Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya,maka buku Pedoman Promosi kesehatan di Puskesmas Kebonagung dapat
diselesaikan.
Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal organisasi
Puskesmas yaitu berupa penilaian Kinerja Puskesmas mencakup Managemen Sumber
Daya Tenaga, alat, obat, keuangan dan sistem informasi managemen Puskesmas.
Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan
managemen resiko dilaksanakan secara berkesinambungan, maka perlu dilaksanakan
penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang telah ditetapkan
melalui mekanisme akreditasi.
Pedoman ini merupakan acuan minimal bagi karyawan di Puskesmas
Kebonagung serta pihak yang terkait,sehingga untuk penerapannya dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan dan kemampuan Puskesmas.
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun yang
berperan dalam penyusunan pedoman ini.
Kami mengharapakan saran serta dukungan dari berbagai pihak untuk
penyempurnaan pedoman ini,sehingga dapat mewujudkan mutu dan kinerja
Puskesmas yang optimal sesuai peran dan fungsinya sehingga pelayanan yang
diberikan lebih bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada
kita semua,Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan UKM maupun UKP di
strata pertama pelayanan kesehatan. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis
dinas kesehatan kabupaten /kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
sebagian tugas pembangunan kesehatan di kabupaten/kota.
Sehubungan dengan hal tersebut maka pelayann kesehatan perlu ditingkatkan
baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif dengan menggerakan dan
memperdayakan masyrakat untuk hidup sehat dan meningkatkan akses masyrakat
terhadap pelayanan kesehatan. Keberadaan puskesmas tidak hanya sebagai pusat
pelayanan tetapi juga sebagai pusat komonikasi masyarakat. Oleh karena
itukeberadaan Puskesmas dapat diumpakan sebagai agen perubahan dimasyarakat
sehingga dapat timbul gerakan – gerakan upaya kesehatan.
Dalam pelaksanaanya Puskesmas masih menghadapai berbagai masalah yaitu
puskesmas masih berorientasi pada kuratif yang datang ke puskesmas tidak pada
masalah dan kebutuhan masyarakat, dan keterlibatan masyarakat di puskesmas
kurang. Hal itu tidak sejalan dengan fungsi Puskesmas yaitu ; Sebagaii pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga
dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pratama.
Untuk mengatasi masalah tersebut puskesmas harus menggerakan dan
memperdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam setiap upaya kesehatan
terutama dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Untuk melaksanakan upaya
kesehatan tersebut di Puskesmas diperlukan tenaga fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat untuk mengelola promosi kesehatan profesional yang dapat
menyelenggaran pelayanan yang bersifat promotif dan preventif.

B. Tujuan Pedoman
a. Tujuan Umum
Sebagai acuan bagi petugas Puskesmas untuk menyelenggarakan kegiatan
promosi keehatan di wilayah kerja puskesmas kebonagung
b. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan bagi pengelola promosi kesehatan dalam
pencapaian program promosi kesehatan.
b. Meningkatkan koordinasi dan integrasi pelaksanaan program promosi
kesehatan di daerah dan di pusat.
c. Mewujudkan pengembangan desa sehat yang berorientasi promotif dan
preventif.
d. Peningkatan pengembangan media informasi dan komunikasi tentang
kesehatan.
e. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada provider dan masyarakat

C. Sasaran Pedoman
Sasaran kegiatan promosi kesehatan adalah petugas dan semua masyarakat di
puskesmas kebonagung

D. Ruang Lingkup Pedoman


Ruang lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat meliputi
upaya kesehatan perorangan (UKP), maupun upaya kesehatan masyarakat(UKM),
pelayanan kesehatan yang diberikan lebih difokuskan pada upaya promotif dan
prefentif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.

E. Batasan Operasional
Promosi kesehatan adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan kepada
masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu,
keluarga, serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber masyarakat
Secara operasional, upaya promosi kesehatan di puskesmas dilakukan agar
kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi mengancam, secara mandiri.
Disamping itu , petugas kesehtan puskesmas diharapkan mampu menjadi teladan
bagi pasien, keluarga dan masyarakat untuk melakukan PHBS
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114 / Menkes / SK / VII /


2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah disebutkan
bahwa standar tenaga kusus promosi kesehatan untuk Puskesmas adalah :

Kualifikasi Jumlah Kompetensi Umum


S1 Kesehatan + minat & bakat 1 orang A. Membantu tenaga
dibidang promosi kesehatan kesehatan lain merancang
pemberdayaan
B. Melakukan bina suasana
dan advokasi

B. Distribusi Ketenagaan

Pengaturan dan pedjadualan promosimkesehatan dikoordinir oleh penannngung


jawab promosi kesehtan sesuai dengan kesepakantan . dalam pek=laksanaan
kegiatan promosi kesehatan di bantu oleh promoter dan bidan desa .
C. Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN PELAKSANAAN
1. melaksanakan pemberdayaan masyarakat Bulan Januari
melalui SMD dan MMD
2. Pembinaan Desa siaga Aktif Bulan Januari
3. Penyuluhan luar gedung Bulan januari – Desember
4. Penyuluhan dalam gedung Bulan Januari – Desember
5. Pendataan PHBS Kelurga Bulan Januari – Maret
6. Pendataan PHBS Institusi Bulan januari – Desember
7. Refreshing Kader Bulan September
8. Pembinaan PKPR dan SBH Bulan Januari - desember
9. Pendataan/ Pemetaan ASI eksklusif Bulan Januari - desember
10. Pendataan KADARZI Bulan Juni
11. Pendataan ASI Eklusif Bulan Januari - desember
12. Pembinaan UKPP Bulan oktober , Nopember,
Desember
D. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor
a. Peran Lintas Program

UPAYA LINTAS PROGRAM


KESEHATAN
WAJIB PROMOSI KESEHATAN KESEHATAN UPAYA UPAYA KEPERAWATAN
KESEHATAN LINGKUNGAN IBU DAN PERBAIKAN PENCEGAHAN KESEHATAN
ANAK GIZI DAN MASYARAKAT
TERMASUK MASYARAKAT PEMBERANTASAN
KELUARGA PENYAKIT
BERENCANA MENULAR
I PROMOSI 1. Berkoordinasi 1. 1 1. Berkoordinasi 1. Bekekerja sama
KESEHATAN kegiatan Berkoordinasi .Berkoordinasi kegiatan penyuluhan dalam pelaksanaan
penyuluhann dalam dalam kegiatan penyakit menular. kegiatan perkesmas
lingkungan mewujudkan program gizi 2. Bekerja sama dalam terutama
2. Bersama program mesyarakat penurunan angka penyuluhan
Puskesmas Puskesmas 2 bekerja sama rumah tangga bebas kesehatan
mewujudkan dalam jentik
Masyarakat 2. meningkatkan
berperilaku hidup
Berkoordinasi keluarga sadar
bersih dan dalam gizi
sehat penyuluhan 3. Bekerja
3. Memberikan Kesehatan sama dalam
dukungan /promosi meningkatkan
terhadap kesehatan cakupan ASI
pada kegiatan eklusif
penyelenggaraan kesehatan ibu
kebijakan dan anak
program 3.
kesehatan. Berkoordinasi
dalam
4. Bersama mewujudkan
Puskesmas
mewujudkan Kecamatan
Kecamatan sehat
sehat
5. melaksanakan
analisa masalah
dan menyusun
penyelesaian
masalah PIS-
PK

b. Peran Lintas Sektor

LINTAS SEKTORAL
UPAYA
KESEHATAN BAPERMAS
WAJIB
CAMAT KEPALA DESA PKK KB POLSEK DANRAMIL DIKBUD KEMENAG

I 1. Memfasilitasi 1. Berkoordinasi 1. Berkoordinasi 1.Bekerja 1.Berkoordin 2.Bekerja 1. 1.


pelaksanaan bersama Puskesmas dalam sama dalam asi dalam sama Berkoordin Berkoordinasi
Promosi kegiatan 2. Bersama mewujudkan pelaksanaan program dalam asi dalam
2. Memberikan Puskesmas 2. Berkoordinasi pembinaan penyuluhan pencapaia penyelengg pendidikan
dukungan mewujudkan dalam Wanita Usia remaja n keluarga araan Kesehatan
terhadap Masyarakat penyuluhan Subur ( WUS berencana kegiatan calon
berperilaku hidup Kesehatan ). 2. UKS dan pengantin dan
penyelenggaraan bersih dan sehat /promosi terutama batas
Peningkatan UKGS
kebijakan 3. Koordinator Lintas kesehatan usia
cakupan
program sektor desa. 3. Berkoordinasi pernikahan
kesehatan 4. Memfasilitasi dalam peserta KB
pelaksanaan kegiatan mewujudkan
3. Pembina UKS bidang kesehatan Kecamatan
tingkat Kecamatan sehat
4. Bersama 5.Memberikan
Puskesmas dalam dukungan terhadap
melaksanakan penyelenggaraan
analisa masalah kebijakan
dan menyusun program kesehatan.
penyelesaian
masalah PIS-PK 6.Bersama
Puskesmas
mewujudkan
Kecamatan sehat
7.melaksanakan
analisa masalah
dan menyusun
penyelesaian
masalah PIS-PK
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang

Koordinasi pelaksanaan kegiatan Program Promkes dilakukan oleh


Penanggung jawab UKM Program Promkes yang menempati ruang A di gedung
rumah dinas Puskesmas Kebonagung. Untuk peralatan yang menunjang di
dalam ruang ada meja 1, kursi 2, computer + printer, lemari, kipas angin,AC,
jendela 2 dan 1 pintu Masuk .

TOILET GUDANG

Klinik TBC
U
Klinik VCT GUDANG

ADMINISTRASI

BENDAHARA

Administrasi
Bendahara R. Cold chain

R. GIZI A.R.PROMKES GUDANG

PINTU
MASUK R. KESLING

B. Standar Fasilitas
standar peralatan puskesmas berdasarkan peraturan menteri kesehatan republik
Indonesia nomer 75 tahun 2014 tentang puskesmas :
Jumlah standar Yang ADA Kekurangan keterangan
Jenis peralatan
NO peralatan di puskesmas
Puskesmas berdasarkan
PERMENKES 75/14
Alat peraga 1 paket -
cara
menyusui
1 yang benar Alat peraga cara
(boneka dan menyusui yang benar
fantom (boneka dan fantom
payudara) payudara)
Alat 1 paket -
Alat permainan
permainan
edukasi (APE)
2 edukasi
(APE)
- 1 paket Di usulkan di
Biblioterapi Biblioterapi
3 RUK
4 Boneka Bayi Boneka Bayi 1 buah -
Buletin board/ 1 buah -
Buletin board/ papan
papan
informasi
5 informasi
Cetakan - 1 paket Di usulkan di
Cetakan jamban
6 jamban RUK
Cetakan - 1 paket Di usulkan di
Cetakan sumur gali
sumur gali RUK
(cicin)
7 (cicin)
Komputer 1 unit -
Komputer dan printer
8 dan printer
Fantom gigi 1 buah -
Fantom gigi anak
9 anak
Fantom gigi 1buah -
Fantom gigi dewasa
10 dewasa
Fantom mata Fantom mata ukuran - 1 paket Di usulkan di
11 ukuran asli asli RUK
Fantom mata - 1 paket Di usulkan di
Fantom mata ukuran
ukuran besar RUK
besar (fiberglass)
12 (fiberglass)
Fantom 1 buah -
Fantom panggul
panggul
wanita
13 wanita
Flip chart dan 1 buah -
Flip chart dan stand
14 stand
- 1 paket Di usulkan di
Food model Food model
15 RUK
Gambar 1 lembar -
Gambar anatomi gigi
16 anatomi gigi
Gambar Gambar anatomi - 1 buah Di usulkan di
17 anatomi mata mata RUK
Gambar - -1 buah Di usulkan di
Gambar anatomi
anatomi mata RUK
mata 60 x 90
18 60 x 90
Gambar - -1 buah Di usulkan di
Gambar panggul laki-
panggul laki- RUK
laki
19 laki
Kamera foto / Kamera foto / handy 1 unit -
20 handy camp camp
- 1 unit Di usulkan di
Laptop Laptop
21 RUK
Layar ukuran 1 buah -
Layar ukuran 1x 1,5
1x 1,5 M /
M / screen
22 screen
Sesuai -
Leaflet-leaflet Leaflet-leaflet
23 kebutuhan
- 1 unit Di usulkan di
Mega phone Mega phone
24 RUK
Papan tulis - 2 buah Di usulkan di
Papan tulis putih
25 putih RUK
Sesuai -
Poster-poster Poster-poster
26 kebutuhan
27 Proyektor Proyektor 1 unit -
28 Radio kaset Radio kaset - 1 buah
Televisi dan 1 unit -
Televisi dan antena
29 antena
30 Vcd Vcd 1 unit -
Wirlesssyste - 1 unit Di usulkan di
Wirlesssystem/
m/ amplifiyer RUK
amplifiyer dan wirless
31 dan wirless
Buku register Buku register Sesuai -
32 pelayanan pelayanan kebutuhan
Formulir Sesuai - Di usulkan di
Formulir inform
inform kebutuhan RUK
konsent
33 konsent
Formulir dan Sesuai -
surat kebutuhan
Formulir dan surat
keterangan
keterangan lain
lain sesuai
sesuai kebutuhan
kebutuhan
pelayanan yang di
pelayanan
berikan
34 yang di
berikan
Kartu status Sesuai -
Kartu status pasien
35 pasien kebutuhan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan

Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Sesuai dengan kebijakan
nasional promosi kesehatan bahwa pelaksanaan promosi kesehatan di daerah
menggunakan strategi dasar utama promosi keehatan adalah 1) Pemberdayaan
(2) Bina suasana (3) Advokasi (4) Kemitraan
1. Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menumbuhkan
dan meningkat pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu,
keluarga dan masyarakat untuk mencegaah penyakit, meningkatkan
kesehatannya.
Pemberdayaan terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang
diselenggarakan puskesmas harus memperhatikan kondisi dan situasi,
khususnya social budaya masyarakat setempat.
Pemberdayaan Masyarakat yang berwujud UKBM
1) Upaya kesehatan Ibu dan Anak : posyandu, polindes, bina
keluarga balita
2) Upaya pengobatan : pos obat desa, pos kesehatan desa
3) Upaya perbaikan gizi : posyandu, panti pemulihan gizi, keluarga
sadar gizi (Kadarzi)
4) Upaya kesehatan sekolah : dokter kecil, penyertaan guru, orang
tua/ wali murid, saka bakti husada, pos kesehatan pesantren.
5) Upaya kesehatan lingkungan : kelompok pemakai air (pokmair),
desa percontohan kesehatan lingkungan.
2. Bina Suasana
Bina suasana adalah upaya mencipkakan suasana atau
lingkungan sosial yang mendorong individu , keluarga dan masyarakat
untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatannya serta
menciptakan lingkungan sehat dan berperan aktif dalam setiap upaya
penyelenggaraan kesehataan.
Metode yang tepat disini adalah penggunaan media seperti
pembagian selebaran (leaflet). Pemasangan poster atau penayangan
video berkaitan dengan penyakit dari pasien. Dengan demikian mereka
dapat pembantu menyampaikan informasi yang diperoleh kepada pasien.
Petugas kesehatan puskesmas yang melayani harus benar-benar
konsisten dengan pelayanan yang diberikan. Misalnya : ramah (tidak
terkesan stress), tidak merokok, memelihara hygiene atau kebersihan dan
keselamatan perorangan, dan lain sebagainya.
Melaksanakan penyuluhan kelompok. Sementara itu, di dinding dan
sudut-sudut ruangan, bahkan dihalaman puskesmas juga dapat
dimanfaatkan untuk melakukan bina suasana kepada para pengantar
pasien, para penjenguk pasien dan pengunjung puskesmas lainnya.
3. Advokasi
Advokasi merupakan upaya atau proses yang terencana untuk
medapatkan komitmen dan dukungan dari pihak – pihak yang terkait (
tokoh- tokoh masyarakat informal dan formal ) agar masyarakaat
dilingkungan puskesmas berdaya mencegah dan meningkatkan
kesehatanya.

