Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

HIDROGEN DAN TURUNANNYA


Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Non Logam
Dosen pengampu :

DISUSUNOLEH
1. Evren Teles Forus Situmorang (4171131015)
2. Linda Rosita (4173131020)
3. Melhyada Veronika Panggabean (4173331030)
4. Meliantha Vania Situmorang (4173331031)
5. Pelita Ananda Sianturi (4173331038)
6. Reina Intan Aprilla Pasaribu (4173331040)
KELOMPOK : IV (EMPAT)
KELAS : KIMIA DIK B 2017
JURUSAN : KIMIA
PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Hidrogen ...................................................................................
B. Sifat Fisika Dan Sifat Kimia ........................................................................
C. Periodisitas ..................................................................................................
D. Kereaktifan Gas Hidrogen Dan Senyawa Hidridanya .................................
E. Sumber Gas Hidrogen .................................................................................
F. Pembuatan Gas Hidrogen ............................................................................
G. Manfaat Hidrogen ........................................................................................

BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat AllahSWT, karena atas berkah
dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah kami ini, tak lupa pula shalawat
berangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi
besar kita MuhammadSAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga
kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari
peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam
kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-
dalamnyakepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah
ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Kimia Non Logamyang
telah membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini, dengan selesainya
makalah ini kami berharap agar makalah ini nantinya bisa menjadi bukti bahwa kami telah
menyelesaikan tugas makalah pada 17 September 2019 Semoga makalah ini bermanfaat.
Amin.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini bermanfaat. Amin.

Medan,17 September 2019

TIM PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Hidrogen berasal dari bahasa latin Hydrogenium, adalah unsur kimia yang pada tabel
periodik dilambangkan dengan simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar,
hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan
merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar.
Dalam keadaan normal, hidrogen berada dalam bentuk gas diatomik (H2). Namun, gas
hidrogen sangat langka ditemukan di bumi. Karena massanya yang ringan sehingga
menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Namun, gas hidrogen dapat diperoleh
secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana atau berasal dari gasifikasi
batu bara. Walaupun demikian, hidrogen masih merupakan unsur yang melimpah di
permukaan bumi.
Hidrogen dapat berekasi dengan banyak unsur, contohnya NH3,HF, LiH2 dan
sebagainya. Sehingga hidrogen memiliki peranan yang penting dalam pembentukan beberapa
senyawa kimia. Karena peranannya tersebut, penulis mengangkat pembahasan mengenai
“Hidrogen” yang bertujuan untuk menambah wawasan pembaca yang tertarik dengan Ilmu
Kimia.
Melalui makalah ini kami ingin menjabarkan tentang sifat fisis dan kimia dari
hydrogen, kegunaan, cara mendapatkannya dan membuatnya dan reaksi-reaksi dari hydrogen.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hidrogen?
2. Apa saja sifat fisika dan sifat kimia dari hidrogen?
3. Bagaimana periodisitas dari hydrogen?
4. Bagaimana kereaktifan gas hidrogen dan senyawa hidridanya
5. Darimana sumber gas hidrogen?
6. Bagaiamana pembuatan gas hidrogen?
C. Tujuan
1. Ingin menjelaskan Apa yang dimaksud dengan hidrogen
2. Ingin menjelaskan Apa saja sifat fisika dan sifat kimia dari hidrogen
3. Ingin memaparkan Bagaimana periodisitas dari hydrogen
4. Ingin mendeskripsikan Bagaimana kereaktifan gas hidrogen dan senyawa hidridanya
5. Ingin menjelaskan Darimana sumber gas hidrogen
6. Ingin menjelaskan Bagaiamana pembuatan gas hidrogen
BAB II
PEMBAHASAN

7. Pengertian Hidrogen
Hidrogen adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dengan
nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau,
bersipat non logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah
terbakar dengan massa atom 1,00794 amu. Hidrogen adalah unsur teringan didunia
8. Sifat Fisika Dan Sifat Kimia
a. Sifat Fisis Hidrogen dan priodisitas hidrogen

Unsur : Hidrogen
Nomor atom :1
Massa atom relative : 1,00
Titik Leleh(oC) : -259,14
Titik Didih(oC) : -252,87
Rapatan pada 25oC (g/cm3) : 0,07
Warna : tidak berwarna
Konfigurasi Elektron : 1s1
Energi Ionisasi (kJ//mol) : 1312,0
Afinitas Elektron (kJ/mol) : 72,77
Keelektronegatifan : 2,20
Jari-jari Ion (Å) : 1,46
Jari-jari Atom(Å) : 0,37
Massa Jenis : 0,0899 g/cm3
Struktur Kristal : Heksagonal
Radius Atom : 2,08 A0
Volume Atom : 14,10 cm3/mol
Radius kovalensi : 0,32 A0
Entalpi penguapan : 0,4581 Kj/mol
Entalpi pembentukan : 0,00585 Kj/mol
Potensial ionisasi : 13,598 V
Konduktivitas panas : 0.1815 Wm-1K-1
Kapasitas panas : 14,304 Jg-1K-1
Nama golongan : alkali
Wujud : gas
Jenis unsure : nonlogam
Asal unsure : unsur alam

b. Sifat kimia hydrogen


Sifat kimia Hidrogen bergantung pada tiga proses elektronik:
1. Kehilangan elektron valensi 1s. Hal ini akan menghasilkan proton, H+. Ukurannya
yang kecil, r ~ 1,5 x 10-13 cm, relatif terhadap ukuran r ~ 10-8 cm serta muatannya
yang kecil yang dihasilkan oleh kemampuannya yang khas untuk mendistorsi awan
elektron di sekeliling atom-atom lain. Proton tidak pernah dalam bentuk seperti itu
kecuali dalam berkas ion gas. Proton ini bergabung dengan atom-atom atau molekul-
molekul lain. Meskipun ion hidrogen berada dalam air, umumnya ditulis sebagai H+,
tapi sesungguhnya H3O+ atau H(H2O)n+.
2. Penambahan satu elektron. Atom H dapat memperoleh satu elektron dan membentuk
ion hidrida, H- dengan struktur He 1s2. Ion ini hanya ada dalam kristal hidrida dari
logam-logam elektropositif, seperti NaH, CaH2.
3. Pembentukan sebuah pasangan elektron. Nonlogam dan juga banyak logam dapat
membentuk ikatan kovalen dengan hidrogen.

9. Kereaktifan Gas Hidrogen Dan Senyawa Hidridanya

A. Senyawa Hidrogen

Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida, sebuah istilah yang tidak
mengikat.Oleh kimiawan, istilah "hidrida" biasanya memiliki arti atom H yang mendapat
sifat anion, ditandai dengan H−. Keberadaan anion hidrida, dikemukakan olehGilbert N.
Lewis pada tahun 1916 untuk gologngan I dan II hidrida garam, didemonstrasikan oleh
Moers pada tahun 1920 dengan melakukan elektrolisis litium hidrida cair (LiH) yang
menghasilkan sejumlah hidrogen pada anode. Untuk hidrida selain logam golongan I dan II,
istilah ini sering kali membuat kesalahpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang
rendah.Pengecualian adalah hidrida golongan II BeH2 yang polimerik. Walaupun hidrida
dapat dibentuk dengan hampir semua golongan unsur, jumlah dan kombinasi dari senyawa
bervariasi, sebagai contoh terdapat lebih dari 100 hidrida borana biner yang diketahui, namun
cuma satu hidrida aluminium biner yang diketahui. Hidrida indium biner sampai sekarang
belum diketahui, walaupun sejumlah komplek yang lebih besar eksis.
Hidrida biner diklasifikasikan sesuai dengan posisi unsurnya dalam tabel periodik, dan
oleh karakter ikatannya. Hidrida alkali dan alkali tanah di blok s adalah senyawa ionik yang
analog dengan halida dan disebut dengan hidrida salin. Unsur blok pgolongan 13-17
membentuk hidrida kovalen molekular. Belum ada senyawa hidrida gas mulia yang pernah
dilaporkan.
Beberapa unsur transisi blok d dan f membentuk hidrida logam yang menunjukkan sifat
logam. Logam-logam transisi yang tidak membentuk hidrida biner membentuk hidrida
molecularkompleks yang dikoordinasikan oleh ligan penstabil, seperti karbonil (CO), fosfin
tersier (PR3), atau siklopentadienil (C5H5) (rujuk bagian 6.1).Contoh-contoh khas hidrida
diberikan di bawah ini.

