Tujuan Umum
Setelah mempelajari asuhan kebidanan pada ibu hamil diharapkan mahasiswa kebidanan mampu
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.Definisi Kehamilan
Kehamilan (graviditas) yaitu dimulai dengan konsepsi dan berakhir dengan permulaan persalinan
(Obstetri, Fisiologi Unpad, hal. 3).
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsep dan
berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998: 41)
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40-
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan
perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. (YBP-SP, 2006:
89)
Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi,
pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi nidasi (implantasi).
Pada uterus terjadi pembentukan plasenta dan tumbuh kembang konsepsi sampai
aterm.
Kehamilan adalah proses yang terjadi mulai dari ovulasi kemudian terjadi konsepsi
sampai partus yang lamanya kira-kira 280 hari.
. Tanda-Tanda Kehamilan
1. Tanda pasti hamil, yaitu :
a) Dapat diraba dan dikenal bagian-bagian janin
b) Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin
c) Dapat dirasakan gerakan janin
d) Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen dapat diketahui kerangka janin.
e) Dengan ultrasonografi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, dan
dapat diperkirakan tuanya kehamilan.
2. Tanda-tanda perkiraan hamil, yaitu :
a) Amenore
b) Mual dan muntah
c) Sering berkemih
d) Payudara terasa penuh
e) Lelah berlebihan
f) Merasa ada sesuatu yang bergerak untuk pertama kalinya
g) Uterus membesar
h) Berasa regangan pada kehamilan
3. Trimester III
a) Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
b) Merasa khawatir akan melahirkan tiba-tiba
c) Takut bayinya cacat
d) Takut rasa sakit dan bahaya fisik saat persalinan
e) Rasa tidak nyaman timbul kembali
f) Merasa dirinya aneh dan jelek
g) Merasa sedih akan terpisah dengan bayinya
h) Memerlukan dukungan keluarga dan bidan
i) Masa persiapan aktif untuk kelahiran
j) Menduga-duga jenis kelamin
k) Ibu bersikap protektif.
Metabolisme
Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. Kenaikan tersebut disebabkan oleh
janin, uri, air ketuban, uterus, payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein, dan retensi
air.
Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, maka gigi ibu
akan kekurangan kalsium
Sistem pernafasan
Wanita hamil kadang mengeluh sesak dan pendek nafas, hal ini dikarenakan diafragma
tertekan oleh pembesaran rahim
Sistem pernafasan
Wanita hamil kadang mengeluh sesak dan pendek nafas, hal ini dikarenakan diafragma
tertekan oleh pembesaran rahim
Sistem pencernaan
Pada trimester pertama mengeluh mual muntah, disebabkan tonus oto-otot pencernaan
melemah sehingga mortalitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan
Sejak akhir trimester pertama, volume darah dan plasma darah naik pesat kira-kira 25 %,
diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak 30 %.
Kulit
Sistem reproduksi
Uterus
Berat uterus naik dari 30 gram menjadi 1000 gram pada usia kehamilan 40 minggu. Pada
awal kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat. Pada akhir kehamilan 4 bulan berbentuk
bulat dan akhir kehamilan seperti bujur telur.
Ovarium
Masih terdapat corpus luteum gravidatalussampai terbentuknya uri yang mengambil alih
pengeluaran estrogen dan progesteron, serta ovulasi berhenti.
Terjadi perubahan warna akibat hipervaskularisasi, vulva dan vagina terlihat lebih merah /
kebiruan
Volume kandung kemih mengecil akibat terdorong rahim serta gangguan fungsi
kandung kemih akibat perubahan vasikuler yang berhubungan dengan hormonal
Intervensi: kurangi minum sebelum tidur, upayakan kencing teratur
Mual muntah
Keputihan
Disebabkan predisposisi herediter, dinding otot polos vena melebar, akibat hormonal
Intervensi: hindari kegemukan, berdiri/duduk lama, baju ketet, latihan fisik ringan,
istirahat dengan kaki lebih tinggi, mandi dengan air hangat.
