Anda di halaman 1dari 7

Jurnal THT-KL.Vol.2,No.

3, September - Desember 2009, hlm 127 - 133

KOMPLIKASI TIROIDEKTOMI
(Laporan Kasus)

Agus Widodo, Bakti Surarso

Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok


Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya

PENDAHULUAN ini harus dapat diketahui, termasuk


Tiroidektomi secara umum mencegah perlukaan nervus rekuren
merupakan tindakan bedah yang cukup laringeus dan menghindari kecelakaan atau
aman. Persiapan pra operasi yang baik akan pengangkatan kelenjar 2 paratiroid. Teknik
mencegah timbulnya komplikasi pada angka pembedahan yang berkembang saat ini
yang sangat kecil, kurang dari 2-3%.1,2 berdasar pada prinsip sama, yakni melakukan
Komplikasi terbanyak adalah cedera nervus diseksi kapsul cukup luas dengan
rekuren dan hipoparatiroid permanen. meminimalkan diseksi terhadap nervus
Meskipun hematom pasca tiroidektomi rekuren laringeus dan preservasi suplai darah
relatif jarang terjadi, komplikasi ini sangat ke kelenjar paratiroid.2
serius dan dapat berakibat fatal.1,3 Insiden Makalah ini melaporkan satu kasus
hematom pasca tiroidektomi dilaporkan tindakan tiroidektomi dengan komplikasi
antara 0,1-1,1%.1 yang mengancam jiwa penderita.
Pertengahan abad ke-19 terjadi revolusi Penanganan secara komprehensif komplikasi
dalam bedah dan teknik pembedahan. yang terjadi dapat menghindarkan kejadian
Sebelumnya pembedahan tiroid dilakukan fatal. Tujuan penulisan laporan kasus ini
terbatas pada kasus yang mengancam jiwa. adalah untuk memberikan pemahaman dan
Dilaporkan angka mortalitas lebih dari 20%, kewaspadaan yang lebih baik terhadap
suatu angka keberhasilan tindakan bedah kemungkinan resiko komplikasi yang terjadi
yang buruk.2 Theodor Kocher dan Theodor pada tindakan operasi tiroidektomi.
Billroth mengembangkan teknik yang
diterima sebagai standar dalam bedah tiroid LAPORAN KASUS
antara tahun 1873-1883.4 Teknik ini mampu Seorang wanita 56 tahun datang ke
menurunkan angka kematian karena URJ THT-KL RSU Dr Soetomo dengan
pembedahan dari 50% menjadi kurang dari keluhan utama benjolan di leher. Muncul
4,5%.5 Sejak 1920 prinsip keamanan serta benjolan di leher sejak 3 tahun lalu. Benjolan
efisiensi bedah tiroid telah dibentuk cukup semakin lama tampak makin membesar dan
mapan.4 tidak terasa nyeri. Benjolan ikut bergerak saat
Kunci untuk meningkatkan pasien menelan. Tidak ada keluhan sesak
keberhasilan dari penanganan tiroid sampai napas maupun suara parau. Makan minum
saat ini adalah pemahaman yang seksama lancar, tidak ada rasa mengganjal dan
terhadap fisiologi dan anatomi dari kelenjar gangguan menelan.
tiroid.2,5 Perkembangan besar dalam teknik Pemeriksaan fisik pada pasien ini didapatkan
dan instrumentasi pembedahan serta keadaan telinga, hidung dan tenggorok dalam
kemajuan antisepsis dan teknik anestesi juga batas normal. Pada daerah leher tampak
penting. Ketika tiroidektomi aman untuk massa tumor berukuran lebih kurang 3 x 6 x
dikerjakan, komplikasi spesifik dari tindakan 1,5 cm. Tumor berbatas tegas ikut bergerak

127
Komplikasi tiroidektomi.... (Agus Widodo, Bakti Surarso)

saat menelan. Pemeriksaan laboratorium parese. Evaluasi terhadap jalan napas


darah lengkap dan kimia klinik dalam batas didapatkan bunyi pernapasan stridor
normal. Sedangkan dari pemeriksaan faal sehingga dilakukan reintubasi. Selanjutnya
tiroid didapatkan hasil TSH 0,1 (0,4 – 7,0), pasien dikirim ke recovery room dalam
T3 total 1,3 (0,6 – 2,0) dan T4 7,0 (4,6 – 11). keadaan masih terintubasi. Pasien sadar baik
Pemeriksaan patologi anatomi dengan biopsi 2 jam pasca operasi tanpa tanda-tanda
aspirasi jarum halus didapatkan kesimpulan distress napas dan dilakukan ekstubasi. Hasil
suatu nodul koloid. Kesimpulan pemeriksaan pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
radiografi dengan melakukan USG tiroid 12,1 g/dL, lekosit 14.200 dan trombosit
kanan dan tiroid kiri didapatkan nodul 276.000.
multipel. Foto torak posisi PA didapatkan Lima jam pasca operasi keadaan
hasil kesan dalam batas normal. pasien memburuk dengan didapatkan
Berdasarkan pemeriksaan diatas pasien ini pernapasan stridor inspirasi dan mulai
didiagnosis sebagai struma multinodusa muncul distress napas. Evaluasi dengan
nontoksika bilateral. Selanjutnya dilakukan laringoskop didapatkan kesan edema
persiapan untuk rencana tindakan operasi hipofaring, selanjutnya dilakukan intubasi
tiroidektomi near total. 3 Operasi ulang. Hasil pemeriksaan gula darah acak
tiroidektomi dilakukan pada tanggal 15 Juli 106 dikonsulkan bagian interna untuk
2008. Teknik operasi dilakukan insisi kulit di mengontrol diabetes dan pemberian terapi
atas insisura jugularis mengikuti garis lipatan dexametason 3x1 ampul. Selanjutnya
kulit leher sepanjang lebih kurang 10 cm observasi pasien dipindah ke ruang ICU.
diperdalam lapis demi lapis sampai terlihat Evaluasi keesokan harinya kondisi pasien
tiroid. Eksplorasi tumor didapatkan massa GCS 4X6, tekanan darah 130/70 mmHg, nadi
tiroid multinodusa. Operasi mengangkat 92 x/menit, pernapasan 18x/menit.
tiroid dikerjakan pada lobus sisi kiri terlebih Terpasang endotracheal tube (ETT) melalui
dulu. Tiroid lobus kiri berukuran lebih hidung, tenggorok sulit untuk dievaluasi.
kurang 7x5,5x2 cm diangkat, dengan Leher tertutup perban dengan produksi drain
menyisakan sedikit bagian di superior. kanan 150 cc dan drain kiri 150 cc.
Dilanjutkan mengangkat lobus kanan yang Berdasarkan kondisi 4 tersebut direncanakan
berukuran 6x5x4 cm secara total. Hasil untuk evaluasi operasi dan trakeotomi
pemeriksaan vriest coup diperoleh dengan anestesi umum.
kesimpulan massa tumor jinak, adenomatus Sehari setelah operasi tiroidektomi near total
goiter. Perdarahan yang terjadi dirawat dilakukan tindakan operasi repair dan
dengan pengikatan dan kauterisasi. Sebelum trakeotomi. Jahitan kulit dibuka dan
menutup luka operasi dipasang dua diteruskan dengan membuka jahitan otot dan
redondrain di sisi kanan kiri. Penutupan luka fasia lapis demi lapis. Eksplorasi didapatkan
operasi dengan menjahit fasia koli lapis demi tampak bekuan darah dan perdarahan dari
lapis. Perdarahan selama operasi lebih percabangan vena jugularis anterior kiri.
kurang 200 cc. Bekuan darah dikeluarkan dari lapangan
Pasca operasi diberikan terapi ampicilin operasi. Perdarahan dirawat dengan kauter
sulbactam 2 x 1,5 g, transamin 3x500 mg, dan diligasi ulang beberapa sumber
ketorolac 3x30 mg, ranitidin 2x50 mg, perdarahan. Setelah perawatan perdarahan
calcium lactis 3x1 tablet dan thyrax 2x100 dan perbaikan operasi, dilanjutkan
μg. Saat dilakukan ekstubasi 30 menit pasca trakeotomi. Trakeotomi dilakukan untuk
operasi, evaluasi pada korda vokalis dengan menjamin keamanan jalan napas. Perdarahan
laringoskop kesan normal tidak didapatkan selama operasi lebih kurang 150 cc.

