Pengertian Hormon
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ,
yang bertindak sebagai “pembawa pesan” untuk dibawa ke berbagai sel tubuh, kemudian
“pesan” itu diterjemahkan menjadi suatu tindakan. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil
bisa memicu respon tubuh yang sangat luas. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah
sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah.
Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam
air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (misal
insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (misal
dopamin, norepinefrin, epinefrin). Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (misal
estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (misal tiroksin).
Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon
steroid dapat menembus membran sel dengan bebas.
Badan pineal
Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu penonjolan dari bagian posterior
ventrikel III di garis tengah. Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan serebelum pada
daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki hubungan dengan hipotalamus melalui suatu
batang penghubung yang pendek berisi serabut-serabut saraf. Menurut kepercayaan kuno,
dipercaya sebagai “tempat roh”. Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin
reproduksi. Tampaknya melatonin menghambat produksi GnRH dari hipotalamus, sehingga
menghambat juga sekresi gonadotropin dari hipofisis dan memicu aktifasi pertumbuhan dan
sekresi hormon dari gonad. Diduga mekanisme ini yang menentukan pemicu / onset mulainya
fase pubertas.
Hipotalamus
Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di bawah talamus. Tiap inti
merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis sebgai hipofisis posterior
(neurohipofisis). Menghasilkan hormon-hormon pelepas : GnRH (Gonadotropin Releasing
Hormone), TRH (Thyrotropin Releasing Hormone), CRH (Corticotropin Releasing Hormone)
, GHRH (Growth Hormone Releasing Hormone), PRF (Prolactin Releasing Factor).
Menghasilkan juga hormon-hormon penghambat : PIF (Prolactin Inhibiting Factor).
Pituitari / hipofisis
Ovarium
Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan pengeluaran sel telur (ovum).
Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen (dari teka interna folikel) dan
progesteron (dari korpus luteum), atas kendali dari hormon-hormon gonadotropin.
Endometrium
Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal tempat implantasi hasil konsepsi.
Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal dan mengadakan sekresi,
kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi, endometrium rontok kembali dan keluar
berupa darah/jaringan haid. Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium dipertahankan
sebagai tempat konsepsi. Fisiologi endometrium juga dipengaruhi oleh siklus hormon-hormon
ovarium.
1.Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai
untuk penetrasi sperma.
2.Progesteron
GnRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus di otak. GnRH akan
merangsang pelepasan FSH (Folicle Stimulating Hormon) di hipofisis. Bila kadar estrogen
tinggi, maka estrogen akan memberikan umpan balik ke hipotalamus sehingga kadar
GnRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4.FSH
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin, hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GnRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel
yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan
dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
GnRH akan merangsang pelepasan FSH di hipofisis. Dimana FSH akan menyebabkan
pematangan folikel dan selanjutnya akan menghasilkan ovum.
Guyton, A.C, & Hall, J.E. (2006) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Penterjemah:
Irawati, Ramadani & Indriyani. Jakarta : EGC
Pearce, E.C. (2009) Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka
Syaifuddin, A.B. (2006) Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta : EGC
Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika.
(Sherwood, 2001).
http://www.alodokter.com/yang-terjadi-selama-siklus-menstruasi
Seri Keterampilan Anamnesis dan Pemeriksaan Obstetri. 2012. Tim Pelaksana Skills Lab
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas