Oleh:
1. Alfaridzi Nur Maulana Hafidz 2201010128
2. Irvan Aliya Abdullah 2201010071
3. Michael Setyo W.L 2201010288
4. Merlin Mahdalita 2201010345
5. M. Amin Al Isra 22001010267
Dosen Pengampu:
Rico, M.I.Kom
Pendahuluan
• Berdiskusi mengenai suatu hal adalah hal yang lumrah pada kehidupan manusia. Dua orang atau
lebih yang berdiskusi saling mengemukakan pendapat mereka. Perbedaan pendapat tentu pula
hal yang biasa, karena manusia merupakan makhluk yang memiliki akal sehingga mampu untuk
berpikir dan memiliki sudut pandang yang berbeda antara satu orang dengan orang lain. Namun,
bagaimana jika dalam suatu diskusi terkadap pendapat minoritas dan mayoritas? Akankah diskusi
tetap berjalan lancar? Menurut penelitian Elisabeth Noelle, hal tersebut disebut disebut dengan
opini publik. Yang akhirnya melahirkan sebuah teori bernama spiral keheningan atau spiral of
silence. Menurut teori ini, pendapat kaum minoritas lebih ditekan atau lebih berhati-hati dalam
mengungkapkan pendapatnya. Dikarenakan adanya rasa takut dikucilkan atau terisolasi oleh
kaum mayoritas. Pendapat minoritas biasanya menjadi kontrovensi terhadap pendapat mayoritas.
Karena keadaan ini, orang-orang yang memiliki pendapat mayoritas memiliki kepercayaan diri
untuk menyuarakan pendapat mereka. Penjelasan lebih lanjut tentang teori spiral keheningan kan
dijelaskan lewat makalah ini.
A. Pengertian teori spiral keheningan
• Pendapat asas dari Teori Information Gaps yang dipelopori oleh • Dalam Penelitian Pemikiran Tichenor, Donohue dan Olien
Philip Tichenor, Donohue dan Olien adalah menjelaskan bahwa tentang information gaps di atas sangat mungkin
ketika arus informasi dalam suatu sistem sosial meningkat, diaplikasikan dalam penelitian. Hal ini terlihat bahwa
maka mereka yang berpendidikan tinggi dan yang status sosial pemikiran mereka tentang information gaps tersebut
ekonominya lebih baik, akan lebih mudah, cepat, dan lebih baik
dijadikan sebagai sumber inspirasi oleh banyak peniliti
dalam menyerap informasi dibandingkan mereka yang kurang
pendidikan dengan status sosial ekonominya lebih rendah.
berikutnya yang menaruh perhatian tentang pemikiran
Mareka manyatakan bahwa meningkatnya informasi akan tersebut. Diantara mereka, ada yang melihat kesenjangan
menghasilkan melebarnya jurang/celah pengetahuan daripada informasi di tingkat makro dan ada yang melihat kesenjangan
mempersempitnya. Asumsi Tichernor dan kawan-kawannya informasi di tingkat mikro. Pada tahun 1976 sebagaimana
diperkuat lagi oleh tokoh lain yaitu Everett M. Rogers (1976) tersebut di atas, Everett Rogers memperkuat asumsi yang
yang mengatakan bahwa informasi bukan hanya menghasilkan dikembangkan oleh Tichenor dan kawan-kawannya. Pada
melebarnya knowledge gaps, tetapi juga gaps yang berkaitan tahun 1979, Thunberg mengemukakan pendapat sedikit
dengan sikap dan perilaku. Untuk tujuan pengujian, Techenor berbeda dengan yang dikemukakan oleh Tichenor. Ia
dkk kemudian mengatakan hipotesis kesenjangan pengatahuan mengatakan bahwa kesenjangan yang pada awalnya melebar
dapat dinyatakan dengan dua cara: 1. Dari waktu ke waktu, pada kelompok sosial yang status sosial ekonominya lebih
pemerolehan pengetahuan tentang topik yang banyak sekali rendah akan tertutupi ketika kelompok tersebut menyusulnya
dipublikasikan akan berjalan pada tingkat yang lebih cepat di jika memiliki akses yang lebih baik dari sebelumnya. Model ini
antara orang-orang yang mempunyai pendidikan yang lebih sering disebut dengan “ceiling efect”.
baik daripada di antara orang-orang yang berpendidikan kurang
2. Pada waktu tertentu, seharusnya terdapat korelasi yang lebih
tinggi antara pemerolehan ilmu pengetahuan dan pendidikan
untuk topik-topik yang banyak sekali dipublikasikan di media
daripada untuk topik-topik yang kurang banyak dipublikasikan.
Kesimpulan:
I. Secara sederhana, teori spiral keheningan menggambarkan kondisi II. Teori kesenjangan pengetahuan sebagai masukan
psikologis manusia. Ketika kita berbeda dengan orang lain, ada rasa informasi media massa ke dalam sistem sosial, di mana
takut dan enggan untuk berdiri sendiri di tengah pendapat yang
berbeda
mereka yang memiliki status sosial ekonomi lebih tinggi
cenderung memperoleh informasi lebih cepat,
dibanding mereka yang berstatus sosial ekonomi
rendah."
• MOTTO KELOMPOK: Tiada doa yang lebih indah • PENUTUP: Sekian presentasi kami hari ini, jika
selain doa agar tugas yang datang berderet ini ada kurangnya kami mohon maaf yang sebesar-
cepat selesai besarnya. Semoga apa yang kami sampaikan
berguna untuk diri kami sendiri dan banyak orang
pada khususnya. Selamat sore dan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
• WEST, Richard and Lynn H. Turner. 2013 Introducing Communication
Theory : Analysis and application, Jakarta :Salemba Humanika
• https://amp.kompas.com/skola/read/2022/07/22/100000669/teori-k
esenjangan-pengetahuan--pengertian-dan-asumsinya
• Ratnasari. “Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Kesenjangan
Informasi”, h. 331. 95 Severin, Teori Komunikasi, h. 306-307. 96 Ibid. h.
307
TERIMA KASIH