a. Hidrida salin
Hidrogen mempunyai 1 elekron dan cendrung menerima 1 elektron dari atom lain.
Akibatnya, hidrogen dapat bereaksi dengan logam yang reaktif, yaitu (Li,Na,K,Mg,dan Ca)
membentuk senyawa hidrida ionik, contohnya:
Litium hidrida, LiH, senyawa kristalin tak bewarna (titik leleh (melting point, mp)
680oC). Li+ danH- membentuk kristal berstruktur garam dapur. Pelepasan kuantitatif gas
hidrogen di anoda saat dilakukan elektrolisis garam leburnya menyarankan keberadaan H-
.Air bereaksi dengan hebat dengan litium hidrida membebaskan gas hidrogen.Karena
senyawa ini agak melarut dalam eter, hidrida ini digunakan sebagai pereduksi di kimia
organik.
Kalsium hidrida, CaH2, adalah padatan kristalin tak bewarna (mp 816 oC), dan bereaksi
denganhebat dengan air membebaskan gas hidrogen.Hidrida ini digunakan sebagai
pembentuk gas hidrogen, atau bahan dehidrator untuk pelarut organik.Hidrida ini juga
digunakan sebagai reduktor. Litium tetrahidridoaluminat, LiAlH4, adalah padatan kristalin
tak bewarna (terdekomposisi di atas 125oC) biasanya disebut litium aluminum
hidrida.Hidrida melarut dalam eter, dan bereaksi hebat dengan air.Hidrida ini digunakan
sebagai reduktor dan bahan untuk hidrogenasi dan untuk pengering pelarut organik. Natrium
tetrahidroborat, NaBH4, adalah senyawa padatan kristalin bewarna putih (terdekomposisi
pada 400 oC) biasanya disebut natrium borohidrida.Padatan ini larut dalam air dan
terdekomposisi pada suhu tingggi dengan melepaskan gas hidrogen.Padatan ini digunakan
sebagai bahan pereduksi untuk senyawa anorganik dan organik, dan untuk mempreparasi
kompleks hidrida, dsb.

