Anda di halaman 1dari 17

1.2.1.

Tujuan Umum
Setelah mempelajari asuhan kebidanan pada ibu hamil diharapkan mahasiswa kebidanan mampu
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1.Definisi Kehamilan
Kehamilan (graviditas) yaitu dimulai dengan konsepsi dan berakhir dengan permulaan persalinan
(Obstetri, Fisiologi Unpad, hal. 3).
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsep dan
berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998: 41)
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40-
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan
perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. (YBP-SP, 2006:
89)

2.1 Konsep Dasar Kehamilan


2.1.1 Definisi

 Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi,
pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi nidasi (implantasi).
Pada uterus terjadi pembentukan plasenta dan tumbuh kembang konsepsi sampai
aterm.

( Gede Manuaba, 1998 )

 Kehamilan adalah proses yang terjadi mulai dari ovulasi kemudian terjadi konsepsi
sampai partus yang lamanya kira-kira 280 hari.

( Sarwono Prawiroharjo, 1999 )

 Kehamilan adalah dimulai dengna konsepsi ( pembuahan ) dan berakhir dengan


permulaan persalinan.

( Sulaiman Sastra Winata, 1983 )

. Tanda-Tanda Kehamilan
1. Tanda pasti hamil, yaitu :
a) Dapat diraba dan dikenal bagian-bagian janin
b) Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin
c) Dapat dirasakan gerakan janin
d) Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen dapat diketahui kerangka janin.
e) Dengan ultrasonografi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, dan
dapat diperkirakan tuanya kehamilan.
2. Tanda-tanda perkiraan hamil, yaitu :
a) Amenore
b) Mual dan muntah
c) Sering berkemih
d) Payudara terasa penuh
e) Lelah berlebihan
f) Merasa ada sesuatu yang bergerak untuk pertama kalinya
g) Uterus membesar
h) Berasa regangan pada kehamilan

3. Tanda-tanda mungkin hamil


a) Pembesaran, perubahan bentuk dan konsitensi rahim
 Tanda piskacek
Pada pemeriksaan dalam rapat diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar
bentuknya
 Tanda hegar
Konsitensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak
b) Perubahan pada serviks
Dalam kehamilan, serviks menjadi lunak seperti pada perabaan selunak bibir atau ujung
bawah daun telinga.
c) Kontraksi Braxton Hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyong-konyong menjadi keras
karena berkontraksi
d) Adanya ballotement
Kalau rahim didorong atau digoyangkan, maka anak melenting
e) Pembesaran perut
f) Keluarnya colostrum
g) Hyperpigmentasi kulit seperti pada muka yang disebut chloasma gravidarum,
hyperpigmentasi areola dan papilla mamae, hyperpegmentasi linea alba (putih) yang menjadi
linea fusca (coklat) atau linea nigra (hitam).
h) Tanda Chadwick, yaitu warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu
i) Perasaan dada berisi dan agak nyeri

C. Perubahan-Perubahan Psikologis dalam Kehamilan


1. Trimester I
a) Kadar estrogen progesteron meningkat mengakibatkan mual, muntah, lemah, lelah, merasa
tidak sehat dan pembesaran payudara.
b) Timbul perasaan dan sikap membenci kehamilannya, khawatir, kecewa, penolakan,
kecemasan, kesedihan, berharap untuk tidak hamil, mencari tanda-tanda kehamilannya, dan
memperhatikan perubahan fisiknya
c) Hubungan seks
Pada ibu hamil, kebanyakan libido menurun sedangkan pada suami libidonya meningkat
maka diperlukan komunikasi yang baik antara ibu dan suami.
2. Trimester II
a) Ibu merasa lebih sehat
b) Tubuh ibu sudah terbiasa dengan hormon yang tinggi
c) Rasa tidak nyaman berkurang
d) Ibu menerima kehamilannya
e) Merasa senang dapat merasakan gerakan bayinya
f) Terlepas dari rasa cemas
g) Libido ibu meningkat
h) Perut belum besar sehingga belum dirasakan beban

3. Trimester III
a) Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
b) Merasa khawatir akan melahirkan tiba-tiba
c) Takut bayinya cacat
d) Takut rasa sakit dan bahaya fisik saat persalinan
e) Rasa tidak nyaman timbul kembali
f) Merasa dirinya aneh dan jelek
g) Merasa sedih akan terpisah dengan bayinya
h) Memerlukan dukungan keluarga dan bidan
i) Masa persiapan aktif untuk kelahiran
j) Menduga-duga jenis kelamin
k) Ibu bersikap protektif.

