Anda di halaman 1dari 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KLS X

OTOMOTIF 3 SMK NEGERI 1 JEJAWI DALAM MEMAHAMI


TEKS DESKRIPTIF MELALUI MEDIA POSTER

DISUSUN OLEH:
EMILDA SAFITRI, S.Pd.
NP. 19110215710437

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS


PPG DALAM JABATAN ANGKATAN 1
2019
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah salah satu sarana atau alat dalam berkomunikasi. Komunikasi
merupakan salah satu cara agar suatu informasi dapat tersampaikan dan dimengerti oleh
semua orang. Komunikasi yang efektif dan efisien dapat dilakukan ketika penerima pesan dan
pengirim pesan berada pada kondisi yang baik; yaitu sehat rohani, ada media transmisi, dan
adanya pengirim dan penerima pesan. Selain berkomuikasi secara langsung, kita juga dapat
melakukannya melalui berbagai media. Perkembangan teknologi yang semakin maju telah
menciptakan media pembelajaran yang beragam dan interaktif. Media yang digunakan dapat
berupa media cetak dan ada pula media non cetak. Semua ditulis dan di informasikan dengan
menggunakan bahasa. Dalam pengajaran bahasa inggris di abad 21 ini, guru dan siswa harus
mampu menggunakan teknologi dan media yang bersumber dari internet yang semakin
canggih. Keterampilan berahasa inggrispun harus dikuasai oleh siswa dalam memenuhi
kebutuhan akan kemajuan jaman yang menuntut siswa dapat bersaing secara bebas di dunia
kerja dan dalam mengaktualisasikan kemampuan berbahasa inggris dengan baik disetiap
sektor lapangan pekerjaan.
Tujuan dari mempelajari bahasa inggris adalah agar siswa mampu berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa inggris sesuai konteks dan kebutuhan, baik secara langsung
maupun tidak langsung secara aktif maupun pasif. Dunia kerja saat ini semakin beragam,
lapangan pekerjaan tidak hanya terbatas pada pabrik, kantor dan rumah tangga, namun dunia
kerja saat ini dapat dilakukan secara online, yaitu pekerjaan yang dapat di lakukan dengan
penggunaan media internet. Sehingga komunikasi terjadi secara luas, baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri yang dapat tersambung dengan mudah dan cepat lewat internet.
Maka dari itu siswa diharapkan mampu berfikir kritis dan kreatif dalam memenuhi tuntutan
jaman yang semakin global dan modern.
Dalam berkomunikasi siswa diharapkan mampu berbahasa inggris baik pasif maupun
aktif. Pada tingkat sekolah menengah kejuruan, siswa diharapkan memiliki kemampuan
secara academik pada keahlian jurusan yang diampuhnya, namun hal lainnya siswa ditutut
untuk mampu berbahasa inggris baik pasif maupun aktif demi memenuhi tuntutan dunia kerja.
Keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa antara lain (1) menulis, (2)
membaca, (3) berbicara, dan (4) mendengarkan. Namun keempat keterampilan tersebut
saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Berbicara menjadi keahlian yang utama dalam
berbahasa karena semua ide dapat dituangkan dalam proses berbicara. Kemampuan
berbicara dipengaruhi oleh faktor kognitif/ pengetahuan, cara berfikir dan pengalam/ prior
knowledge. dalam berbicara ada proses input informasi, kemudian mengolah informasi
selanjutnya diucapkan berupa output atau informasi baru.
Dari hasil pemantauan di kelas, siswa jurusan otomotif (Teknik Mesin) lebih menyukai
praktek kerja mesin kendaraan ringan daripada meningkatkan kemampuan berbahasa inggris.
Kurangnya motivasi dan keinginan untuk lebih memahami dan menggunakan bahasa inggris
dalam berkomunikasi membuat lulusan SMK sedikit sekali yang bekerja pada perusahaan
asing atau menempati posisi tertentu pada sebuah perusahaan, terutama siswa dari jurusan
otomotif. Lulusan SMK kebanyakan bekerja pada bidang yang belum sesuai dengan jurursan
yang diambilnya. Bahkan kebanyakan diantaranya tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan
tidak bekerja atau menganggur. Sehingga permasalahan kelulusan ini membutuhkan