b. Hidrida molekular
Semua hidrida kecuali hidrida karbon (metana) dan oksigen (air) adalah gas beracun
dengankereaktifan sangat tinggi dan harus ditangani dengan sangat hati-hati.Walaupun
terdapat berbagai metoda untuk menghasilkan gas-gas ini di laboratorium, kini banyak gas ini
mudah didapat di silinder. Diboran, B2H6, adalah gas beracun dan tak bewarna (mp -164.9-
o
C dan bp -92.6oC) dengan bau iritatif yang khas.Hidrida ini merupakan bahan reduktor kuat
senyawa anorganik dan organik.Bahan ini juga bermanfaat sebagai bahan hidroborasi untuk
memasukkan gugus fungsi padaolefin, setelah adisi olefin dengan reaksinya dengan reagen
yang cocok.
Silan, SiH4, gas yang sangat mematikan dan tak bewarna (mp -185 oC dan bp -111.9
oC) denganbau yang menyengat dan juga disebut dengan monosilan.
Amonia, NH3, adalah gas beracun dan tak bewarna (mp -77.7 oC dan bp -33.4 oC)
dengan baumengiritasi yang khas. Walaupun gas ini digunakan dalam banyak kasus sebagai
larutan ammonia dalam air, yakni dengan dilarutkan dalam air, amonia cair juga digunakan
sebagai pelarut non-air untuk reaksi khusus. Sejak dikembangkannya proses Harber-Bosch
untuk sintesis amonia ditahun 1913, amonia telah menjadi senyawa yang paling penting
dalam industri kimia dan digunakan sebagai bahan baku banyak senyawa yang mengandung
nitrogen. Amonia juga digunakan sebagai refrigeran (di lemari pendingin).
Fosfin, PH3, gas sangat beracun dan tak bewarna (mp -133 oC dan bp -87.7 oC) dengan
bau yangbusuk, juga disebut dengan fosfor hidrida. Fosfin terbakar spontan di udara.Fosfin
digunakan dalam pertumbuhan epitaksi, dalam kimia koordinasi logam transisi, dsb.
Hidrogen sulfida, H2S, gas beracun dan tak bewarna (mp -85.5 oC and bp -60.7 oC)
dengan bautelur busuk.Gas ini sering ditangani dengan tidak cukup hati-hati, gas ini sangat
berbahaya dan harus ditangani dalam lingkungan yang ventilasinya baik. Gas ini digunakan
untuk analisis kimia dengan cara pengendapan ion logam, pembuatan senyawa yang
mengandung belerang, dsb.
Hidrogen fluorida, HF, adalah gas tak bewarna, berasap, bertitik didih rendah (mp -83
oC danbp 19.5 oC), dengan bau yang mengiritasi.Gas ini biasa digunakan untuk
mempreparasi senyawa anorganik dan organik yang mengandung fluor.Karena
permitivitasnya yang tinggi, senyawa ini dapat digunakan sebagai pelarut non-air yang
khusus.Larutan dalam air gas ini disebut asam fluorat dan disimpan dalam wadah polietilen
karena asam ini menyerang gelas.
c. Hidrida logam
Hidrida MHx yang menunjukkan sifat logam biasanya bertipe intertisi dan non
stoikiometribiasanya hidrogen menempati sebagian lubang dalam kisi logam. Biasanya x
bukan bilangan bulat dalam senyawa ini.Hidrida jenis ini yang dikenal meliputi hidrida dari
Golongan 3 (Sc, Y), Golongan 4 (Ti, Zr, Hf), Golongan 5 (V, Nb, Ta), Cr, Ni, Pd, dan Cu,
tetapi hidrida logam lain diGolongan 6 sampai 11 tidak dikenal.Paladium Pd bereaksi dengan
gas hidrogen pada suhu kamar, dan membentuk hidrida yang mempunyai komposisi PdHx (x
< 1).Banyak hidrida logam yang menunjukkan sifat hantaran logam.LaNi5 adalah senyawa
paduan antara lantanum dan nikel, yang dapat menampung sampai 6 atom hidrogen atoms per
sel satuan dan berubah menjadi LaNi5H6.Paduan ini menjadi salah satu kandidat untuk
digunakan sebagai bahan penyimpan hidrogen untuk pengembangan mobil berbahan
hidrogen.
d. Kompleks hidrida
Senyawa kompleks yang berkoordinasi dengan ligan hidrida disebut kompleks
hidrida.Logamtransisi Golongan 6 sampai 10 yang tidak membentuk hidrida biner
menghasilkan banyak kompleks hidrida dengan ligan tambahan seperti karbonil dan fosfin
tersier. Walaupun baru akhir tahun 1950-an hidrida diterima sebagai ligan, ribuan senyawa
kompleks kini telah dikenal. Lebih lanjut, dengan sintesis kompleks hidrogen molekul di
tahun 1980-an, kimia hidrogen mengambil peran baru.Riset dalam katalisis hidrokarbon
homogen dengan peran penting dimainkan oleh hidrida atau hidrogen terus berkembang.

10. Sumber Gas Hidrogen

Dalam banyak hal, hidrogen merupakan bahan bakar yang sempurna. Berjumlah
melimpah, sangat efisien, dan tidak menghasilkan emisi saat digunakan dalam sel bahan
bakar. Tidak beracun, dapat diproduksi dari sumber daya terbarukan, dan bukan gas rumah
kaca. Banyak studi mencatat bahwa hidrogen mungkin satu-satunya bahan bakar alternatif
yang dapat mengurangi ketergantungan negara pada minyak asing sekaligus mengurangi gas
rumah kaca secara signifikan.

Karena alasan-alasan itulah hidrogen kini digunakan dalam beragam aplikasi sebagai
pembawa energi utama. Berbagai kemajuan signifikan telah diraih dalam penggunaan
hidrogen sebagai bahan bakar transportasi dan bahan bakar untuk pembangkit listrik.
Hidrogen dapat digunakan dalam mesin pembakaran internal atau sel bahan bakar untuk
membangkitkan listrik. Sel bahan bakar lebih unggul karena jauh lebih efisien daripada
mesin pembakaran internal, sehingga menjadi perangkat utama dalam konversi hidrogen
menjadi listrik.