2.1.3 Perubahan Fisiologis Wanita hamil

 Metabolisme

Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. Kenaikan tersebut disebabkan oleh
janin, uri, air ketuban, uterus, payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein, dan retensi
air.

 Tulang dan gigi

Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, maka gigi ibu
akan kekurangan kalsium
 Sistem pernafasan

Wanita hamil kadang mengeluh sesak dan pendek nafas, hal ini dikarenakan diafragma
tertekan oleh pembesaran rahim

 Sistem pernafasan

Wanita hamil kadang mengeluh sesak dan pendek nafas, hal ini dikarenakan diafragma
tertekan oleh pembesaran rahim

 Sistem pencernaan

Pada trimester pertama mengeluh mual muntah, disebabkan tonus oto-otot pencernaan
melemah sehingga mortalitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan

 Sistem sirkulasi darah

Sejak akhir trimester pertama, volume darah dan plasma darah naik pesat kira-kira 25 %,
diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak 30 %.

 Kulit

Pada daerah kulit tertentu mengalami hiperpigmentasi:


- muka : disebut masker kehamilan (cloasma gravidarum)
- payudara : pada puting susu dan aerola
- perut : linea dan strie
- vulva : livid

 Sistem reproduksi

 Uterus

Berat uterus naik dari 30 gram menjadi 1000 gram pada usia kehamilan 40 minggu. Pada
awal kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat. Pada akhir kehamilan 4 bulan berbentuk
bulat dan akhir kehamilan seperti bujur telur.

 Ovarium

Masih terdapat corpus luteum gravidatalussampai terbentuknya uri yang mengambil alih
pengeluaran estrogen dan progesteron, serta ovulasi berhenti.

 Vagina dan vulva

Terjadi perubahan warna akibat hipervaskularisasi, vulva dan vagina terlihat lebih merah /
kebiruan

E. Tanda Bahaya Selama Kehamilan


1. Keluar darah pada jalan lahir
2. Kejang
a. Pre eklamsi, yaitu penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, protenuria yang timbul
karena kehamilan.
b. Eklamsi, yaitu kelanjutan dari preeklamis berat dengan tambahan gejala kejang-kejang dan
koma.
3. Keluar ari ketuban belum pada waktunya
Yaitu ketuban pecah sebelum terdapat tanda persalinan di tunggu selam 1 jam dimulainya
tanda persalinan.
4. Gerakan janin tidak ada atau berkurang
5. Nyeri hebat di perut, seperti pada abortus dan kehamilan ektopik
6. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.
7. Selaput kelopak mata pucat
8. Demam
9. Pusing dan kaki bengkak.

2.1.6 Ketidaknyamanan pada Masa Kehamilan


1. Trimester I

 Perubahan payudara = rasa nyeri, lembek, dan geli


o Hipertrofi kelenjar, hipervaskularisasi, pigmentasi ukuran payudara dan puting
serta aerola meningkat akibat hormonal
o Intervensi: memakai bra yang menyerap, perawatan payudara dengann air
hangat dan usahakan kering
 Sering miksi

 Volume kandung kemih mengecil akibat terdorong rahim serta gangguan fungsi
kandung kemih akibat perubahan vasikuler yang berhubungan dengan hormonal
 Intervensi: kurangi minum sebelum tidur, upayakan kencing teratur

 Mual muntah

 Kemungkinan karena perubahan hormon HCG, penolakan kehamilan


 Intervensi: makan sedikit dan sering, hindari makanan yang berbau menyengat dan
berbumbu, jaga agar tidak terlalu lapar/kekenyangan

 Keputihan

 Serviks terangsang oleh hormon sehingga menebal, hiperaktif, dan mengeluarkan


banyak lendir
 Intervensi: sulit dicegah, pakai pembalut, jaga kebersihan vulva, seringa ganti pakaian
dalam, segera periksa jika gatal, bau, dan warnanya berubah
2. Trimester II
 Pigmentasi bertambah, jerawat, kulit berminyak

o Disebabkan kormon MSH dari hipofise anterior


o Biasanya sembuh sendiri selama laktasi atau puerperium
 Sembelit
o Gerakan saluran pencernaan melambat, oleh progesteron, mengakibatkan
peningkatan absorsi air, usus tertekan oleh uterus, juga seringkali akibat
minum suplemen zat besi
o Intervensi: minum air 6 gelas sehari, latihan fisik ringan,
 Varises, tungkai nyeri bisa sampai vulva dan hemoroid

 Disebabkan predisposisi herediter, dinding otot polos vena melebar, akibat hormonal
 Intervensi: hindari kegemukan, berdiri/duduk lama, baju ketet, latihan fisik ringan,
istirahat dengan kaki lebih tinggi, mandi dengan air hangat.

