DISUSUN OLEH:
EMILDA SAFITRI, S.Pd.
NP. 19110215710437
2. KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai; (1) Pengertian berbicara, (2) teks deskriptif, (3) Media,
dan (4) Poster.
2.1. Pengertian Berbicara
Dalam pembelajaran bahasa inggris, ada empat keterampilan yang diajarkan secara
berkaitan yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Oleh karena itu salah satu
keterampilannya tidak boleh diabaikan. Berbicara atau speaking adalah proses berpikir dan
bernalar, pembelajaran keterampilan berbicara (speaking skill) dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan berfikir/ menalar. Proses komunikasi yang menggunakan
keterampilan berbicara tidak bisa dilakukan secara terpisah, proses itu secara alamai secara
terpisah, proses itu secara alami selalu terpadu dengan proses keterampilan yang lain yaitu
menyimak (listening).
Menurut Nuraeni (2009: 1), berbicara merupakan proses penyampaian informasi dari
pembicara kepada pendengar dengan tujuan dapat terjadi perubahan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dari pendengar sebagai akibat dari informasi yang diterimanya.
Berbicara adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan,
walaupun dalam kegiatan itu terjadi pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik, karena
bagian tubuh khususnya mata yang melakukannya. Dikatakan kegiatan mental karena bagian
pikiran khususnya persepsi dan ingatan terlibat di dalamnya.
2.2 Teks Deskriptif
Untuk menyampaikan sebuah pemikiran, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara lisan dan tulis. Penyampaian pemikiran melalui tulisan, gaya bahasa yang digunakan
tergantung dari subyek yang dibicarakan. Begitu pula ketika kita hendak menyampaikan
pemikiran secara lisan/ berbicara, hal ini dilakukan untuk merespon subjek yang diamati atau
didengar.
Descriptif teks adalah teks yang bertujuan untuk menggambarkan sebuah objek nyata
(orang, tempat, ataupun hal lainnya). Tujuannya untuk memberikan informasi kepada
pembaca mengenai ciri-ciri seseorang, tempat atau sesuatu secara detail agar pembaca
merasa seolah-olah melihat sendiri objek tersebut. Sedangkan struktur teksnya tentang
pengenalan ciri-ciri orang, benda atau tempat tertentu yang hendak dideskripsikan dengan
lebih detail dan khusus (seperti bentuk, ukuran, warna, dsb).
2.3 Media
Media adalah alat yang digunakan untuk memotivasi siswa dalam belajar, sehingga
siswa dapat lebih tertarik untuk belajar dan lebih bersemangat untuk berkreasi. Menurut Aqib
(2002), media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan (message),
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
poses belajar.
Menurut Susilana, secara umum media dapat dibagi menjadi; (1) media visual, adalah
media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba. Media ini mengandalkan indra penglihatan dan
peraba. Berbagai jenis media ini sangat mudah didapat. Contoh media yang sangat banyak
dan mudah untuk didapatkan maupun dibuat sendiri yaitu foto, gambar, komik, majalah,
koran, poster, brosur, miniatur, alat peraga dan sebagainya. (2) media audio, adalah media
yang bisa didengarkan saja, menggunakan indra pendengar atau telinga sebagai salurannya.
Contohnya media suara, musik dan lagu, alat musik, siaran radio dan kaset atau CD dan
sebagainya, dan (3) media audio-vidio adalah media yang bisa di dengar dan dilihat secara
bersamaan. Media ini menggerakkan indera pendengar dan penglihatan secara bersamaan.
Contohnya media drama, pementasan, film, televisi dan media yang yang sekarang
menjamur, yaitu VCD. Internet termasuk dalam bentuk media audio-visual, tetapi lebih
lengkap dan menyatukan semua jenis format media, yang disebut multimedia karena
berbagai format ada dalam internet.
2.4 Poster
Poster adalah media yang digunakan dalam pengajaran teks deskriptif dalam
meningkatkan kemampuan berbicara siswa kls X Otomotif 3 SMKN 1 Jejawi kab. Oki. Poster
termasuk kedalam media visual. Penggunaan poster pada kegiatan belajar diharapkan dapat
lebih memotivasi siswa dalam belajar. setelah siswa mengamati poster, mereka diharapkan
mampu mendescripsikan makna dari poster tersebut, kemudian mempresentasikannya di
depan kelas.
Jenis poster menurut isinya dibagi menjadi dua, yaitu (1) poster berdasarkan isinya,
contoh: poster layanan masyarakat, poster niaga, poster kegiatan (misal donor darah), poster
karya seni dan poster pendidikan (yang berisi informasi pendidikan bagi masyarakat) dan (2)
poster yang berdasarkan tujuannya contoh: poster propaganda, poster kampanye, poster
afirmasi (ajakan positif), poster berita kehilangan “dicari”, poster film, poster komik, poster
riset, poster komersial, poster kelas, dan poster konser.
