Anda di halaman 1dari 45

PEDOMAN

PENULISAN KARYA TULIS


ILMIAH

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK
UNIVERSITAS BATAM
T.A 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Dasar Pembuatan Karya Tulis Ilmiah


Karya tulis ilmiah (KTI) adalah bentuk pengalaman belajar yang meliputi penggalian
kembali apa yang telah dipelajari, mengumpulkan teori yang relevan dengan tulisan yang
akan dibuat, mwlakukan analisis, dan sintesis dengan bantuan pembimbing sehingga
menghasilkan tulisan berupa pembahasan yang berkaitan dengan pengetahuan di
bidangnya.
Karya tulis ilmiah harus ditulis dengan jelas dan padat, menggunakan ungkapan-
ungkapan yang tepat, disusun secara logis dan memperhatikan hal-hal yang bersifat detail
secara cermat. Penulis harus bisa menyebutkan keterangan tentang kutipan yang
dipergunakanya, daftar istilah yang dipakai lengkap dengan penjelasanya dengan
mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan.
Tanggung jawab penulisan serta penyuntingan ada pada mahasiswa, bukan pada
pembimbing ataupun perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Menyunting suatu hasil penulisan antara lain meliputi aspek-aspek berikut :
1) Teknis, yaitu memilih metode penulisan dan penyususnan tata laksana teknis sesuai
dengan pedoman yang dipakai di Akademi Kebidanan Universitas Batam.
2) Skematik, yaitu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama yang
berhubungan dengan perbendaharaan kata dan tata bahasa.

Dengan pengalaman menyusun karya tulis ilmiah dimungkinkan bagi seorang peserta
belajar untuk mengkungkapkan seluruh domain belajar yang telah dicapainya, baik
berupa domain kognitif, afektif maupun psikomotor.

Pembuatan karya tulis ilmiah tidak hanya bermanfaat bagi peserta belajar, karena
kemampuan menganalisis, mensintesis sera mengaungkapkan dalam bentuk tulisan akan
sangat diperlukan oleh seorang calon ahli madya. Lebih jauh lagi akan menjadi masukan
yang berharga bagi penyelenggara program studi untuk menilai sejauh mana program
yang disediakan dan siselenggarakan telah dapat mengembangkan kemampuan lulusan
dalam mengintegrasikan bidang ilmu pengetahuan yang dipelajarinya, sesuai dengan
keahlian atau profesinya.

1.2 Pendidikan Ahli Madya Kebidanan


Pendidikan ahli madya kebidanan merupakan bagian dari bidang ilmu kesehatan yang
berkonsentrasi pada hal-hal atau masalah-masalah yang berhubungan dengan kebidanan.
Tujuan program studi kebidanan adalah menghasilkan tenaga bidan yang memiliki
kemampuan atau kompetensi klinis kebidanan dan kompetensi lain yang menunjang
tugas-tugas sebagai bidan. Secara lebih spesifik tujuan pendidikan ahli madya kebidanan
adalah :
a. Berjiwa pancasila
b. Menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berfikir, bersikap serta bertindak
sebagai ilmuan.
c. Bersikap tanggap dan terbuka terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan
teknologi di bidang kebidanan khususnya dan juga terhadap masalah yang
dihadapi masyarakat pada umumnya.
d. Mampu memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan kewenangan
yang dimiliki, baik secara mandiri, berkolaborasi dengan profesi lain atau
melakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan lainya.
e. Menghayati secara mendasar bahwa pelayanan kebidanan merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan dan sebagai bagian dari
pembangunan nasional.
f. Mampu menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode kebidanan dalam
memecahkan masalah kesehatan di masyarakat, yaitu dengan mengenal,
merumuskan dan menyusun prioritas masalah-masalah kesehatan sekarang dan
yang akan datang, serta menyelesaikan masalah tersebut melalui perencanaan,
implementasi dan evaluasi program-program secara komprehensif yaitu :
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative.
g. Mampu mendidik dan meningkatkan peran serta masyarkat untuk meningkatkan
taraf kesehatan.
h. Mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan meningkatkan sertta
mengmbangkan diri dalam ilmu kebidanan, dengan pedoman pada pendidikan
seumur hidup.

Untuk menghasilkan Ahli Madya kebidanan yang berkualitas, akademi kebidanan


Universitas Batam mewajibkan semua mahasiswa untuk mengikuti proses penyususnan
karya tulis ilmiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1.3 Karya Tulis Ilmiah pada Program D-III Kebidanan


Penyusunan karya tulis ilmiah (KTI) pada akademi kebidanan Universitas Batam adalah
merupakan suatu kegiatan belajar intrakulikuler yang mmpunyai bobot atau nilai kredit
dan berada dalam deretan pengalaman belajar lain seperti kuliah, praktikum, dan
pengalaman belajar lapangan.
Besar bobot atau nilai kredit yang diberikan untuk penulisan karya tulis ilmiah pada
Akademi Kebidanan Universitas Batam adalah 3 SKS.
Beberapa metode penulisan karya tulis ilmiah yang dikembangkan pada Akademi
Kebidanan Universitas Batam adalah meliputi :
1. Studi Kasus
Adalah melakukan kajian mendalam terhadap kasus kebidanan pada sarana
pelayanan kesehatan. Pengkajian kasus dapat dilakukan pada satu kasus atau beberapa
kasus tergantung topic yang diambil dan jumlah kasus yang terjadi serta waktu yang
tersedia dan jenis metode penelitian yang digunakan. Studi ksaus dianjurkan terutama
pada mahasiswa yang mengambil topic Karya Tulis Ilmiah yang bersifat klinis
kebidanan (clinical midwifery)
2. Penelitian Survei
Adalah pengumpulan data atas kejadian atau kasus yang terjadi pada suatu
populasi dengan melakukan kelompok terpilih atau sampel. Penelitian survey pada
dasarnya adalah penelitian yang bersifat observasional.
Pemilihan survey ini dianjurkan kepada mahasiswa yang mengambil topic karya
tulis ilmiah yang bersifat kebidanan komunitas (community midwifery).
Sesuai dengan kemampuan mahasiswa pada program Diploma III, penelitian
survey yang dianjurkan adalah penelitian survey bersifat deskriptif maupun analitik.
a. Penelitian survei deskriptif
Adalah penelitian yang bertujuan menguraikan atau mendeskripsikan situasi yang
ada dimasyarakat, atau melakukan pembahasan hanya pada analisis secara
univariat atau persentasi kejadian.
b. Penelitian survei analitik
Adalah penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan dari factor-faktor risiko
terhadap suatu kasus atau kejadian. Pada penelitian ini analisis selain secara
univariat, juga dilakukan analisis bivariat.