128
Jurnal THT-KL.Vol.2,No.3, September - Desember 2009, hlm 127 - 133

Pasca operasi re-open diberikan Terapi tetap dilanjutkan, juga dilakukan


terapi ampicilin sulbactam 2 x 1,5 g, fisioterapi napas dan suction aktif, nebulizer
transamin 3x500 mg , ketorolac 3x30 mg, ventolin 4 kali/hari, mobilisasi bertahap,
ranitidin 2x50 mg, calcium lactis 3x1 tablet posisi head up dan O2 masker.
dan thyrax 2x100μg. Perawatan trakeotomi Hari kelima pasca operasi keadaan umum
dengan penguapan dan penghisapan sekret pasien masih lemah. Pemberian terapi
secara berkala. Hasil pemeriksaan ditambahkan dengan transfusi albumin 20%
laboratorium pasca operasi Hb 9,4 g/dL, dan diet B2 2100 kalori. Hari keenam pasca
lekosit 13.200, trombosit 336.000, GDA 194, operasi pasien masih mengeluh perut pedih,
chlorida 109,0, kalium 3,79, natrium 144,2, sudah tidak panas dan sesak. Keadaan umum
kalsium 13,4. Keesokan hari kondisi pasien lemah dan anemis, sedang tanda-tanda vital
cukup, tidak sesak, tidak panas dan cukup stabil. Terapi tambahan yang
perdarahan minimal. Kesadaran baik, GCS diberikan inpepsa 3x1 sendok makan dan
4X6, tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 88- ondansentron 3x4 mg.
92 x/menit, suhu 36,7o C, pernapasan 20 Hari ketujuh pasca operasi didapatkan
x/menit. Leher tertutup perban, terpasang keluhan batuk, tanpa sesak dan nyeri.
trakeokanul dengan fungsi baik dan drain Keadaan umum cukup baik, tanda vital stabil.
terbaca 50 cc. Hasil pemeriksaan Pemeriksaan fiberoptic laryngoscopy (FOL)
laboratorium kalium 4,3, natrium 139, tidak didapatkan udem laringofaring,
kalsium 7,3, dan klorida 112. didapatkan korda vokalis kanan diam di
Sehari pasca re-open dan trakeotomi keadaan tengah, airway cukup lapang dan paresis
pasien stabil dipindah ke ruang perawatan abduktor korda vokalis kanan(Gambar 1).
THT-KL. Keadaan umum cukup, GCS 4X6. Gambar 1. Pemeriksaan FOL hari ketujuh
Status lokalis tetap, trakeokanul berfungsi pasca operasi. Airway(aw) cukup lapang,
baik dan produksi drain kanan kiri lebih korda vokalis(kv) kanan diam di tengah.
kurang 40 cc serosanguinous. Hasil kultur darah tidak ditemukan bentukan
Hari ketiga pasca operasi penderita kuman dan tidak ada pertumbuhan kuman
mengeluh dada panas dan perut kembung. aerob/anaerob. Kultur dahak tidak ada batang
Pemberian terapi ditambahkan suspensi gram negatif dan didapatkan biakan
mylanta. Hasil pemeriksaan laboratorium pseudomonas spp, sensitiv terhadap
siang harinya didapatkan Hb 7,8, lekosit ciprofloxacin dan meropenem. Hari
18.900, trombosit 301.000, BUN 31, kesembilan pasca operasi dilakukan
kreatinin 0,8, kalium 3,8, natrium 141, dekanulasi dan pasien keluar rumah sakit
kalsium 6,3, klorida 115 dan GDA 166. pada hari kesepuluh pasca operasi(Gambar
Selanjutnya pemberian terapi ditambahkan 2).
infus asering 28 tetes/menit, meropenem 3x1 Gambar 2. Kondisi pasien saat keluar rumah
g, metronidazol drip 3x500 mg, tranfusi PRC sakit. Telah dilakukan dekanulasi dan luka
direncanakan sampai dengan Hb>10 mg/dL, operasi menutup baik.
O2 masker 8 L/menit. Penderita dirawat
bersama dengan sejawat penyakit dalam. PEMBAHASAN
Hari keempat pasca operasi Sekitar tahun 1800-an angka
dikeluhkan nyeri dada kadang-kadang, buang kematian bedah tiroid diperkirakan sekitar
air besar mencret agak hitam. Keadaan umum 40%. Penyebab kematian terbanyak adalah
lemah, anemis, tekanan darah 110/70 mmHg, karena infeksi dan perdarahan. Lapangan
nadi 100 x/menit, pernapasan 28 x/menit. operasi yang steril, anestesi umum dan
Status lokalis tetap, trakeokanul fungsi baik. perkembangan teknik operasi bedah telah