3. Trimester III
Insomnia
o Gerakan janin, kram otot, sering buang air kecil
Rasa khawatir/cemas
2.5.Tujuan ANC
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan itu dan tumbuh kembang janin.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan/komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umuk, kebidanan dan pembedahan.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin.
Mempersiapkan peran dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan
berkembang secara normal.
Jadwal minimal ANC :
TM I : 1 x kunjungan
TM II : 1 x kunjungan
TM III : 2 x kunjungan
Garis-garis besar informasi penting dalam ANC TM I (sebelum minggu ke-14):
Membangun hubungan saling percaya antara tenaga kesehatan dan ibu hamil.
Mendeteksi masalah dan menanganinya.
Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan fe, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan.
Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya).
Kebijakan Program
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4x selama kehamilan
1x pada triwulan I
1x pada triwulan II
2x pada triwulan III
Kebutuhan oksigen berhubungan dengan perubahan system pernafasan pada masa kehamilan.
Kebutuhan oksigen selama hamil meningkat sebagai respon tubuh terhadap akcelerasi
metabolisme.(Rukiah,2009;h.102).
Tujuan penataan gizi pada ibu hamil adalah menyiapkan cukup kalori, protein yang bernilai
tinggi, vitamin, mineral, dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta
plasenta. Kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%, asam folat 100%,
Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan janin mensintesa
jaringan-jaringan baru. Dengan demikian kebutuhan gizi akan maksimum pada minggu-
minggu mendekati kelahiran. Zat-zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada masa
1. Kebutuhan energy
Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil untuk meningkatkan
asupan energinya sebesar 285 kkal per hari. Tambahan energi ini bertujuan untuk memasok
kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada TM 1 kebutuhan energi meningkat
untuk organogenesis atau pembentukan organ-organ penting janin, dan jumlah tambahan
energi ini terus meningkat pada TM II dan III untuk pertumbuhan janin.
(Sulistyawati,2010;h.108).
Kebutukan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300%, dan peningkatan ini tidak dapat
tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil, melainkan perlu ditunjang dengan
suplemen zat besi dan pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu ke-12
kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan. Pemantauan konsumsi
suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan pemantauan cara minum yang benar karena ini
akan sangat mempengaruhi efektifitas penyerapan zat besi, vitamin c dan protein hewani
merupakan elemen yang sangat membantu dalam penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh,
garam kalsium, magnesium dan fitrat (terkandung dalam kacang-kacangan) akan menghambat
penyerapan zat besi. Namun demikian bukan berarti zat makanan yang menghambat penyerapan
zat besi tersebut tidak bermanfaat bagi tubuh, zat-zat ini tetap di konsumsi namun jangan diminum
bersamaan dengan tablet zat besi. Berilah jarak waktu kurang lebih dua jam dari pemberian zat besi.
3. Asam Folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang meningkat dua kali lipat selam hamil.
Asam folat sangat bermanfaat dalam metabolisme normal makanan menjadi energi,
pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel dan pembentukan heme. Jika
kekurangan asam folat maka ibu akan menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare,
depresi, lelah berat dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjutdan tidak segera di
tangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang
belakang janin.Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli,
sayur berdaun hijau (bayam dan aspiragus), dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang kedelai).
Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Menurut Widya Karya Pangan Nasional
pemberian asam folat pada ibu hamil dengan besaran 280,660 dan 470 mikrogram yaitu untuk TM I,
II, dan III. Asam folat sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah
kehamilan karena sumsum tulang belakang dan otak di bentuk pada minggu pertama kehamilan. (
Sulistyawati,2009.h.109 ).
