BERBASIS PLC
Tugas Akhir
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Program Studi DIII Teknik Elektro
Oleh
FAKULTAS TEKNIK
2016
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam tugas akhir ini
benar-benar hasil karya sendiri bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat/temuan oranglain yang terdapat dalam tugas akhir ini
dikutip untuk dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah dan disebutkan di dalam daftar
pustaka.
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Allah, maka Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik.”(HR.
Bukhari-Muslim).
2. “Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan,
3. “Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih
baik dari pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah.”
4. “Ingikan sesuatu sesuai dengan bakat yang kau miliki, dan jangan menginginkan
iv
PERSEMBAHAN
2. Ibu dan Bapak tercinta, tersayang dan tersegalanya yang selalu berdoa sepanjang
waktu tanpa kenal lelah. Serta motivasinya yang terkadang di bumbui dengan
3. Kakak-kakaku yang sangat aku sayangi yang selalu memberi semangat serta
maupun sempit, disaat susah maupun senang, dan disaat dompet tebal maupun
tipis.
v
ABSTRAK
Arifin, Mohamad. Juli. 2015. Efektivitas Sistem Pengaman Pompa Air Berbasis
PLC. Dosen Pembimbing: Drs. Agus Murnomo, M.T. Tugas Akhir. Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Kebutuhan akan air bersih merupakan kebutuhanyang sangat vital dalam
kehidupan sehari-hari. Mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pada
umumnya masyarakat menggunakan pompa air untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pada daerah perbukitan sumber air pada saat musim kemarau dan penghujan sangat
sangat berbeda drastis. Pada saat musim kemarau sumber air sangat sulit hingga harus
menggunakan sumur dengan kedalaman yang cukup untuk mendapatkan air.
Sedangkan pada saat musim penghujan sumber air begitu melimpah hingga keadaan
air didalam sumur kadang hampir mencapai permukaan sumur. Pemasangan pompa
air pada daerah perbukitan perlu pengaman agar saat air naik pada musim
penghujan.Dan perlu juga penurunan pompa pada saat air surut, agar daya hisap
pompa tetap besar.Untuk itu munculah gagasan untuk membuat Sistem Pengaman
Mesin Pompa Air Berbasi PLC.Alat ini bekerja apabila sumur dalam keadaan air naik
maka secara otomatis mesin pompa akan terangkat menhindari air sehingga pompa
tidak akan tenggelam.Pada saat kondisi air turun, pompa akan turun mengikuti
surutnya air.Untuk pembuatan Sistem Pengaman Pompa Air Berbasis PLC perlu diuji
keefektivitasanya sehingga dibuat dapat diketahui tingkat keefektivitasanya, apakah
alat tersebut memenuhi kriteria alat yang efektiv untuk sebuah alat pengaman pompa
air.
Dalam proses realisasi alat, penulis melakukan penelitian dengan menganalisis
data yang ada dalam proses perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat
lunak.Metode yang digunakan adalah metode penelitian diskriptif.Perancangan
perangkat keras meliputi:perancanan perencanaan bentuk alat, perencanaan
penggunaan alat dan bahan, dan perancangan pembuatan sensor air.Sedangkan
perancangan perangkat lunak meliputi sofware yang akan digunakan pada sistem
kerja PLC.Hal yang diuji dan dianalisis dalam pembuatan alat ini adalah pengujian
sensor proximity, pengujian sensor air, dan sistem kerja keseluruhan alat.
Dari hasil perancangan dan analisis alat seperti yang dijelaskan diatas, penulis
memperoleh hasil terealisasikanya unitSistem Pengaman Pompa Air Berbasis
PLC.Alat tersebut dapat mengamankan pompa air secara efektif dibandingkan
pengamanan pompa air secara manual, alat ini lebih efisien karena dapat
mengamankan pompa air tanpa kesulitan harusrepot-repot mengankat motor pada saat
kondisi air naik dan kita tidak akan khawatir jika sumur ditinggalkan dalam jangka
waktu yang lama.Alat ini sudah dapat dikatakan efektif karena efektivitas dapat
diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang
telah ditentukan.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
lancar.Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu pernyataan meraih gelar Ahli Madya
pada Program Studi DIII Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang. Shalawat dan
Tugas akhir ini tidak mungkin tersusun dengan baik dan benar tanpa adanya
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor UNNES atas kesempatan yang
Semarang.