 Sering pingsan (biasanya selama kehamilan)

 Disebabkan gangguan vasomotor/hormonal


 Intervensi: latihan fisik ringan, nafas dalam, bangun dari tidur perlahan-lahan, suhu
kamar diatur sejuk

3. Trimester III

 Insomnia
o Gerakan janin, kram otot, sering buang air kecil

o Intervensi: sering berkomunikasi dengan kerabat atau suami


 Sesak nafas
o Disebabkan diafragma terdorong oleh uterus
o Intervensi: posisi badan bila tidur menggunakan ekstra bantal, hentikan
merokok, konsultasi
 Kontraksi braxton hicks
o Disebabkan kontraksi usus mempersiapkan persalinan
o Intervensi: teknik nafas, istirahat yang cukup

 Rasa khawatir/cemas

 Disebabkan gangguan hormonal


 Intervensi: relaksasi, masase perut, minum susu hangat, tidur pakai ganjal bagian
tubuh.
2.3.Pembagian Trimester
Trimester Pertama : 0 – 12 Minggu
Trimester Kedua : 13 – 28 Minggu
Trimester Ketiga : 29 – 42 Minggu

2.4.Pengertian Antenatal Care


Pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan kepada pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim.
Usaha yang dilakukan pada waktu ibu hamil, dengan tujuan mempersiapkan ibu dalam masa hamil,
agar waktu melahirkan dan sesudahnya dalam keadaan baik, baik bagi ibu maupun bayinya.

2.5.Tujuan ANC
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan itu dan tumbuh kembang janin.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan/komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umuk, kebidanan dan pembedahan.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin.
Mempersiapkan peran dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan
berkembang secara normal.
Jadwal minimal ANC :
TM I : 1 x kunjungan
TM II : 1 x kunjungan
TM III : 2 x kunjungan
Garis-garis besar informasi penting dalam ANC TM I (sebelum minggu ke-14):
Membangun hubungan saling percaya antara tenaga kesehatan dan ibu hamil.
Mendeteksi masalah dan menanganinya.
Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan fe, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan.
Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya).

Kebijakan Program
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4x selama kehamilan
1x pada triwulan I
1x pada triwulan II
2x pada triwulan III

Pelayanan / Asuhan Standar Minimal


1) Timbang BB dan ukur TB
2) Ukur TD
3) Tentukan nilai status gizi buruk
4) Ukur TFU
5) Tentukan presentasi janin dan DJJ
6) Skrining Status imunisasi TT
7) Tablet FE minimal 90 tablet selama kehamilan
8) Test laboratorium
9) Tatalaksana Kasus
10) Temu wicara / konseling

IV. Kebutuhan ibu hamil pada TM II

a. Kebutuhan fisik ibu hamil kan oksigen

Kebutuhan oksigen berhubungan dengan perubahan system pernafasan pada masa kehamilan.

Kebutuhan oksigen selama hamil meningkat sebagai respon tubuh terhadap akcelerasi

metabolisme.(Rukiah,2009;h.102).

b. Kebutuhan gizi selama hamil

Tujuan penataan gizi pada ibu hamil adalah menyiapkan cukup kalori, protein yang bernilai

tinggi, vitamin, mineral, dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta

plasenta. Kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%, asam folat 100%,

kalsium 50%, dan zat besi 200-300%. (Arisman,2009;h.13-15).

Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan janin mensintesa

jaringan-jaringan baru. Dengan demikian kebutuhan gizi akan maksimum pada minggu-

minggu mendekati kelahiran. Zat-zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada masa

anabolic dan dari mkanan ibu sehari-hari sewaktu hamil.

