Anda di halaman 1dari 6

RESUME

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN


PROF. DR. NANA SYAODIH SUKMADINATA

VINA NURFADZILAH

17203241028

KELAS A

S1 PENDIDIKAN BAHASA JERMAN


BAB I
Konsep dan Jenis-jenis Penelitian
1. Makna Penelitian
Penelitian adalah suatu proses pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan
logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penelitian diperlukan karena adanya 4 latar
belakang yang diketahui sbb :
1. Karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas
dibanding dengan lingkunganya yang luas. Sehingga banyak hal yang tidak
diketahui , tidak dipahami dan tidak jelas dan menimbulkan banyak keraguan dan
pertanyaan bagi dirinya.
2. Manusia memiliki dorongan untuk mengetahui atau curiousity. Manusia selalu
bertanya , apa itu, bagaimana dan mengapa. Bagi sebagian orang jawaban sederhana
dan sepintas mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu
seperti ilmuwan dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, rinci dan komperhensif.
3. Manusia membutuhkan penjelasan, pemecehan, dan penyelesaian untuk setiap
masalah, tantangan, kesulitan dan ancaman yang dihadapinya.
4. Manusia selalu tidak merasa puas dengan segala yang diraihnya, dia akan selalu
berusaha untuk lebih sempurna dan ingin menambah kekayaannya dalam berbagai
bidang.

2. Karakteristik dan Langkah-langkah Penelitian


Karakteristik Penelitian:
 Objektivitas
 Ketepatan
 Verifikasi
 Penjelasan Ringkas
 Empiris
 Penalaran Logis
 Kesimpulan Kondisional

Langkah-langkah pencarian ilmiah :


1. Identifikasi masalah
2. Perumusan dan pembatasan masalah
3. Perumusan hipotesis
4. Pengumpulan data
5. Pengujian hipotesis
6. Penarikan kesimpulan

3. Jenis-jenis Penelitian
Jenis penelitian berdasarakan pendekatannya :
1. Penelitian Kuantitatif :
2. Penelitian Kualitatif :

Jenis penelitian berdasarakan fungsinya :


1. Penelitian Dasar : diarahkan pada pengujian teori, dengan hanya sedikit atau bahkan
tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
2. Penelitian Terapan : berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan dan
pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan
nyata.
3. Penelitian Evaluatif : difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit tertentu.

Jenis penelitian berdasarakan tujuannya :


1. Penelitian Desktiptif : untuk mendeskripsikan keadaan atau fenomena-fenomena apa
adanya.
2. Penelitian Prediktif : untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi
atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat
ini.
3. Penelitian Improftif : untuk mempertbaiki , meningkatakan atau menyempurnakan
suatu keadaan , kegiatan , atau pelaksanaan suatu program.
4. Penelitian Eksplanatif : memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena
atau variabel.

Bab II
Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan

1. Komponen-komponen Proses Pendidikan


 Interaksi pendidikan
Interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber-sumber pendidikan
tersebut dapat berlangsung dalam situasi pergaulan (pendidikan) , pengajaran, latihan,
serta bimbingan. Segi afektif yang perlu dikembangkan antara lain : nilai-nilai, sikap,
minat, motivasi, disiplin diri, kebiasaan , dll.
 Tujuan pendidikan
Sasaran dan perbuatan pendidikan selalu normatif, selalu terarah kepada yang baik.
Perbuatan pendidikan selalu diarahkan kepada kemaslahatan dan kesejahteraan
peserta didik dan masyarakat. Karena tujuannya positif maka proses pendidikanya
juga harus selalu positif, konstruktif dan normatif.
 Lingkungan pendidikan
Pendidikan dalam lingkungan masyarakat lebih bersifat terbuka . bahan yang
dipelajati dapat mencakup seluruh aspek kehidupan, dengan sumber belajarnya yang
ada di lingkunganya.
 Pergaulan pendidikan
Proses pengembangan berlangsung secara informal, alamiah, dan mungkin juga tidak
disadari, walaupn dari sisi pendidik seharusnya selalu disadari. Proses pendidikan
dalam situasi pergaulan berlangsung melalui percontohan.