2. Dr. Nur Qudus, M.T. Dekan Fakultas Teknik UNNES yang telah memberikan
vii
3. Drs. Suryono, M.T. Ketua Jurusan Teknik Elektro UNNES yang telah
4. Riana Defi Mahadji Putro, S.T.,M.T. Ketua Program studi Teknik Elektro
Hanya ucapan terima kasih dan doa, semoga apa yang telah diberikan tercatat
sebagai amal baik dan mendapatkan balasan dari Allah AWT. Penulis berharap tugas
akhir ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam kemajuan dunia
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………….………. ii
LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………………….. iii
MOTTO DAN PENGESAHAN …………………………………………………... iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................... v
ABSTRAK ………………………………………………………………………… vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..…… vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………...… xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………… xiii
BAB I PENDHULUAN …………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………. 1
1.2Rumusan Masalah …………………………………………………… 4
1.3Pembatasan Masalah ………………………………………………… 4
1.4 Tujuan ……………………………………………………………….. 4
1.5Manfaat ……………………………………………………………… 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori ..........................................................................................6
2.2 Efektifitas ....................…………………………………………..........7
2.2.1 Efektivitas ..........................................................................................7
2.2.2 Kriteria Alat Dikatakan Efektif ..........................................................8
2.3 Definisi Komponen ...............................................................................9
2.3.1 Mesin Pompa ......................................................................................9
ix
2.3.2 Programmable Logic Controller (PLC) ............................................10
2.3.3 Relay .................................................................................................18
2.3.4 Sensor Proximity ..............................................................................22
2.3.5 Transistor ..........................................................................................24
2.3.6 Mesin Listrik .....................................................................................26
2.3.7 Buzzer ...............................................................................................28
2.3.8 Fuse ...................................................................................................28
2.3.9 Adaptor .............................................................................................29
2.3.10 Baterai .............................................................................................31
BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN HASIL ALAT
3.1 Definisi Perancangan ……….....…………….....................................33
3.2 Skematik Denah Penempatan Alat …………………………………..33
3.3 Alat Dan Bahan ………….......………………....................................35
3.3.1Alat ………………………………………………............................35
3.3.2Bahan …………............................………………….........................35
3.4 Perancangan Perangkat Keras (Hardware) ...........................................37
3.4.1 Pembuatan Sensor Air .......................................................................37
3.4.2 Pembuatan Rangkaian Motor 2 Putar ...............................................38
3.4.3 Sekema Rangkaian Pengaman Pompa Air ........................................39
3.5 Perancangan Perangkat Lunak (Software) ...........................................41
3.6 Hasil Realisasi Alat ..............................................................................42
BAB IVMETODE PENELITIAN
4.1 Metode Penelitian ……………………...........................................….44
4.2 Metode Diskriptif ……………………………………………....……44
4.3 Tahap Penelitian .................................................................................46
4.3.1 Pengujian Sensor Air .......................................................................46
4.3.2 Pengujian Sensor Proximity .............................................................47
x
4.3.3 Pengujian Alat ..................................................................................47
4.3.4 Hasil Pengujian Alat .........................................................................50
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………..51
5.2 Saran ………………………………………………………………....52
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..53
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.6 Konstruksi Relai Elektro Mekanik Posisi NC (Normally Close) ......... 19
Gambar 2.7 Konstruksi Relai Elektro Mekanik Posisi NO (Normally Open) ......... 20
Gambar 3.4 Skema Rangkaian Sistem Pengaman Mesin Pompa Air .....................40
Gambar 3.5 Program PLC Siemens dengan software TIA Portal ...........................41
xiii
Gambar 3.6 Box Panel ............................................................................................42
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
seperti minum, masak, cuci, mandi maupun keperluan lainnya seperti cuci
kurangmencukupi.
Saat ini baru sekitar 35 persen rumah tangga yang bisa dilayani
PDAM. Sisanya masih mengandalkan sumber air tanah. Karena itu pemakaian
biasanya kita membutuhkan minimal 1 buah pompa air untuk mendistribusi air
tersebut dikarenakan pada saat musim kemarau sumber air benar-benar kering
dan sangat sulit, sehingga diperlukan kedalaman yang cukup untuk tetap
2
mendapatkan sumber air. Pada saat musim penghujan sumber air bigitu
melimpah hingga air didalam sumur naik hampir memhuhi permukaan air.
(shallow well pump) yaitu pompa dengan daya hisap air pada kedalaman
kurang dari 7M dari permukaan tanah dan pompa Semi Jet Pump yaitu pompa
dengan daya hisap air pada kedalaman 7M-10M dari permukaan tanah.
dapat bekerja maksimal. Dalam keadaan air surut pompa harus turun
mengikuti surutnya air agar pompa dapat bekerja pada batas daya hisapnya.
Sedangkan pada saat musim penghujan pompa harus terangkat agar pompa
tidak terbenam.
Ada dua cara pemasangan pompa air jenis sumur dangkaldan semi jet
pump pada sumur, yaitu pemasangan pompa diatas sumur dan pemasangan
sangat kecil, karena pompa jauh dari sumber air yang sewaktu-waktu dapat
tetapi memiliki kekurangan yaitu daya hisap air lebih kecil karena pompa
semakin jauh dari sumber air sehingga air yang dihasilkan tidak begitu besar.
yaitu daya hisap air yang kuat sehingga air yang dihasilkan lebih besar dan
lancar dikarenakan pompa dekat dengan sumber air, akan tetapi memiliki
3
kelemahan yaitu motor rawan akan tenggelam jika keadaan air dalam sumur
naik.
mengamankan pompa air yang kita namakan Sistem Pengaman Pompa Air
Berbasis PLC.
yang digunakan untuk mengamankan pompa air di dalam sumur saat keadaaan
air dalam sumur naik dan turun. Saat kondisi air naik maka pompa secara
otomatis terangkat oleh motor 1 phase pada batas yang sudah ditentukan
sehingga pompa tidak tenggelam dan konselet. Pada saat keadaan air surut
maka motor 1 phase akan menurunkan pompa air diatas permukaan air sesuai
Dengan adanya sistem pengaman pompa air ini maka para pengguna
2.Apakahalat tersebut sudah dapat dikatakan efektif saat masih adanya air
didalam sumur ?
1. Alat yang akan diuji efektivitasanya dalam bentuk prototape atau simulasi.
AC/DC/Relay.
4. Alat yang akan dibuat hanya akan bekerja saat keadaan air naik ataupun
turun.
1.4 Tujuan
Adapun tujuanyanghendakdicapaiadalah:
Elektro D3.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini terbagi atas dua aspek, yaitu
simulasi.
menggunakan pompa air jenis sumur dangkal dan semi jet pump.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
oleh beban motor yang berat, terendam air, bantalan pompa yang sudah
aus(bearing), dll, yang dapat menyebabkan naiknya arus listrik secara extrim,
Sistem pengman mesin pompa air di dalam sumur berasis PLC adalah
sensor proximity dan sensor air. Prinsip kerja alat ini yaitu ketika kondisi air
didalam sumur meningkat maka sistem PLC akan bekerja secara otomatis
mengangkat mesin pompa ke dalam kondisi aman. Dan ketika kondisi air
sudah surut kembali, maka otomatis mesin pompa akan turun kemali ke
kondisi semula.
Pada alatinidibutuhkanberbagaimacamkomponen.Dimanaantara
komponensatudenganyanglainsalingberhubungan.Iniadalah komponen-
1 PLC 6 Bazzer
2 Relay 7 Fuse
3 Sensor Proximity 8 Adaptor
4 Transistor 9 Batrai
5 Mesin Listrik
2.2 Efektivitas
2.2.1 Efektivitas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti
berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah
program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang
telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat H. Emerson yang dikutip
sebelumnya.”
yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan
tujuan atau sasaran yang telah ditentukan dalam setiap organisasi. Efektivitas
disebut juga efektif, apabila tercapainya tujuan atau sasaran yang telah
ditemukan sebelumnya.
bersama (Bernard,1992:207).
dapat pula diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam
memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana yang hendak digunakan, serta
ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas selesai dengan pemilihan cara-
cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.