129
Komplikasi tiroidektomi.... (Agus Widodo, Bakti Surarso)

membuat berkurangnya kematian karena timbul komplikasi, tetapi teknik dan operator
bedah tiroid terutama akhir-akhir ini jarang yang baik akan meminimalkannya. Teknik
terjadi.6 Bedah tiroid pada beberapa tahun diseksi kapsular dapat mengurangi kerusakan
terakhir secara umum dikatakan cukup aman. paratiroid dan menjamin keamananan nervus
Persiapan pra operasi yang baik dan rekuren laringeus serta menurunkan
penggunaan teknik operasi tiroidektomi komplikasi. Tindakan tiroidektomi total
sesuai tujuannya mampu mencegah merupakan pilihan operator ketika
komplikasi hingga minimal kurang dari 2- didapatkan kelenjar menunjukkan
3%.1 Total tiroidektomi cukup aman, angka transformasi nodul. 10
kematian hanya sekitar 0,2%.7 Goiter lebih Penilaian kelenjar tiroid saat operasi pada
sering menjadi masalah pada perempuan penderita ini menunjukkan massa yang
dibandingkan laki-laki.8 Jenis kelamin tidak berukuran cukup besar dengan multi nodul.
menunjukkan perbedaan antara laki-laki dan Ahli bedah memutuskan untuk melakukan
perempuan terhadap kemungkinan timbulnya tindakan tiroidektomi near total dengan
komplikasi tersebut. 9 pertimbangan mencegah terjadinya
Setiap prosedur tindakan tiroidektomi rekurensi.
seharusnya dilakukan dengan pemikiran Ukuran goiter merupakan salah satu
suatu rencana operasi yang melangkah maju faktor resiko dari komplikasi operasi
sesuai urutan logika, rapi dan langkah- tiroidektomi. Hipertiroidism dan ukuran
langkah menurut anatomi berdasarkan tumor merupakan dua faktor yang akan
berikut: 2 saling menguatkan resiko komplikasi. Goiter
nontoksik mempunyai resiko yang lebih
a. pemaparan kelenjar tiroid sedikit dibandingkan goiter toksik atau
b. diseksi kutub atas dan nervus laringeus karsinoma tiroid.9 Komplikasi tiroidektomi
superior total pada goiter multi nodul berkisar 1%.9
c. diseksi sisi lateral lobus tiroid, Resiko komplikasi tidak menghalangi ahli
pemeliharaan nervus rekuren laringeus bedah untuk melakukan tindakan
dan kelenjar paratiroid tiroidektomi total bilamana diperlukan.7
d. penutupan Komplikasi tersering terjadi pada operasi
tiroid adalah paralisis nervus rekuren
Langkah-langkah tersebut kini menjadi laringeus, hipoparatiroidism dan perdarahan
bahan pertimbangan dalam kaitan anatomi pasca operasi. Studi terhadap tiroidektomi
pembedahan.2 total pada tumor jinak akhir-akhir ini
Pada kasus ini tindakan operasi yang melaporkan kejadian paralisis nervus rekuren
dilakukan adalah tiroidektomi near total, laringeus berkisar antara 0,3-1,7% dan
dimana teknik operasi ini hanya menyisakan hipoparatiroidism permanen berkisar 0,7-
sedikit bagian superior lobus kiri. Hal ini 3%.8 Kegagalan identifikasi nervus rekuren
sesuai dengan kepustakaan bahwa operasi laringeus meningkatkan resiko terjadi
total tiroidektomi mempunyai resiko kerusakan terhadapnya.2,11 Implantasi
komplikasi pasca operasi lebih tinggi, potongan kelenjar paratiroid ke dalam otot
sedangkan tindakan tiroidektomi subtotal sebagian besar diterima sebagai langkah
akan meningkatkan resiko rekurensi dari efektif untuk menghindari hipoparatiroid
goiter multi nodul.9 berkepanjangan.8,11
Tiroidektomi subtotal lebih aman Timbulnya paresis korda vokalis kanan pada
dibandingkan tiroidektomi total ulangan. pasien ini dapat disebabkan oleh karena
Tindakan tiroidektomi total berpotensi trauma terhadap nervus laringeus superior.