Dalam rangka pengupayaan lingkungan puskesmas yang bebas


asap rokok, puskesmas melakukan advokasi kepada pimpinan desa
setempat untuk di terbitkannya peraturan tentang kawasan tanpa rokok
(KTR) di lingkungan kerja puskesmas seperti sekolah, kantor kecamatan,
tempat ibadah.
d. Kemitraan
Kemitraan dikembangkan antara petugas kesehatan puskesmas dengan
sasarannya ( para pasien atau pihak lain ), dalam pelaksanaan
pemberdayaan, bina suasana, dan advokasi. Tiga prinsip dasar dalam
kemitraan adalah (1) kesetaraan (2) keterbukaan (3) saling
menguntungkan
Terdapat tujuh landasan (dikenal dengan sebutan : tujuh saling) yang
harus di perhatikan dan di praktekkan dalam mengembangkan kemitraan,
yaitu :
a. saling memahami kedudukan, tugas dan fungsi masing- masing.
b. saling mengakui kapasitas dan kemampuan masing-masing,
c. saling berupaya untuk membangun hubungan,
d. saling berupaya untuk mendekati,
e. saling terbuka terhadap kritik/ saran , serta mau membantu dan
dibantu,
f. saling mendukung upaya masing-masing
g. saling menghargai upaya masing-masing

B. Metode
a. perencanaan
Perencanaan akan menghasilkan penentuan prioritas, rumusan masalah,
rumusan intervensi dan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan.
Perencanaan kegiatan PHBS hendaknya terintegrasi dengan kegiatan
perencanaan di wilayah kerja puskesmas
1. Menentukan prioritas masalah
Dari beberapa masalah mana yang diselesaikan lebih mudah,
mengapa terjadi, bagaimana mengatasi, bentuk kegiaatan , sumber
dana, jadwal, siapa yang mengerjakan, waktu
2. Menetkan tujuan
Tujuan merupakan keinginan yang akan dicapai sbagai jawaban untuk
mengatasi masalah di puskesmas terkait PHBS
3. Menentukan kegiatan
Membuat beberapa alternatif kegiatan dan dipilih sesuai ketersediaan
sumber daya
4. Menyusun jadwal kegiatan
Dibuat jadwal kegiatan selama jangka waktu tertentu
b. Penggerakan dan Pelaksanaan
Mekanisme penggerakan dan pelaksanaan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu :
1. Mengerakan keluarga pasien seperti suami untuk aktif pada kelompok
– kelompok ibu hamil
2. Memperdayakan dukungan tokoh masyarakat bentuk komitmen
sumber dana dan target
c. Pemantaun
Pemantauan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana pencapaian pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas
Mekanisme pemantauan dapat dilakukan dengan berbagai cara :
1. Pelaporan yang bersih dan realisasi pelaksanaan
2. Kunjungan / peninjauan lapangan
d. Evaluasi
Evaluasi sebaiknya dilakukan disetiap manajerial mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan hasil
e. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan perlu dirumuskan untuk keperluan pemantauan dan
evaluasi promosi kesehatan Puskesmas.
Agar pemantauan dan evaluasi dapat dilakukansecara paripurna , maka
indikator meliputi ;
1. Indikator masukan
Masukan yang perlu diperhatikan yang berupa komitmen, sumber
daya manusia, sarana dan dana.oleh karena itu, indicator masukan ini
dapat mencakup:
a. ada/ tidaknya komitmen kepala puskesmas yang tercermin dalam
rencana umum pengembangan promosi kesehatan puskesmas
b. ada/ tidaknya komitmen seluruh jajaran yang tercermin dalam
rencana operasional promosi kesehatan
c. ada/ tidaknya tenaga PKM Puskesmas sesuai dengan acuan dalam
standar SDM promosi kesehatan
d. ada / tidaknya tenaga PKM dan tenaga-tenaga kesehatan lain di
puskesmas yang sudah di latih
e. ada/ tidaknya sarana dan peralatan promosi kesehatan puskesmas
sesuai dengan acuan dalam standar sarana/peralatan promosi
kesehatan puskesmas
f. ada/ tidaknya dana di puskesmas yang mencakupi untuk
penyelenggaraan promosi kesehatan puskesmas.
2. Indikator Proses
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan promosi kesehatan
puskesmas meliputi promosi kesehatan didalam gedung dan promosi
kesehatan di masyarakat
a. Sudah/ belum dilaksanakannya kegiatan promosi kesehatan di
dalam gedung (setiap tenaga kesehatan melakukan promosi atau
di selenggarakan klinik khusus, pemasangan poster, dan lain-lain)
atau frekuensinya.
b. Kondisi media komunikasi yang digunakan (poster, leaflet,
spanduk, dan lain-lain) yaitu masih bagus atau sudah rusak.
3. Indikator keluaran
Indikator yang digunakan adalah berupa cakupandari kegiatan
a. Apakah semua tenaga kesehatan puskesmas telah melaksanakan
promosi kesehatan
b. Berapa banyak pasien/ klien yang sudah terlayani oleh berbagai
kegiatan promosi kesehatan dalam gedung (konseling, biblioterapi,
dan lain-lain)
c. Berapa banyak keluarga yang telah mendapat kunjungan rumah
oleh puskesmas
4. Indikator dampak
Indikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakanya promosi
kesehatan puskesmas, yaitu tercapainya PHBS dimasyarakat
a. Persalinan dengan tenaga kesehatan
b. ASI eksklusif
c. Penimbangan balita
d. Cuci tangan dengan sabun
e. Rumah bebas jentik
f. Menggunakan air bersih
g. Menggunakan jamban sehat