1. Pada saat air naik dan mendekati pompa pada jarak yang telah
3. Pada saat air dalam sumur surut, maka pompa akan turun sampai batas
diatas permukaan air yang telah ditentukan. Jika pompa air tidak turun,
maka jarak antara pompa dengan sumber air semakin jauh dan itu
4. Hasil akhir alat yang sudah terealisasikan sesuai dengan apa yang sudah
2.3Definisi Komponen
2.3.1Mesin Pompa
tinggi dan juga sebagai penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan
perpipaan. Hal ini dicapai dengan membuat suatu tekanan yang rendah pada
sisi masuk atau suction dan tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau
energi aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk
10
10
yang dilalui.
tekanan hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan-
tekanan discharge yang besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan
yang rendah pada sisi isap pompa maka fluida akan naik dari kedalaman
tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada sisi discharge akan
yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk
MenurutNEMA(NationalElectrical
ManufacturersAssociationUSA),definisiPLC ialah:
oProgramabe
yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
oLogic
12
12
oControl
sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga
bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai
Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari
keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-
banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi
1. Sekuensial Control
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
2. Monitoring Plant
dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih
masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu
14
14
lainnya.
sederhana,yaitu:
PLC.
PLC output devicer : benda fisik yang diaktifkan oleh PLC sebagai hasil
eksekusi program.
utama.
SecaraumumPLC terbagidalambeberapakomponenberikut:
1. PowerSupply.
2. Processor.
16
16
3. Memory.
4. InputdanOutputModule.
5. ProgrammingDevice.
1211C tipe AC/DC/Relay hal tersebut karena selain harganya yang murah
respon yang cepat dan jumlah IO yang cukup untuk sebuah sistem water level
control.
Depth : 75mm
Dimensions : 100 x 90 x 75 mm
17
17
: SIMATIC S7-1200
For Use With
Series
Length : 100mm
Number of I/O : 12
: 8 (6 Digital, 2
Number of Inputs
Analogue)
18 (Floating Point) μs
Memory) MB, 25
(Integrated Work
Memory) kB
Width : 90mm
2.3.3 Relay
elektronik (elektro magnetik). Saklar pada relay akan terjadi perubahan posisi
OFF ke ON pada saat diberikan energi elektro magnetik pada armatur relay
tersebut. Relay pada dasarnya terdiri dari 2 bagian utama yaitu saklar
atau kontaktor relay. Relay yang ada dipasaran terdapat berbagai bentuk dan
ukuran dengan tegangan kerja dan jumalh saklar yang berfariasi, berikut
sekaligus interface antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda
sistem power supplynya. Secara fisik antara saklar atau kontaktor dengan
1. Kumparan elektromagnet
kerja atau proses relay bekerja. Pada saat elektromagnet tidak diberikan
sumber tegangan maka tidak ada medan magnet yang menarik armature,
posisi. Ketiga posisi saklar atau kontaktor relay ini akan berubah pada saat
1. Posisi Normally Open (NO), yaitu posisi saklar relay yang terhubung ke
terminal NO (Normally Open). Kondisi ini akan terjadi pada saat relay
terminal NC (Normally Close). Kondisi ini terjadi pada saat relay tidak
3. Posisi Change Over (CO), yaitu kondisi perubahan armatur sakalr relay
desain yang ditentukan oleh produsen relay. Dilihat dari desai saklar relay
1. Single Pole Single Throw (SPST), relay ini memiliki 4 terminal yaitu 2
Relay ini hanya memiliki posisi NO (Normally Open) saja. Single Pole
Double Throw (SPDT), relay ini memiliki 5 terminal yaitu terdiri dari 2
2. Double Pole Single Throw (DPST), relay jenis ini memiliki 6 terminal
kondisi NO saja.
