PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Daging merupakan salah satu bahan makanan yang paling banyak difavoritkan
semua orang. Daging sapi juga kaya akan protein yang diperlukan tubuh. Sehingga
daging sapi banyak disukai semua orang. Selain itu daging sapi juga bisa dijadikan
sebagai berbagai menu makanan yang lezat. Di setiap daerah, penggunaan daging
ini berbeda-beda tergantung dari cara pengolahannya. Sebagai contoh di Indonesia
dan di berbagai negara Asia lainnya daging ini banyak digunakan untuk makanan
berbumbu dan bersantan seperti sup dan iga (Apriantini, 2016).
Namun sayangnya tidak semua orang bisa memasak daging sapi yang empuk.
Tekstur daging yang alot (keras) erat hubungannya dengan kadar kolagen dalam
daging tersebut. Kolagen adalah suatu protein yang tidak larut dalam air, larutan
garam, asam atau basa (Abustam, 2009). Kolagaen sangat berpengaruh terhadap
tekstur daging. Hal inilah yang membuat orang tidak mau untuk memasak daging
sapi. Ternyata untuk membuat daging sapi menjadi empuk sangatlah mudah, yaitu
dengan memanfaatkan daun pepaya (Carica Papaya). Daun pepaya memiliki
enzim yang disebut dengan enzim papain. Enzim tersebut yang dapat bermanfaat
untuk mengempukkan daging.
Masyarakat kita sejak lama telah mengenal bahwa daun pepaya dapat
digunakan untuk mengempukkan daging, tanpa mengetahui apa sebabnya. Daun
pepaya mengandung enzim papain yang merupakan enzim proease (pemecah
protein). Enzim protease ini dapat menguraikan kolagen daging yang liat menjadi
bagian-bagian yang lebih sederhana, sehingga daging menjadi lebih lunak (Murtini,
2003). Masyarakat saat ini biasanya lebih banyak menggunakan daun pepaya
sebagai bahan pengempukkan daging dikarenakan selain murah pepaya juga mudah
ditemukan dan dapat diproduksi oleh masyarakat sendiri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui studi penerimaan panelis
tehadap penambahan daun pepaya untuk mengempukkan daging.
D. Manfaat