TINJAUAN PUSTAKA
A. Daging
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom Animalia
Filum Chordata
Kelas Mammalia
Ordo Artiodactyla
Famili Bovidae
Subfamili Bovinae
Genus Bos
Spesies B. taurus
4
utama daging. Jaringan otot terdiri dari jaringan otot bergaris melintang, jaringan
otot licin, dan jaringan otot spesial. Sedangkan jaringan lemak pada daging
dibedakan menurut lokasinya, yaitu lemak subkutan, lemak intermuskular, lemak
intramuskular, dan lemak intraselular. Jaringan ikat yang penting adalah serabut
kolagen, serabut elastin, dan serabut retikulin.
Forrest et al. (dalam Soputan, 2004). Serat otot tersusun atas sejumlah
miofibril pada suatu sistem koloid yang disebut sarkoplasma. Miofibril terdapat
pada jaringan otot yang bentuknya memanjang yang bergaris tengah 1 – 2 μm,
kira-kira 1000 – 2000 miofibril. Miofibril diikat sehingga memberi bentuk yang
melintang dan berlapis-lapis.
Daging merupakan pangan bergizi tinggi. Daging sapi segar mengandung air
75%, protein 19%, dan lemak 2.5% (Syamsir, 2008). Komposisi daging menurut
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (dalam Soputan, 2004), dalam 100 gram
daging mengandung protein sebesar 18,8 gram dan lemak 14 gram. Daging
mempunyai kandungan mineral antara lain kalsium 11 mg, fosfor 170 mg, dan besi
2,8 mg. Selain itu daging juga memiliki kandungan vitamin A dan vitamin B1
seperti ditunjukkan pada Tabel 2.2.
Komposisi Jumlah
Protein 18,8 g
Lemak 14,0 g
Karbohidrat 0g
Kalsium 11 mg
Fosfor 170 mg
Besi 2,8 mg
5
Vitamin A 30 Sl
Vitamin B1 0,08 mg
Vitamin C 0 mg
Air 66 g
B. Pepaya
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom Plantae
Ordo Brassicales
Famili Caricaceae
Genus Carica
Spesies C. papaya
6
Pepaya biasanya tumbuh di daerah yang rendah hingga etinggian 1000 mdpl
dan sudah serig digunakan sebagai medikasi penyakit seperti malaria, radang
ginjal, kakigajah, dan luka bakar.
Menurut departemen kesehatan RI, buah, daun, biji, akar, maupun getah dari
pada tumbuhan pepaya ini dapat dimanfaatkan dalam pengobatan karena
mengandung banyak zat kimia berguna bagi tubuh seperti yang tertera pada tabel
2.4
2 Protein 0,5 gr 8 gr
3 Lemak - 2 gr
5 Kalsium 23 mg 353 mg
6 Fosfor 12 mg 63 mg
10 Vitamin C 78 mg 140 mg
7
Daun pepaya segar yang masih memiliki sedikit getah dapat digunakan
sebagai pengempuk daging karena mengandung enzim protease (Pengurai protein)
yaitu papain (10 %) dan kimopapain (45 %). Disamping menguraikan protein,
papain mempunyai kemampuan untuk membentuk protein baru atau senyawa yang
menyerupai protein yang disebut plastein. Bahan pembentuk plastein berasal dari
hasil penguraian protein daging. Pembentuk plastein inilah dapat lebih
mengempukkan daging Kimopapain merupakan enzim yang paling banyak
terdapat dalam getah papaya. Daya kerjanya mirip dengan papain, tetapi
mempunyai daya tahan panas yang lebih besar. Juga, kimopapain lebih tahan
terhadap keasaman tinggi, bahkan stabil dan masih aktif pada pH 2.0 (makanan
sangat asam) (Lismawati, 2017).
C. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, diajukan hipotesis sebagai berikut.
1. Hipotesis Nol (H0)
Pemberian daun pepaya tidak berpengaruh pada keempukkan daging sapi.
2. Hipotesis Kerja (H1)
Pemberian daun pepaya dalam menngempukkan daging sapi berpengaruh
terhadap penerimaan panelis.