3. Double Pole Double Throw (DPDT), relay jenis ini memiliki 8 terminal
masing saklarnya.
kontrol DC atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara
tegangan rangkaian kontrol dan tegangan beban. Diantara aplikasi relay yang
bekerja berdasarkan jarak obyek terhadap sensor. Karakteristik dari sensor ini
adalah menditeksi obyek benda dengan jarak yang cukup dekat, berkisar
antara 1 mm sampai beberapa centi meter saja sesuai type sensor yang
digunakan. Proximity Switch ini mempunyai tegangan kerja antara 10-30 Vdc
sensor jenis ini, sebab selain praktis sensor ini termasuk sensor yang tahan
terhadap benturan ataupun goncangan, selain itu mudah pada saat melakukan
2. Proximity Capacitive akan mendeteksi semua obyek yang ada dalam jarak
Jarak diteksi adalah jarak dari posisi yang terbaca dan tidak terbaca
sensor untuk operasi kerjanya, ketika obyek benda digerakkan oleh metode
tertentu.
Pengaturan jarak
Mengatur jarak dari permukaan sensor memungkinkan penggunaan
sensor lebih stabil dalam operasi kerjanya, termasuk pengaruh suhu dan
tegangan. Posisi objek (standar) sensing transit ini adalah sekitar 70% sampai
Proximity Switch ini, yaitu type NPN dan type PNP. Type inilah yang nanti
yang membutuhkan nilai nilai logika sebagai input untuk proses kerjanya.
interlock dengan bantuan peralatan semi digital untuk sistem kerja berurutan
2.3.5 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan
25
25
Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya
Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar
daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output
Kolektor.
tipe dasar modern. Tipe dasar modern terbagi menjadi 2, yaitu Bipolar
Junction Transistor atau biasa di singkat BJT dan Field Effect Transistor atau
FET. BJT dapat bekerja bedasarkan arus inputnya, sedangkan FET bekerja
sebagai penguat. Rangkaian analog terdiri dari pengeras suara, sumber listrik
stabil dan penguat sinyal radio. Tidak hanya rangkaian analog, di dalam
dengan tegangan yang bisa berubah-rubah dan dengan frekuensi yang tetap
27
27
melalui suatu medium berupa medan magnet atas dasar prinsip Elektro
Magnetis.
tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan
2.3.7 Buzzer
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari
dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena
indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah
alat (alarm).
2.3.8Fuse
Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang
29
29
akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh arus listrik yang berlebihan
arus listrik berlebih (short circuit) tersebut tidak dapat masuk ke dalam PLC
sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat didalam PLC.
2.3.9 Adaptor
Adaptor adalah sebuah rangkaian yang berguna untuk mengubah
1. AdaptorDC Converter
2. AdaptorStepUpsertaStepDown
tinggal bagaimanacaranyakitamemakainya.
3. AdaptorInverter
4. AdaptorPowerSupply
Gambar2.14Macam–MacamAdaptor
2.3.10 Baterai
Bateraiadalahperangkatyangmengubahenergikimiamenjadienergilistrik
baterai.Sedangkan,kutubnegatifbateraiberadapadabagianbawahbaterai.Reaksi
kimiayangterjadididalambateraimenimbulkanaruslistrikbermuatanpositifdann
egatif.Bateraimengalirkanaruslistriksecara langsung. Arus listrik
.
33
33
BAB III
direalisasikan. Hal ini dilakukan agar sistem yang dibuat dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
akan dirancang.
34
34
Keterangan :
6. Tali 12 Saklar
Pada bagian box panel terdapat PLC ,fuse ,sensor air,rangkaian motor
dan rangkaian sensor proximity. Box disini terbuat dari lempengan bajayang
3.3.1 Alat
3.3.2 Bahan
pembuatan alat, karena dari kumpulan bermacam bahan inilah akan tercipta
sebuah sistem pengaman mesin pompa air di dalam sumur berbasis PLC.