Air Products memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun di bidang hidrogen dan berada di
garis depan pengembangan teknologi energi hidrogen. Kami mengoperasikan stasiun
pengisian bahan bakar hidrogen pertama kami pada tahun 1993, dan telah mengembangkan
portofolio paten luas yang terkait dengan teknologi pemasokan dan pengisian hidrogen. Air
Products memasok hidrogen cair dan gas, serta portofolio lengkap untuk solusi prasarana
pengisian bahan bakar.

11. Pembuatan Gas Hidrogen

Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Hidrogen atau
H2 mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi, dibandingkan dengan bahan
bakar manapun.

Hidrogen merupakan unsur yang sangat aktif secara kimia, sehingga jarang sekali
ditemukan dalam bentuk bebas. Di alam, hidrogen terdapat dalam bentuk senyawa dengan
unsur lain, seperti dengan oksigen dalam air atau dengan karbon dalam metana. Sehingga
untuk dapat memanfaatkanya, hidrogen harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawanya
agar dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Ada beberapa metode pembuatan gas hidrogen yang telah kita kenal. Namun semua
metode pembuatan tersebut prinsipnya sama, yaitu memisahkan hidrogen dari unsur lain
dalam senyawanya.

Tiap-tiap metode memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Tetapi secara


umum parameter yang dapat dipertimbangkan dalam memilih metode pembuatan H2 adalah
biaya, emisi yang dihasilkan, kelaikan secara ekonomi, skala produksi dan bahan baku.
Sekarang mari kita bahas satu per satu metode-metodenya.

1. Team Reforming

Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana direaksikan dengan steam
(uap air) pada suhu tinggi (700~100oC) dengan bantuan katalis, untuk menghasilkan
hidrogen, karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Sebuah reaksi samping juga
terjadi antara karbon monoksida dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon
dioksida. Persamaan reaksi yang terjadi pada proses ini adalah:

CH4 + H2O --> CO + 3H2

CO + H2O --> CO2 + H2

Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan memisahkan karbon


dioksida dengan cara penyerapan.

Saat ini, steam reforming banyak digunakan untuk memproduksi gas hidrogen secara
komersil di berbagai sektor industri, diantaranya industri pupuk dan hidrogen
peroksida (H2O2). Akan tetapi metode produksi seperti ini sangat tergantung dari ketersediaan
gas alam yang terbatas, serta menghasilkan gas CO2, sebagai gas efek rumah kaca.

2. Gasifikasi Biomasa

Metode yang kedua adalah gasifikasi biomasa atau bahan alam seperti jerami, limbah
padat rumah tangga atau kotoran. Di dalam prosesnya, bahan-bahan tadi dipanaskan pada
suhu tinggi dalam sebuah reaktor. Proses pemanasan ini mengakibatkan ikatan molekul
dalam senyawa yang ada menjadi terpecah dan menghasilkan campuran gas yang terdiri dari
hidrogen, karbon monoksida dan metana.

Selanjutnya dengan cara yang sama seperti pada steam reforming, metana yang
dihasilkan diubah menjadi gas hidrogen.

Gasifikasi biomasa atau bahan organik memiliki beberapa keunggulan, antara lain
menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida, sumber bahan baku yang berlimpah dan
terbarukan, bisa diproduksi di hampir seluruh tempat di dunia serta biaya produksi yang
lebih murah.

3. Gasifikasi Batu Bara

Gasifikasi batu bara merupakan metode pembuatan gas hidrogen tertua. Biaya
produksinya hampir dua kali lipat dibandingkan dengan metode steam reforming gas alam.
Selain itu, cara ini pula menghasilkan emisi gas buang yang lebih signifikan. Karena selain
CO2 juga dihasilkan senyawa sulfur dan karbon monoksida.

Melalui cara ini, batu bara pertama-tama dipanaskan pada suhu tinggi dalam sebuah
reaktor untuk mengubahnya menjadi fasa gas. Selanjutnya, batu bara direaksikan dengan
steam dan oksigen, yang kemudian menghasilkan gas hidrogen, karbon monoksida dan
karbon dioksida.