Rancangan penelitian atau desain penelitian yang dapat dilakukanuntuk melakukan


penelitian survei yaitu :

1. Cross sectional
Penelitian ini dilakukan untuk melihat factor resiko atau factor penyebab dan akibat
atau kasus yang terjadi pada objek yang di ukur pada waktu bersamaan.
2. Case control
Penelitian ini dilakukan untuk melihat factor resiko dan factor penyebab dan akibat
ayng dilkukan pada waktu yang bersamaan, tetapi penelitian ini berawal dari kasus
kemudian dicari contolnya.
BAB II
PROSES BERFIKIR ILMIAH

2.1 Penalaran
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk berfikir, bersikap dan bertindak, sikap dan
tindakan manusia bersumber dari pengetahuan yang diperolehnya lewat kegiatan berfikir
dan hal-hal yang dirasakanya. Berfikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan
pengetahuan yang benar, yaitu pnegtahuan yang sesuai dengan objeknya. Kegiatan atau
proses berfikir ini dapat melalui dua jalur, yaitu :
a. Melalui Proses Penalaran
Penalran adalah suatu prose berfikir yang bersifat logis dan analitik. Berfikir
secara logis berarti berfikir menggunakan logika, yaitu cara tertentu untuk menarik
suatu kesimpulan dari fenomena yang diamati. Berfikir secara analitis artinya
mencoba memahami atau menerangkan suatu fenomena dengan memilih fenomena
tersebut menjadi komponen-komponen tertentu dan kemudian menjelaskan hubungan
antara komponen-komponen tersebut.
b. Melalui Jalur non Penalaran
Proses berfikir lain melalui jalur non penalaran (yang tidak berdasarkan
penalaran), atau kegiatan berfikir yang tidak logis, tidak analitis dan tidak kritis.
Kegiatan berfikir yang tidak berdasarkan penalaran adalah : perasaan (merasa) dan
intuisi, karena dalam merasa dan intuisi tidak berdasrkan pada suatu pola berfikir
tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari banyak tindakan-tindakan atau keputusan yang
didasarkan pada perasaan (emosi) dan intuisi. Tindakan-tindakan dan keputusan ini
tidak logis, dan oeleh karena itu sifatnya menjadi tidak objektif. Secara umum
masyarkat berfikir dengan cara analitis (melalui penalaran) dan non analitis
(berdasarkan perasaan dan intuisi).
Pengetahuan (ilmu pengetahuan) pada hakekatnya adalah hasil dari berfikir tau
kegiatan berfikir melalui penalaran. Tidak semua kegiatan berfikir akan menghasilkan
ilmu pengetahuan. Kegiatan berfikir yang hanya menggunakan perasaan dan intuisi
tidak akan menghasilkan ilmu pengetahuan. Ilmu pngetahuan sebagai hasil dari
kegiatan berfikir pada hakekatnya adalah suatu kebenaran, karena dicapai melaui
proses yang logis dan objektif, tidak subjektif yang mendasarkan parasaan dan intuisi.
Namun demikian, kebanaran tidak hanya diperoleh dari ilmu pengetahuan saja, tetapi
dapat juga melaului “wahyu”.
Untuk melakukan kegiatan penalaran tersebut harus diisi dengan materi
pengetahuan yang berasal dari pengetahuan yang berasal dari kebenaran. Dibedakan
adanya dua sumber kebenaran, yaitu :
a. Rasio, yaitu bahwa pikiran atau ide merupakan sumber kebenaran. Paham
yang diyakini bahwa rasio sebagai sumber kebenaran disebut rasionalisme.
b. Fakta, yaitu bahwa fakta yang tertangkap lewat pengalaman manusia
merupakan sumber kebenaran. Penganut paham ini disebut imperialism.
Penalaran dalam konteks uraian ini adalah penalaran ilmiah, yang hakekatnya
sumber kebenaran, dimana isi atau materi dari penalaran merupakan gabungan antara
rasio dengan pengalaman (empiris).

2.2 Logika
Telah disebutkan bahwa nalaran merupakan proses berfikir yang membuahan
pengatahuan. Agar yang dihasilkan oleh panalaran itu mempunyai dasar kebenaran, maka
proses berfikir itu harus melalui cara tertentu. Kegiatan penarikan kesimpulan sebagai
produk dari proses penalaran baik baik yang bersumber dari ratio maupun pengalam
dianggap valid (sahih) kalau proses penarikan kesimpulan itu dilakukan menurut cara
tertentu yang disebut “logika”, yang terdiri dari : logika induktif dan logika deduktif.
a) Logika Induktif
Adalah suatu cara berfikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat dari berbagai
kasus yang bersifat khusus atau individual. Penalaran atau cara berfikir secara
induktif, dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan atau fakta-fakta yang
mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas atau bersifat individual dan diakhiri
dengan kesimpulan atau pernyataan yyang bersifat umum.
b) Logika deduktif
Adalah kegiatan penalaran atau berfikir yang bertolak dari pernyataan-pernyataan
atau fakta-fakta yang bersifat umum, kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat
khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunkan pola berfikir
yang disebut “sologisme”. Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah
kesimpulan. Pernyataan yang dijadikan dasar pengambilan kesimpulan disebut
premis, yakni premis mayor yang bersifat umu, dan premis minor yang bersifat
khusus. Dan kedua premis tersebut diambil kesimpulan (konklusi)
2.3 Proses Berfikir Ilmiah
Ilmu merupakan suatu cara berfikir dalam menghasilkan suatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan yang dapat diandalkan atau kebenaran. Berfikir bukan satu-satunya
cara dalam mendapatkan pengetahuan, demikian pula ilmu bukan satu-satunya produk
dari kegitan berfikir. Ilmu merupakan produk dari hasil berfikir menurut langkah-langkah
tertentu yang secara umum dapat disebut secara berfikir ilmiah. Jadi berfkir ilmiah
merupakan kegiatan berfikir yang memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan berfikir
ilmiah tersebut antara lain sebagai berikut :
a) Mempunyai alur jalan fikiran yang logis, artinya menurut logika baik logika deduktif
atau induktif, seperti telah diuraikan sebelumnya.
b) Alur jalan fikiran yang logis tersebut harus juga didukung oleh fakta empiris. Hal ini
berarti jalan fikiran yang logis tersebut mengaharuskan kita untuk mencari dukungan
dari fakta empiris. Misalnya tingkat pendidikan secara logika akan mempengaruhi
pengetahuan tentang kesehatan. Persyaratan yang logis ini harus perlu didukung atau
dibuktikan dengan fakta, misalnya hasil penelitian. Hal ini penting karena semua yang
logis belum tentu sesuai dengan kenyataan (fakta) atau tidak semua yang logis itu
didukung oleh fakta atau mendukung kebenaran secara empiris. Dengan perkataan
lain meskipun pengatahuan atau kesimpulan yang telah dibuat itu sudah benar dan
logis, tetapi harus melalui pengujian secara empiris sebagai criteria kebenaran objktif.
c) Mekanisme yang terbuka terhadap koreksi, artinya teori atau ilmu pengetahuan yang
telah disusun, meskipun telah didasari oleh panalaran yang logis serta didukung fakta
empiris, namun masih bersifat terbuka terhadap koreksi. Hal ini berarti bahwa teori
atau pernyataan yang telah disimpulakan tersebut bisa gugur atau salah bila dari hasil
penelitian lain ternyata hasil berbeda.

Dari uraian ini dapatt ditarik kesimpulan bahwa karakteristikilmu sebagai hasil
berfikir ilmiah adalah : rasional, logis, objektif dan terbuka, sedangkan sifat kritis
merupakan karakteristik yang melandasi keempat sifat tersebut.

