net/publication/330901652
CITATIONS READS
0 167
1 author:
Masruki Kabib
Universitas Muria Kudus
26 PUBLICATIONS 10 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Masruki Kabib on 06 February 2019.
Masruki Kabib
ABSTRACT
The objective of maintenance optimization is to improve realiability and availability level instrument
to high with low cost and resources. Maintenance optimization do to push maintenance continuous
improvement. Maintenance optimization can get with component replacement optimization, cost
replacement optimization, inspection prosedure optimization and resource used optimization.
Maintenance optimization asset reliability and availabilty increased with low cost.
Key word : maintenance, optimization, low cost.
1
berdasarkan perawatan pencegahan maka Pada gambar 3 menunjukkan, virtual age
dengan interval waktu bertambah maka biaya setelah perbaikan yang terakhir terukur dalam
cenderung menurun. Nilai optimal diperoleh sumbu X dan panjang run time setelah
dari total biaya yang nilainya paling rendah, perbaikan terukur pada sumbu Y. Ketika
seperti gambar 1. kegaglan terjadi, biaya perbaikan yang
ditunjukkan pada sumbu Y bawah berada di
bawah nilai konstan Co, maka pada proses
perawatan minimal proses perbaikannya.
Dibagian lain general repair, dilengkapi biaya
yang nilainya tidak melebihi batas bawah, jika
nilainya melebihi batas bawah maka sistem
perlu diganti. Hendaknya pada proses
perawatan dilakukan pencegahan penggatian
sistem dimana panjang run time mencapai
batas atas. Bila tidak maka sistem aman pada
daerah operasi. Pada awalnya virtual age Vo
mengalami kegagalan pertama pada X1 dengan
biaya C1, hasil general repair dan peralatan
virtual age V1. Pada kegagalan di X2 biaya
perbaikan C2 dan hasil general repair unit
virtual age menjadi V2.
2
Dengan menaikkan frekuensi inspeksi dan
minor perawatan, maka akan menurunkan
tingkat kegagalan suatu perlatan. Distribusi
kegagalan suatu system dapat diperoleh dari
data yang terkam secara baik. Salah satu cara
yang digunakan adalah menggunakan sistem
Mean Time To Failure (MTTF). Bila tingkat
kegagalan system menurun maka maka nilai
MTTF akan meningkat, seperti ditunjukkan
pada gambar 6.
3
b. Optimasi Maintenance berbasis kondisi. Dengan menggunakan queing theory untuk
Waktu yang paling tepat untuk perbaikan menentukan jumlah mesin yang optimal dalam
pencegahan atau penggantian komponen dan suatu workshop.
peralatan adalah sebelum kegagalan terjadi. - Bila jumlah mesin semakin banyak maka
Pada maintenance berbasis kondisi (CBM) di beaya down time cenderung menurun sampai
dahului dengan informasi baru yang disebut batas jumlah mesin tertentu.
data kondisi, untuk menghitung lebih presisi - Bila jumlah mesin semakin banyak maka
momen yang menguntungkan untuk machine cost semakin besar.
memperbaiki atau mengganti. Keputusan Optimasi di dapatkan pada nilai total cost/unit
optomasi maintenance biasanya membutuhkan time paling minimal, seperti di tunjukkan oleh
lenih banyak resiko kegagalan yang dihitung. gambar 9, berikut ini.
Bila ingin mamaksimalkan keuntungan operasi
atau availability peralatan. Paa gambar 8
menunjukkan hubungan antara kondisi terakhir
dan kegagalan terakhir untuk membantu
membuat kebijakan maintenance ke depan
dan keputusan maintenance spesifik.
4
Tabel 1. Componen maintenance - Beaya maintenance bila dikontrakkan.
characteristic. Kemudian di tentukan total beaya yang paling
minimal, yang merupakan nilai minimal
sumber daya.
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Gambar 10.Perbandingan tiga pendekatan Asgarpoor S., and Doghman Mohamad, 2004,
optimasi scheduling. A Maintenance Optimization Program for
Hasil optimasi di dapatkan bahwa dengan Utilities’ Transmision and Distribution
menggunakan genetic programming beban System.
kerja maintenance 60% lebih rendah dari Eti M.C, Ogaji S.O.T, and Probert S.D.,
spreadsheet programming dan 31% lebih 2006, Reducing the cost of preventive
rendah dari constrain programming. maintenance (PM) through adopting a
proactive reliability-focused culture,
c. Optimasi Menggunakan Kontraktor applied Energi, Volume 88, Issue 11,
Bila kegiatan maintenance tidak dilakukan Nopember, page 1235-1248.
sendiri karena keterbatasan sumberdaya, maka Helm Terry M, Painter Steve, and Oakes W.
dapat menggunakan jasa pelayanan Robert, 2002, A Comparison of Three
maintenance dari luar dengan waktu kontrak : Optimization Method for Scheduling
- Untuk kondisi sesaat. Maintenance of high Cost, Long life
- Untuk periode tertentu. Capital asset, Proceeding simulation
- Untuk jangka panjang. conference, Los Alamos National
Bila dalam perusahaan memiliki tenaga Laboratory, USA.
maintenance dan ada sebagian maintenance Matusheski B., 2001, Using information
yang di kontrakkan dari luar, maka yang technology to Optimize Maintenance,
dipertimbangkan adalah : Plant Engineering Magazine, June.
- Beaya maintenance bila dilakukan sendiri.
5
BIODATA
6
7