C. Langkah Kegiatan
1. Promosi kesehatan dalam gedung
Yang dimaksud dengan promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas
adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung
puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan,
laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran dan halaman puskesmas
a. Tempat Pendaftaran
Kegiatan dapat dilakukan dengan penyebaran informasi melalui media
seperti poster, leaflet, selebaraan yang dipasang / diletakkan didepan
loket pendaftaran.
b. Poliklinik
Petugas meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan –
pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakitnya atau obat yang
ditelannya.
c. Ruang pelayanan KIA & KB
Diutamakan adalah pengunjung ibu –ibu atau wanita yang tidak sakit
yang berhubungan dengan pelayanan yang didapatkan
d. Ruang perawatan inap
Pemberdayaan terhadap pasien rawat inap dilakukan terhadap pasien ibu
– ibu bersalin, pasien yang sudah dalam fase penyembuhan dan pasien
penyakit kronis
e. Laboratorium
Dilakukan promosi kesehatan yang bersifat swalayan ( self service )
seperti poster yang mudah dibaca karena pengunjung tidak terlalu lama
2. Kegiatan Promosi Kesehatan Di Luar Gedung Puskesmas
Promosi kesehatan di luar gedung adalah promosi kesehatan yang
dilakukan petugas puskesmas di luar gedung puskesmas. Artinya promosi
kesehatan dilakukan untuk masyarakat yang berada diwilayah kerja
puskesmas
Pelaksanaan promosi kesehatan di luar gedung dilakukan oleh
puskesmas bekerja sama dengan berbagai pihak potensial dengan
menerapkan ABG ( Advokasi, Bina suasanan, dan Pemberdayaan
masyarakat, yaitu :
1. Promosi kesehatan melalui pendekatan individu
Kunjungan rumah dilakukan petugas kesehatan terutama pada
pasien yang memiliki masalah kesehatan cukup berat untuk
melaksanakan tidak lanjut di rumah untuk melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat (misalnya semen lantai rumah, membuat
jamban keluarga, menanam TOGA).
2. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok
Untuk menjangkau pendekatan kelompok puskesmas lebih baik
bekerja sama dengan mitra-mitra yaitu : para pemuka masyarakat
dan kader-kader.
Pemberdayaan berjenjang