1. Kebutuhan energy

Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil untuk meningkatkan

asupan energinya sebesar 285 kkal per hari. Tambahan energi ini bertujuan untuk memasok

kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada TM 1 kebutuhan energi meningkat

untuk organogenesis atau pembentukan organ-organ penting janin, dan jumlah tambahan
energi ini terus meningkat pada TM II dan III untuk pertumbuhan janin.

(Sulistyawati,2010;h.108).

2. Kebutuhan zat besi

Kebutukan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300%, dan peningkatan ini tidak dapat

tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil, melainkan perlu ditunjang dengan

suplemen zat besi dan pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu ke-12

kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan. Pemantauan konsumsi

suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan pemantauan cara minum yang benar karena ini

akan sangat mempengaruhi efektifitas penyerapan zat besi, vitamin c dan protein hewani

merupakan elemen yang sangat membantu dalam penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh,

garam kalsium, magnesium dan fitrat (terkandung dalam kacang-kacangan) akan menghambat

penyerapan zat besi. Namun demikian bukan berarti zat makanan yang menghambat penyerapan

zat besi tersebut tidak bermanfaat bagi tubuh, zat-zat ini tetap di konsumsi namun jangan diminum

bersamaan dengan tablet zat besi. Berilah jarak waktu kurang lebih dua jam dari pemberian zat besi.

3. Asam Folat

Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang meningkat dua kali lipat selam hamil.

Asam folat sangat bermanfaat dalam metabolisme normal makanan menjadi energi,

pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel dan pembentukan heme. Jika

kekurangan asam folat maka ibu akan menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare,

depresi, lelah berat dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjutdan tidak segera di

tangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang

belakang janin.Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli,

sayur berdaun hijau (bayam dan aspiragus), dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang kedelai).

Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Menurut Widya Karya Pangan Nasional

pemberian asam folat pada ibu hamil dengan besaran 280,660 dan 470 mikrogram yaitu untuk TM I,
II, dan III. Asam folat sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah

kehamilan karena sumsum tulang belakang dan otak di bentuk pada minggu pertama kehamilan. (

Sulistyawati,2009.h.109 ).

4. Senam hamil

Senam hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini terjadi peningkatan

metabolisme yang pada dasarnya dengan peningkatan metabolisme diperlukan peningkatan

penyediaan oksigen sehingga senam hamil akan meningkatkan kebutuhan oksigen.

Penanggulangan aspek fisik dari persalinan dan pemeliharaan kehamilan yang bertujuan

melindungi ibu dan anak adalah dengan jalan memberikan bimbingan pada ibu hamil dalam

persiapan persalinan yang fisiologis melalui penerangan, berdiskusi, dan memberikan latihan

fisik kepada wanita hamil.

5. Istirahat tidur

a) Istirahat malam hari

Normal rata-rata tidur malam ialah 6-8 jam

b) Istirahat siang hari

Normal rata-rata tidur siang ialah 1-2 jam

(Sulistyawati,2009).

c. Kebutuhan psikologis

Sekarang wanita merasa sedang hamil dan perasaannya pun bisa menyenangkan atau tidak

menyenangkan. Hal ini dipengaruhi oleh keluhan umum seperti lelah, lemah, mual, sering

buang air kecil, membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci

kehamilannya perubahan emosi yang sering terjadi adalah mudah menangis, mudah

tersinggung, kecewa penolakan, dan gelisah serta seringkali biasanya pada awal kehamilan ia

berharap untuk tidak hamil.


Pada trimester ini adalah periode penyesuaian diri, seringkali ibu mencari tanda-tanda untuk lebih

meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. sekitar 80% ibu melewati kekecewaan, menolak, sedih,

gelisah. Kegelisahan timbul karena adanya perasaan takut, takut abortus atau kehamilan dengan

penyulit, kematian bayi, kematian saat persalinan, takut rumah sakit, dan lain-lain. Perasaan takut ini

hendaknya diekspresikan sehingga dapat menambah pengetahuan ibu dan banyak orang yang

membantu dan member perhatian. Oleh karena itu sangat penting adanya keberanian wanita untuk

komunikasi baik dengan pasangan, keluarga meupun bidan.

Sumber kegelisahan lainnya adalah aktivitas seks dan relasi dengan suami. Wanita merasa tidak

mempunyai daya tarik, kurang atraktif adanya perubahan fisik sehingga menjadi tidak percaya diri.

Kebanyakan wanita mengalami penurunan libido pada periode ini.

Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah adalah timbulnya

perasaan bangga atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan

kesiapannya untuk menjadi seorang ayah dan pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah

akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan menghindari hubungan seks

karena takut mencederai janin.

V. Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil

a. Kehamilan muda
1) Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan. Sebagai batasan adalah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.
(Prawihardjo,2011;h.460 ).
Abortus biasanya ditandai dengan adanya perdarahan pada wanita yang sedang hamil, dengan
adanya peralatan USG, sekarang dapat diketahui bahwa abortus dapat dibedakan menjadi 2
jenis, yang pertama adalah abortus karena kegagalan perkembangan janin dimana gambaran
USG menunjukan kantong kehamilan yang kosong,sedangkan jenis yang kedua adalah
abortus karena kematian janin tidak menunjukan tanda-tanda kehidupan seperti denyut
jantung atau pergerakan yang sesuai dengan usia kehamilan. (Rukiah,2011;h.136 ).
2) Emesis gravidarum
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda.
Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat
peningkatan hormon esterogen, progesteron, dan dikeluarkanya human chorionic
gonadothropine hormone. Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan terjadinya
emesis gravidarum.(Manuaba,2010;h.227-228).

3) Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan
aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan kehidupan. Faktor-faktor yang dapat
menimbulkan hiperemesis adalah sebagai berikut :
a. kemungkinan villi korialis masuk kedalam darah.
b. Adanya faktor alergi.
c. Adanya faktor predisposisi, seperti primigravida.
d. Adanya faktor psikologis, seperti ketidakharmonisan dakam rumah tangga, kehamilan
yang tidak diinginkan, atau ketidaksiapan untuk mamiliki anak (takut untuk anak).
4) Kehamilan mola
Disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (corionic villi ) yang tumbuh berganda
berupa gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau
mata ikan.

5) Kehamilan ektopik
Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil konsepsi tidak berada didalam
endometrium uterus.
(Sulistyawati.2012;h.150-153 ).
b. Kehamilan lanjut
1) Perdarahan pervaginam
Yaitu perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minngu sampai setelah persalinan.
Dikatakan tidak normal jika, keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan,
terkadang perdarahan banyak atau disertai nyeri.
2) Sakit kepala hebat
Sakit kepala yang menunjukan masalah serius adalah sakit kepala yang hebat, yang menetap,
dan tidak hilang dengan istirahat, kadang-kadang disertai dengan penglihatan kabur atau
berbayang.
3) Penglihatan kabur
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubaahan
visual yang mendadak, misalnya pandangan yang kabur atau berbayang secara mendadak,
dan mungkin merupakan gejala dari pre-eklamsi.

4) Bengkak di wajah dan jari-jari tangan


Bengkak bisa menunjukan masalah serius jika muncul pada muka dan tanggan, tidak hilang
dengan istirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
5) Keluar cairan pervaginam
Harus dapat dibedakan antara urin dengan air ketuban, jika keluarnya cairan ibu tidak terasa,
berbau amis, dan warna putih keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban. Jika kehamilan
belum cukup bulan hati-hati akan adanya persalinan preterm dan komplikasi infeksi
intrapartum.
6) Gerakan janin tidak terasa
Kesehjahteraan janin dapat diketaui dari keaaktifan gerakanya. Minimal adalah 10 kali dalam
24 jam. Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim.

7) Nyeri perut hebat


Pada kehamilan lanjut jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak berhenti setelah

beristirahat, disertai denagn tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama

makin memburuk, dan disertai perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita

harus waspadai terjadinya solusio plasenta.(Sulistyawati,2012;h.163-176 ).

http://hikmahchee.blogspot.com/2013/07/asuhan-kebidanan-pada-ibu-hamil-dengan.html

