Berjudul
Tujuh Bidadari
(SMPN 1 KAUMAN)
Pada zaman dahulu disebuah khayangan ada seorang raja yg bernama Rama
Prabu Wijaya. Iya memiliki 7 orang putri.
Pada suatu hari Intana wijaya atau yg biasa disebut bidadari biru meminta
kepada Ananda Rama Prabu Wijaya untuk turun ke bumi.
Bidadari biru: Ampun beribu ampun Ramanda, maaf ananda telah lancang untuk
menemui Ramanda tanpa minta izin terlebih dahulu.
Prabu wijaya: Tak apa anakku, apa yg kau inginkan sehingga menemui
Ramandamu ini?
Bidadari biru: Ampun Ramanda, ananda dan saudara-saudara ananda ingin
meminta izin kepada Ramanda untuk turun ke bumi
Prabu wijaya: Tapi anakku, bumi itu sangat berbahaya anakku, Ramanda tidak
akan mengizinkanmu untuk turun ke bumi, karena manusia kejam anakku.
Bidadari biru: Tapi Ramanda, ananda dan saudara-saudara ananda ingin sekali
untuk turun ke bumi Ramanda,tolonglah kami untuk kali ini saja, Ramanda?
Prabu wijaya: Baiklah,tapi kau harus ingat anakku kau dan saudara-saudaramu
hanya boleh mengelilingi bumi dengan terbang, karena Ramanda punya firasat jika
kalian semua mendarat di bumi, salah satu dari kalian semua tidak bisa pulang ke
khayangan
Bidadari biru: Baik, Ramanda. Ananda akan mengikuti nasihat Ramanda. Ananda
mohon pamit
Prabu wijaya: Ya...ya...ya...Silahkan
Bidadari biru: Saudara-saudaraku, itu ada sebuah telaga dan ada air terjunnya.
Ayo kita kesana, saudara-saudaraku
Semua bidadari kecuali bidadari merah:Iya kak
Bidadari merah: Tapi kak,Setau aku Ramanda berkata bahwa kita tidak boleh
mendarat di bumi
Bidadari pink: Sudahlah Nawang Wulan,tidak akan terjadi hal yg buruk!!!
Bidadari merah: Tapi,kak!!!!!!
Bidadari pink: Sudahlah.Ayo,ikut bersama kami ke telaga itu
Bidadari merah: Baiklah.Aku mengikuti apa yg kakak katakan
Akhirnya mereka sampai di Telaga. Dan di telaga itu terdapat air terjun yg
sangat indah. Ke 7 bidadari itu pun mandi di telaga itu. Sebelumnya, mereka
meletakkan selendang mereka di tempat yg aman
Jaka Tarub memandang para bidadari itu dengan raut muka yg penuh tanda
tanya. Sambil mengamati para bidadari itu, Jaka Tarub pun mengelilingi telaga
Tiba-tiba, Jaka Tarub menemukan 7 selendang yg berwarna-warni. Ia pun
berniat mengambil salah satu selendang itu.Ia memutuskan untuk mengambil
selendang yg berwarna merah.
Setelah Jaka Tarub mengambil selendang Nawang wulan ,ia menuggu sampai
bidadari-bidadari itu sampai selesai mandi. Setelah 7 bidadari itu selesai mandi,
mereka hendak kembali ke khayangan.Namun, satu bidadari yg bernama Nawang
Wulan tersebut, kehilangan selendangnya. Dia membutuhkan selendangnya untuk
kembali ke khayangan
Bidadari pink: Ayolah saudara-saudaraku! Kita sudah mandi di telaga ini. Hari
sudah hampir gelap
Bidadari ungu: Oh ya Nawang wulan,dimana kamu meletakkan selendangmu dan
selendang kami semua???
Bidadari merah: O..ya,kak! Aku meletakkannya di sana. Ayo,ikut aku,kak!!!
Jaka Tarub sadar yg diucapkan oleh para bidadari itu. Akhirnya,ke 6 saudara
Nawang wulan, kembali ke khayangan meninggalkan Nawang wulan. Jaka tarub, pun
terkejut karena selendang yg dicurinya adalah selendang ajaib milik bidadari merah
atau Nawang Wulan.
Di bumi Nawang wulan sendirian. Hari pun hampir gelap. Jaka Tarub pun
terbangun dari tidurnya, dan ia pun berniat untuk menghampiri Nawang Wulan
Nawang wulan diam sejenak. Ia berfikir. Karena Nawang wulan tidak punya
pilihan, maka Nawang wulan pun ikut pemuda yg bernama Jaka tarub ke rumahnya
Jaka tarub pun melontarkan banyak pertanyaan pada dirinya. Raut muka Jaka
tarub pun penuh tanda tanya. Pagi pun datang.nawang wulan telah bangun sebelum
fajar,dan ia pun memasak di dapur Jaka tarub untuk tanda terima kasihnya kepada
jaka tarub
Nawang wulan: Oh fajar telah datang, sebaiknya aku memasak untuk jaka tarub
sebagai tanda terimakasih ku karna ia telah menolongku
Nawang wulan: Sebaiknya, aku harus memasak apa? Sebaiknya aku memasak
ayam bakar saja!!!
Ketika Nawang wulan selesai memasak, Jaka tarub pun terbangun, karena
aroma ayam yg sedang di masak nawang wulan
Jaka tarub: Aroma apakah ini? Sedap sekali! Sebaiknya aku segera ke dapur
Jaka tarub: Nawang wulan...............
Nawang wulan: Iya...Jaka tarub!!!
Jaka tarub: Apakah kamu yg memasak semua ini?
Nawang wulan: Iya, memangnya kenapa? Apakah kamu keberatan?
Jaka tarub: O.....tidak Nawang wulan?
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, telah 4 bulan Nawang wulan
tinggal di rumah Jaka tarub.P ada suatu hari, Jaka tarub ingin mengungkapkan
perasaannya kepada Nawang wulan. Dan Jaka tarub ingin melamar Nawang wulan
Nawang wulan: Kanda, aku hendak pergi ke sungai untuk mencuci baju. Aku
berpesan kepada kanda untuk tidak membuka panci yang ada di dapur
Jaka tarub: Mengapa dinda?
Nawang wulan: Tidak apa-apa kanda
Jaka tarub: Baiklah, dinda
Jaka tarub: Astaga, isinya hanya setangkai padi? Pantas saja, lumbung padiku
selalu melimpah dan tidak pernah berkurang
2 minggu telah berlalu, lumbung padi jaka tarub berkurang derastis. Nawang
wulan pun khawatir nanti jika lumbung padi Jaka tarub habis. Bagaimana Jaka tarub
menghidupi keluarganya?
Nawang wulan pergi ke lumbung Jaka Tarub untuk mengambil Padi untuk di
masak.Tiba-tiba,Nawang wulan menemukan selendang merah mudanya di balik padi
yang diambilnya
Dengan berat hati, Nawang wulan meninggalkan Jaka tarub dan anaknya,
Kumalasari. Akhirnya, Nawang wulan sudah sampai di khayangan, disambut oleh
saudara-saudaranya
TAMAT