2.4 Sarana Berfikir Ilmiah


Sarana berfikir ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah
dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Sarana berfikir ilmiah ini dalam proses
pendidikan dan dalam konstalasi keilmuan merupakan bidang studi tersendiri. Dalam
konteks metode ilmiah, sarana berfikir ilmiah merupakan alat bagi metode ilmiah tersebut
dalam melakukan fungsinya secara baik. Dengan perkataan lainfungsi sarana ilmiah
adalah membantu proses metode ilmiah.
Secara sederhana dikatakan bahwa agar dapat melakukan kegiatan berfikir ilmiah
dengan baik maka diperlukan sarana-sarana. Sarana-sarana berfikir ilmiah ini adalah :
a) Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang digunakan dalam seluruh proses
berfikir ilmiah. Melalui bahasa, pikiran-pikiran atau ide-ide tersebut dikomunikasikan
kepada oranng lain. Tanpa menguasai bahasa maka sulit menyampaikan jalan pikiran
kepada orang lain. Bagaimanapun bagusnya pemikiran-pemikiran orang tetapi bila
tidak dapat disampaikan kepada orang lain dengan bahasa yang baik, maka
pemikiran-pemikiran tersebut tidak akan dapat dimengerti.
b) Logika
Logika, baik induktif maupun deduktif seperti telah diuraikan merupakan sarana
berpikir ilmiah yang sangat vital. Logika (ilmu berfikir) akan membekali kita
bagaimana seharusnya kita berfikir dengan baik menurut aturan-aturan logika.
Bagaimana hebatnya pemikiran-pemikiran orang, tetapi dalam menarik kesimpulan
atau penyusunan kedalam suatu teori tidak berdasarkan aturan-aturan logika maka
tidak akan menghasilkan karya ilmiah yang bermutu.
c) Matematika
Metematika mempunyai peran penting dalam proses berfikir ilmiah, khususnya
dalam berfikir deduktif. Dalam mengembangkan suatu hipotesis sebagai usaha untuk
memberikan penjelasan sementara mengenai hubungan sebgab akibat dari fenomena
yang akan diuji atau dibuktikan dalam suatu penelitian, harus melalui proses berfikir
secara deduktif. Untuk itu iperlukan premis-premis yang bersifat abstrak atau umum
seperti halnya dalam pemahamam matematika. Apabila pengasaan matematika baik,
maka akan memudahkan untuk menyusun hipotesis-hipotesis dari hal-hal yang
abstrak atau fenomena-fenomena social yang sangat umum. Membuat hipotesis
berarti menjabarkan fenomena-fenomena atau pernyataan-pernyataan umum kedalam
pernyataan-pernyataan yang lebih khusussehingga dapat diukur untuk kepentingan
pembuktianya.
d) Statistika
Peranan statistika dalam proses berfikir ilmiah adalah untuk mengambil
keputusanatau berfikir secara induktif. Hal ini berarti statistika diperlukan dalam
proses pengujian dalam kegiatan ilmiah. Dalam proses pengujian ilmiah kita pada
hakekatnya merupakan pengumpulan fakta-fakta individual (khusus). Dari kumpulan
fakta-fakta tersebut, melalui pengujian statistic maka akan diperoleh kesimpulan
umum. Dengan kata lain dalam kegiatan ilmiah statistic diperlukan untuuk menguji
hipotesis, selanjutnya diambil dari kesimpulan umum (degeneralisasi).
Terlapas apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak, proses pengambilan
kesimpulan umum dari fakta-fakta yang individual (khusus)dengan menggunakan
bantuan statistic ini adalah proses berfikir induktif.
BAB III
BAHAN KARYA TULIS ILMIAH

3.1 Kajian Kepustakaan


Kajian kepustakaan adalah kegiatan mengumpulkan dan menganalisis secara rinci dan
sistematis bahan-bahan kepustakaan, dapat berupa laporan kegiatan, hasil studi baik
diterbitkan tau tidak, jurnal ilmiah, karya tulis ilmiah, skripsi, praturan dan perundangan,
bahan bacaan kuliah, text book, diktat atau lainya, pendapat tertulis dan lain-lain tentang
suatu hal yang spesifik komprehensif kemudian mengambil kesimpulan dan saran atas
proses analisa yang dilakukan.
Tidak semua bahan-bahan kepustakaan memenuhi syarat dengan baik. Oleh karena itu
memilih suatu kepustakaan sebagai bahan untuk dikaji merupakan proses yang penting
dalam menyusun karya tulis ilmiah. Penulis karya tulis ilmiah bertanggung jawab atas
pilihan bahan kepustakaan yang akan dikajinya.

3.2 Pengalaman Praktik Di Lapangan


Pengalaman praktik dilapangan adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam
ranggka memperoleh kemampuan klinis kebidanan dibawah bimbingan pembimbing
klinis tempat lahan praktik (clinical instruktur) maupun pembimbing dari lembaga.
Praktik lapangan yang dilakukan mahasiswa Akademi Kebidanan Universitas Batam
adalah di sarana pelayanan kesehatan yaitu : Rumah sakit, puskesmas, praktik bidan
swasta, klinik kebidanan, rumah bersalin dan sarana kesenhatan lain.
Pengalaman mahasiswa dilahan praktik selain menambah kemampuan atau
keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan kebidanan, juga merupakan proses
penerapan (applied) ilmu kebidanan di lapangan. Berdasarkan pengalaman praktik
mahasiswa tersebut, kemungkinan ditemukan sebagai kejadian atau peristiwa yang
manarik dan perlu diangkat lebih lanjut dalam suatu penelitian.
Sehubungan dengan hal tersebut, sangat dianjurkab bagi mahasiswa yang akan
menjelang penyusunan karya tulis ilmiah, sebelum kelapangan sebaiknya mempersiapkan
diri sebaik-baiknya dengan mempelajari bahan kepustakaan, baik yang berupa laporan
atau tulisan yang bersifat teoritis, sehingga pada saat melakukan praktik di rumah sakit,
puskesmas, praktik bidan swasta, klinik kebidanan, rumah bersalin dan sarana kesehatan
lainya, mahasiswa dapat meraih dua tujuan sekaligus yaitu : pertama pengalaman praktik
klinis kebidanan, dan kedua memperoleh masukan isu-isu yang perlu ditindak lanjuti
melalui penyusunan karya tulis ilmiah.

3.3 Pendapat Pakar atau Ahli


Selama proses belajar baik di lingkunagan kampus, dilahan praktik maupun ditemapat
yang lainya, mahasiswa senantiasa akan berinteraksi dengan orang lain, terutama mereka
yang memiliki kemampuan atau keahlian dibidang kebidanan tau kesehatan. Interaksi
yang terjadi antara mahasiswa dengan para pakar atau ahli dibidang kebidanan taua
kesehatan khususnya bias dalam berbagai bentuk, yaitu : saat bimbingan atau konsultasi
membahas suatu topic atau masalah, melalui forum ilmiah antara lain : seminar ilmiah,
loka karya, diskusi panel dan sebagainya.
Pendapat pakar atau ahli kebidanan dan keshatan khususnya bida sebagai bahan dasar
yang dapat dikembangakan oleh mahasiswa untuk menelaah atau melakukan kajiaan lebih
lanjut di lapangan dengan melakukan penyusunan karya tulis ilmiah.
BAB IV
SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH

4.1 Pendahuluan
Pendahuluan ini mengantarkan pembaca memahami apa yang melatarbelakangai
masalah yang diteliti, tujuan penelitian yang dilakukan serta manfaat penelitian.
Pendahuluan merupakan BAB I Karya Tulis Ilmiah. Secara sistematis bab pendahuluan
berisikan :
a. Latar belakang masalah yang akan dibahas
b. Perumusan maslah dan ruang lingkupnya
c. Tujuan penelitian yang memuat tujuan umum, tujuan khusus yang dapat diukur
secara kuantitatif.
d. Manfaat penelitian
e. Keterbatasan penelitian → di hapus saja dan di tarok di HASIL PENELITI-
AN DAN PEMBAHASAN.

4.2 Tinjauan teori


Penelusuran kepustakaan yang dilakukan dengan dengan tujauan membentuk
kerangka teoritis sebagai landasan untuk membuat kerangka konseptual yang berisi
penelaahan bahwa maslah itu perlu diteliti. Tinjauan teori merupakan BAB II Karya Tulis
Ilmiah, dalam bab ini diulas berbagai publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
4.3 Kerangka Konsep, hipotesis, definisi operasional
Kerangka konsep, hipotesis, dan definisi operasional merupakan BAB III Karya tulis
Ilmiah.
a. Kerangka konsep
Merupakan kerangka pemikiran yang menggambarkan hubungan antara konsep-
konsep peneliti. Kerangka konsep disusun berdasarkan masalah yang dihadapi dan
mengaitkanya dengan kerangka teori yang telah peneliti sampaikan pada bab tinjauan
teori.
Variable-variabel yang akan diteliti (yang telah ditinjau dalam kepustakaan)
disusun secara logis dalam bentuk bagan. Sedangkan variebel-variabel lain yang
berpengaruh terhadap penelitian terdahulu yang sudah diuraikan dalam tinjauan
pustaka, tetapi tidak diteliti tidak perlu dicantumkan dalam kerangka konsep.
b. Hipotesis
Pada hipotesis yang dirumuskan adalah hipotesis kerja atau penelitian dan
hipotesis statistic. Untuk program diploma III biasanya hanya hipotesis kerja, tidak
dilakukan hipotesis statistic yang memerlukan uji statistic.
c. Definisi Operasional
Merupakan penjelasan/batasan pengertian dari variable-variabel dependen dan
independen atau parameter penting yang dimaksud dalam penelitian. Definisi variable
tersebut harus benar dan terukur.

4.4 Metodelogi penelitian


Metodologi penelitian merupakan BAB IV Karya Tulis Ilmiah, yang berisikan tentang :
a. Rencana penelitian
Adalah jenis penelitian yang akan dilakukan. Dalam penyussnan karya tulis ilmiah,
beberapa rancangan penelitian yang dianjurkan yaitu :
1) Studi kasus, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara
mengeksplorasi kasus kebidanan yang spesifik.
2) Penelitian survey merupakan penelitian kuantitatif, beberapa rancangan yang
dianjurkan antara lain : cross sectional atau case control.
b. Populasi dan sampel
- Dijelaskan karakteristik populasi
- Dijelaskan karakteristik sampel
- Bagaimana cara menentukan besar sampel
- Bagaimana cara pengambilan sampel
c. Waktu dan tempat
- Jelas waktunya
- Jelas tempatnya
d. Tekhnik pengumpulan data
- Dijelaskan data yang dikumpulkan
- Data yang dikumpulkan tersebut sesuai dengan tujuan penelitian
- Data yang dikumpulkan mewakili variable yang akan diteliti,
- Cara pengumpulan data tersebut dibahas secara sistematis sesuai urutan data yang
dikumpulkan.
- Dijelaskan dan dilampirkan instrument pengumpulan data (kuesioner, dll) yang
digunakan.
e. Pengolahan dan analisis data
- Pengolahan data dibahas secara sistematis sesuai urutan data yang dikumpulkan.
- Dijelaskan tentang pengolahan data (bagaimana proses editing, tabulating dan
pengelompokan data)
- Pengolahan data dapat menjawab tujuan khusus
- Pengolahan data yang akan digunakan mengacu pada pembuktian hipotesis (jika
hipotesis ada).
- Uji statistic yang digunakan sesuai dengan jenis data dan skala pengukuran
variable.
- Adanya penjelasan cara penyajian data.
Pengolahan datanya di ubah jadi :

- Editing
- Cooding
- Processing
- Cleaning data

4.5 Hasil dan pembahasan


Hasil dan pembahasan merupakan BAB V dalam Karya Tulis Ilmiah. Hasil berisi
pemaparan hasil peneltian secara objektif. Untuk analisis data kuantitatif, analisa
dilakukan secara bertahap dari distribusi frekuensi, kemudian analisa bivariate. Pada
tahap inianalisa dilakukan dengan membaca dan menterjemahkan hasil peneltian di atas
secara objektif dan belum menampilkan pendapat/subyektifitas peneliti. Untuk analisa
kualitatif, analisa digunakan dengan menuliskan hasil penemuan lapangan secara
sistematis topic demi topic. Pembuktian bahwa hasil lapangan tersebut didapat dari
wawancara, observasi di lapangan sangat ditekankan.
Pada pembahasan penulis / penelitimemebahas hasil penelitian secara menyeluruh.
Disini dilakukan perbandingan hasil penelitian tersebut dengan teori dan hasil penelitian
terdahulu seperti yang tercantumdalam tinjauan pustaka. Penekanan pada mekanisme
membandingkan (apa yang sama) dan kontra (apa yang berbeda). Terakhir, pada
pembahasan inilah peserta diharuskan untuk mengutarakan bagaimana pendapat peneliti
tentang masalah tersebut, setelah melakukan perbandingan antara apa yang ditemukanya
dilapangan dengan teori atau hasil penelitian selanjutnya.
Pada hasil dan pembahasan di tuliskan juga keterbatasan penelitian, dimana
sebelum mengeluarkan proses keterbatasan penelitian terlebih dahulu peneliti
menyebutkan penyebab keterbatasan penelitian atau masalah yang dialami dalam
penelitian sekaligus cara penanggulangan masalah tersebut.

4.6 Kesimpulan dan saran


a. Kesimpulan
Memuat kesimpulan dari hasil penelitian secara sistematis yang berkaitan dengan
upaya menjawab tujuan penelitian.
b. Saran
Pada akhir bab dikemukanan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan. Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan upaya praktis
pemecahan maslah yang dihadapi, atau aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran
dapat dibuat seoperasional mungkin sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima
saran tersebut. Kesimpulan dan saran merupakan BAB VI Karya Tulis Ilmiah.

4.7 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan karya tulis ilmiah

A. Judul Penelitian
Judul penelitian ditulis secara singkat tetapi jelas dan dapat dimengerti serta dapat
menggambarkan penelitian yang dilakukan. Dari judul pembaca sudah dapat
mengetahui hakikat obyek penelitian, bidang penelitian, dan metode umum yang
dipakai dalam penelitian tersebut. Oleh karna itu, judul harus mencerminkan
hubungan antara variable bebas dan variable terikat yang terdapat dalam masalah
penelitian. Disamping itu perlu dipilih kata-kata sederhana dan tepat sehingga dapat
mengutarakan intisari masalah agar mudah dan cepat dimengerti oleh pembaca secara
singkat dan deskriptif.

B. Abstrak
Abstrak ditulis dalam dua versi bahasa yaitu dalam versi bahasa Indonesia dan dalam
versi bahasa Inggris. Abstrak ditulis secara singkat, padat dan dapat menggambarkan
isi sebuah Skripsi secara keseluruhan.

BAB V
PROSES PEMBUATAN KARYA TULIS ILMIAH

5.1 BOBOT SKRIPSI


Bobot Karya Tulis Ilmiah dihitung berdasarkan Nilai Kredit Semester setara dengan 3
SKS, yang diaplikasikan baik melalui tatap muka dengan pembimbing, kajian
kepustakaan, pengumpulan data di lapangan atau di laboraturium.

5.2 MEKANISME PEMBUATAN KARYA TULIS ILMIAH

Pembuatan Karya Tulis Ilmiah dengan mekanisme sebagai berikut :


a. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat akademik mengusulkan topik penelitian
yang akan diteliti (dalam bentuk proposal) disampaikan kepada Ka.Prodi D-IV
Bidan Pendidik Universitas Batam melalui Warek I Bidang Akademik
b. Warek I Bidang Akademik dengan tim membahas usulan proposal mahasiswa
c. Penunjukan pembimbing Karya Tulis Ilmiah berdasarkan topik/judul penelitian dari
mahasiswa. Penunjukan pembimbing Karya Tulis Ilmiah berdasarkan surat
keputusan Ka. Prodi Universitas Batam
d. Proses bimbingan Karya Tulis Ilmiah, minimal 12 kali pertemuan intensif antara
mahasiswa dengan pembimbing yang meliputi 6 kali tatap muka sebelum seminar
proposal dan 6 kali tatap muka sebelum sidang Karya Tulis Ilmiah
e. Seminar proposal penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh
mahasiswa sebelum melakukan pengumpulan data dilapangan. Persyaratan untuk
seminar proposal :
 Sudah melakukan bimbingan minimal 6 kali dengan pembimbing Karya Tulis
Ilmiah
f. Sidang Karya Tulis Ilmiah
 Sudah melakukan bimbingan minimal 12 kali dengan pembimbing Karya Tulis
Ilmiah
g. Perbaikan Karya Tulis Ilmiah
Perbaikan Karya Tulis Ilmiah sesuai dengan masukan-masukan pada ujian sidang
Karya Tulis Ilmiah