2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Fisologis


2.3.1 Data Subyektif
1. Identitas/biodata
Nama ibu : Nama ayah :
Umur : 20-30 th Umur :
Bangsa/suku : Bangsa/suku :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
2. Anamnesa
Tanggal : Pukul :
- Alasan kunjungan ini :
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya yang ke....
- Keluhan-keluhan :
Trimester I : mual muntah, pusing, sering miksi
Trimester II : strie, linea, gerakan anak terasa, sesak nafas
Trimester III : sembelit, nyeri punggung, poli uri
- Riwayat menstruasi :
Haid pertama : 12-14 th Teratur/tidak : teratur Siklus : 28 hari Lamanya : 5-7 hari
Banyaknya : 1 softex/hari Sifat darah : encer
Disminorrhea : tidak HPHT : ......
- Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
- Pola nutrisi :
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3x/hari porsi sedang dengan nasi,
lauk,sayur
Minum ± 5-6 gelas/hari
Saat hamil : Ibu mengatakan makan 3x/hari porsi sedang dengan nasi,
lauk,sayur
Minum ± 7-8 gelas/hari
- Pola eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1x/hari, BAK 3-4x/hari
Saat hamil : Ibu mengatakan BAB 1x/hari, BAK 5-6x/hari
- Pola aktifitas sehari-hari
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri
Saat hamil : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah dengan
dibantu orang lain
- Pola istirahat
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 1jam/ hari, tidur malam
± 8jam/ hari
Saat hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 1jam/ hari, tidur malam
± 8jam/ hari
- Pola seksualitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seks
Saat hamil : Ibu mengatakan jarang melakukan hubungan seks
- Kontrasepsi yang digunakan
Ibu sudah atau belum pernah menggunakan suatu metode kontrasepsi apapun
- Riwayat penyakit sistemik
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung, ginjal, asma, TBC,
paru, hepatitis, DM, epilepsi
- Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit jantung,
ginjal, asma, TBC, paru, hepatitis, DM, epilepsi
- Riwayat sosial
Ibu mengatakan ini adalah perkawinannya yang ke....
Kehamilannya sudah direncanakan dan keluarga sangat bahagia dengan
Kehamilannya
2.3.2 Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum : baik
- Postur tubuh : lordosis
- Status emosional : composmentis
- Tanda-tanda vital : Tekanan darah = 110/70 - 120/90 mmhg
Nadi = 80 – 100 x/menit
Pernafasan = 16 – 24 x/menit
Suhu = 36,5 – 37,50 C
Lila = 23,5 – 26 cm
TB = > 145 cm
BB sebelum hamil = .....
BB saat hamil = TM I: 1kg, TM II: 5kg, TM III: 5,5kg
- Kepala
Inspeksi : Kulit kepala bersih, warna hitam, tidak rontok
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
- Mata
Inspeksi : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
- Hidung
Inspeksi : Tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada
sekret
- Mulut dan gigi
Inspeksi : Bibir simetris, mukosa bibir lembab, tidak stomatitis, tidak caries
- Telinga
Inspeksi : Bersih, tidak ada serumen
- Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis
Palpasi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid, dan limfe
- Dada
Inspeksi : Simetris, tidak ada luka, irama pernafasan teratur
Auskultasi : Tidak ada ronchi dan whezing
- Payudara
Inspeksi : Simetris, hiperpigmentasi aerola, payudara bersih, puting
Menonjol
Palpasi : Leopold I = TFU teraba lunak, kurang bulat, tidak melintang di
Fundus ( bokong )
Leopold II = Teraba panjang, keras, seperti papan di sebelah
Kanan/kiri perut ibu
Leopold III = Terba bulat, keras, melenting dibagian bawah perut
ibu ( kepala )
Leopold IV = Konvergen, divergen, sejajar
Kuadran I, II, III, IV = Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Bising usus 16-20 x/menit
DJJ = 120-160 x/menit, teratur, kuat
Perkusi : Perut ibu tidak kembung
- Genetalia
Inspeksi : Rambut pubis bersih, tidak odem, tidak varises
- Anus
Inspeksi : tidak hemoroid
- Ekstermitas
Inspeksi : Tidak odem pada ekstermitas atas/bawah, tidak varises
Perkusi : Reflek patella atas +/+, bawah +/+
2.3.3 Assesment
1. Identifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan
- Diagnosa : G...P...UK...minggu, intrauteri, hidup, ballotement, jalan lahir
kesan normal, KU ibu dan janin baik
- Masalah : Ibu merasa terganggu dan cemas dengan rasa pusing yang
dialaminya
- Kebutuhan : * Dukung emosional ibu dalam merawat kehamilannya
* HE tentang perubahan fisiologis pada ibu hamil terutama yang
berhubungan dengan masalah pusing yang dialami
oleh ibu beserta dengan cara mengatasinya
2. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
- Diagnosa potensial : tidak ada
- Masalah potensial : stres
3. Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera/kolaborasi tidak ada
2.3.4 Planning

Anda mungkin juga menyukai