kerjasama yang baik dalam penyelesaiannya antara pihak sekolah, keluarga siswa,
lingkungan tempat tinggal dan pemangku kebijakan atau pemerintah setempat.
Dalam penelitian kali ini, penulis akan menggunakan media poster iklan dengan
harapan dapat membantu siswa lebih memahami dan lebih tertarik pada materi pelajaran
bahasa inggris. Media yang digunakan mudah di temukan karena biasanya terdapat disurat
kabar, internet atau tertempel didinding pada jalananan atau pada tiang-tiang listrik. Hal
tersebut dilakukan agar mudah terlihat oleh orang banyak. Poster biasanya tergambar dengan
warna yang banyak, serta tulisan-tulisan yang menarik dan menampilkan gambar atau foto
artis/ orang terkenal yang membuat semua orang ingin membacanya, ingin mengetahui apa
isi dari poster yang ada tersebut.
Siswa diharapkan mampu membaca dan mengungkapkan makna atau isi dari poster
tersebut melalui presentasi didepan kelas. Serta diharapkan dapat membuat poster sendiri
tentang berbagai hal yang ingin di informasikan ke masyarakat umum. Penulis dalam hal ini
akan membimbing dan mamfasilitasi kegiatan tersebut agar berjalan lancar dan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu peningkatan kemampuan berbicara siswa dalam
berbahasa inggris yang salah satunya dengan menggunkan media poster. Pengajaran yang
dilakukan dalam mengajarkan deskriptif teks dan recount teks yang dilakukan adalah siswa
dapat menyajikan hasil karyanya melaui sebuah poster dalam mempresentasikan isi dari teks
bacaan yang ada atau sebuah poster iklan konser, seminar yang telah disajikan sebelumnya.
Diharapkan melalui pegajaran bahasa inggris melalui poster, kemampuan siswa dalam
berbicara dapat meningkat.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian yang disebutkan dalam latar belakang, penulis akan mengemukakan
permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu; (1) rendahnya kemampuan berbicara dalam
bahasa inggris pada siswa SMK N 1 Jejawi kelas X Otomotif 3 tahun pelajaran 2018/ 2019,
dan (2) rendahnya kreatifitas dan berfifikir kritis dalam memahami teks deskriptif pada siswa
SMK N 1 Jejawi kelas X Otomotif 3 tahun pelajaran 2018/ 2019. Dari permasalahan tersebut,
maka rumusan masalah yang dirangkum oleh penulis adalah; apakah penggunaan media
poster efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa kls x Otomotif 3?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui apakah efektif menggunakan media
poster dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa inggris siswa kelas X Otomotif 3
SMK N 1 Jejawi Kab. OKI.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi pendidik
(guru), peserta didik (siswa), dan pihak sekolah untuk menambah khasanah ilmu dalam
pendidikan bahasa inggris.
Maanfaatnya antara lain; bagi
1). Guru, bermanfaat untuk pengembangan cara mengajar melalui media poster, dapat
membuat guru lebih kreatif dalam penggunaan media yang lebih interaktif, menumbuhkan ide
bary dalam mengajar dengan penggunaan media lainnya yang serupa, dan lebih
meningkatkan kinerja guru dalam hal meningkatkan motivasi dan keahlian siswa dalam
berbahasa inggris.
2). Peserta didik (siswa), melalui penelitian ini siswa dapat semakin meningkatkan
kemampuan berbicara bahasa inggris, serta mampu menangkap makna dari sebuah teks,
mampu memberikan jawaban, serta kreatif dalam mengungkapkan ide atau pendapat, serta
mampu aktif dalam proses belajar dikelas.
3). Sekolah, menemukan ide-ide baru dalam memotivasi siswa dan guru untuk lebih kreatif
dalam penggunaan media ajar, menjadikan proses belajar-mengajar lebih bervariatif dengaN
penggunaan media. Penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi pendidik dalam penggunaan
media dalam mengajar. Dari peneitian ini juga bisa dimanfaatkan sebagai informasi tambahan
yang akurat pada penerapan kurikulum serta penggunaan alat atau perangkat pembelajaran
yang tersedia disekolah.

2. KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai; (1) Pengertian berbicara, (2) teks deskriptif, (3) Media,
dan (4) Poster.
2.1. Pengertian Berbicara
Dalam pembelajaran bahasa inggris, ada empat keterampilan yang diajarkan secara
berkaitan yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Oleh karena itu salah satu
keterampilannya tidak boleh diabaikan. Berbicara atau speaking adalah proses berpikir dan
bernalar, pembelajaran keterampilan berbicara (speaking skill) dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan berfikir/ menalar. Proses komunikasi yang menggunakan
keterampilan berbicara tidak bisa dilakukan secara terpisah, proses itu secara alamai secara
terpisah, proses itu secara alami selalu terpadu dengan proses keterampilan yang lain yaitu
menyimak (listening).
Menurut Nuraeni (2009: 1), berbicara merupakan proses penyampaian informasi dari
pembicara kepada pendengar dengan tujuan dapat terjadi perubahan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dari pendengar sebagai akibat dari informasi yang diterimanya.
Berbicara adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan,
walaupun dalam kegiatan itu terjadi pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik, karena
bagian tubuh khususnya mata yang melakukannya. Dikatakan kegiatan mental karena bagian
pikiran khususnya persepsi dan ingatan terlibat di dalamnya.
2.2 Teks Deskriptif
Untuk menyampaikan sebuah pemikiran, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara lisan dan tulis. Penyampaian pemikiran melalui tulisan, gaya bahasa yang digunakan
tergantung dari subyek yang dibicarakan. Begitu pula ketika kita hendak menyampaikan
pemikiran secara lisan/ berbicara, hal ini dilakukan untuk merespon subjek yang diamati atau
didengar.
Descriptif teks adalah teks yang bertujuan untuk menggambarkan sebuah objek nyata
(orang, tempat, ataupun hal lainnya). Tujuannya untuk memberikan informasi kepada
pembaca mengenai ciri-ciri seseorang, tempat atau sesuatu secara detail agar pembaca
merasa seolah-olah melihat sendiri objek tersebut. Sedangkan struktur teksnya tentang
pengenalan ciri-ciri orang, benda atau tempat tertentu yang hendak dideskripsikan dengan
lebih detail dan khusus (seperti bentuk, ukuran, warna, dsb).
2.3 Media
Media adalah alat yang digunakan untuk memotivasi siswa dalam belajar, sehingga
siswa dapat lebih tertarik untuk belajar dan lebih bersemangat untuk berkreasi. Menurut Aqib
(2002), media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan (message),
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
poses belajar.

Menurut Susilana, secara umum media dapat dibagi menjadi; (1) media visual, adalah
media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba. Media ini mengandalkan indra penglihatan dan
peraba. Berbagai jenis media ini sangat mudah didapat. Contoh media yang sangat banyak
dan mudah untuk didapatkan maupun dibuat sendiri yaitu foto, gambar, komik, majalah,
koran, poster, brosur, miniatur, alat peraga dan sebagainya. (2) media audio, adalah media
yang bisa didengarkan saja, menggunakan indra pendengar atau telinga sebagai salurannya.
Contohnya media suara, musik dan lagu, alat musik, siaran radio dan kaset atau CD dan
sebagainya, dan (3) media audio-vidio adalah media yang bisa di dengar dan dilihat secara
bersamaan. Media ini menggerakkan indera pendengar dan penglihatan secara bersamaan.
Contohnya media drama, pementasan, film, televisi dan media yang yang sekarang
menjamur, yaitu VCD. Internet termasuk dalam bentuk media audio-visual, tetapi lebih
lengkap dan menyatukan semua jenis format media, yang disebut multimedia karena
berbagai format ada dalam internet.

2.4 Poster

Poster adalah media yang digunakan dalam pengajaran teks deskriptif dalam
meningkatkan kemampuan berbicara siswa kls X Otomotif 3 SMKN 1 Jejawi kab. Oki. Poster
termasuk kedalam media visual. Penggunaan poster pada kegiatan belajar diharapkan dapat
lebih memotivasi siswa dalam belajar. setelah siswa mengamati poster, mereka diharapkan
mampu mendescripsikan makna dari poster tersebut, kemudian mempresentasikannya di
depan kelas.

Jenis poster menurut isinya dibagi menjadi dua, yaitu (1) poster berdasarkan isinya,
contoh: poster layanan masyarakat, poster niaga, poster kegiatan (misal donor darah), poster
karya seni dan poster pendidikan (yang berisi informasi pendidikan bagi masyarakat) dan (2)
poster yang berdasarkan tujuannya contoh: poster propaganda, poster kampanye, poster
afirmasi (ajakan positif), poster berita kehilangan “dicari”, poster film, poster komik, poster
riset, poster komersial, poster kelas, dan poster konser.