5.3 PEMBIMBING KARYA TULIS ILMIAH

A. Persyaratan Pembimbing :
1. Persyaratan Pembimbing I
 Mempunyai bidang ilmu yang sesuai dengan bidang kajian Karya Tulis Ilmiah
mahasiswa dengan pendidikan S2 yang mengajar di Prodi D-IV Bidan Pendidik
 Mengisi surat pernyataan kesediaan menjadi dosen pembimbing

2. Persyaratan Pembimbing II
 Jenjang pendidikan minimal S2 sederajat yang memiliki basik keilmuan di bidang kesehatan
 Mengisi surat pernyataan kesediaan menjadi dosen pembimbing

B. Tugas pembimbing :
Secara umum tugas pembimbing adalah mengarahkan dalam mempersiapkan proposal
menentukan waktu untuk melakukan seminar proposal dan ujian Karya Tulis Ilmiah
berdasarkan atas persetujuan program studi. Adapun secara rinci tugas pembimbing
meliputi hal-hal berikut :
1. Membuat kontrak bimbingan dengan mahasiswa
2. Pemeriksaan perbaikan bimbingan dilaksanakan dalam waktu maksimum tujuh hari
untuk setiap periode pemeriksaan bagi setiap konsep Karya Tulis Ilmiah
3. Memberi informasi tentang literature wajib dan literature yang dianjurkan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah
4. Memberikan peringatan baik lisan maupun tertulis kepada mahasiswa yang
melalaikan tugas dan atau yang belum menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
5. Merekomendasikan mahasiswa bimbingan dalam pelaksanaan seminar proposal,
ujian hasil dan ujian penelitian/ Karya Tulis Ilmiah
6. Melakukan penilaian pada waktu pelaksanaan seminar proposal Karya Tulis Ilmiah
mahasiswa dibawah bimbingannya.
7. Melakukan penilaian pada waktu pelaksanaan ujian penelitian Karya Tulis Ilmiah
mahasiswa dibawah bimbingannya
8. Memberikan pengarahan kepada mahasiswa bimbingannya mengenai sesuatu yang
berhubungan dengan perbaikan-perbaikan Karya Tulis Ilmiah mahasiswa yang
bersangkutan

C. Tugas Khusus
Pembimbing I : adalah pembimbing utama yang akan membimbing mahasiswa dengan
menitik beratkan bimbingan pada substansi keilmuan kebidanannya

Pembimbing II : adalah pembing yang membimbing mehasiswa dalam penyusunan


Karya Tulis Ilmiah dilapangan dan atau dalam metodelogi Karya Tulis Ilmiah

5.4 PROSEDUR PENUNJUKAN PEMBIMBING


Ka.Prodi D-IV Bidan Pendidik Universitas Batam menunjuk 2 orang sebagai
pembimbing Karya Tulis Ilmiah sesuai dengan permintaan atau topik yang dipilih
mahasiswa. Penunjukkan pembimbing Karya Tulis Ilmiah mendapat
rekomendasi/pertimbangan dari Ka.Prodi D-IV Bidan Pendidik Universitas Batam

Setiap pembimbing Karya Tulis Ilmiah maksimal membimbing mahasiswa sebanyak 3-


10 orang.
Apabila pembimbing Karya Tulis Ilmiah “kurang sesuai” dengan topik atau minat
mahasiswa, dapat dilakukan penggantian pembimbing. Prosedur
penunjukan/penggantian adalah sebagai berikut :
1. Pergantian dimungkinkan bila : topik diluar bidang keahlian Pembimbing atau
adanya kesulitan komunikasi antara pembimbing dengan mahasiswa
2. Pergantian harus disetujui pembimbing Karya Tulis Ilmiah, diputuskan oleh
Ka.Prodi D-IV Bidan Pendidik Universitas Batam
5.5 MEKANISME BIMBINGAN
Mahasiswa dalam melakukan proses Karya Tulis Ilmiah akan dibimbing secara
terencana oleh pembimbing yang ditunjuk. Buku bimbingan Karya Tulis Ilmiah
menjadi alat monitoring baik bagi mahasiswa, pembimbing, dan pejabat akademik
berwenang lainnya.

Pembimbing dan mahasiswa diwajibkan secara bersama-sama membuat rencana proses


pembuatan Karya Tulis Ilmiah beserta jadwalnya. Jadwal pertemuan yang telah dibuat
wajib dipenuhi baik oleh pembimbing maupun mahasiswa. Bila ada jadwal yang tidak
dipenuhi, perlu dijelaskan halangan yang telah terjadi dan kemudian pembimbing dan
mahasiswa bersama-sama mencari jadwal pengganti

5.6 TUGAS MAHASISWA


Beberapa tugas mahasiswa yang mendasar dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
sebagai berikut:
1. Menyampaikan topik Karya Tulis Ilmiah
2. Membuat jadwal pertemuan dengan pembimbing
3. Melaksanakan tugas-tugas dari pembimbing sesuai kesepakatan
4. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal dan mengajukan alas an tertulis bila rencana
mundur

BAB VI
PEDOMAN TEKNIS

6.1 Format

6.1.1 Kertas Dan Pengetikan


6.1.1.1 Kertas
Kertas Karya Tulis Ilmiah yang digunakan berukuran Letter (21,59 cm x 27,94 cm)
dengan berat 80 gram

6.1.1.2 Pengetikan
Karya Tulis Ilmiah diketik dengan komputer menggunakan program pengetikan kata
(Microsoft word) dengan pilihan huruf “Times New Roman” ukuran besar huruf
(Font):
1. Naskah : 12
2. Judul Bab : 14
3. Judul Skripsi : 14 s/d 16 (tergantung pada panjang pendeknya judul)
Judul Bab dan judul Karya Tulis Ilmiah diketik tebal (Bold). Pengetikan naskah
dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak timbal balik), dengan jarak pengetikan
dua spasi (kecuali untuk abstrak jarak pengetikan satu spasi), dengan batas ukuran
pengetikan :
 Tepi atas : 4 cm
 Tepi bawah : 3 cm
 Tepi kiri : 4 cm
 Tepi kanan : 3 cm

Setiap bab selalu dimulai pada halaman baru, judul bab diketik pada batas atas bidang
pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar tanpa di garis bawahi atau
pembubuhan titik di akhir kalimat. Penomoran bab dan sub-bab serta jarak baris
dilakukan sebagai berikut :
1. Penomoran
Bab, Sub-Bab, Sub Sub-Bab, dan seterusnya (bila ada) dapat diberi nomor dengan
cara : 1
I
I.I
I.I.I
a) Abc
1)

2. Jarak baris
1. Jarak antara judul bab dan awal naskah adalah 4 spasi
2. Jarak antara akhir naskah dengan sub judul maupun antara sub judul dan anak
sub judul adalah 4 spasi
3. Jarak antara sub judul dan awal naskah berikutnya
4. Jarak antara alinea 2 spasi
5. Jarak antara baris adalah 2 spasi

1.1.2 Garis Bawah atau Cetak Miring dan Cetak Tebal


a. Garis bawah
1. Setiap kata judul buku, nama majalah atau surat kabar, contoh : Kompas,
Majalah kesehatan, Jurnal Keperawatan
2. Setiap kata judul sub-sub

b. Cetak miring
1. Setiap kata dalam bahasa yang tidak saya dengan bahasa yang dipakai dalam
Karya Tulis Ilmiah,
contoh : community empowerment, Ulcuspepticum, Hepar
2. Setiap kata yang dianggap penting oleh penulis

c. Cetak tebal
Penggunaan cetak tebal dilakukan pada setiap kata judul bab dan sub-sub