130
Jurnal THT-KL.Vol.2,No.3, September - Desember 2009, hlm 127 - 133

Tindakan operasi yang dikerjakan oleh bekuan darah akan terdapat di bawah strap
operator yang belum berpengalaman dan muscle sepanjang peritrakea rongga leher
dalam proses pendidikan, memungkinkan dalam. 1
terjadinya resiko operasi lebih tinggi Pada kasus ini terjadi komplikasi perdarahan
dibandingkan mereka yang sudah cukup dan hematom pasca tiroidektomi yang cukup
berpengalaman dan melakukan teknik berat dan mengancam jiwa. Pasien
operasi lebih baik.5 mengalami gangguan jalan napas dan
Komplikasi dapat dikurangi dengan didapatkan edema hipofaring, sehingga
melakukan kontrol perdarahan dan dilakukan pemasangan endotracheal tube
pengalaman dalam manajemen masalah dan dilanjutkan dengan trakeotomi.
trakea. Pengalaman operator sangat penting Perdarahan pasca operasi yang tidak
untuk mendapatkan hasil operasi yang baik diketahui akan mengawali terjadinya
dan mengurangi terjadinya komplikasi. kompresi trakea, obstruksi jalan napas dan
Perdarahan terjadi karena teknik operasi atau akhirnya kematian.5 Obstruksi jalan napas
gangguan metabolik. 5 Kejadian perdarahan bisa disebabkan oleh karena terjadinya
lebih tinggi pada hipertiroidism, yang gangguan drainase vena dan limfe yang
menggambarkan adanya vaskularisasi yang memicu udem hipofaring dan menutup jalan
lebih besar pada goiter tersebut.9 Komplikasi napas atas.1
primer berhubungan dengan penyakit tiroid Obstruksi total mungkin terjadi dalam waktu
terdiri dari perlukaan nervus rekuren singkat yang merupakan kompresi kritis
laringeus, hipoparatiroidi dan perdarahan kompartemen di bawah strap muscles.
pasca operasi. Komplikasi yang kurang Keadaan ini mengawali gangguan drainase
tampak adalah badai tiroid, infeksi, vena dan limfe dan memicu terjadinya udem
symphatic nerve injury. Perdarahan pasca laringofaring. Kompresi trakea bukan sebab
operasi merupakan komplikasi yang sering terjadi obstruksi yang sebenarnya, tetapi
terjadi.5 udem laring faring merupakan faktor
Perdarahan pasca operasi yang terjadi pada munculnya obstruksi. Karenanya beberapa
pasien ini diakibatkan oleh karena ahli bedah menyarankan untuk menutup
terlepasnya ligasi dari cabang vena jugularis strap muscle tidak terlalu ketat, sehingga
anterior kiri. Hal ini sesuai dengan hematom dapat dilihat di area subkutan.1
kepustakaan yang menyebutkan etiologi Beberapa hal dapat dilakukan untuk
perdarahan pasca tiroidektomi bisa terdiri mencegah perdarahan pasca tiroidektomi dan
dari: 1 hematom antara lain: 1