Poster yang digunakan dalam penelitian pembelajaran berbicar disini adalah dapat
berupa poster yang berdasarkan isi dan berdasarkan tujuannya. Peserta didik bebas
berekspresi sesuai dengan kreatifitasnya. Kemudian diharapkan dapat berperan aktif dan
memahami tujuan dari penggunaan poster itu sendiri.
3. METODE PENELITIAN
Alternatif Pelaksanaa
Permasalahan Pemecahan (Renc. n Tindakan
Tindakan) 1 1 Sikl
us
1
Tersel
esaik Analisis Observasi 1
Refleksi 1
an Data 1
3.4 Rencana Tindakan
Tingkat kemampuan siswa kelas X Otomotif 3 dalam berbicara perlu diketahui. Untuk
itu, disamping mengamati dari nilai harian, peneliti juga memberikan surve awal yang berupa
wawancara (one to one interview). Secara rinci, prosedur penelitian tindakan dalam siklus
pertama dijelaskan berikut ini:
a. Perencanaan (planning)
Dalam langkah perencanaan, peneliti menentukan langkah-langkah yang akan
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas X Otomotif 3 SMKN 1
Jejawi. Langkah ini merupakan upaya untuk memperbaiki kelemahan dalam proses
pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu, (1) Menentukan Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Keduanya harus berkaitan dengan kompetensi berbicara,
(2) Menyusun silabus dan RPP, (3) merancang pembuatan angket, (4) merancang lembar
observasi, (5) membuat pedoman wawancara, (6) menyusun dan merancang bahan
pembelajaran atau lembar kerja siswa, (7) menyiapkan teks deskriptif dan gambar-gambar
berhubunga dengan poster yang akan digunakan sebagai contoh, (8) merancang penataan
kelas agar kondusif, (10) mempersiapkan alat dokumentasi, dan (11) mempersiapkan alat dan
bahan pembelajaran, yang dipakai oleh siswa dalam membuat poster (spidol, lem, karton,
kertas mika, gambar/ foto, gunting dll.)
b. Pelaksanaan (action)
Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran berbicara sesuai dengan RPP
yang telah disusun. Materi pelajaran yang dibicarakan adalah mengenai sebuah teks
deskriptif dengan menggunakan poster. Pembelajaran di lakukan sebanyak satu kali
dengan waktu 1 X 45 menit. Pertemuan dilakukan dengan tiga tahap yaitu pendahuluan,
kegiatan inti, dan penutup. Penjelasan dari ketiga kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut:
Pendahluan (10’)
Apersepsi
1. Member salam
2. Memutar video (atau menunjukkan gambar) contoh poster disertai tanya-jawab.
Inti (35’)
Mengamati
1. Meminta siswa membandingkan poster yang ada dalam video dengan yang ada di
dalam teks
2. Menganalisa cirri-ciri dari poster serta tujuan dari poster itu sendiri.
Mengasosiasi
1. Siswa diskusi kelompok dengan teman dalam kelompoknya (sebanyak 4 orang)
2. Memberikan tugas untuk membuat poster yang sederhana dan mudah dimengerti
3. Berkeliling memonitor dan memberikan bantuanj jika siswa mengalami kesulitan
4. Meminta masing-masing kelompok untuk maju dan mempresentasikan poster yang
telah disiapkan.
5. Menilai performance (tampilan) dari masing-masing kelompok.
6. Memberi kesempatan siswa untuk saling memberikan masukan dari tiap
penampilan.
Closing
1. Memberi penekanan akan kegunaan sebuah poster bagi masyarakat sekitarnya.
2. Salam penutup.
c. Observasi (observation)
Tahap ini peneliti melakukan pengamatan serta mengnterpretasikan aktivitas
pemanfaatan media poster. Proses pembelajaran dan hasil dari penampilan siswa
praktek berbicara yang telah dilakukan, dlaksanakan untuk mendapatkan data tentang
kelebihan dan kelemahan tindakan. Kegiatan ini mencatat semua kegiatan
pembelajaran yang berlangsung, baik yang positif maupun yang negative. Observasi
dilakukan dengan menganalisa data tes dan non tes. Data tes yang dianalisis berupa
hasil tes penampilan berbicara serta sikap siswa pada saat diskusi. Dengan
melakukan analisis tes, maka diketahui kekurangan dan kelebihan dari hasil
penampilan berbicara. Adapun cara menganalisis data non tes adalah sebagai berikut:
1. Lembar pedoman observasi yang memotret segala tingkah laku siswa selama
belajar
2. Wawancara yang dilakukan pada jam luar pelajaran; yang dilakukan kepada siswa
yang memperoleh nilai tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran berbicara melalui
poster.
