ANAMNESA ( AUTOANAMNESA)
Dilakukan autoanamnesa dengan pasien pada tanggal 31 Agustus 2019 pukul 12.30 WIB
di pavilliun Damai.
Keluhan Utama :
Keluhan saat ini tidak ada
Keluhan Tambahan :
-
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh punggung kaki kanan dan kiri bengkak sejak 2 bulan yang
lalu. Menurut pasien, bengkak muncul tiba-tiba tanpa disertai rasa nyeri. Pasien awalnya
tidak sadar tetapi pasien diberi tahu oleh penghuni lain ketika sedang sarapan di ruang
makan pavilliun Damai bahwa kakinya bengkak dan kebiruan. Bengkak dirasakan
perlahan semakin membesar. Akibat bengkak tersebut, pasien merasa takut jatuh ketika
berjalan tetapi pasien tidak mau memakai alat bantu jalan karena masih ingin mandiri.
2016
Keterangan:
GCS : 15 (E4V5M6)1
Eye Verbal Movement
4 : Mata membuka 5 : Mampu menjawab 6 : Dapat melakukan
spontan dengan benar, orientasi gerakan sesuai instruksi
3 : Membuka mata sempurna 5 : Mampu melokalisir nyeri
dengan rangsang suara 4 : Mengalami disorientasi, 4 : Mampu menghindar
2 : Membuka mata bingung sumber nyeri
dengan rangsang nyeri 3 : Kata-kata tidak dapat 3 : Dekortikasi (fleksi
1 : Tidak berespon dimengerti/ tidak bermakna abnormal)
2 : Suara tidak jelas/ 2 : Deserebrasi (ekstensi
mengerang abnormal)
1 : Tidak berespon
Sumber: Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo
JL, et al. Seventh report of the joint national committee on prevention, detection,
evaluation, and treatment of high blood pressure. JAMA. 2003;289:2560-71
Frekuensi Nadi : 80x / menit, reguler, kuat angkat, isi cukup (N: 60-100x/menit)
Frekuensi Pernapasan : 19x / menit, Thorakoabdominal (normal: 12 – 20x/menit)3
Lingkar perut : 78 cm
Jenis Ras Jenis Kelamin Lingkar Pinggang Obesitas Sentral
Pria >90cm ( >35 inch)
Asia
Wanita >80cm ( >31,5 inch)
Sumber : Flier JS, Maratos E. Biology of Obesity. In : Kasper D, Hauser S, Jameson
JL, Faud A, Longo DL, Loscalzo J, editors. Harrison’s Principles of Internal
Medicine. ed. 19. New York: McGraw-Hill: p.2394
STATUS INTERNUS
Kepala : Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut warna putih,
terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak kelainan kulit
kepala.
Telinga :
AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga Tidak ada Peradangan Tidak ada Peradangan
Tidak ada Sikatriks Tidak ada Sikatriks
Tidak ada Fistel pre/retroaurikuler Tidak ada Fistel pre/retroaurikuler
Tidak ada abses retroaurikula Tidak ada abses retroaurikula
Tidak ada nyeri tarik aurikuler Tidak ada nyeri tarik aurikuler
Tidak ada nyeri tekan tragus Tidak ada nyeri tekan tragus
Tidak ada nyeri tekan mastoid Tidak ada nyeri tekan mastoid
Liang telinga Lapang Lapang
Tidak hiperemis Tidak hiperemis
Tidak ada sekret Tidak ada sekret
Tidak ada furunkel Tidak ada furunkel
Tidak ada jaringan granulasi Tidak ada jaringan granulasi
Tidak Terdapat serumen Tidak Terdapat serumen
Tidak ada benda asing Tidak ada benda asing
Tidak ada massa tumor Tidak ada massa tumor
Tidak ada eksostose Tidak ada eksostose
Membran Bentuk utuh Bentuk utuh
timpani Tidak ada perforasi Tidak ada perforasi
Refleks cahaya normal di anterior Refleks cahaya normal di anterior
inferior inferior
Warna membran timpani putih seperti Warna membran timpani putih seperti
mutiara mutiara
Tidak ada atrofi Tidak ada atrofi
Tidak ada bulging Tidak ada bulging
Tidak ada bercak putih Tidak ada bercak putih
Tes berbisik (-) (-)
Tes gesekan (+) (+)
jari
Leher : Trakea letak di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, saat
menelan kelenjar tiroid ikut bergerak.
Thorax :
Pulmo :
Inspeksi : dada bagian belakang simetris, tidak tampak kifosis thorakal,
skapula normal, columna vertebralis di tengah, tidak terdapat
deviasi.