TATANAN MITRA / PEMUKA KADER


MASYARAKAT
Rumah tangga Kepala desa/ lurah, Anggota PKK
pengurus RW/RT, pemuka
agama, tim penggerak
PKK
Sarana pendidikan Kepala sekolah/ kyai, Murid-murid /
(termasuk pondok guru/ustadz, pengurus santri-santri terpilih
pesantren) BKOM, Pengurus PGRI
BAB V
LOGISTIK

NO KEGIATAN TUJUAN SARANA KEBUTUHAN


1 Pendataan PHBS Untuk Kartu survei atk
Seluruh Desa wilayah mengetahui Kartu survei
Puskesmas tingkat perilaku sepatu/ sepatu
Kebonagung kesehatan boot dan
masyarakat masker
Kamera foto
2 Pendataan ASI Untuk Kartu survei Atk,
eksklusif bayi 0-6 mengetahui Kartu survei
bulan di 69 posyandu pengetahuan Kamera foto
masyarakat
terhadap asi
eksklusif
3 Pendataan KADARZI Untuk Kartu survei Amplifear
mempromosikan wireless
pentingnya gizi micropone,
bagi keluarga kamera foto
4 Sosialisasi PKPR Memberikan Leaflet dan Amplifear
pengetahuan LCD wireless
tentang micropone,
reproduksi kamera foto,
remaja laptop
5 Pembinaan posyandu Meningkatkan Leaflet dan Leaflet dan
statra posyandu poster poster
6 Pembinaan desa siaga Meningkatkan Leaflet dan Leaflet dan
statra desa poster poster
siaga
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/ PROGRAM
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Program
Promkes perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.
Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Program
Promkes perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas Kebonagung dan
lintas sektor terkait dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan
yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap
pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
1. Promosi Kesehatan di dalam gedung dan luar gedung
 Penanggung jawab adalah kepala puskesmas
 Pelaksana promosi kesehatan adalah semua petugas puskesmas
 Petugas promosi kesehatan mengkoodinir semua promosi
kesehatan
 baik didalam gedung maupun diluar gedung
 Petugas promosi kesehatan adalah petugas yang bertanggung
jawab kepada kepala puskesmas terhadap keberhasilan upaya
promosi kesehatan di puskesmas
2. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan berdasarkan POA Promosi Kesehatan yang
disusun, dalam melaksanakan kegiatan perlu:
 Mengkaji ulang POA yang telah disusun
 Menyusun jadwal kegiatan bulanan
 Melaksanakan asuhan keperawatan menggunakan SOP
 Menyepakati indikator kinerja promosi kesehatan
3. Pemantaun hasil kegiatan
 Membahas permasalahan yang dihadapi melalui kegiatan forum
diskusi, lokmin bulanan , lokmin tribulanan
 Melakukan penilaian dilakukan setiap akhir tahun dengan
membandingkan hasil pelaksanaankegiatan dengan rencana yang
telah disusun , penilaian dilakukan terhadap input, proses output
berupa cakupan, kepatuhan pada standart.
BAB IX
PENUTUP
Promosi kesehatan untuk peningkatan PHBS di Puskesmas bukanlah tugas
petugas PKM saja namun tanggung jawab upaya promosi kesehatan di Puskesmas
adalah Kepala Puskesmas dan menjadi tugas bagi seluruh petugas kesehatan
Puskesmas.Yang paling penting dilaksanakan adalah upaya pemberdayaan, baik
pemberdayaan terhadap pasien maupun terhadap individu / keluarga / masyarakat
yang sehat.
Namun demikian, upaya – upaya pemberdayaan ini akan lebih berhasil , jika
didukung oleh upaya – upaya bina suasana dan advokasi. Bina suasana dilakukan
terhadap mereka yang paling berpengaruh terhadap pasien / individu / keluarga /
masyarakat. Sedangkan advokasi dilakukan terhadap mereka yang dapat mendukung /
membantu Puskesmas dari segi kebijakan atau perundang- undangan dan sumber
daya dalam rangka memperdayakan pasien / individu / keluarga / masyarakat

Anda mungkin juga menyukai