Poster yang digunakan dalam penelitian pembelajaran berbicar disini adalah dapat
berupa poster yang berdasarkan isi dan berdasarkan tujuannya. Peserta didik bebas
berekspresi sesuai dengan kreatifitasnya. Kemudian diharapkan dapat berperan aktif dan
memahami tujuan dari penggunaan poster itu sendiri.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Setting Penelitian


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Jejawi Kab. OKI .
Kelas yang pergunakan untuk PTK adalah kelas X Otomotif 3, sebanyak 35 siswa, terdiri dari
35 siswa laki-laki. Waktu pelaksanaan adalah selama N- bulan pada jam pelajaran bahasa
Inggris.
3.2. Persiapan Penelitian

Penelitian dilakukan berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan sebelumnya.


Adapun identifikasi masalah dilakukan dengan metode wawancara. Setelah masalah
diidentifikasi, peneliti membuat rencana pembelajaran berisi langkah-langkah pembelajaran
yang akan dilakukan. Selain itu, pada tahap ini penulis juga membuat perangkat bahan ajar
yang sesuai dengan model pembelajaran serta mempersiapkan setiap instrument yang
dibutuhkan, serta menyiapkan metode-metode penyampaiannya dalam pembelajaran.

3.3 Siklus Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) focus pada pemberian


tindakan yang diterapkan dalam siklus-siklus. Siklus yang berkelanjutan ini menggambarkan
proses yang dinamis. Tujuannya menuntut adanya perubahan kearah yang lebih baik. Dalam
siklus tersebut, penelitian tindakan diawali dengan perencanaan (planning), pelaksanaan
(acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Keempat aspek dalam PTK
tersebut berjalan dinamis, yang artinya dilaksanakan secara berulang dan berkelanjutan
sampai tujuan penelitian tercapai.

ALUR SIKLUS PTK

Alternatif Pelaksanaa
Permasalahan Pemecahan (Renc. n Tindakan
Tindakan) 1 1 Sikl
us
1
Tersel
esaik Analisis Observasi 1
Refleksi 1
an Data 1
3.4 Rencana Tindakan

Tingkat kemampuan siswa kelas X Otomotif 3 dalam berbicara perlu diketahui. Untuk
itu, disamping mengamati dari nilai harian, peneliti juga memberikan surve awal yang berupa
wawancara (one to one interview). Secara rinci, prosedur penelitian tindakan dalam siklus
pertama dijelaskan berikut ini:
a. Perencanaan (planning)
Dalam langkah perencanaan, peneliti menentukan langkah-langkah yang akan
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas X Otomotif 3 SMKN 1
Jejawi. Langkah ini merupakan upaya untuk memperbaiki kelemahan dalam proses
pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu, (1) Menentukan Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Keduanya harus berkaitan dengan kompetensi berbicara,
(2) Menyusun silabus dan RPP, (3) merancang pembuatan angket, (4) merancang lembar
observasi, (5) membuat pedoman wawancara, (6) menyusun dan merancang bahan
pembelajaran atau lembar kerja siswa, (7) menyiapkan teks deskriptif dan gambar-gambar
berhubunga dengan poster yang akan digunakan sebagai contoh, (8) merancang penataan
kelas agar kondusif, (10) mempersiapkan alat dokumentasi, dan (11) mempersiapkan alat dan
bahan pembelajaran, yang dipakai oleh siswa dalam membuat poster (spidol, lem, karton,
kertas mika, gambar/ foto, gunting dll.)
b. Pelaksanaan (action)
Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran berbicara sesuai dengan RPP
yang telah disusun. Materi pelajaran yang dibicarakan adalah mengenai sebuah teks
deskriptif dengan menggunakan poster. Pembelajaran di lakukan sebanyak satu kali
dengan waktu 1 X 45 menit. Pertemuan dilakukan dengan tiga tahap yaitu pendahuluan,
kegiatan inti, dan penutup. Penjelasan dari ketiga kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut:
 Pendahluan (10’)
Apersepsi
1. Member salam
2. Memutar video (atau menunjukkan gambar) contoh poster disertai tanya-jawab.
 Inti (35’)
Mengamati
1. Meminta siswa membandingkan poster yang ada dalam video dengan yang ada di
dalam teks
2. Menganalisa cirri-ciri dari poster serta tujuan dari poster itu sendiri.
Mengasosiasi
1. Siswa diskusi kelompok dengan teman dalam kelompoknya (sebanyak 4 orang)
2. Memberikan tugas untuk membuat poster yang sederhana dan mudah dimengerti
3. Berkeliling memonitor dan memberikan bantuanj jika siswa mengalami kesulitan
4. Meminta masing-masing kelompok untuk maju dan mempresentasikan poster yang
telah disiapkan.
5. Menilai performance (tampilan) dari masing-masing kelompok.
6. Memberi kesempatan siswa untuk saling memberikan masukan dari tiap
penampilan.

