumah Sakit jabatan struktural
Umum atau jabatan
fungsional yang
disetarakan
dengan golongan
III-c / III-d
2 Ketua Medik Min.Pembin Audit Medik, Pernah
Komite Spesialis a Tk. I /IV-a Diklat menduduki
Medik Akreditasi jabatan Ka SMF
RS/ atau jabatan
Keselamatan fungsional yang
Pasien disetarakan
dengan golongan
III-c / III-d
3 Ketua Minimal D3 Min.Penata Diklat Pernah
Komite Keperawatan Muda / Ill-a Manajemen menduduki
47 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Keperawat Keperawatan jabatan Ka SPF
an atau Pengelola
Perawatan atau
jabatan fungsional
Tabel 5.3.
Standar Kompetensi Dasar
ESELON
NO KOMPETENSI DASAR
III IV
1 Integritas 2 1
2 Kepemimpinan 2 1
3 Perencanaan dan Penganggaran 2 1
4 Pengorganisasian dan Kerjasama 2 1
5 Feksibilitas 2 1
Tabel 5. 4
Standar Kompetensi Bidang
ESELON
NO KOMPETENSI BIDANG III IV
1 Mengarahkan dan Mengembangkan Orang Lain (MOL) 2 1
2 Berorientasi pada Kualitas (BpK) 2 1
3 Berpikir Analitis/ Konseptual (BAK) 2 1
4 Keahlian Teknis/Profesional/- Manajerial (KTPM) 2 1
5 Inovasi dan Pengambilan Keputusan (IPK) 2 1
6 Komunikasi (K) 2 1
7 Berorientasi pada Pelayanan (BpP) 2 1
Keterangan tabel :
Angka 2, artinya bahwa pejabat struktural setingkat Eselon III harus
memiliki kompetensi integritas tingkat 2, yaitu melakukan tindakan yang
konsisten dengan nilai dan keyakinannya.
Angka 1, artinya bahwa pejabat struktural setingkat Eselon IV harus
memiliki kompetensi integritas tingkat 1, yaitu memahami dan mengenali
perilaku sesuai dengan kode etik.
Tabel 5.5.
Definisi Operasional Standar Kompetensi Dasar
48 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
5 Feksibilitas Kemampuan untuk menyesuaikan diri dan bekerja
secara efektif dalam situasi dan kondisi yang
berbeda
Tabel 5.6.
Definisi Operasional Standar Kompetensi Bidang
KOMPESENSI
NO DEFINISI OPERASIONAL
DASAR
1 Mengarahkan dan Melakukan upaya untuk mendorong pengarahan dan
Mengembangkan pengembangan orang lain agar bekerja lebih optimal
Orang Lain (MOL)
2 Berorientasi pada Melaksanakan tugas secara teliti berdasarkan prosedur
Kualitas (BpK) yang berlaku dan mempertimbangkan aspek dari
pekerjaan
3 Berpikir Analitis Kemampuan berpikir analitis konseptual sesuai
Konseptual (BAK) ketentuan dan kebijakan terkait dengan posisi dan
kewenangannya.
4 Keahlian Teknis/ Penguasaan bidang pengetahuan yang terkait dengan
Profesional/- pekerjaannya dan memiliki motivasi untuk
Manajerial (KTPM) mengembangkan/ memberikan pengetahuan kepada
orang lain
5 Inovasi dan Melakukan inovasi dan identifikasi terhadap masalah
pengambilan dalam pekerjaan dan menentukan tindakan yang tepat
Keputusan (IPK) dalam rangka pencapaian tujuan
6 Komunikasi (K) Menyampaikan informasi/ pendapat kepada pihak lain
dan membantu mereka untuk memahami informasi/
pendapat yang disampaikan.
7 Berorientasi pada Kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan perilaku
Pelayanan (BpP) dengan mengutamakan kepentingan pelayanan dalam
rangka mewujudkan visi dan misi organisasi
KESELAMATAN KERJA
49 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu kesehatan
kerja yang optimal. Sebaliknya bila terdapat ketidakserasian dapat menimbulkan
masalah kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada
akhirnya akan menurunkan produktifitas kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja
difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja ada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur
dan sejahtera. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan
proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah
Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang
mengakibatkan pula meningkatnya risiko kecelakaan di lingkungan kerja.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka sangatlah penting apabila Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian selalu menjaga kesehatan, kepuasan dan
produktifitas. Keselamatan terhadap staf sendiri dapat diupayakan melalui
program pelatihan staf, penyediaan tempat yang aman (pegawai maupun pengguna
fasilitas pelayanan kesehatan), memelihara peralatan, mencegah adanya
kemungkinan infeksi dan berbagai faktor lainnya.
PENGENDALIAN MUTU
Konsep pengendalian ini lebih tertuju pada terjaminnya mutu pelayanan secara
berkesinambungan berdasarkan standar yang sudah ada. Tujuan penetapan
standar adalah menetapkan prosedur manajemen mutu melalui kepemimpinan,
dokumentasi terinci, perintah kerja, dan penyimpan catatan. Kepuasan pelanggan
memainkan peranan yang lebih penting dibanding prosedur terdokumentasi.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian seperti
dalam target dan sasaran mutu. Hal ini dapat diukur dengan cara :
1. Membandingkan antara target/standar dan kegiatan yang telah dicapai
2. Banyaknya komplain terhadap pelayanan di Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian.
3. Dimensi waktu ( lama pelayanan diukur dengan waktu )
4. Standar Operasional Prosedur
5. Standar Pelayanan Minimal yang telah dicapai.
Berkaitan dengan hal tersebut Sub Bagian Umum dan Kepegawaian terus berupaya
untuk :
1. Terciptanya penyelenggaraan administrasi kepegawaian yang mantap dengan
mutu cakupan yang efisien dan optimal.
2. Berfungsinya organisasi kepegawaian yang didukung oleh tata laksana dan
kelengkapan organisasi yang mantap.
50 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M
3. Terlaksananya proses administrasi menajemen di Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian yang berhasil guna dan berdaya guna.
4. Mantapnya sistem informasi untuk mendukung proses managemen Organisasi
dan Kepegawaian dengan data yang akurat, lengkap, relevan dan tepat waktu.
5. Tercukupinya tenaga di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yang didukung
oleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang baik serta ditunjang oleh sarana
dan prasarana yang memadai.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyadari bahwa manajemen dan pengendalian
mutu merupakan suatu filosofi dan bukan hanya sebagai hal yang bersifat
administratif saja. Keterlibatan semua unsur dalam organisasi diperlukan untuk
perbaikan terus menerus, Quality yang mengacu kepada pemberian kepuasan kepada
setiap orang yang dipengaruhi oleh pelayanan jasa yang telah dilaksanakan.
DIREKTUR
RSUD Hj. ANNA LASMANAH
BANJARNEGARA
AGUNG BUDIANTO
51 | p e d o m a n p e n g e l o l a a n S D M