Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan katak normal

Pada pengamatan gerak refleks pada katak, diberikan beberapa perlakuan rangsangan yang
akan menimbulkan gerak refleks yang dikendalikan oleh otak dan su-sum tulang belakang. Gerak
refleks disebabkan oleh rangsang tertentu yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan
(Wulandari, 2009). Sebuah potensoal aksi tunggal akan menghasilkan peningkatan tegangan otot
yang berlangsung sekitar 100 milidetik atau kurang yang disebut kontraksi tunggal (Campbell,
2004).
Data-data yang di dapat pada katak normal yang tidak dirusak otak maupun sumsum tulang
belakangnya adalah, pada saat posisi normal, mata terbuka lebar, gerakan yang dilakukan katak
aktif dan kuat, serta posisi tubuhnya seimbang. Katak memberikan respon saat kornea mata katak
disentuh dengan menggunakan kapas yang telah di pilin, berupa kedipan yang cepat. Hal ini sesuai
dengan (Rafael, 2011), bahwa alat yang mampu menerima rangsang dinamakan Indera (reseptor).
Rangsangan yang diterima oleh reseptor akan dihantarkan oleh neuron motor ke efektor, misal otot
dan kelenjar. Jadi, efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap
rangsangan. Frekuensi pernapasan katak normal yang diamati adalah 98 kali dalam satu menit
hitungan.
Pada keseimbangan katak yang diberi perlakuan berupa putaran pada papan seksi, katak
membalikkan tubuh dari keadaan terlentang kearah kanan. Begitu juga saat diberikan perlakuan
pada katak dengan cara memiringkan papan seksi, katak memberikan gerakan dengan mengangkat
kepala, dan membalikkan tubuh dari keadaan terltangan kearah kanan. Cara berenang pada katak
normal terlihat seimbang, kaki depan digunakan untuk mengubah arah, dan kaki belakang
digunakan untuk mendorong saat berenang.
Kemudian, diberikan rangsangan pada katak dengan cara menjepit kaki jari kaki katak, dan
memasukkan kaki katak pada air yang telah dipanaskan. Pada saat jari kaki dijepit, dengan cepat
katak akan mengangkat kakinya dan menendangkannya dengan kuat. Suhu awal yang digunakan
untuk melihat gerak refleks yang akan dilakukan oleh katak adalah 25 ͦC dan katak baru mengankat
kakinya saat suhu mencapai 41 ͦC. Berbeda dengan perlakuan yang diberikan pada katak saat jari
kakinya dimasukkan pada air dengan suhu 80 ͦ C, katak dengan cepat mengangkat kakinya pada
detik ke 01.10 sekon. Hal ini seuai dengan Fujaya (2002), bahwa gerak refleks adalah gerak yang
tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan
yang sangat singkat dan tidak melewati otak. Urutan perambatan impuls pada gerak refleks adalah:
Stimulus pada organ reseptor-sel saraf sensorik-sel penghubung pada sumsum tulang belakang-sel
saraf motoric-respon pada organ refektor.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa katak normal memiliki system saraf yang
berfungsi dengan baik, yang mana saraf-saraf tersebut dapat menghantarkan stimulus ke otak dan
sumsum tulang belakang dari reseptor ke efektor dengan cepat. Menunrut Rizal (2002), bahwa
faktor-faktor lain yang mempengaruhi refleks spinal antara lain adalah ada tidaknya rangsangan
atau stimulus. Beberapa rangsangan langsung bereaksi pada sel atau jaringan, tetapi kebanyakan
hewan memiliki kepekaan yang spesial.
Daftar rujukan :

Campbell, Neil A., Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.

Fujaya, M. 2002. Fisiologi Ikan: Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. Departmen Pendidikan
Nasional. Jakarta.

Rafael. 2011. Kontraksi Otot Jantung Ikan. Bandung: Universitas Padjajaran.

Rizal, O. 2008. Sistem Peredaran Darah Pada Ikan. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Wulandari, Ika Puspita.2009. Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Respon Manusia Berbasis Mikrokontroler.
Jurnal Neutrino.Vol.1 No.2 April.

Anda mungkin juga menyukai