VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Peserta penyuluhan 8 orang
- Setting tempat teratur.
- Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik
2. Evaluasi Proses
- Selama proses berlangsung diharapkan lansia dapat mengikuti seluruh
kegiatan
- Selama kegiatan berlangsung diharapkan lansia aktif
3. Evaluasi Hasil
- Lansia Memahami pengertian Nutrisi
- Lansia Memahami Macam Macam Nutrisi dan Fungsinya
- Lansia Memahami Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Nutrisi pada Lansia
- Lansia Memahami Kebutuhan Gizi yang di Perlukan Lansia
- Lansia Memahami Masalah Gizi pada Lansia
- Lansia Memahami Status Gizi pada Usia Lanjut
- Lansia Memahami Perencanaan Makan Secara Umum
- Lansia Memahami dan mengaplikasikan Pola Hidup yang Sehat
Sumber :
1) E-Oswari. 1997. Menyongsong Usia Lanjut dengan Bugar dan Bahagia.
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
2) Hardiwinoto. 1999. Panduan Gerontologi. Jakarta : Gramedia.
3) Patel, Candra. Petunjuk Praktis Menengah dan Mengobati Penyakit Jantung.
Jakarta : Gramedia.
4) Tjokoparawiro, A. 1998. Upaya Peningkatan Kualitas Hidup. Jakarta :
Majalah Desa Media No. 1 vol. II.
5) http://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisi
6) http://blog.uin-malang.ac.id/bayyinatul/2010/07/10/kebutuhan-gizi-pada-
orang-lanjut-usia-bagian-1/
7) http://blog.uin-malang.ac.id/bayyinatul/2010/07/10/kebutuhan-gizi-pada-
orang-lanjut-usia-bagian-2/
8) http://www.smallcrab.com/lanjut-usia/527-kebutuhan-nutrisi-pada-lansia
9) http://berthae.wordpress.com/2010/05/09/kebutuhan-nutrisi-pada-lansia/
Lampiran
Gizi Seimbang pada Lansia
1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi
didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh
2. Macam Macam Nutrisi dan Fungsinya
a. Karbohidrat, sebagai sumber energi utama
Contohnya : beras, jagung, roti, sereal, ketela dll
b. Protein, sebagai dasar pembentukan strktur tubuh dan pertumbuhan dan
perbaikan jaringan.
Contohnya : daging , ikan , unggas, kacang, telur dll
c. Lemak, mempertahankan fungsi tubuh dan menyerap vitamin yang larut
dalam tubuh
Contohnya : susu, minyak, gula dll
d. Vitamin, sebagai pertahanan tubuh terhadap suatu penyakit
Contohnya : jeruk, mangga, apel, dll
3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi pada Lansia
1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan ( akibat kerugian gigi atau
ompong)
2. Berkurangnya cita rasa ( rasa dan buah)
3. Berkurangnya koordinasi otot-otot syaraf
4. Keadaan fisik yang kurang baik
5. Faktor ekonomi dan sosial
6. Faktor penyerapan makanan ( daya absorbsi)
4. Kebutuhan Gizi yang di Perlukan Lansia
Kecukupan energi sehari yang di anjurkan untuk :
Pria berusia > 60 tahun dengan BB 62 Kg adalah 2200 Kkal.
Perempuan berusia > 60 tahun dengan BB 62 Kg adalah 1850 Kkal
5. Masalah Gizi pada Lansia
1. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan
kota-kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda
menyebabkan berat badan berlebih, apalagi pada lansia penggunaan kalori
berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit
untuk diubah walaupun disadari untuk mengurangi makan.Kegemukan
merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya : penyakit
jantung, kencing manis, dan darah tinggi.
2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi
dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah
dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal.
Apabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan
kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut
rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah
terkena infeksi.
3. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah
dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan
berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu
dan tidak bersemangat.
6. Status Gizi pada Usia Lanjut
a. Metabolisme basal menurun, kebutuhan kalori menurun, status gizi lansia
cenderung mengalami kegemukan/obesitas
b. Aktivitas/kegiatan fisik berkurang, kalori yang dipakai sedikit, akibatnya
cenderung kegemukan/obesitas
c. Ekonomi meningkat, konsumsi makanan menjadi berlebihan, akibatnya
cenderung kegemukan/obesitas
d. Fungsi pengecap/penciuman menurun/hilang, makan menjadi tidak enak
dan nafsu makan menurun, akibatnya lansia menjadikurang gizi (kurang
energi protein yang kronis
e. Penyakit periodontal (gigi tanggal), akibatnya kesulitan makan yang
berserat (sayur, daging) dan cenderung makan makanan yang lunak
(tinggi klaori), hal ini menyebabkan lansia cenderung
kegemukan/obesitas
f. Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pencerna makanan, hal ini
mengganggu penyerapan vitamin dan mineral, akibatnya lansia menjadi
defisiensi zat-zat gizi mikro
g. Mobilitas usus menurun, mengakibatkan susah buang air besar, sehingga
lansia menderita wasir yang bisa menimbulkan perdarahan dan memicu
terjadinya anemia
h. Sering menggunakan obat-obatan atau alkohol, hal ini dapat menurunkan
nafsu makan yang menyebabkan kurang gizi dan hepatitis atau kanker
hati
i. Gangguan kemampuan motorik, akibatnya lansia kesulitan untuk
menyiapkan makanan sendiri dan menjadi kurang gizi
j. Kurang bersosialisasi, kesepian (perubahan psikologis), akibatnya nafsu
makan menurun dan menjadi kurang gizi
k. Pendapatan menurun (pensiun), konsumsi makanan menjadi menurun
akibatnya menjadi kurang gizi
l. Dimensia (pikun), akibatnya sering makan atau malah jadi lupa makan,
yang dapat menyebabkan kegemukan atau pun kurang gizi.