1.1.3 Penomoran Halaman


Persiapan Karya Tulis Ilmiah dan lampiran diberi nomor halaman dengan angka
romawi kecil diletakkan di bawah tengah naskah, sedangkan bagian naskah/isi
dan bagan akhir Karya Tulis Ilmiah dengan angka arab. Nomor halaman
diletakkan disebelah kanan atas, kecuali untuk halaman bab baru dibagian
tengah bawah naskah

6.2 Penataan Karya Tulis Ilmiah

Skripsi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :


1. Bagian Pendahuluan
Bagian ini mencakup :
a. Halaman sampul dengan judul Karya Tulis Ilmiah
a. Halaman Judul
b. Abstrak
c. Halaman judul dengan spesifikasi
d. Halaman persetujuan :
 Pernyataan persetujuan oleh tim pembimbing
 Pernyataan telah diuji oleh Panitia Sidang Ujian Karya Tulis Ilmiah
e. Riwayat hidup penulis
f. Kata pengantar
g. Daftar isi
h. Daftar table, daftar gambar, daftar singkatan, serta daftar lampiran

2. Bagian Utama
Susunan bagian ini tergantung bahan yang akan digunakan untuk Karya Tulis
Ilmiah

3. Bagian Akhir
Bagian ini mencakup :
a. Daftar pustaka
a. Lampiran-lampiran
b. Ralat (bila ada)

BAB VII
PROSES UJUAN KARYA TULIS ILMIAH

7.1 SYARAT MENGAJUKAN UJIAN KARYA TULIS ILMIAH


Mahasiswa diperkenankan mengajukan Karya Tulis Ilmiah sedikitnya telah
memperoleh minimal 42 SKS

7.2 PERMOHONAN UJIAN

Pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengajukan secara tertulis (dengan mengisi Formulir
terlampir) tanggal ujian sidang Karya Tulis Ilmiah ditujukan kepada Ka.Prodi D-IV
Bidan Pendidik Universitas Batam selambat-lambatnya 2 minggu sebelum tanggal yang
diajukan

Ka.Prodi D-IV Bidan Pendidik Universitas Batam sebelum memutuskan layak tidaknya
ujian sidang Karya Tulis Ilmiah. Selanjutnya dapat dijadwalkan rencana ujian dengan
melampirkan :
1. Daftar nilai prestasi yang diperoleh dan telah diperiksa oleh bagian akademik
2. Naskah Karya Tulis Ilmiah yang telah ditanda tangani oleh pembimbing dan
dianggap telah memenuhi persyaratan oleh pembimbing
3. Usulan nama anggota penguji sebanyak-banyaknya 4 orang dengan susunan 2 orang
dari Yayasan Griya Husada (termasuk pembimbing) dan 2 orang dari luar Yayasan
Griya Husada.
Pembimbing dianjurkan menambah dan mengusulkan satu calon penguji, apabila
yang ditunjuk tidak dapat hadir dalam ujian
4. Penguji luar adalah penguji yang memenuhi criteria : menguasai topik yang menjadi
penelitian peserta ujian, memiliki latar belakang pendidikan minimal S2
5. Ujian dianggap sah bila terdapat minimal 2 (dua) orang penguji dalam ujian, tanpa
membedakan penguji Yayasan Griya Husada atau penguji luar yang menyatakan
bahwa mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan lulus.

Formulir usulan sidang Karya Tulis Ilmiah diisi rangkap 4, yaitu 1 lembar diserahkan
kepada Sub Bagian Akademik, 1 lembar untu peserta ujian yang bersangkutan

7.3 PERSETUJUAN UJIAN

Selambat-lambatnya tujuh hari sebelum ujian, Ka.Prodi mengumumkan tanggal ujian


dan disusun keanggotaan tim penguji. Peserta berkewajiban menyampaikan 1
eksemplar naskah Karya Tulis Ilmiah (bersampul sementara) yang akan diuji kepada
setiap anggota penguji (dan pembimbing) selambatnya 1 minggu sebelum ujian
7.4 UJIAN KARYA TULIS ILMIAH

Sebelum ujian berlangsung para penguji berkumpul (tanpa dihadiri peserta), dan
berunding mengenai Karya Tulis Ilmiah. Pemimpin ujian adalah pembimbing utama
Karya Tulis Ilmiah menjelaskan pokok-pokok yang perlu dinilai dan menjelaskan
kekuatan dan kelemahan Karya Tulis Ilmiah serta hambatan-hambatan yang dialami
dalam proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah dan pendidikan peserta secara umum

Ujian berlangsung paling sedikit 90 menit dan paling lama 120 menit dan dipimpin oleh
Pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
 Pembagian waktu tersebut adalah sebagai berikut :
 Pembukaan oleh Pimpinan sidang ujian : 5 menit
 Penyajian oleh peserta : 15-20 menit
 Tanya jawab : 60 menit
 Penutup : 5 menit

Segera setelah selesai ujian Karya Tulis Ilmiah, para penguji dan pembimbing
mengambil suara secara tertutup (tanpa dihadiri oleh peserta). Hasil keputusan setiap
penguji kemudian dibacakan oleh pimpinan ujian dalam hal lulus atau tidak lulus. Bila
satu atau lebih penguji menyatakan tidak lulus, ia perlu menjelaskan mengapa peserta
tidak lulus dan para penguji dapat merundingkan kembali penilaiannya. Pengambilan
suara secara tertutup yang kedua kemudian dilakukan. Demikian secara berulang yang
ketiga kalinya sehingga dapat dicapai kesepakatan yang bulat. Bila ada satu penguji
yang menyatakan tetap tidak lulus, maka peserta dinyatakan gagal, dan peserta
diberikan kesempatan satu kali untuk mengulang ujian Karya Tulis Ilmiah selambat-
lambatnya 4 minggu setelah ujian pertama. Bila peserta diyatakan lulus, dan anggota
penguji serta pembimbing kemudian memberi nilai sekurangnya 2.0 sebagai batas
kelulusan.

Pada akhir ujian, pembimbing, penguji menandatangani berita acara ujian (formulir
terlampir) untuk diserahkan kepada Ka.Prodi D-IV Bidan Pendidik Universitas Batam.
Apabila hasil ujian meminta peserta memperbaiki Karya Tulis Ilmiah, maka peserta
memperbaiki naskah Karya Tulis Ilmiah sesuai dengan usul-usul dan kritik pada saat
ujian. Waktu untuk memperbaiki, mencetak dan menjilid Karya Tulis Ilmiah tidak lebih
dari 6 bulan setelah ujian.