2. Landasan dan Perbuatan


Landasan Psikologis
Dalam interaksi pendidikan berinteraksi dua individu yang masing-masing memiliki
kemampuan dan karakteristik sendiri. Landasan psikologis memberikan pemahama
perilaku peserta didik sebagai individu, dan dasar-dasar pemberian layanan dan bantuan.
Peserta Didik sebagai Individu
Peserta didik adalah individu, yaitu individu manusia, tetapi bukan manusia pada
umumnya, melainkan manusia tertentu yang bersifat spesifik atau khas.
Kemampuan dan Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik sebagai individu memiliki sejumlah kemampuan.
Perkembangan Peserta Didik
Peserta didik adalah individu yangberkembang. Perkembangannya berlangsung
sepanjang hayat dan bersifat dinamis.
Perbuatan Mendidik
Pengajaran-pembelajaran dan latihan
Tipe-tipe pembelajaran
 Pembelajaran latihan
 Pembelajaran pengembangan potensi
 Pembelajaran stimulus-respon
 Pembelajaran penguatan
 Pembelajaran pemahaman
 Pembelajran pemecahan masalah
Bimbingan Siswa
Bimbingan secara umum diberikan oleh guru-guru, sedang bimbingan khusus yang
disebut bimbingan dang konseling diberikan oleh para konselor pendidikan.
3. Kurikulum dan Manajemen Pendidikan
Kurilkulum
Sebelum melaksanakan pengajaran dan memberukan latihan guru-guru atau para dosen
membuat perencanaan pengajaran dan latihan dalam bentuk silabus dan satuan pelajaran
atau SAP.
Manajemen Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum, proses pendidikan atau lebih luas disebut pelaksanaan
pendidikan, membutuhkan dukungan dari para pelaksana baik unsur pemimpin, guru,
dosen, konselor, teknisi, pustakawan, staf tata usaha serta tenaga pendukung lainnya.
Kebijakan Pendidika
Pelaksanaan kurikulum atau pendidikan mengacu pada peraturan perundangan dan
kebijakan-kebijakan pemerintah. Peraturan perundangan yang memayungi pelaksanaan
pendidikan dimulai dari UUD, Undang-undang sistem pendidikan nasional dan undang-
undang lain yang terkait, peraturan-peraturan pemeriantah, Keputusan Presiden, sampai
dnegan keputusan Menteri Nasional.
4. Teori Pendidikan dan Kurikulum
Menurut Beauchamp ada 3 hal kunci dalam pembahasan tentang teori kurikulum.
 Kurikulum sebagai fenomena substantif, sebagai suatu kurikulum, atau kurikulum
sebagai rencana pendidikan peserta didik selama belajar di sekolah.
 Kurikulum sebagai sistem, adalah bagian atau sub sitem dari sistem persekolahan.
 Kurikulum sebagai bidang studi, meurpakan bidang garapan para ahli, guru besar, dan
mahasiswa pengembangan kurikulum.
5. Penelitian Bidang-bidang Pendidikan
 Penelitian Bidang Ilmu dan Praktik Pendidikan
 Penelitian Bidang Ilmu dan Praktik Kurikulum dan Pembelajaran
 Penelitian Bidang Ilmu dan Praktik Bimbingan dan Konseling

Bab III
Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Konsep dan Macam-macam Metode Penelitian
Penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian (inquiry) menghimpun data,
mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan, mencari hubungan, menafsirkan
hal-hal yang bersifat teka-teki.tujuannya dari rancangan penelitian adalah melalui
penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan
jawaban yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Kuantitatif Kualitatif
Eksperimental Non Eksperimental Interaktif Non Interaktif
 Eksperimental  Deskriptif  Etnografis  Analisis konsep
murni  Komparatif  Historis  Analisis
 Eksperimental  Korelasional  Fenomenologis kebjakan
kuasi  Survei  Studi kasus  Analisis histori
 Eksperimental  Ekspos fakto  Teori dasar
lemah  Tindakan  Studi kritis
 Subjek tunggal
Penelitian dan pengembangan

2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-
fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi desain penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.
Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukan ke dalam penelitian kuantitatif yang
bersifat noneksperimental, yaitu metode : deskriptif, survei, eksposfakto, komparatif,
korelasional dan penelitian tindakan.

3. Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang paling murni kuantitatif, karena
semua prinsip dan kaidah-kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini.
Karena penelitian ini bersifat mengiuji, maka semua variabel yang diuji harus diukur dengan
menggunakan instrumen pengukuran atau tes yang sudah distandardisasikan atau
dibakukan.pembakuan instrumen dan pengolahan hasil penelitian diolah dengan
menggunakan analisis statistik inferensial-parametik. Untuk menguji apakah perubahan yang
terjadi pada variabel terikat itu akibat dari perubahan pada variabel bebas, dan bukan karena
variabel-variabel lainnya, maka semua variabel dilakukan dengan menyamakan karakteristik
sampel dalam variabel-variabel tersebut.

4. Penelitian Kualitatif
Adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran irang secara individual
atau kelompok. Penelitian kualitatif bertolak dari pandangan Positivisme. Penelitian kualitatif
berangkat dari filsafat kostruktivisme, yang memandang kenyataan itu berdimensi jamak,
interaktif dan menuntut interpretasi berdasarkan pengalaman sosial.
Metode kualitatif secara garis besar dibedakan menjadi dua macam :
 Kualitatif interaktif
Merupakan studi yang menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang
dalam lingkungan alamiahnya. Peneliti menginterpretasikan fenomena-fenomena
bagaimana orang mencari makna daripadanya. Para peneliti membuat suatu gambaran
yang kompleks, dan menyeluruh dengan deskripsi detil dari kacamata para informan.
 Non interaktif
Disebut juga penelitian analitis, merupakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen.
Peneliti menghimpun, mengidentifikasi, menganalisis, dan mengadakan sintesis data,
untuk kemudian memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan, peristiwa yang
secara langsung atapun tidak langsung dapat diamati.

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif


Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1. Berpijak pada konsep Positivistik. 1. Berpijak pada konsep Naturalistik..
2. Kenyataan berdimensi tunggal, 2. Kenyataan berdimensi jamak, kesatuan
fragmental terbatas, fixed. utuh, terbuka, berubah.
3. Hubungan antara peneliti dnegan objek 3. Hubungan antara peneliti dnegan objek
lepas, penelitian dari luar dengan berinteraksi, penelitian dari luar dan
instrumen standar yang objektif. dalam, peneliti sebagai instrumen,
4. Seting penelitian buatan lepas dari bersifat subjektif, judgment.
tempat dan waktu. 4. Seting penelitian alamiah, terkait tempat
5. Analisis kuantitatif, statistik, objektif. dan waktu.
6. Hasil penelitian berupa inferensi, 5. Analisis subjektif, intuitif, rasional.
generalisasi, prediksi. 6. Hasil penelitian berupa deskripsi,
interprensi, tentatif-situasiional.

5. Kontinum dari Metode Penelitian

Perbedaan antara metode kualitatif, survei, dan eksperimen


Deskripsi Validasi
Studi Kasus (Kuantitatif) Survei Eksperimen
 Megungkapkan untuk  Antara keduanya  Validasi dari
menjelasakan penjelasan
 Sedekat mungkin ke  Jarang meneliti situasi  Seringkali di
keadaan kealamiah laboratorium laboraturium
 Deskripsi verbal  Antara keduanya  Pengukuran dan
statistik
 Pengumpulan data Angket dirancang  Pengumpulan data
tidak terstruktur dan seksama, wawancara terstruktur dan
spontan terstruktur atau tidak dirancang seksama
 Tidak ada perlakuan  Kadang-kadang ada  Menekankan perlakuan
atau tidak ada
perlakuan
Letak metode dalam kontinum tersebut ditentukan oleh karakteristik metode-metode tersebut
terutama dalam kadar atau bobot memberikan deskripsi, eksplanasi, dan validasi.

Anda mungkin juga menyukai