7. Perencanaan Makan Secara Umum
a. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam,
yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
b. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan
hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih
sering dengan porsi yang kecil.
Contoh menu :
- Pagi : Bubur ayam
- Jam 10.00 : Roti
- Siang : Nasi, telur, sop, pepaya
- Jam 16.00 : Nagasari
- Malam : Nasi, sayur bayam, tempe goreng, pepes ikan,
pisang
c. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat
memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan
yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah
kemungkinan terjadinya darah tinggi.
d. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang
berlemak seperti santan, mentega dll.
e. Bagi pasien lansia yang prose penuaannya sudah lebih lanjut perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1). Makanlah makanan yang mudah dicerna
2). Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goreng-gorengan
3). Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang
baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang
4). Makan dalam porsi kecil tetapi sering
5). Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya
diberikan
f. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan
sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu
makan.
g. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur,
daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.
h. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus,
atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng
8. Pola hidup yang Sehat
a. Mengurangi konsumsi gula : konsumsi gula yang berlebihan akan dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit seperti DM, atau obesitas.
b. Membatasi mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan asam urat.
Peningkatan asam urat dapat memberikan nyeri pada persendian. Makanan
yang tinggi kandungan asam uratnya adalah Jeroan (Organ hewan/Isi
perut), alkohol, sardencis, Burung dara, Unggas (bebek dll), kaldu dan
emping.
c. Membatasi makanan yang mengandung lemak dan banyak makan sayur-
sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin. Lemak dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan berakibat penyempitan
pada pembuluh sehingga menimbulkan penyakit hipertensi stroke,
penyakit jantung koroner. Makanan yang mengandung lipid atau lemak
yaitu telur, keju, kepiting-udang, cumi, susu, sarden.
d. Mencegah kegemukan. Kegemukan dapat diobati dengan diit dan berolah
raga untuk menurunkan berat badan pakailah diit separuh artinya waktu
makan tetap tapi porsinya separuh.
e. Mengontrol tekanan darah: Dapat mencegah terjadinya peningkatan
tekanan darah atau hipertensi. Hipertensi bisa dihindari antara lain
dengan tidak berlebihan makan makanan asin. Bagi yang tidak hipertensi
batasi makanan garam.
f. Menghentikan merokok dan tidak minum alkohol : Rokok dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sehingga dapat
menimbulkan penyakit jantung koroner, Ca paru dan hipertensi. Alkohol
dapat berefek seperti peningkatan kadar lipid dan juga dapat merusak hati.
g. Beraktifitas atau berolah raga secara teratur.
Olah raga yang ideal pada lanjut usia adalah house exercise atau room
exercise yaitu olah raga ringan yang dilakukan 2 jam setelah makan :
seperti senam atau lari ditempat.
Olah raga yang teratur sangat dianjurkan agar hidup sehat seperti jalan
kaki, senam, berenang atau bersepeda.
h. Mengatasi stress
Stress adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan mental
dan emosional.
Stress dapat menyebabkan penyakit pada jantung dan pembuluh darah.
Untuk meredam stress, tidurlah sehari minimal 6 (enam) jam, kalau tidak
bisa tidur bisa dilakukan tidur semu artinya memejamkan mata sambil
berbaring, tidak bergerak, tidak menerima telpon, tidak berbicara dengan
siapa saja.
i. Memeriksakan kesehatan secara teratur : Pemeriksaan kesehatan secara
teratur 6 bulan sekali bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun jangan
menunggu adanya gejala.
j. Beribadah sesuai dengan keyakinan : dapat meningkatkan kesehatan
normal, kesehatan hidup teratur dan dapat memberikan ketenangan hidup.
NASKAH ROLE PLAY UNTUK SAP GIZI SEIMBANG PADA LANSIA
Pada hari jumat tanggal 21 Juni 2019 pukul 07.00 pagi Dinas
Kesehatan Kota Mataram sedang mengadakan sebuah penyuluhan untuk
kelompok lansia di Desa Peninjoan Kecamatan Narmada Kabupaten
Lombok Barat.
Dinas Kesehatan Kota Mataram bekerja sama dengan kader
posyandu lansia di desa tersebut untuk melakukan sebuah penyuluhan
dengan tema gizi seimbang pada lansia
Moderator : jika sudah tidak ada lagi yang ingin ditanyakan saya
kembalikan ke pemateri untuk evaluasi.
(sesi evaluasi)