36
36
2 Sensor Proximity 1
3 Bazzer 1
4 Transistor 1
5 Kabel LAN 2
6 Adaptor 24VDC 1
7 Box Panel 1
8 Kotak Hitam Kecil 3
9 Kotak Hitam Besar 1
10 Fuse 2
11 Relay 24VDC 5P 3
12 Relay 9VDC 5P 4
13 DIN Rail 1
14 Led Merah 2
15 Soket DC 1
16 Kabel Secukupnya
17 Steker 2
18 Besi siku lubang 3
19 Mur + Baut 62
20 Kaca 18x18x25 1
21 Stop Kontak 10
22 Kabel jumper 1
23 Pylox 2
24 Selang 2
25 Pompa Air 1
37
37
1. Transistor BC 547
2. Relay
3. Buzzer
38
38
untuk mengaktifkan rangkaian sensor air, dan relay. Sensor air ini
yaitu putar maju (kanan) dan putar mundur (kiri). Rangkaian ini berfungsi
39
39
untuk menaik dan menurunkan mesin pompa air di dalam sumur. Gambar
motor.
40
40
sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik. Perancangan ini dimulai
pembuatan ladder PLC dengan menggunakan software TIA portal versi 12.0
Hasil akhir alat yang dibuat pada tugas akhir ini meliputi perangkat
BAB IV
METODE PENELITIAN
ini merupakan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan,
(west, 1982).
45
45
yang sama seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini
juga memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat
variabel dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya
yang berkaitan dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga mencari
Pada tahap ini pelu dilakukan pengujian terhadap alat yang akan
diteliti, yaitu pengujian terhadap sistem pengaman pompa air berbasis plc.
Pengujian dilakukan untuk memperoleh data dan gambaran cara kerja setiap
komponen dan secara keseluruhan. Pengujian alat ini meliputi sistem kerja
sensor air, sensor proximity, motor dan sistem kerja alat secara keseluruhan.
menurunkan pompa, ketika salah satu dari kedua kabel tidak mengenai air.
Jika kedua kabel mengenai air maka sensor tidak akan bekerja.
M = Menyentuh Air
B = Bekerja
TB = Tidak Bekerja
dalam sumur agar dapat mengangkat mesin pompa air. Proximity ini
Proximity Air
(mm)
(3)
(3,5)
(3)
(9,5)
Proximity Air
(mm)
(3,5)
(3,5)
(3,5)
49
49
(10,5)
Proximity Air
(mm)
(3)
(3)
(3,5)
(10,5)
50
50
Dari pengujian alat yang dilakukan sebanyak tiga kali diperoleh hasil
sebagai berikut :
mendeteksi obyek pada jarak 0,8 mm saat keadaan air naik mendekati
pompa.
3. Motor 1 berputar searah jarum jam dan mengankat pompa air ketika
4. Sensor air bekerja ketika salah satu kabel mengenai air. Ketika kedua
kabel mengenai air ataupun kedua kabel tidak mengenai air maka sensor
menurunkan motor ketika sensor air bekerja pada saat air surut. Rata-
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
direncanakan.
2. Jarak deteksi sensor proximity dengan obyek (0,8 mm) pada setiap
prinsip kerjanya. Alat tersebut sudah bekerja sesuai dengan apa yang
efektif.
52
52
5.2 Saran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses realisasi unit sistem
lebih aman dan lebih sedikit resiko akan terkenanya air jika sewaktu-waktu
terjadi gelombang.
2. Pada saat pompa turun sebaiknya turunya pompa lebih dari satu kali. Jika
pompa turun hanya satu kali, maka daya hisap pompa semakin berkurang
karena jarak pompa dengan permukaan air yang terlalu jauh. Sementara
daya hisap pompa sumur dangkal dan pompa semi jetpump maksimal 7M-
air) disetting sebanyak 3 kali seperti pada saat pompa terangkat. Setiap kali
pompa turun disetting agar elektroda sensor air bekerja pada jarak 2M.
Jadi setiap air turun mencapai jarak 2M maka pompa akan ikut turun. Hal
tersebut bertujuan agar daya hisap pompa saat air turun tetap besar, karena
DAFTAR PUSTAKA
Indra,Harja.2011. Pengertian
Efektivitas.(http://indraharja.wordpress.com/2012/01/07/pengertian-
efektivitas/, 23 juli 2015)
Wikipedia,2012,”Sensor
Proximity”.(https://id.wikipedia.org/wiki/SensorProximity,10 Agustus
2015 )
54
54
LAMPIRAN – LAMPIRAN
55
55
56
56