Closing
1. Memberi penekanan akan kegunaan sebuah poster bagi masyarakat sekitarnya.
2. Salam penutup.

c. Observasi (observation)
Tahap ini peneliti melakukan pengamatan serta mengnterpretasikan aktivitas
pemanfaatan media poster. Proses pembelajaran dan hasil dari penampilan siswa
praktek berbicara yang telah dilakukan, dlaksanakan untuk mendapatkan data tentang
kelebihan dan kelemahan tindakan. Kegiatan ini mencatat semua kegiatan
pembelajaran yang berlangsung, baik yang positif maupun yang negative. Observasi
dilakukan dengan menganalisa data tes dan non tes. Data tes yang dianalisis berupa
hasil tes penampilan berbicara serta sikap siswa pada saat diskusi. Dengan
melakukan analisis tes, maka diketahui kekurangan dan kelebihan dari hasil
penampilan berbicara. Adapun cara menganalisis data non tes adalah sebagai berikut:
1. Lembar pedoman observasi yang memotret segala tingkah laku siswa selama
belajar
2. Wawancara yang dilakukan pada jam luar pelajaran; yang dilakukan kepada siswa
yang memperoleh nilai tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran berbicara melalui
poster.

d. Refleksi (Reflection)
Refleksi dilaksanakan pada akhir setiap siklus terhadap hasil-hasil yang
diperoleh dalam penelitian. Refleksi ini dilakukan dengan menganalisa hasil observasi
dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan hal-hal yang perlu diperbaiki atau
disempurnakan dalam pencapaian target. Analisis dilakukan dengan meninjau kembali
hasil observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Selanjutnya
dilakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaan
tindakan. Selanjutnya peneliti berdiskusi dengan teman sejawat untuk melakukan
perbaikan terhadap kekurangan yang dilakukan sekaligus membicarakan langkah
berikutnya demi perbaikan.

4 KRITERIA KEBERHASILAN
Indikator yang menunjukkan keberhasilan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran berbicara siswa yang berkualitas ditandai dengan (1) partisipasi aktif
dalam diskusi, (2) meratanya partisipasi siswa, serta (3) motivasi tinggi untuk saling
member tanggapan atau pendapat.
b. Hasil dari mempelajari teks deskriptif dengan menggunakan poster ini ditandai dengan
meningkatnya ketrampilan berbicara siswa yang ditandai dengan nilai ketuntasan,
yaitu ≥ 78 (sesuai dengan KKM aspek berbicara). Dan ketuntasan KKM itu harus
mencapai 85% dari jumlah keseluruhan siswa.

5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik tes dan
non tes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui ketrampilan berbicara siswa. sedangkan
teknik non tes digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang
diterapkan, dengan menggunakan observasi, wawancara, serta dokumentasi foto dan video
rekaman. Pelaksanaan observasi adalah bersamaan dengan proses pelaksanaan
pembelajaran atau tindakan. Pada saat observasi ini guru dibantu oleh teman sejawat.
Wawancara dilakukan setelah pengambilan nilai performance (penampilan) dibuat, sehingga
bisa menentukan nilai siswa. Dalam wawancara peneliti bisa mewawancarai siswa dengan
nilai yang bervariasi, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Pengambilan data melalui dokumentasi foto dan video rekaman dilakukan pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Peneliti meminta orang lain atau rekan sejawat untuk
mengambil gambar dan merekam selama proses kegiatan berlangsung. Dalam hal ini peneliti
tetap focus pada pembelajaran, sedangkan siswa tetap fokus dan tidak ada perubahan
tingkah laku pada saat pengambilan gambar dan rekaman video.
Pengambilan data tes dilakukan berdasarkan rubric penilaian seperti yang terlihat
pada tabel 1,2, dan 3 berikut ini:
Tabel 1
SCORING RUBRICS
Psychomotor (Speaking scoring rubric)