a. Penyajian Lisan
Aspek yang dinilai dalam penyajian lisan adalah :
 Kemampuan peserta dalam batas waktu yang diberikan, untuk menyajikan intisari
penulisan dengan jelas dan ringkas ; yang disajikan hanya yang terdapat dalam
tulisan lengkap
 Efektivitas penggunaan alat bantu komunikasi

b. Sistematika Penulisan
Aspek yang dinilai pada sistematika penulisan adalah
 Keseimbangan antara paragraph, antara bab dan susunan atau urutan tulisan
 Pengulangan yang tidak perlu
 Susunan bahasa, penggunaan istilah asing dan keajengan istilah
 Cara penulisan kepustakaan dan rujukan

c. Isi Tulisan
Aspek yang dinilai pada tulisan adalah :
 Pengungkapan yang jelas dan padat
 Relevansi teori, konsep, dan bahasa terhadap permasalahan yang dikemukakan,
ketetapan penggunaan cara pengumpulan data, analisa dan [pembahasan
permasalahan yang dihadapi, penarikan kesimpulan serta pengajuan saran-saran
berkaitan dengan penelitiannya yang bersifat tepat guna
 Cara penyajian table, gambar, dan data pada umumnya

d. Tanya Jawab
Dalam Tanya jawab dinilai :
 Penguasaan peserta dalam pengetahuan yang ada hubungannya dengan Karya
Tulis Ilmiah
 Kemampuan menjawab secara sistematik, jelas, dan logis dalam kaitan dengan
pertanyaan yang diajukan

e. Pengumpulan Nilai Hasil ujian


Setelah nilai dari tiap penguji, pemimpin ujian mengumpulkan data dan menghitung
rata-rata nilai. Angka rata-rata dituliskan dengan 2 desimal dibelakang koma. Angka
rata-rata ini kemudian diberikan kepada bagian akademik

AGENDA JADWAL BIMBINGAN SKRIPSI


ANGKATAN III 2012/2013
Rapat Bimbingan Skripsi :
Pengajuan Judul Skripsi :
Bimbingan Proposal Skripsi :
Seminar Proposal :
Pengumpulan Pengolahan Data :
Bimbingan BAB V s/d selesai :
Pendaftaran Sidang Skripsi :
Sidang Skripsi :
Sidang Perbaikan :
Rapat Senat Akademik :
Yudisium :

Mengetahui
Ka.Prodi D-IV Bidan Pendidik

Febri Hartini Janet Laga

DAFTAR NAMA MAHASISWA

BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH

ANGKATAN III 2012/2013


MENGETAHUI

Ka.Prodi DIV Bidan Pendidik

Febri Hartini Janet Laga, SST


LAMPIRAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA

TENTANG PERILAKU SEKS DI SMAN 1 BATAM

TAHUN 2011
KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan

Program Pendidikan Diploma IV Bidan Pendidik

Disusun oleh :

Yosi Puspitasari Ardiani

NPM : 0103064

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2013
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah diperiksa oleh Tim Pembimbing Karya Tulis Ilmiah D IV Bidan Pendidik
Universitas Batam
JUDUL : PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU

SEKS DI SMAN 1 BATAM TAHUN 2007

PENYUSUN : YOSI PUSPITASARI ARDIANI

NPM. 0103064

Batam, 11 Juli 2011

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Febri Hartini Janet Laga, SST Nana Mulyana, M.Kes

Mengetahui

Dekan FKIK Universitas Batam

dr. Muraso, SKM

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, karena atas segala Ramat
dan karunia-NYA, penulis dapat menyelesaikan laboran tugas akhir yang berjudul
“PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS DI SMAN 1
BATAM TAHUN 2007 “.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Diploma IV Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Batam. Meskipun penulis
telah berusaha semaksimal mungkin agar Karya Tulis Ilmiah ini sesuai dengan yang
diharapkan. Akan tetapi karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman
penulis. Penulis menyadari sepenuhnya dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini bayak
kekurangna dan kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,
bantuandan saran serta dorongan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
desempatan ini penulis menyampaikan ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak DR.Ir.M.Jemmy Rumengan,SE,MM selaku rektor Universitas Batam.

2. Bpk. Dr. Muharso, SKM selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Batam.

3. Dian Juni Ekasari, SST, SKM,M.Keb selaku pembimbing I yang telah memberiakan
bimbingan, arahan, dan kasih sayangnya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
4. Nana Mulyana, M.Kes, HES, pembimbing II yang telah memberiakan bimbingan,
arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
5. Seluruh Staf pengajar Prodi Ilmu Kebidanan Universitas Batam, yang telah

memberikan dan membekali penulis dengan ilmu pengetahuan.

6. Perpustakaan Universitas Batam yang telah membantu penulis utuk mencari data-data

yang ada.

7. Seluruh Responden yang telah banyak membantu penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah
ini dapat selesai dengan baik.
8. Kepada seluruh rekan mahasiswi dan teman-teman seperjuangan khususnya D IV

Bidan Pendidik yang telah memberikan banyak bantuan dan saran yang bermanfaat bagi

penulis.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu
penulis dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Papa dan Mama yang banyak memberikan semangat dan nasehat kepada penulis.
Akhir kata penulis mengucapakan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini semoga amal budi

baik diterima oleh ALLAH SWT dan penulis berharap kiranya Karya Tulis Ilmiah ini

bermanfaat bagi kita semua.

Batam, Juli 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK.................................................................................................... i

ABSTRAC .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

DAFTAR TABEL........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 5

1.3 Ruang Lingkup............................................................................ 5

1.4 Tujuan Umum............................................................................. 5

1.4.1 Tujuan Khusus.............................................................. 5

1.4.2 Tujuan Umum ............................................................. 5

1.5 Manfaat Penelitian.................................................................... 6

1.5.1 Manfaat Bagi Penelitian............................................... 6

1.5.2 Manfaat Bagi Dinas Terkait......................................... 6

1.5.3 Manfaat bagi SMAN 1 Batam...................................... 6

1.6 Batasan Penelitian.................................................................... 6

BAB II TUJUAN TEORI

2.1 Pengetahuan........................................................................... 7

2.1.1 Tingkatan Pengetahuan.............................................. 7

2.1 Sikap...................................................................................... 9

2.1.2 tingkatan Perilaku...................................................... 11

2.3 Perilaku.................................................................................. 12

2.3.1 Bentuk Perilaku.......................................................... 12

2.3.2 Domain Perilaku........................................................ 13

2.4 Remaja................................................................................... 14
2.4.1 Tugas Perkembangan Remaja.................................... 15

2.5 Kesehatan Reproduksi Remaja.............................................. 18

2.5.1 Perubahan Fisik Remaja............................................ 19

2.5.2 Alat Reproduksi Laki-laki......................................... 21

2.5.3 Alat Reproduksi Perempuan...................................... 22

2.6 Pendidikan Seks............................................................................. 24

2.6.1 Bidang Pendidikan Seks............................................ 26

2.7 Perilaku Seksual..................................................................... 27

2.7.1 Batasan Perilaku Seksual........................................... 27

2.7.2 Perilaku Seksual Pada Remaja................................... 29

2.7.3 Bentuk-bentuk Perilaku Seksual................................ 33

2.8 Dampak Negatif Perilaku Seks.............................................. 35

2.8.1 Kehamilan Yang Tidak Diinginkan........................... 35

2.8.2 Aborsi......................................................................... 37

2.8.3 Infeksi Menular Seksual............................................ 40

2.8.4 HIV/ AIDS................................................................. 42

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka konsep.................................................................... 47

3.2 Definisi Operasional.............................................................. 49


BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Metolologi Penelitian............................................................. 51

4.2 populasi.................................................................................. 51

4.3 Sampel.................................................................................... 51

4.4 Waktu Dan Tempat................................................................ 53

4.5 Teknik Pengumpulan Data..................................................... 53

4.6 Pengolahan Data.................................................................... 53

4.7 Analisa Data........................................................................... 54

4.8 Penafsiran dan Penyimpulan.................................................. 54

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian..................................................................... 55

5.1.1 Data Umum............................................................... 55

a.Umur Respon....................................................... 55

b. Jenis Kelamin Respon......................................... 56

c.Pekerjaan orang Tua Responden......................... 56

d. Tinggal Bersama Siapa Responden..................... 57

e.Keadaan Keluarga Responden.............................. 57

5.1.2 Data Khusus................................................................ 58

a. Pengetahuan Remaja Tentang Perilaku Seks........

59
b. Sikap Remaja Tentang Perilaku Seks...................

60

c. Perilaku Remaja Tentang Perilaku Seks...............