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi dilaksanakan pada akhir setiap siklus terhadap hasil-hasil yang
diperoleh dalam penelitian. Refleksi ini dilakukan dengan menganalisa hasil observasi
dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan hal-hal yang perlu diperbaiki atau
disempurnakan dalam pencapaian target. Analisis dilakukan dengan meninjau kembali
hasil observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Selanjutnya
dilakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaan
tindakan. Selanjutnya peneliti berdiskusi dengan teman sejawat untuk melakukan
perbaikan terhadap kekurangan yang dilakukan sekaligus membicarakan langkah
berikutnya demi perbaikan.
4 KRITERIA KEBERHASILAN
Indikator yang menunjukkan keberhasilan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran berbicara siswa yang berkualitas ditandai dengan (1) partisipasi aktif
dalam diskusi, (2) meratanya partisipasi siswa, serta (3) motivasi tinggi untuk saling
member tanggapan atau pendapat.
b. Hasil dari mempelajari teks deskriptif dengan menggunakan poster ini ditandai dengan
meningkatnya ketrampilan berbicara siswa yang ditandai dengan nilai ketuntasan,
yaitu ≥ 78 (sesuai dengan KKM aspek berbicara). Dan ketuntasan KKM itu harus
mencapai 85% dari jumlah keseluruhan siswa.
Andika
Boby
dst
Tabel 3
Note
Aspect
Positive Score Negative Score
Assessed
Always 4 1
Often 3 2
Rare 2 3
Never 1 4
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan
kualitatif. Teknik kuatitatif diperlukan untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari
hasil tes berbicara. Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif dari non tes.
Hasil dari analisis tersebut digunakan sebagai acuan untuk mengetahui siswa yang
mengalami kesulitan dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris. Hasil analisis tersebut
akan menjadi dasar untuk menentukan siswa yang akan diwawancarai, dalam rangka
mengetahui kelebihan serta kekurangan dalam pembelajaran. Melalui analisis data kualitatif
ini, diharapkan peneliti bisa mengambil kesimpulan akan peningkatan ketrampilan berbicara
siswa dengan menggunakan poster dan mengetahui perubahan perilaku siswa setelah
berikut:
a. Hasil performance (presentasi/ unjuk kerja) yang dilakukan oleh siswa diberi nilai
berpedoman pada rubric penilaian table 1. Selain itu, untuk nilai kelompok atau kerja
c. Penganalisaan hasil teknik tes berasal dari tes berbicara yang berupa performance
(presentasi/ unjuk kerja). Penganalisaan hasil non tes berupa hasil observasi, wawancara,
dan angket.
d. Hasil dari tes dan non tes dipadukan untuk mendapatkan hasil penilaian kompetensi
e. Hasil tes dan non tes sebagai analisa data disimpulkan sebagai bahan masukan
pembelajaran
7. JADWAL PENELITIAN
Aqib, Zainal. 2002. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.
http://www.berbagaireviews.com/2018/01/pengertian-poster-dan-macam-
macam.html Posted by berbagaireviews.com on 30 Januari 2018
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery learning,
Problem based learning dan Task based Learning peserta didik dapat
membedakan dan menangkap makna, serta menyusun teks deskriptif terkait
tempat wisata bersejarah terkenal dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks dengan kreatif,
mandiri, serta dapat bekerjasama dan tanggung jawab.
4.4Teks deskriptif
4.4.1 Menangkap makna secara
4.4.1.1 Menjelaskan fungsi sosial ,struktur
kontekstual terkait fungsi sosial,
teks,dan unsur kebahasaan teks
struktur teks, dan unsur kebahasaan
descrptif terkait tempat wisata.
teks deskriptif, lisan dan tulis,
4.4.1.2Menyimpulkan isi teks descriptif
pendek dan sederhana terkait
terkait tempat wisata.
tempat wisata dan bangunan
bersejarah terkenal. 4.4.2.1 Menggunakan unsur kebahasaan
teks descriptif terkait tempat
4.4.2 Menyusun teks deskriptif lisan dan
wisata secara benar dan sesuai
tulis, pendek dan sederhana, terkait
konteks.
tempat wisata dan bangunan
bersejarah terkenal, dengan 4.4.2.2 Menulis teks descriptif terkait
memperhatikan fungsi sosial, struktur tempat wisata dengan
teks, dan unsur kebahasaan, secara memperhatikan fungsi
benar dan sesuai konteks. sosial,struktur teks dan unsur
kebahasaan secara benar dan
sesuai teks.
3.4.4 Membedakan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan teks deskriptif terkait
tempat wisata
4.4.1Menjelaskan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks deskriptif
terkait tempat wisata.
4.4.2 Menyimpulkan isi teks deskriptif terkait tempat wisata.
F. Teknik penilaian
a. Teknik Penilaian:
Penilaian Sikap : Observasi/ pengamatan
Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
Penilaian Keterampilan : Tertulis/ Observasi
b. Bentuk Penilaian:
1. Observasi : Jurnal Pendidik
2. Tes tertulis : Uraian dan pilihan ganda
3. Unjuk kerja :Praktik/Pedoman Penskoran