Name Accuracy Fluency & Performance Clarity TOTAL SCORE


Pronunciation (100)

Andika
Boby
dst

Form Kriteria Penilaian Membaca


Criteria
Aspects Weight Score
1 2 3 4
Fluency 2 Speaking with Speaking too Speaking Speaking
many pauses slowly generally at Fluently
normal speed
Pronunciation 2 Speaking words speaking with Speaking with Speaking with
incomprehensively incorrect several correct
pronounciation incorrect pronounciation
but still pronounciation
understandable
Accuracy 2 The serious errors The errors The speech is The errors
present in the present in still proceed in
message difficult speech word understood speech are so
to understand frequently although it minor so that
create consist of the message
confusion many errors would be easily
comprehended
Clarity 2 Often mumbles speaks clearly Speaks clearly Speaks clearly
and connot be and distincly and directly and directly all
understood, more most of the nearly all the the time, no
than one time, no more time, no more mispronounced
mispronounced than one than one words
words mispronounced mispronounce
word of word
Performance 2 Speaking in Mumbling, flat Speaking in Speaking
Skill volume which is facial soft voice, but clearly and
almost inaudible, expression, can be loudly, good
no facial and less understood, facial
expression, and communicative good facial expression and
not expression, communicative
communicative and
communicative
enough.
Table 2
Affective (Paired work scoring rubric)

No. Description Always Often Rare Never


1 Attendance
2 Attention
3 Cooperation
4 Creativity

Tabel 3
Note
Aspect
Positive Score Negative Score
Assessed
Always 4 1
Often 3 2
Rare 2 3
Never 1 4

6. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan

kualitatif. Teknik kuatitatif diperlukan untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari

hasil tes berbicara. Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif dari non tes.

Hasil dari analisis tersebut digunakan sebagai acuan untuk mengetahui siswa yang

mengalami kesulitan dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris. Hasil analisis tersebut

akan menjadi dasar untuk menentukan siswa yang akan diwawancarai, dalam rangka

mengetahui kelebihan serta kekurangan dalam pembelajaran. Melalui analisis data kualitatif

ini, diharapkan peneliti bisa mengambil kesimpulan akan peningkatan ketrampilan berbicara

siswa dengan menggunakan poster dan mengetahui perubahan perilaku siswa setelah

menjalani serngkaian kegiatan belajar di kelas.

Langkah-langkah teknis analisis data dalam pengambilan kesimpulan adalah sebagai

berikut:
a. Hasil performance (presentasi/ unjuk kerja) yang dilakukan oleh siswa diberi nilai

berpedoman pada rubric penilaian table 1. Selain itu, untuk nilai kelompok atau kerja

kolaboratif dinilai berdasarkan rubric penilaian pada table 2 dan 3.

b. Penghitungan jumlah nilai berbicara menggunakan rumusan penghitungan sebagai

berikut: Nilai akhir = jumlah skor tercapai (total skor).

c. Penganalisaan hasil teknik tes berasal dari tes berbicara yang berupa performance

(presentasi/ unjuk kerja). Penganalisaan hasil non tes berupa hasil observasi, wawancara,

dan angket.

d. Hasil dari tes dan non tes dipadukan untuk mendapatkan hasil penilaian kompetensi

berbicara mengenai teks deskriptif melalui poster yang di harapkan.

e. Hasil tes dan non tes sebagai analisa data disimpulkan sebagai bahan masukan

pembelajaran

7. JADWAL PENELITIAN

NO Rencana Kegiatan Januari Februari Maret April


PTK 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan/desain
PTK (pembuatan X X X X
alat peraga dan
instrumen penelitian
2. Pelaksanaan Siklus
1 X X
3. Penulisan Laporan
siklus 1 X X
4. Siklus 2 dan 3 Jika x x
diperlukan

8. RENCANA ANGGARAN BIAYA

Sesuai dengan kemampuan dan keperluan peneliti dan instansi terkait.


DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2002. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.