4. Elektrolisa Air (H2O)

Elektrolisa air memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan air menjadi unsur-unsur
pembentuknya, yaitu H2 dan O2. Gas hidrogen muncul di kutub negatif atau katoda dan
oksigen berkumpul di kutub positif atau anoda.

Hidrogen yang dihasilkan dari proses electrolisa air berpotensi menghasilkan zero
emission, apabila listrik yang digunakan dihasilkan dari generator listrik bebas polusi seperti
energi angin atau panas matahari.

12. Manfaat Hidrogen


1. Dalam Kimia Organik

Hidrogen sering dipakai untuk reaksi hidrogenasi senyawa alkena atau alkuna untuk
sintesis senyawa organik. Senyawa hidrida misalnya MgH2.NaH, dan LiH sering dipakai
untuk reagen pereduksi senyawa organik dan hal ini sering dipakai dalam proses sistesis
senyawa organik misalnya untuk reduksi senyawa aldehid atau keton.

2. Dibidang Industri
c. Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral adalah sumber daya alam yang mengandung
hidrokarbon seperti batu bara, petroleum, dan gas alam. Penggunaan bahan bakar fosil ini
telah menggerakkan pengembangan industi menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga
pembakaran kayu atau peat untuk panas.

Ketika mengahasilkan listrik, energi dari pembakaran bahan bakar fosil seringkali
digunakan untuk menggerakkan turbin. Genarator tua seringkali menggunakan uap yang
dihasilkan dari pembakaran untuk memutar turbin, tetapi di pembangkit listrik baru gas
pembakaran digunakan untuk memutar turbin gas secara langsung.

Pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia merupakan sumber utama dari karbon
dioksida yang merupakan salah satugas rumah kaca yang dipercayai menyebabakan
pemanasn global.

Sejumlah kecil bahan bakar hidrokarbon adalah bahan bakar bio yang diperoleh dari
karbon dioksida di atmosfer dan oleh karena itu tidak menambah karbon dioksida di udara.
d. Industri Pupuk

Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditenmukan oleh Fritz Haber
(1908), seorang ahli kimia dari Jerman, sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk
produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari
Jerman. Persamaan termokimia reaksi sintesis amonia adalah:

N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

= -92,4 Kj pada 250C: Kp = 6,2

3. Meningkatkan Kejenuhan Minyak

Lemak trans terbentuk dari penambahan hidrogen pada minyak nabati melalui proses
hidrogeansi parsial. Normalnya minyak nabati bentuknya cair dan memiliki ikatan rantai
asam lemak yang tidak jenuh.

Melalui proses hidrogenasi dengan penambahan ion hidrogen , ikatan asam lemak yang
awalnay tidak jenuh akan menjadi jenuh sehinnga membuat minyak nabati semakin padat
sehinnga tidak mudah rusak. Contohnya dalam proses pembuatan margarin , namun
perubahan cair menjadi lemak padat akan mengubah lemak nabati yang tadinya tak jenuh
menjadi lemak trans.makanan yang diolah dengan minyak nabati yang terhidrogenasi akan
tahan lama, teksturnya lebih baik, lebih renyah, dan gurih serta tidak terlalu terasa
minyaknya.

4. Hidrodealkilasi

Hidrodealkilasi toluena adalah proses yang digunakan untuk mengahasilkan benzena ,


reaksi utama dalam proses ini adalah:

C6H5CH3(g) + H2(g) C6H6(g) +CH4(g)

Reaksi hidrodealkilasi toleuna adalah reaksi gas-gas dengan katalis padat.dimana


toluena, hidrogen, benzena, dan metana berada dalam fase gas, toluena dan hidrogen
dikonversi dalam reaktor dengan katalis untuk memproduksi benzena dan metana.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami simpul kan dari makalah ini adalahhidrogen merupakan
unsur yang mudah dijumpai di alam ini dan banyak kegunaan bagi manusia tetapi
hidrogen juga sangat berbahaya jika disalah gunakan.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
sumbangsi pikiran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai