Anda di halaman 1dari 11

1.

Mengenal lebih dekat gas air mata


sputniknews.com

Gas air mata adalah senjata kimia yang menyebabkan sakit mata, iritasi kulit,
masalah pernapasan, pendarahan dan bahkan kebutaan. Bahan kimia di
dalamnya merangsang saraf kelenjar lakrimal untuk menghasilkan air mata.
Oleh karena itu, gas air mata disebut juga sebagai lachrymator.

Gas ini terdiri dari senyawa padat aerosol atau senyawa cair yang diuapkan,
seperti bromoacetone dan xylyl bromide. Gas ini bekerja dengan mengiritasi
selaput lendir di mata, hidung, mulut dan paru-paru. Efek yang terjadi, kita
akan menangis, bersin, batuk, sulit bernapas, sakit pada mata dan mengalami
kebutaan sementara.

2. Ternyata, usia gas air mata sudah lebih dari satu


abad, lho!

enca.com
Ingin tahu sejarah gas air mata? Mari kita mundurkan waktu sejenak ke satu
abad silam. Tepatnya pada tahun 2014, pasukan Perancis menembakkan
granat gas air mata ke parit Jerman di sepanjang perbatasan antara kedua
negara, terang laman The Atlantic. Ini terjadi saat bentrokan pertama antara
Perancis dan Jerman di perang dunia I.

Jauh sebelum itu, kimiawan Perancis telah meneliti tentang metode untuk
mengendalikan huru-hara yang efektif. Ini dibahas pada Konvensi Den Haag
di tahun 1899. Gas ini dirancang untuk memaksa orang keluar dari balik
barikade dan parit, lalu akan menyebabkan mata dan kulit yang terbakar,
sobek dan tersedak.

3. Apa yang terjadi setelah terkena gas air mata?

thenational.ae
Jangan main-main dengan gas air mata karena akan menyebabkan masalah
kesehatan yang serius. Seperti menangis, bersin, batuk, sulit bernapas, sakit
pada mata dan kebutaan sementara. Namun, dalam beberapa kasus, gas ini
menyebabkan memar parah, kehilangan penglihatan, patah tulang tengkorak
dan bahkan kematian!

Studi menunjukkan bahwa gas air mata akan menyebabkan cedera vaskular
serius. 44 persen di antaranya mengalami cedera saraf dan 17 persen
terpaksa harus diamputasi, ungkap penelitian yang dipublikasikan oleh Iranian
Journal of Medical Sciences. Iritasi akan muncul sekitar 20-60 detik setelah
terpapar gas air mata. Kita akan kembali pulih setelah 30 menit meninggalkan
area yang dipenuhi gas air mata.

4. Ada 3 jenis gas air mata yang populer digunakan


dreams.metroeve.com

Gas air mata umumnya digunakan oleh pihak kepolisian untuk mengendalikan
massa. Tetapi, di beberapa negara, individu boleh membeli dan
menggunakan gas air mata sebagai sarana perlindungan diri. Setidaknya, ada
tiga jenis gas air mata yang paling umum digunakan, di antaranya CS
(chlorobenzylidenemalononitrile), CN (chloroacetophenone) dan pepper
spray (semprotan merica), ungkap laman How Stuff Works.

Untuk jenis CS dan CN, biasanya digunakan oleh pihak kepolisian ketika
berhadapan dengan kerumunan yang agresif. Gas ini diluncurkan dalam
bentuk granat atau kaleng aerosol. Sementara, semprotan merica biasa
digunakan oleh masyarakat umum sebagai bentuk perlindungan diri. Ini akan
melemahkan orang yang kita serang dan menyebabkan peradangan di mata,
hidung dan mulut.

LANJUTKAN MEMBACA ARTIKEL DI BAWAH

Editor’s Picks

 Bahaya, 7 Zat Beracun Ini Terkandung Dalam Asap Hasil Kebakaran


Hutan
 10 Atraksi Hewan Paling Kejam Di Dunia, Sedihnya Banyak Dari
Indonesia
 Dari Komputer Hingga Prajurit, Ini 8 Artefak Paling Mencengangkan
Baca Juga: Ini yang Harus Dilakukan Ketika Terpapar Gas Air Mata

5. Apakah ada orang yang meninggal akibat gas air


mata?
afp.com

Di Bahrain, setidaknya terdapat 10 orang meninggal akibat gas air mata


antara 25 Maret hingga 17 Desember 2011. Satu orang diduga meninggal
akibat dampak dari tabung gas, sisanya karena efek dari menghirup gas.

Begitu pula pada kasus Ibrahima Sey, seorang pencari suaka asal Gambia,
pada 16 Maret 1996. Ia dicurigai dan dibawa ke kantor polisi Ilford di London
timur. Lalu polisi melumpuhkannya dengan cara menyemprotkan gas air mata
jenis CS. Kemudian, ia ditahan selama 15 menit dan ditemukan meninggal
setelahnya.

6. Apakah benar pasta gigi bisa melindungi dari


efek gas air mata?
spokesman.com

Untuk memproteksi diri, tak jarang kita menemukan demonstran yang


mengoleskan pasta gigi ke area wajah, khususnya di bagian mata dan
hidung. Mitos yang berkembang, pasta gigi dapat menangkal gas air mata.
Namun, bagaimana kebenarannya?

Dilansir dari laman International News Safety Institute (INSI), penggunaan


pasta gigi tidak memberikan dampak yang signifikan. Hal ini karena pasta gigi
terbuat dari banyak bahan kimia dan setiap merek memiliki komposisi yang
berbeda-beda, sehingga klaim kebenarannya pun masih diragukan.

7. Lantas, apa cara paling efektif untuk


meminimalisir bahaya gas air mata?

dailymail.co.uk
Kalau pasta gigi masih diragukan kebenarannya, masih ada cara lain yang
efektif untuk kamu coba. Misalnya, dengan memakai masker gas khusus.
Bisa juga dengan cara menutup area mulut dan hidung dengan kain, demi
mencegah gas air mata masuk ke rongga pernapasan kita, saran
laman International News Safety Institute.

Selain itu, tips lainnya adalah berdiri di tempat yang lebih tinggi, karena
kandungan gas air mata lebih berat dari udara, konsentrasi tertinggi gas
tersebut lebih banyak di dekat permukaan tanah. Jangan lupa untuk mencuci
bersih pakaian kita, jika tidak gas itu akan tetap mengendap dan
mengakibatkan masalah kesehatan serius. Jangan lupa untuk membersihkan
kulit kita yang terkontak dengan gas, gunakan sabun dan air untuk
melenyapkannya.

8. Apa ada efek jangka panjang setelah terpapar gas


air mata?
standard.co.uk

Sensasi perih, terbakar dan sulit bernapas tak hanya berhenti begitu saja.
Pernahkah kamu bertanya-tanya, apakah ada efek jangka panjang yang
mengikuti setelah terpapar gas air mata? Sven Jordt, profesor anastesi
dari Duke University pun memberikan jawaban. Menurutnya, paparan gas air
mata dapat menyebabkan peradangan parah dan luka bakar kimiawi pada
kulit selama berminggu-minggu.

Selain itu, menurut penelitian dokter di Turki, terdapat efek jangka panjang
yang menghinggapi. Semisal terkait sistem pernapasan di paru-paru yang
terganggu, cedera paru-paru hingga sesak napas berkepanjangan, ungkap
laman The Cut. Studi ini dilakukan pada pasien yang diteliti hingga 2 tahun
setelah terpapar gas air mata.

Nah, itulah fakta-fakta seputar gas air mata yang perlu kamu tahu. Semoga
pengetahuan ini bermanfaat, ya!

Anda mungkin juga menyukai