Arikunto. Suharsimi (2007). Penelitian tindakan kelas: Langkah-Langkah dan Ciri-Cirinya.

http://www.berbagaireviews.com/2018/01/pengertian-poster-dan-macam-
macam.html Posted by berbagaireviews.com on 30 Januari 2018

Nuraeni. 2009. “Penerapan Teknik Cerita Berantai Untuk Meningkatkan Kemampuan


Berbicara Siswa”, Dalam http://tarmizi.wordpress.com.

Susilana, Rudi. Riyana, Cepi. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,


Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima.

Palembang, 11 April 2019


Peserta PPG

Emilda Safitri, S.Pd.


Np. 19110215710437
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMKN 1 Jejawi
Mata pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Teks Deskriptif berkaitan dengan tempat wisata
Alokasi Waktu : 2 JP (1 Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery learning,
Problem based learning dan Task based Learning peserta didik dapat
membedakan dan menangkap makna, serta menyusun teks deskriptif terkait
tempat wisata bersejarah terkenal dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks dengan kreatif,
mandiri, serta dapat bekerjasama dan tanggung jawab.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.4Membedakan fungsi sosial, struktur 3.4.1Menentukan fungsi sosial
teks, dan unsur kebahasaan teksDescriptif terkait tempat wisata.
beberapa teks deskriptif lisan dan 3.4.2Mengidentifikasi struktur teks
tulis dengan memberi dan descriptif terkait tempat wisata.
memintainformasi terkait tempat 3.4.3 Menerapkan unsur kebahasaan dari
wisata dan bangunan bersejarah teks descriptif terkait tempat wisata.
terkenal, pendek dan sederhana, 3.4.4 Membedakan fungsi sosial,struktur
sesuai dengan konteks teks dan unsur kebahasaan teks
penggunaannya. deskriptif terkait tempat wisata

4.4Teks deskriptif
4.4.1 Menangkap makna secara
4.4.1.1 Menjelaskan fungsi sosial ,struktur
kontekstual terkait fungsi sosial,
teks,dan unsur kebahasaan teks
struktur teks, dan unsur kebahasaan
descrptif terkait tempat wisata.
teks deskriptif, lisan dan tulis,
4.4.1.2Menyimpulkan isi teks descriptif
pendek dan sederhana terkait
terkait tempat wisata.
tempat wisata dan bangunan
bersejarah terkenal. 4.4.2.1 Menggunakan unsur kebahasaan
teks descriptif terkait tempat
4.4.2 Menyusun teks deskriptif lisan dan
wisata secara benar dan sesuai
tulis, pendek dan sederhana, terkait
konteks.
tempat wisata dan bangunan
bersejarah terkenal, dengan 4.4.2.2 Menulis teks descriptif terkait
memperhatikan fungsi sosial, struktur tempat wisata dengan
teks, dan unsur kebahasaan, secara memperhatikan fungsi
benar dan sesuai konteks. sosial,struktur teks dan unsur
kebahasaan secara benar dan
sesuai teks.

4.4.2.3 Menyajikan teks deskriptif terkait


tempat wisata dengan
memperhatikan fungsi sosial, dan
unsur kebahasaan secara benar
dan sesuai teks
C. Materi Pembelajaran
 Fakta : Teks Deskriptif
 Fungsi Sosial
Membanggakan, menjual, mengenalkan, mengidentifikasi, mengkritik, dsb.
konsep
 Struktur Teks
Dapat mencakup:

- Identifikasi (nama keseluruhan dan bagian)


- Sifat (ukuran, warna, jumlah, bentuk, dsb.)
- Fungsi, manfaat, tindakan, kebiasaan
 Unsur kebahasaan
- Kosa kata dan istilah terkait dengan tempat wisata dan bangunan
bersejarah terkenal
- Adverbia terkait sifat seperti quite, very, extremely, dst.
- Kalimat deklaratif dan interogatif dalam tense yang benar
- Nomina singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those,
my, their, dsb.
- Noun phrase dan adjective phrase
- Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan tulisan tangan
 Topik
Deskripsi tempat wisata dan bangunan bersejarah yang dapat
menumbuhkan perilaku yang termuat di KI
 Unsur kebahasaan
- Kosa kata dan istilah terkait dengan tempat wisata bersejarah terkenal
- Adverbia terkait sifat seperti quite, very, extremely, dst.
- Noun phrase dan adjective phrase
- Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan tulisan tangan

D. Metode/ Model Pembelajaran


 Pendekatan: Scientific
 Model Pembelajaran:
Pertemuan 1: Discovery Based Learning
 MetodePembelajaran:
Pertemuan 1 : Brainstorming, Tanya Jawab

E. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar


1. Media : Poster yang berkaitan dengan deskriptif teks
2. Alat :
 Papan tulis
 Spidol
 LCD
 Laptop
3. Bahan : Teks deskriptif tentang Pariwisata.
4. Sumber Belajar
 Bahasa Inggris kelas X Kurikulum 2013 revisi 2017
 www.indonesia–tourism.com/south-sumatera/ampera-bridge.html
Pertemuan Pertama (2 x 45 menit)
Indikator :
3.4.3 Menerapkan unsur kebahasaan dari teks descriptif terkait tempat wisata

3.4.4 Membedakan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan teks deskriptif terkait
tempat wisata

4.4.1Menjelaskan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks deskriptif
terkait tempat wisata.
4.4.2 Menyimpulkan isi teks deskriptif terkait tempat wisata.

Kegiatan Pendahuluan Alokasi


Waktu
a. Pendidik mengucapkan salam kepada peserta didik 10’
b. Pendidik menyiapkan peserta didik untuk berdoa sebelum
proses pembelajaran, dan mengabsensi peserta didik.
c. Pendidik dan peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya
d. Pendidik mengaitkan materi yang akan dipelajari Guru
mengingatkan materi yang telah dipelajari dengan bercerita
yang terkait five senses dalam penulisan teks deskriptif
mengenai pengalaman saat liburan sekolah.
e. I went to Bogor last week and visited Kebun Raya Bogor. The
weather was cool and comforting. I could feel the breeze on my
face, it was so relaxing. I saw a lot of deer around the garden.
The green sight was everywhere I see. The white palace looked
so amazing in the middle of green grass and plantation.
f. What about you? Did you go somewhere last weekend? What did
you see there? Did you hear something? Did you smell something
typical or unusual? Perserta didik diharapkan merespon sehingga
terjadi dialog sederhana tentang kegiatan yang telah dilakukan.
g. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
h. Pendidik menyampaikan penilaian yang akan digunakan.

Kegiatan Inti Alokasi


Waktu
Orientasi peserta didik pada masalah 70’
a. Pendidik menjelaskan tujuan dan aktivitas aktivitas yang akan
dilaksanakan.
b. Pendidik menunjukkan contoh Teks deskriptif dan unsur
kebahasaannya.
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
c. Pendidik membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
d. Pendidik memberi definisi dan batasan pemecahan masalah.
(Klasifikasi unsur kebahasaan) terutama adjective
e. Pendidik memberikan Teks yang berbeda untuk setiap
kelompoknya
Membimbing penyelidikan kelompok
f. Pendidik mendorong Peserta didik untuk mengumpulkan data
dan informasi yang sesuai (membaca literatur, mengamati objek
(contoh) dll)
Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja
g. Peserta didik mendiskusikan isi Teks deskriptif dan mencari
unsur kebahasaannya sesuai klasifikasi unsur kebahasaan.
h. membuat poster yang berisi tentang objek wisata yang telah
dipelajarinya.
i. Peserta didik menyajikan hasil kerjanya didepan kelas.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
j. Pendidik dan peserta didik menganalisis, mengevaluasi dan
memberi feedback pada presentasi kelompok.
Kegiatan Penutup Alokasi
Waktu
a. Peserta didik menyimpulkan pembelajaran (dibimbing oleh 10’
Pendidik)
b. Peserta didik mendapatkan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran: Thank you very much for your participation.
You did a good job today, I’m very happy with your activity in the
class. How about you, did you enjoy my class?
c. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
d. Pendidik mengucap salam untuk mengakhiri pertemuan.

F. Teknik penilaian
a. Teknik Penilaian:
Penilaian Sikap : Observasi/ pengamatan
Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
Penilaian Keterampilan : Tertulis/ Observasi
b. Bentuk Penilaian:
1. Observasi : Jurnal Pendidik
2. Tes tertulis : Uraian dan pilihan ganda
3. Unjuk kerja :Praktik/Pedoman Penskoran

Mengetahui, Jejawi, Juli 2018


Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Muhammad Arief, S.Pd., MM. Emilda Safitri, S. Pd


Nip. 19590408 1991031002 Nip. 19810730 2009032005
Tabel Penilaian Poster:

Anda mungkin juga menyukai