61

5.2 Pembahasan............................................................................. 62

5.2.1 Pengetahuan Remaja Tentang Perilaku Seks............. 62

5.2.2 Sikap Remaja Tentang Perilaku Seks........................ 64

5.2.3 Perilaku RemajaTentang Perilaku Seks..................... 65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan............................................................................ 67

6.2 Saran....................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikounto, Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta.

2006
Departemen Kesehatan RI. Departemen Keehatan Republik Indonesia dan WHO. Kesehatan

Reproduksi Remaja (KKR) Buku Saku Untuk Remaja Usia 14-19 Tahun. Departeemn

Kesehatan RI. 1999.

______, Yang Perlu diketahui petugas kesehtan tentang kesehatan reproduksi. Jakarta Depkes

RI. 2001.

______, Dieraktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Materi Pelayanan Kesehata

Peduli Remaja (PKPR)- Jakarta : Departemen Kesehatan. 2003.

Direktorat Advokasi Dan KIE. Buku Sumber Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi,

Gender, dsn Pembangunan Kependudukan. BKKBN dan United Nation Population.

2002.

Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan : Edisi Revisi Jakarta. Rineka

Cipta. 2002.

______, Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. 2003.

Sarwanto, Suharti Ajik, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pekerja Remaja Terhadap

Penyakit Menular Seksual Serta Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

Hubungan Seks Praikah._Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan tegnologi

Kesehatan. Departemen Kesehatan RI : Surabaya. 1999/2000.

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto. 2004.

Sulistyo, Rono. Pendidikann Sex. Elstar dffset : Bandung.

www.smu-net.com 28-06-2004 ( Judul artikel, nama penulis, wakt)

www.bkkbn.com 28-12-2004
www.pikiran-rakyat.com 30-08-2002

www.kompas.co.id 09-01-2004

www.sp18.com 10-05-2001

www.sp18.com 09-06-2001

Pada penulisan daftar pustaka judul buku/referensi di tulis Miring.

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1Distribusi Frekuensi Umur Responden........................................ 55


Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden.......................... 56

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Orang Tua Responden............... 56

Tabel 5.4 Distribusi FrekuensiTinggal dengan Siapa Responden............... 57

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Keadaan keluarga Responden.................... 57

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Tentang

Perilaku Seks............................................................................... 58

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Tentang

Perilaku Seks................................................................................. 60

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Perilaku Remaja Tentang

Perilaku Seks................................................................................ 61

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Proses terbentuknya sikap dan reaksi


Gambar 2 : Tehapan Perkembangan Remaja

Gambar 3 : Kerangka Konsep

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Master tabel Pengetahuan dan Sikap


Lampiran 2 : Lampiran Contoh Perhitungan Nilai Media

Lampiran 3 : Hasil Perhitungan Statistik Perilaku Seksual Remaja SMAN 1 Batam

Lampiran 4 : Daftar Pernyataan Kuisioner

Lampiran 5 : Format Persetujuan Kuisioner

Lampiran 6 : Kunci Persetujuan Kuisioner

Lampiran 7 : Kunci Jawaban

Lampiran 8 : Surat Rekomendasi Penelitian

Lampiran 9 : Lembar Konsultan

PENILAIAN AKHIR

HASIL UJIAN SIDANG KARYA TULIS ILMIAH


Nama : _________________________________________________

NPM : _________________________________________________

Judul Karya Tulis Ilmiah : _________________________________________________

_________________________________________________

Pembimbing I : _________________________________________________

Pembimbing II : _________________________________________________

Penguji I : _________________________________________________

Penguji II : _________________________________________________

Har/Tgl : _________________________________________________

Waktu : _________________________________________________

Tempat : _________________________________________________

VARIABEL PENELITIAN

Nilai
No Variabel Rentang Bobot Mutu
(R)* (B) (RxB)
1. Bab I
a. Latar Belakang ......... 1 .........
b. Rumusan Masalah ......... 1 .........
c. Tujuan Penelitian ......... 1 .........

2. Bab II
a. Kelengkapan Materi ......... 1 .........
b. Penguasaan Materi ......... 1 .........

Bab III
a. Kerangka onsep ......... 1 .........
3.
b. Definisi Operasional ......... 1 .........

Bab IV
4. a. Metodologi Penelitian ........... 1 ..........

Bab V
a. Hasil Penelitian ......... 1 .........
5.
b. Pembahasan hasil ......... 1 .........

a. Penggunaan AVA (audio ......... 1 .........


Visual Aid) ......... 1 .........
6.
b. Ketepatan Waktu Penyajian ......... 1 .........
c. Kejelasan Materi Penyajian
Kemampuan Menjawab pertanyaan dalam
7. diskusi dan menyampaikan pemikiran relevan ........... 1 ..........

a. Etika Berbicara ......... 1 .........


8. b. Erapihan dan kelengkapan ......... 1 .........
atribut
TOTAL NILAI .......... 16 ..........

*Keterangan :
Nilai Rentang = 1,00 s/d 4,00
NM = Nilai Mutu

Nilai Akhir Penguji : NM


= ...........
16

Kesimpulan
Hasil akhir sidang Skripsi : LULUS / TIDAK LULUS
Lama watu untuk revisi hasil sidang Skripsi : ...................hari
Catatan : ..............................................................
................................................................
................................................................
................................................................
Mengetahui,
Penguji Sidang Wakil Rektor I

(............................................................) (.................................................)

PARAMETER PENILIAN PEMBIMBING

Nama : _________________________________________________
NPM : _________________________________________________
Judul Skripsi : _________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
Pembimbing I : _________________________________________________

Nilai
No Variabel Rentang Bobot Mutu
(R)* (B) (RxB)
Variabel Penilaian Bimbingan Skripsi
1 Melaksanakan bimbingan sekurang-kurangya
12 kali pertemuan ......... 1 .........

Melaksanakan Ujian sidang proposal dengan


2. melakukan bimbingan sekurang-kurangnya 6 ......... 1 .........
kali pertemuan
Ketepatan waktu penyusunan skripsi
3.
........... 1 ..........
Kedisiplinan
4.
........... 1 ..........
Inisiatif dan kreatif dalam bimbingan
5.
........... 1 ..........
Variabel Penilaian Bimbingan Skripsi
1. Bab I
a. Latar Belakang ......... 1 .........
b. Rumusan Masalah ......... 1 .........
c. Tujuan Penelitian ......... 1 .........
2. Bab II
a. Kelengkapan Materi ......... 1 .........
b. Penguasaan Materi ......... 1 .........

Bab III
a. Kerangka onsep ......... 1 .........
3.
b. Definisi Operasional ......... 1 .........

Bab IV
a. Metodologi Penelitian ........... 1 ..........
4.

Bab V
b. Hasil Penelitian ......... 1 .........
5.
c. Pembahasan hasil ......... 1 .........

6. a. Penggunaan AVA (audio ......... 1 .........


Visual Aid) ......... 1 .........
b. Ketepatan Waktu Penyajian ......... 1 .........
c. Kejelasan Materi Penyajian
Kemampuan Menjawab pertanyaan dalam
7. diskusi dan menyampaikan pemikiran relevan ........... 1 ..........

a. Etika Berbicara ......... 1 .........


8. b. Erapihan dan kelengkapan ......... 1 .........
atribut
TOTAL NILAI .......... 21 ..........
*Keterangan :
Nilai Rentang =1,00 s/d 4,00
NM = Nilai Mutu

Nilai Akhir Penguji : NM = ...........


21

Kesimpulan :
CatatanPembimbing: ................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
........................................................................................................................................
Lama waktu untuk relevan hasil sidang Skripsi : ................hari

Mengetahui,
Penguji Sidang Wakil Rektor I

(............................................................) (..............................................)

Anda mungkin juga menyukai