Anda di halaman 1dari 2

Faktor resiko

usia pertama hub.seks jumlah kehamilan dan jumlah kehamilan infeksi virus ekonomi hygiene dan sirkumsisi merokok alat kontrasepsi radioterapi dan
partus dalam rahim pap smear
mempengaruhi letak infeksi virus gizi dan pria non sirkum
squamosa columnar mempengaruhi letak squamosa HSV-2 dan HPV kebersihan < hygiene merangsang erosi serviks kurang efektif
junction columnar junction sel kanker
imunitas < kumpulan karsinoma sel
infeksi menjadi
SCJ diluar ostium SCJ di ostium smegma skuamosa
peradangan
uteri eksternum eksternum
infeksi
rentan terjadi mutagen proses metaplasia
dan displasia

mitosis sel eksoserviks


dan endoserviks
manifestasi klinis perdarahan spontan, kontak,menopause
CA SERVIKS
metaplasia skuamosa

trauma mekanik atau kimiawi, infeksi virus atau keputihan


penatalaksanaan bakteri dan gangguan keseimbangan hormon
anemia
aktivitas regenerasi epitel meningkat
tindakan pembedahan non pembedahan
gagal ginjal
perubahan displasia yang perlahan-lahan menjadi progresif
histerektomi histerektomi kemoterapi nyeri akut
total radikal berkembang menjadi bentuk preinvasif lalu
menjadi invasif pada stroma serviks
mual,
anestesi luka operasi muntah

vaskularisasi merusak struktur


efek anestesi jaringan penurunan jaringan jaringan serviks
: lemah terbuka BB

peradangan menginvasi
risiko endoserviks organ
intoleransi risiko
aktivitas infeksi ketidakseimbangan dan
nutrisi < dari eksoserviks
kebutuhan tubuh rektum
Intoleransi risiko infeksi b.d
aktivitas b.d prosedur nekrosis fistula
imobilitas pembedahan jaringan rektum
risiko
ketidakseimbangan
nutrisi < dari kebutuhan keputihan dan infiltrasi ke nyeri akut b.d agen
tubuh b.d faktor biologis bau busuk syaraf nyeri akut
cidera fisik

harga diri
rendah
situasional
Intoleransi akttivitas risiko infeksi b.d harga diri rendah nyeri akut b.d agen risiko
b.d imobilitas prosedur situasional cidera fisik ketidakseimbangan
pembedahan nutrisi < dari kebutuhan
tubuh b.d faktor biologis
NOC NOC
1) Berpartisipasi dalam aktivitas NOC NOC 1) Mampu mengontrol nyeri (tahu
fisik tanpa disertai peningkatan 1) Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi 1) Menunjukkan penilaian pribadi tentang penyebab nyeri, mampu NOC
tekanan darah, nadi dan RR 2) Mendeskripsikan proses penularan harga diri menggunakan tehnik 1) Adanya peningkatan berat badan
2) Mampu melakukan aktivitas penyakit, faktor yang mempengaruhi 2) Mengungkapkan penerimaan diri nonfarmakologi untuk sesuai dengan tujuan
sehari-hari (ADLs) secara penularan serta penatalaksanaannya 3) Komunikasi terbuka mengurangi nyeri, mencari 2) Mampu mengidentifikasi
mandiri 3) Menunjukkan kemampuan untuk mencegah 4) Mengatakan optimisme tentang masa bantuan) kebutuhan nutrisi
3) Tanda-tanda vital normal timbulnya infeksi depan 2) Melaporkan bahwa nyeri 3) Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
4) Mampu berpindah: dengan atau 4) Jumlah leukosit dalam batas normal 5) Menggunakan strategi koping efektif berkurang dengan menggunakan 4) Tidak terjadi penurunan berat
tanpa bantuan alat 5) Menunjukkan perilaku hidup sehat manajemen nyeri badan yang berarti
5) Status kardiopulmunari adekuat 3) Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)
4) Menyatakan rasa nyaman setelah
NIC NIC nyeri berkurang
1) Monitor tanda dan gejala infeksi 1) Tunjukan rasa percaya diri terhadap NIC
NIC 1) Kaji adanya alergi makanan
1) Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas sistemik dan lokal kemampuan pasien untuk mengatasi
2) Yakinkan diet yang dimakan
yang mampu dilakukan 2) Inspeksi kondisi luka / insisi situasi
mengandung tinggi serat untuk
2) Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang bedah 2) Dorong pasien mengidentifikasi kekuatan
mencegah konstipasi
sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan 3) Dorong masukkan nutrisi yang dirinya
NIC 3) Monitor mual dan muntah
social cukup 3) Buat statement positif terhadap pasien
1) Lakukan pengkajian nyeri 4) Berikan informasi tentang
3) Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan 4) Ajarkan pasien dan keluarga 4) Monitor frekuensi komunikasi verbal
secara komprehensif termasuk kebutuhan nutrisi
tanda dan gejala infeksi pasien yang negative
sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang lokasi, karakteristik, durasi · Kaji kemampuan pasien untuk
5) Ajarkan cara menghindari 5) Dukung pasien untuk menerima tantangan
diinginkan infeksi baru frekuensi, kualitas dan faktor mendapatkan nutrisi yang
4) Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas presipitasi dibutuhkan
seperti kursi roda, krek 2) Observasi reaksi nonverbal dan
5) Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang ketidaknyamanan
disukai 3) Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4) Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
5) Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan

Referensi :
Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-
2020 Edisi 11 editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru.
Jakarta: EGC.
Bulechek, M.G dkk.(2013). Nursing Interventions Classification
(NIC), 6th Indonesian edition. Indonesia: Mocomedia.
Brunner and Suddarth. (2010). Text Book Of Medical Surgical
Nursing 12th Edition. China : LWW.
Padila. 2012. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta :
Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai