Andri Oktarian Mahasiswa Magister Teknik Industri Usakti
Email: andrio.oktarian@gmail.com
I. Pendahuluan dengan konsep spesialisasi kerja (specialization of
Labour) telah memberikan kontribusi yang sangat Teknik Industri sebagai suatu ilmu disiplin signifkan bagi lahirnya disiplin Teknik Industri. keahlian kerekayasaan (engineering) ditinjau dari Dari karya Adam Smith yang bersifat makro oleh sejarahnya telah dimulai lebih dari satu abad lalu di beberapa insinyur mesin di Amerika, kemudian Amerika yang dipelopori oleh Frederick Winslow dijabarkan dan diaplikasikan kedalam objek kajian Taylor. Dan ilmu disiplin ini juga telah berkembang yang lebih mikro yaitu pada suatu system kerja pesat di Indonesia sejak dimulai tahun 60-an oleh (work station) dalam menghasilkan suatu produk, Prof. Dr. Mathias Aroef di Departemen Mesin yang dimulai dari Charles Babbage perguruan tinggi ITB, sampai akhirnya sekitar 150 memgembangkan konsep Adam Smith dalam proses perguruan tinggi di Indonesia telah pembuatan paku (pin) dan Eli Whitney dalam menyelenggarakan program studi Teknik Industri pembuatan senapan. Penerapan konsep ini sangat sebagai bentuk persiapan menghadapi tantangan terbukti telah memberikan kontribusi yang sangat dunia terhadap ilmu disiplin teknik industry yang berarti dalam meningkatkan produktivitas dan berbasis system terintegrasi terhadap semua elemen efisiensi dari suatu system kerja dengan prinsip yang terkait didalamnya. digunakan adalah analisis dan synthesis yang merupakan prinsip dasar dalam pengembangan II. Latar Belakang Kelahiran Teknik Industri sains. II.1 Sistem Produksi II.4 Peran ASME Sejarah Teknik Industri tidak dapat dilepaskan kaitannya dari revolusi industry di Menurut H.P. Emerson dan C.E. Naehering Inggris pada dekade akhir abad 18 khususnya (1988) dalam bukunya “The Origine of Industrial periode tahun 1769-1800 M. Dimana masa itu Engineering” asal mula teknik industry secara formal dimulai ditemukannya mesin uap oleh James Watt. baru mulai diperbincangkan pada saat pertemuan Dan setelah itu dimulailah terjadinya perubahan tahunan perkumpulan para insinyur mesin di yang sangat fundamental dalam bidang produksi Amerika (American Society of Mechanical yaitu dari system produksi yang bersifat kerajinan Engineers/ASME) pada bulan Desember 1912 M. (Craft) dan industry rumah tangga (home industry) Yang dihadiri oleh berbagai kalangan baik dari menjadi system industry fabrikasi (factory system). praktisi, konsultan, akademisi, dan pengusaha, yaitu : Frederick Winslow Taylor, Frank Gilberth, Henry II.2 Organisasi Produksi Gantt, Henry Towne, Hugo Diemer, William Kent, dan lain-lain. Dalam pertemuan itu dibahas Akibat perubahan yang secara signifikan mengenai makalah tentang keilmuan dan disiplin menjadi system industry fabrikasi menimbulkan ilmu yang sangat diperlukan dalam meningkatkan masalah baru dalam pengelolaan organisasi system produktivitas dan efisiensi system kerja. produksi, diatanranya perusahaan tidak mampu lagi mengendalikan aktivitas seluruh perusahaan yang Diantara makalah yang dianggap sangat beraneka ragam secara baik karena mengalami berpengaruh dalam pertemuan itu adalah makalah kekurangan tenaga professional baik pada tingkat yang berjudul “The Present State and The Art of managerial maupun tenaga kerja terampil pada Industrial Management” yang dpersentasikan oleh tingkat operasional. F.W. Taylor. Makalah ini menjadi sorotan para anggota dikarenakan didalam makalah ini diuraikan II.3 Ekonomi tentang prinsip dan konsep manajemen ilmiah (scientific management) secara sistematik baik dari Sementara di bidang ekonomi karya Adam tinjauan empiris maupun latar belakang teoritis Smith (1776) yang berjudul The Wealth of Nation keilmuannya, dan konsep inilah yang merupakan inti disiplin keahlian Teknik Industri dibandingkan dari keahlian Teknik Industri. dengan disiplin keahlian lainnya. Selaian alasan diatas Taylor juga memenuhi 7 kriteria III. Taylor Sebagai “Bapak Teknik Industri” kepemimpinan yang dikeluarkan oleh Universitas Tennessee, yaitu : Sebelum Taylor dinobatkan sebagai Bapak Teknik Industri, telah terjadi beberapa perdebatan 1. Original of Idea 5. Academic Support diantara para tokoh, bahkan pada saat pertemuan 2. Followers Generated 6. Aplication by Industry ASME tahun 1912, hal ini karena sebenarnya selain 3. Publication and Promotion 7. Judgment of History Taylor sebelumnya ada beberapa tokoh dianggap 4. Professional Societies telah berhasil memberikan konsep untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi system IV. Perkembangan Pemikiran Teknik Industri kerja yang hampir sama dilakukan oleh Taylor. Berikut ini beberapa alasan kuat mengapa Taylor Berdasarkan segi aliran berpikir para tokoh, dianggap layak untuk dinobatkan sebagai “The penulis menyatakan bahwa perkembangan Teknik Father of Industrial Engineering”. Industri dapat dibedakan atas 5 era yaitu : era manajeman ilmiah (Scientific Management), era Pertama perbandingan antara Babbage dan Taylor. management Administrasi dan Prilaku (Administrative and Behavior Management), era Sains Babbage “ Konsep yang dilakukan babbage adalah Manajemen (Management Science), era sistemik melakukan perbaikan atas metode kerja baik terintegrasi (System and Integrated Approach), dan perbaikan atas operasi pengerjaan, maupun terakhir era global dan informasi (Global and perbaikan atas waktu pengerjaannya. Sementara Information). Taylor dalam eksperimennya selain perbaikan operasi pengerjaan dan waktu, dia selalu berusaha IV.1 Pemikiran Manajemen Ilmiah untuk melakukan perbaikan metode kerja dengan menggunakan kaidah ilmiah. Perbaikan metode kerja Pemikiran manajemen ilmiah (Scientific yang merupakan perbaikan interaksi antara Management) merupakan dimulainya perseamian dan komponen manusia, mesin dan material yang tonggak ilmu disiplin Teknik Industri, serta babak mencirikan disiplin keahlian Teknik Industri baru dalam disiplin kerekayasaan (engineering) dibandingkan dengan disiplin keahlian lainnya. dimana tidak hanya factor teknikal tetapi juga aspek yang terkait dengan unsur manusia, manajemen, Kedua perbandingan antara Leonardo da Vinci dan serta aspek keekonomian mulai diperhitungkan, Taylor. sehingga kriteria kinerja tidak hanya produktivitas tetapi juga efisiensi. Dimana system kerja ini mulai Leonardo da Vinci “ Konsep yang dilakukan dianalisis secara ilmiah, diperbaiki dan dibakukan Leonardo adalah melakukan pengamatan terhadap metode kerjanya. proses kerja penyekopan lumpur yang dianggap berhasil karena telah menaikkan produktivitas yang IV.2 Pemikiran Manajemen Administrasi dan semula hanya 50 sekop perjam menjadi 500 sekop Prilaku lumpur perjam, dengan melakukan perbaikan terhadap peralatan skopnya. Namun perbaikan yang Jika Taylor menggunakan pendekatan dilakukan oleh Leorando da Vinci hanyalah terkait Engineering dalam ruang lingkup kajian mikro yaitu dengan perbaikan peralatan kerja yang salah satu pada stasiun kerja, maka Henry Fayol di Prancis aspek dari system kerja secara integral, bukan menggunakan pendekatan social humanistic pada perbaikan metode kerja yang menyangkut ruang lingkup kajian yang lebih makro yaitu pada keseluruhan aspek interaksi dari system integral tingkat organisasi system usaha (perusahaan). Secara seperti yang dilakukan oleh Taylor. kronologis konsep dan aliran berpikir dalam era manajemen adminitrasi