4. Senam hamil
Senam hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini terjadi peningkatan
Penanggulangan aspek fisik dari persalinan dan pemeliharaan kehamilan yang bertujuan
melindungi ibu dan anak adalah dengan jalan memberikan bimbingan pada ibu hamil dalam
persiapan persalinan yang fisiologis melalui penerangan, berdiskusi, dan memberikan latihan
5. Istirahat tidur
(Sulistyawati,2009).
c. Kebutuhan psikologis
Sekarang wanita merasa sedang hamil dan perasaannya pun bisa menyenangkan atau tidak
menyenangkan. Hal ini dipengaruhi oleh keluhan umum seperti lelah, lemah, mual, sering
buang air kecil, membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci
kehamilannya perubahan emosi yang sering terjadi adalah mudah menangis, mudah
tersinggung, kecewa penolakan, dan gelisah serta seringkali biasanya pada awal kehamilan ia
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. sekitar 80% ibu melewati kekecewaan, menolak, sedih,
gelisah. Kegelisahan timbul karena adanya perasaan takut, takut abortus atau kehamilan dengan
penyulit, kematian bayi, kematian saat persalinan, takut rumah sakit, dan lain-lain. Perasaan takut ini
hendaknya diekspresikan sehingga dapat menambah pengetahuan ibu dan banyak orang yang
membantu dan member perhatian. Oleh karena itu sangat penting adanya keberanian wanita untuk
Sumber kegelisahan lainnya adalah aktivitas seks dan relasi dengan suami. Wanita merasa tidak
mempunyai daya tarik, kurang atraktif adanya perubahan fisik sehingga menjadi tidak percaya diri.
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah adalah timbulnya
perasaan bangga atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan
kesiapannya untuk menjadi seorang ayah dan pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah
akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan menghindari hubungan seks
a. Kehamilan muda
1) Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan. Sebagai batasan adalah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.
(Prawihardjo,2011;h.460 ).
Abortus biasanya ditandai dengan adanya perdarahan pada wanita yang sedang hamil, dengan
adanya peralatan USG, sekarang dapat diketahui bahwa abortus dapat dibedakan menjadi 2
jenis, yang pertama adalah abortus karena kegagalan perkembangan janin dimana gambaran
USG menunjukan kantong kehamilan yang kosong,sedangkan jenis yang kedua adalah
abortus karena kematian janin tidak menunjukan tanda-tanda kehidupan seperti denyut
jantung atau pergerakan yang sesuai dengan usia kehamilan. (Rukiah,2011;h.136 ).
2) Emesis gravidarum
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda.
Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat
peningkatan hormon esterogen, progesteron, dan dikeluarkanya human chorionic
gonadothropine hormone. Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan terjadinya
emesis gravidarum.(Manuaba,2010;h.227-228).
3) Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan
aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan kehidupan. Faktor-faktor yang dapat
menimbulkan hiperemesis adalah sebagai berikut :
a. kemungkinan villi korialis masuk kedalam darah.
b. Adanya faktor alergi.
c. Adanya faktor predisposisi, seperti primigravida.
d. Adanya faktor psikologis, seperti ketidakharmonisan dakam rumah tangga, kehamilan
yang tidak diinginkan, atau ketidaksiapan untuk mamiliki anak (takut untuk anak).
4) Kehamilan mola
Disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (corionic villi ) yang tumbuh berganda
berupa gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau
mata ikan.
5) Kehamilan ektopik
Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil konsepsi tidak berada didalam
endometrium uterus.
(Sulistyawati.2012;h.150-153 ).
b. Kehamilan lanjut
1) Perdarahan pervaginam
Yaitu perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minngu sampai setelah persalinan.
Dikatakan tidak normal jika, keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan,
terkadang perdarahan banyak atau disertai nyeri.
2) Sakit kepala hebat
Sakit kepala yang menunjukan masalah serius adalah sakit kepala yang hebat, yang menetap,
dan tidak hilang dengan istirahat, kadang-kadang disertai dengan penglihatan kabur atau
berbayang.
3) Penglihatan kabur
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubaahan
visual yang mendadak, misalnya pandangan yang kabur atau berbayang secara mendadak,
dan mungkin merupakan gejala dari pre-eklamsi.
beristirahat, disertai denagn tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama
makin memburuk, dan disertai perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita
http://hikmahchee.blogspot.com/2013/07/asuhan-kebidanan-pada-ibu-hamil-dengan.html