a. terlepasnya ikatan pembuluh darah a. hemostasis yang teliti


b. terbukanya pembuluh darah vena yang b. menempatkan pasien pada posisi head
dikauter down 30o sebelum menutup luka untuk
c. muntah melihat adanya perdarahan dari vena
d. manuver valsava c. meninggalkan celah di bagian bawah
e. peningkatan tekanan darah selama fase selama menjahit strap muscle di tengah,
pemulihan sehingga memungkinkan darah keluar
dari kompartemen relatif tertutup ke
Hematom biasanya terjadi pada operasi dalam ruang subplatisma yang dapat
dengan ruang mati yang cukup lebar. Jika dengan mudah dideteksi
strap muscle tertutup sangat ketat, hematom d. ekstubasi secara halus dan menghindari
tidak akan terjadi di bawah kulit. Meskipun timbulnya batuk.

131
Komplikasi tiroidektomi.... (Agus Widodo, Bakti Surarso)

untuk mengatasi infeksi sampai didapatkan


Sejak manajemen tumor tiroid jinak sekarang hasil kultur definitif.6
lebih menyukai tiroidektomi atau lobektomi
total yang nyata lebih menurunkan resiko KESIMPULAN
perdarahan pasca operasi, kegunaan drain Telah dilaporkan kasus komplikasi
menjadi pertanyaan menarik.3 Pemasangan tiroidektomi yang sangat berbahaya dan
drain biasanya dilakukan untuk mengetahui mengancam jiwa. Komplikasi yang terjadi
adanya ligasi yang terlepas atau perdarahan adalah perdarahan pasca operasi yang terjadi
pada area tertutup dan perlu segera direspon. di peritrakea. Perdarahan ini disertai
Drain segera dilepas bila produksi sudah timbulnya edema hipofaring yang
berhenti.5 Pada pasien ini dilakukan mengakibatkan terjadinya gangguan jalan
pemasangan drain untuk mengetahui adanya napas atas. Penanganan segera dan
perdarahan pasca operasi tersebut. komprehensif menghindari timbulnya
Pemasangan drain memberikan informasi komplikasi fatal pada pasien ini.
yang penting adanya perdarahan di dalam Setiap tindakan tiroidektomi harus selalu
jaringan pasca operasi. Drain segera dilepas waspada terhadap kemungkinan timbulnya
setelah produksi drain minimal dan berisi komplikasi. Komplikasi yang sering terjadi
cairan serosanguinous. adalah lesi nervus rekuren, hipoparatiroidism
Kepustakaan lain melaporkan dan perdarahan pasca operasi.
pemasangan drain pada operasi tiroid tidak Pemahaman anatomi dan fisiologi tiroid yang
perlu dan tidak efektif menurunkan seksama sangat penting untuk dapat
komplikasi pasca operasi. Mereka menduga melakukan operasi dengan baik. Teknik
bahwa drain akan buntu oleh bekuan darah operasi dan pengalaman operator turut
dan tidak dapat memberikan peringatan menentukan keberhasilan operasi dan
kepada ahli bedah, jika terjadi perdarahan mencegah terjadinya komplikasi.
besar. Penggunaan drain akan memperlama
masa opname, meningkatkan nyeri pasca DAFTAR PUSTAKA
operasi dan meningkatkan resiko infeksi.3
Infeksi merupakan sebab utama kematian 1. Savargaonkar AP. Post-thyroidectomy
dari operasi tiroid sekitar tahun 1800-an. haematoma causing total airway
Sekarang kejadian infeksi kurang dari 1-2% obstruction-A case report. Indian J.
dari keseluruhan kasus. Kematian terjadi bila Anaesth 2004; 48(6):483-485
infeksi tidak diketahui dan tidak dilakukan 2. Bliss RD, Gauger PG, Delbridge LW.
perawatan yang memadai.6 Kunci untuk Surgeon’s approach to the thyroid gland:
mencegah kejadian infeksi adalah Surgical anatomy and the importance of
penggunaan teknik bedah yang steril.6 Pada technique. World Journal of Surgery
pasien ini terjadi infeksi pasca operasi karena 2000; 24:891-897
infeksi nosokomial, ditunjukkan dengan 3. Colak T, Akca T, et al. Drainage after
adanya pertumbuhan pseudomonas spp pada total thyroidectomy or lobectomy for
kultur dahak sedangkan pada kultur darah benign thyroidal disorder. Journal of
tidak didapatkan pertumbuhan kuman. Zhejiang University Science B 2008;
Pemberian antibiotik meropenem pada kasus 9(4): 319-23
ini memberikan hasil yang memuaskan. 4. Petrakis IE, Kogerakis NE, et al. Ligasure
Sesuai dengan kepustakaan menyebutkan versus clamp-and-tie thyroidectomy for
perlunya pemberian antibiotik spektrum luas benign nodular disease. Head & Neck
2004; October: 903-909

132
Jurnal THT-KL.Vol.2,No.3, September - Desember 2009, hlm 127 - 133

5. Chaudhary IA, Samiullah, Masood R,


Mallhi AA. Complications of thyroid
surgery: A five year experience at Fauji
Foundation Hosp., Rawalpindi. Pakistan
Journal of Surgery 2006; 22(3):134-7
6. Sharma PK, Barr LJ, Rubin AD,
Kuriakose MA. Complications of thyroid
surgery. Available at
http://emedicine.medscape.com/article/8
52154-overview. Accessed on January
18th, 2009.
7. Bhattacharyya N, Fried MP. Assessment
of the morbidity and complications of
total thyroidectomy. Arch Otolaryngol
Head Neck Surg 2002; 128:389-392
8. Bron LP, O’Brien CJ. Total
thyroidectomy for clinically benign
disease of the thyroid gland. British
Journal of Surgery 2004; 91: 569-574
9. Zambudio AR, Rodriguez J, et al.
Prospective study of podtoperative
complications after total thyroidectomy
for multinodular goiters by surgeons with
experience in endocrine surgery. Annals
of Surgery 2004; 240(1):18-25
10. Guraya SY, Eltinay OF. Total
thyroidectomy for bilateral benign
thyroid disease: Safety profile and
therapeutic efficacy. Kuwait Medical
Journal 2007; 39(2):149-52
11. Ozbas S, Kocak S, Aydintug S, et al.
Comparison of the complications of
subtotal, near total and total
thyroidectomy in the surgical
management of multinodular goiter.
Endocrine Journal 2005; 52(2):199-205
12. Baloch NM, Aslam T, Maher M.
Completion thyroidectomy: Relation of
timing with complications. Pakistan
Journal of Surgery 2007; 23(4):245-7
13. Cichon S, Anielski R, Orlicki P,
Krzesiwo-Stempak K. Post-
thyroidectomy hemorrhage. Przegl Lek
2002; 59(7):489-92

133

Anda mungkin juga menyukai