dikategorikan atas tiga Dengan demikian para tokoh mengakui bahwa hasil pendekatan yang diawali dengan pendekatan karya Taylorlah yang dianggap paling berhasil dan manajemen klasik atau sering disebut konsep sesuai dengan prinsip ilmu yang mencerminkan manajemen administrasi (Administrative Management), Pendekatan hubungan antar manusia fasilitas produksi peninggalan Belanda tetap (Human Relation), dan terakhir pendekatan perilaku beroperasi secara handal, lancar dan ekonomis. manajemen (Behavior Management). Keadaan seperti ini menjadi dorongan kuat bagi Mathis Aroef untuk terus memikirkan ide IV.3 Pemikiran Sains Manajemen pendidikan alternative bidang keahlian untuk pengolahan pabrik di dalam bidang Teknik Mesin. Berawal dari ketersedian sumber daya yang semakin terbatas sehingga keberadaan pembatas Setelah mendapatkan kesempatan belajar di Amerika (constraints) dalam menyelesaikan masalah harus Serikat, pada akhir tahun 1955 dimanfaatkan oleh diperhitungkan, hal inilah yang kemudian Mathias Aroef untuk menekuni bidang Industrial melahirkan konsep dan aliran berpikir dalam era Administration di Universitas Cornell. Sekembalinya sains manajemen melalui pendekatan Penyelidikan dari belajar di Amerika pada tahun 1958 menjadi Operasional (Operational Research), Optimasi Klasik tenaga pengajar muda di Teknik Mesin ITB, dan (Classica Optimization) dan Pendekatan Simulasi merintis berdirinya Jurusan Teknik Produksi dan (Simulation Model). terus berkembang sesuai kebutuhan di dunia industry kemudian lahirlah jurusan Teknik Industri IV.4 Pemikiran Sistem Terintegrasi karena dianggap mata kuliah jurusan Teknik Produksi tidak hanya didasarkan pada lingkup Aliran pemikiran system terintegrasi manufaktur saja, tetapi pada lingkup yang lebih luas dipandang memiliki peranan yang cukup penting yaitu perusahaan dan bisnis. dikarenakan adanya kebutuhan untuk menyelesaikan permasalahan secara tuntas dan menyeluruh dengan V.2 Perkembangan Profesi dan Pendidikan Teknik mempertimbangkan aspek lingkungan sebagai Industri bagian yang tidak terpisahkan dari suatu system integral. Perkembangan Teknik Industri di Indonesia tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan IV.5 Pemikiran Global Dan Informasi pendidikan tinggi Teknik Industri di ITB. Sejak berdirinya Teknik Industri di ITB tahun 1971 Pendekatan ini muncul dilandasi oleh selanjutnya Teknik Industri mengalami adanya kebutuhan untuk menintegrasikan system perkembangan pesat baik dari segi peminat maupun integral yang menjadi bidang utama kajiannya, juga ketersedian tenaga pengajar serta sarana dan system integral yg mempengaruhi kinerja suatu prasarana akademisnya. Berbagai macam perubahan system dengan system lainnya. Ada 2 isu pokok kurikulumpun dilakukan untuk menyesuaikan dalam pendekatan global ini yaitu jejaring kerja dengan perubahan kebutuhan masyarakat hingga sama (Networking) dan teknologi informasi saat ini. Dan sampai sekarang jurusan Teknik (Information Technology). Industri telah diselenggarakan lebih dari 150 V. Teknik Industri di Indonesia perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta. V.1 Sejarah dan Perintis Teknik Industri di Indonesia
Seperti halnya pada pendahuluan diatas
telah sedikit disinggung mengenai awal mula sejarah teknik industry di Indonesia. Sejarah Teknik Industri di Indonesia dimulai sejak pertama kali bangsa Belanda meninggalkan Indonesia kareana krisis hubungan antara Indonesia dan Belanda. Sebagai akibatnya banyak pabrik yang semula dikelola oleh Administratur Belanda, mendadak menjadi vakum. Keadaan ini menjadi dorongan kuat bagi Mathias Aroef untuk terus memikirkan ide agar pengoperasionalan dan perawatan mesin atau