Dada bagian depan simetris, iga mendatar, ruang sela iga normal,
sternum dan klavikula normal, frekuensi pernapasan 19x/menit,
reguler, tidak terdapat retraksi dinding paru saat inspirasi
Palpasi : tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan, gerakan dinding thoraks
kanan-kiri simetris, stem fremitus kanan-kiri pada lapangan paru
atas, bawah, dan samping, depan dan belakang sama kuat
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler pada kedua lapang paru, ronki -/- , wheezing
-/-
Cor
STATUS NEUROLOGIS
Fungsi Luhur
o Orientasi : Normal, tidak ada disorientasi waktu, orang dan
tempat
o Gangguan bicara dan bahasa : Normal, afasia motorik (-), afasia sensorik (-)
o Daya ingat : Tidak terdapat gangguan daya ingat
Rangsang Meningeal
Kaku kuduk : negatif
Brudzinsky I : negatif
Brudzinsky II : (-/-)
Brudzinsky III : negatif
Brudzinsky IV : negatif
Laseque : >60°/>60°
Kernig : >135°/>135°
Saraf Kranialis:
Nervus Olfactorius (N.I) Kanan Kiri
Daya Penghidu Normosmia Normosmia
Tes Pendengaran
- Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Weber Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Swabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Pemeriksaan Motorik
Trofi otot : Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
Tonus otot : Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
Kekuatan : 5555 5555
5555 5555
Pemeriksaan Sensorik :
Eksteroseptif Sensasi nyeri Terasa sama kuat pada
keempat ekstremitas
Sensasi raba halus Terasa sama kuat pada
keempat ekstrremitas
Proprioseptif Diskriminatif Baik
Posisi Dapat menjawab posisi
anggota gerak
Kesimpulan: Skor salah 0 Pasien dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar
(Salah 0: Fungsi Intelektual Utuh)
JUMLAH 28
Kesimpulan: Skor 28 (Tidak ada gangguan kognitif)
Nilai MMSE:
25-30 : Tidak ada gangguan kognitif
20-24 : Dicurigai ada gangguan kognitif
<20 : Ada gangguan kognitif
STATUS FUNGSIONAL
ACTIVITIES OF DAILY LIVING (INDEKS ADL BARTHEL) RSCM
Fungsi Nilai Keterangan
1. Mengontrol BAB 0 Inkontinensia
1 Kadang2 inkontinensia
2 Kontinen teratur
2. Mengontrol BAK 0 Inkontinensia
1 Kadang2 inkontinensia
2 Kontinen teratur
3. Membersihkan diri (lap 0 Butuh pertolongan orang lain
muka, sisir rambut, sikat gigi) 1 Mandiri
4. Toileting 0 Tergantung pertolongan orang lain
1 Perlu pertolongan pada beberapa aktivitas tetapi
dapat mengerjakan sendiri beberapa aktivitas
2 Mandiri
5. Makan 0 Tidak mampu
1 Perlu seseorang menolong memotong makanan
Makan Siang: Nasi putih + ayam goreng dada tanpa kulit + sayur bayam bening
Status Gizi:
BMR – Harris Benedict
Harris Benedict = 655,1 + (9,56 x BB) + (1,85 x TB) – (4,7 x U)
= 655,1 + (9,56 x 39,6 ) + (1,85 x 150) – (4,7 x 76)
= 953,97 kkal / 24 jam
= 39,74 kkal/jam
IMT = BB(kg) /TB2 (m) = 39,6/ 1,502 = 17,6 kg/m2 (Underweight)
BB normal = TB Aktual – 100 = 150 – 100 = 50 kg
BB Ideal = BB Normal – (10% x BB normal) = 50- (10% x 50) = 45kg
Resting Harris benedict x aktivitas x stress metabolik x metabolisme makanan
39,74 x 1,1 x 1,1 x 1,1 = 52,89
Energy Expenditure:
Jenis Aktivitas Lama (jam) Perhitungan Total (kkal)
Tidur 9 9 × 1 × 45,25kkal 407,25 kkal
Kegiatan dasar 4 4 × 1,4 × 45,25 kkal 253,4 kkal
Duduk 8 8 × 1,4 × 45,25 kkal 506,8 kkal
Berdiri 30 menit 0,5 x 1,5 x 45,25 33,93
Berjalan 30 menit 0,5 x 3,4 x 45,25 kkal 76,92 kkal
Olahraga 1 1 x 2,1 x 45,25 95,02
Kerja ringan 1 1 x 1,7 x 45,25 76,92
1450,24kkal/ 24 jam
Total
= 60,42 kkal / jam
Kuisioner:
Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ) salah 0 (fungsi intelektual
utuh)
Mini Mental State Examination (MMSE) skor 28 (tidak ada gangguan kognitif)
Clock drawing test skor 4 (tidak terdapat gangguan fungsi visuospasial)
Geriatric depression scale skor 3 (tidak depresi)
Indeks ADL Barthel skor 20 (mandiri)
Insomnia Severity Index skor 0 (tidak ada gejala insomnia)
Penilaian nutrisi mini MNA skor 11 (status gizi resiko malnutrisi)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium Darah
Pemeriksaan tanggal : 17-12-2018 (Prodia)
JENIS PEMERIKSAAN NILAI RUJUKAN Hasil
HEMATOLOGI
Hematologi lengkap
Hemoglobin 12-14 12.1
Eritrosit 4,2-5,4 4.12
Hematokrit 37-42 35.8
MCV 82-92 86.9
MCH 27-31 29.4
MCHC 32-37 33.8
Laju endap darah 0-15 45*
Trombosit 150.000-400.000 279.000
Leukosit 5.000-10.000 7.300
Hitung jenis
Basofil 0-1 0.0
Eosinofil 1-3 1.0
RESUME
Telah diperiksa seorang perempuan berusia 76 tahun dengan keluhan utama punggung kaki
kanan dan kiri bengkak sejak 2 bulan yang lalu. Bengkak muncul tiba-tiba tanpa disertai
nyeri. Pasien juga merasa kedua kulit kaki pasien kering dan terkadang gatal. Tidak lama
setelah masuk panti, pasien merasa kaki pasien mulai berubah warna seperti kebiruan di bagian
punggung namun keluhan ini sekarang sudah tidak dirasakan. Selain keluhan pada kaki, pasien
juga merasa mengalami gangguan pendengaran. Pasien mengeluh sulit untuk mendengar ketika
sedang berbicara dengan penghuni lain. Menurut pasien ada saat pasien merasa suara di sekitar
pasien sangat jelas tetapi ada juga saat suara di sekitar seperti redup atau terjadi keduanya
dalam satu waktu. Keluhan sulit mendengar tidak disertai dengan nyeri pada telinga dan rasa
penuh didalam telinga.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, IMT 17,6, arcus
senilis (+) pada kedua mata, penurunan visus pada mata kanan 1/60 dan mata kiri 6/60 dan
shadow test (+) pada mata kedua mata, tes pendengaran didapatkan tes gesekan jari (+),
didapatkan ekstermitas tampak kering dan hiperpigmentasi pada kedua ekstremitas bawah.
Status neurologis dalam batas normal. Status mental dalam batas normal.
Short Portable Mental Status Questioner 0 Fungsi intelektual utuh
Mini Mental State Examination (MMSE) didapatkan: 28 tidak ada gangguan kognitif.
Geriatric Depression Scale (GDS) didapatkan : total skor 0 tidak depresi.
PERMASALAHAN
- Biologi: -
- Psikososial: -
- Lingkungan: -
DIAGNOSA KERJA
Diagnosa Utama : Xerotis kutis at regio extermitas inferior bilateral
Diagnosa Tambahan :
- Penurunan pendengaran ADS e.c susp. Presbiakusis ADS dd SNHL
- Diabetes Mellitus tipe 2 tidak terkontrol obat
- Katarak senilis immature ODS
- Underweight
- Missing teeth
PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN
- Pemeriksaan audiometri dan konsultasi spesialis THT untuk tatalaksana
penurunan pendengaran
- Konsultasi spesialis mata untuk pemeriksaan oftalmoskopi dan slit lamp
- Konsultasi spesialis jantung untuk tatalaksana kelainan pada aorta
RENCANA PENGELOLAAN
Post Edema dan sianosis a/R dorsal pedis dextra et sinistra e.c susp. kelainan arteri
perifer
a. Farmakologis:
- Pletaal (Cilostazol) tab 100mg 2x1
- Ardium (Flavonoid) tab 500mg 1x1
- Mecobalamin tab 500mcg 1x1
b. Non-farmakologis:
PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia ad malam
Abnormalitas pada aorta dapat menjadi atherosclerosis dan stroke
Diabetes mellitus yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada organ lain
Ad Functionam : dubia
Gangguan pada pendengaran yang belum diketahui penyebabnya
Katarak bila tidak ditangani akan menjadi matur dan mengganggu penglihatan
Underweight dapat menyebabkan KEK
Ad Sanationam : dubia ad malam
Penyakit diabetes mellitus harus selalu dikontrol melalui gula darah
Edema, sianosis dan rasa kebal pada tungkai dapat kambuh kembali jika penyebabnya
tidak diatasi