Anda di halaman 1dari 8

Nama : Mustofa

NIM : 041463811
UPPBJ : Korea Selatan
Matkul : Komunikasi Massa

Teman-teman silahkan Anda kerjakan tugas dua di bawah ini dengan cermat dan teliti. Upload
tuas 2 di halaman tugas 2 yang telah kami sediakan. Hindari plagiasi dalam mengerjakan tugas.
Selamat mengerjakan:

1. Dalam wacana di atas tampak adanya permasalahan yang berkaitan dengan pendapat
umum yang muncul akibat pemberitaan media massa. Proses terbentuknya pendapat
umum tersebut dinilai oleh KPU dan Dewan Pers tidak melalui cara-cara yang benar
berdasarkan kaidah jurnalistik, sehingga pendapat umum yang terbentukpun dinilai
malah membingungkan masyarakat. Salah satu teori komunikasi massa yang berkaitan
dengan terbentuknya pendapat umum adalah teori Spiral Kebisuan (Spiral of Silence).
Analisislah permasalahan tersebut dengan menggunakan teori Spiral Kebisuan (Spiral
of Silence) Untuk itu, tahapan yang harus Anda lakukan adalah
a. Jelaskan pengertian dari teori Spiral of Silence !
Jawab : Teon spiral keheningan memiliki tiga asumsi dasar yang membahas
bagaimana keberanian minoritas dipengaruhi oleh kelompok mayoritas dalam
mengemukakan pendapat Fenomena spiral keheningan (spiral of silence) secara teori
dapat menjelaskan sebagai sebuah dampak dari media massa dalam proses terbentuk
opini publik. Selanjutnya teori ini juga membahas bagaimana pandangan mayoritas
yang menekan pandangan minoritas. Seseorang yang berada pada posisi minoritas
sering merasa perlu menyembunyikan pendapatnya ketika berada dalam kelompok
mayoritas Sebaliknya, mereka yang berada di pihak mayoritas akan merasa percaya
diri dengan pengaruh dari pandangan mereka dan terdorong untuk
menyampaikannya kepada orang lain. Maka dari itu, hal ini berangkat dari asumsi
akan adanya ketakutan dari individu-individu akan isolasi dari masyarakat.
Ketakutan itu muncul jika individu-individu mempunyai opini yang berbeda bahkan
berseberangan dengan opini mayoritas masyarakat. Teori Spiral Keheningan (Spiral
of Silence) Elisabeth Noelle-Neumann: Spiral Keheningan (Spiral Keheningan)
Spiral keheningan memiliki empat unsur pokok. yaitu Media Massa, Komunikasi
Antar-pribadi dan jalinan interaksi sosial. Pernyataan individu tentang suatu hal, dan
Persepsi orang lain/kecenderungan pendapat tentang suatu fenomena. Secara
sosiologis, teori Spiral keheningan mengakui bahwa ketakutan individu akan isolasi
ini hanya berlaku pada masyarakat kurang terdidik dan miskin, irasional, dan tidak
memiliki dedikasi untuk mengemukakan pendapatnya secara bebas dan bertanggung
jawab. Asumsi Dasar Teori Elisabeth Noelle-Neumann menjelaskan tiga asumsi
teori spiral keheningan (spiral of silence) sebagai dasar pemikirannya. Asumsi
tersebut membahas bagaimana keheningan terbentuk pada kelompok minoritas
ketika berada pada kelompok mayoritas. 1. Masyarakat mayoritas mengancam
individu yang menyimpang dengan adanya isolasi, dengan demikian kelompok
minoritas akan merasa takut terhadap isolasi orang-orang yang berkuasa. 2. Rasa
takut akan isolasi membuat individu untuk setiap saat mencoba menilai iklim opini.
Dan ketiga, perilaku publik di pengaruhi oleh penilaian akan opini publik.
b. Analisislah permasalahan yang berkaitan dengan pendapat umum yang muncul
akibat pemberitaan media massa tersebut dengan menggunakan teori Spiral of
Silence
Jawab : Peran Media Massa Media berfungsi menyebarluaskan opini publik yang
menghasilkan pendapat atau pandangan yang dominan. Sementara individu dalam
hal menyampaikan pandangannya akan melihat pandangan yang dominan, Penemu
Teon Spiral of Silence, Noelle-meumann memaparkan bahwa media tidak
memberikan interpretasi yang luas dan seimbang terhadap peristiwa sehingga
masyarakat memiliki pandangan terhadap realita secara terbatas dan sempit. Media
memberikan kontribusi terhadap munculnya spiral keheningan (Spiral of Silence)
karena media memiliki kemampuan untuk menentukan dan menyebarluaskan
pendangan-pandangan yang mereka nilai lebih tepat. Oleh karena itu mereka yang
memiliki pandangan yang bertentangan dengan pandangan khalayak umum, lebih
sulit untuk mendapatkan tempat di media Ditambah lagi pandangan minoritas pun
cenderung menjadi kambing hitam oleh media. Media massa memiliki tiga sifat atau
karakteristik yang berperan membentuk opini publik yaitu: 1. Ubikuitas: Mengacu
pada fakta. Media merupakan sumber informasi yang luas karena terdapat dimana
saja, dengan kata lain, ubikuitas dapat didefinisikan sebagai kepercayaan.
Kepercayaan bahwa media terdapat dimana-mana. 2. Kumulatif. Pengaruh timbal
balik dalam membangun kerangka acuan. Dalam hal ini media mengacu pada proses
media yang selalu mengulang- ulang apa yang diberitakan. Pengulangan terjadi
disepanjang program, baik pada satu media tertentu ataupun pada media lainnya,
baik yang sejenis maupun tidak. 3. Konsonan: Konsonan yang dihasilkan
berdasarkan kecenderungan media untuk menegaskan atau melakukan konfirmasi
terhadap pemikiran dan pendapat mereka sendiri dan menjadikan pemikiran dan
pendapat itu seolah-olah berasal dari masyarakat. Kritik Charles Salmon dan rekan
(1985) mengemukakan sebuah kritik terhadap teori spiral keheningan (spiral of
silence) yang menyatakan bahwa teori ini gagal mengakomodir keterlibatan ego
seseorang dalam perkembangan sebuah isu dan opini publik. Kadang-kadang, orang
mungkin bersedia untuk berbicara setiap munculnya keinginan mereka terlibat dan
mengemukakan pendapat dalam topik tersebut. Carroll Glynn dan rekan (1985)
mencatat dua kekurangan dan kritik teori spiral keheningan (spiral of silence).
Pertama, mereka percaya bahwa ketakutan akan keterbatasan mungkin tidak dapat
memotivasi orang untuk mengekspresikan pendapat mereka. Kedua, mereka
berpendapat bahwa Noelle-Neumann tidak mengakui pengaruh masyarakat dan
kelompok sebagai referensi terhadap pendapat mereka dan hanya berfokus pada
media. Lebih lanjut tenri ini terus di validasi oleh kalangan akademisi untuk pada
keberanian minoritas untuk mengemukakan pendapat. Dalam kondisi in Teori Spiral
Keheningan terasa tidak mampu menjelaskan fenomena tersebut secara lengkap dan
akurat. Kelemahan teori yang terjadi karena bertambahnya media ini menjadi
pembuka jalan bagi para ahli untuk melahirkan pemikiran baru dalam melakukan
modifikasi teori maupun melahirkan teori baru. Teori yang tidak dapat lagi
menjelaskan fenomena secara lengkap akan merubah teori tersebut menjadi sebuah
asumsi saja Robert M. Entman adalah salah seorang ahli yang meletakan dasar-dasar
bagi analisis framing untuk media studiisi. Konsep mengenai framing yang ditulis
dalam sebuah artikel untuk Journal of Political Communication Konsep framing.
Entman sering digunakan untuk menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan
aspek tertentu dari realitas oleh media Framing dapat dipandang sebagai penempatan
informasi-informasi dalam konteks yang sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi
lebih besar daripada isu lain. Pembingkaian memberikan tekanan lebih pada
bagaimana teks komunikasi ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan oleh
pembuat teks Erdman melihat framing dalam dua dimensi besar seleksi dan
penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas. Penonjolan adalah
proses membuat informasi menjadi lebih berarti, lebih menarik, berart, atau lebih
dingat oleh khalayak. Dalam praktiknya, framing yang mencolok pengulangan,
pemakaian grafis yang mendukung dan memperkuat penonjolan pemakaian label
tertentu ketika menggambarkan orang yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol
budaya, generalisasi, simplifikasi. Cara pandang atau perspektif itu pada akhimya
menentukan fakta apa yang diambil bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan
dan hendak dibawa ke mana yang berta tersebut Aspek ini berhubungan dengan
pemilihan fakta. Dari realitas yang kompleks dan beragam itu, aspek mana yang
diseleksi untuk ditampilkan? Dari proses ini selalu Seleksi isu terkandung di
dalamnya ada bagian berita yang dimasukan (included), tetapi ada juga berita yang
dikeluarkan (excluded). Tidak semua aspek atau bagian dari ditampilkan, wartawan
memilih aspek tertentu dan suatu isu Aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta.
Ketika aspek tertentu dari suatu peristiwa tersebut telah dipilih, bagaimana aspek
tersebut ditulis? Hal ini sangat berkatan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar
dan citra tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak Penonjolan aspek tertentu dari
su Dalam konsep Entman, framing pada asamya merujuk pada pemberitaan definisi,
penjelasan evaluasi dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan
kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa yang diwacanakan Wartawan
memutuskan apa yang akan ia beritakan, apa yang diliput dan apa yang harus
dibuang, apa yang ditonjolkan dan apa yang harus disembunyikan kepada khalayak
Bagaimana suatu peristiwalu dihar? Sebagai apa? Atau sebagai masalah apa? Define
problems (Pendefinisan masalah) Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa? Apa
yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah? Siapa (aktor) yang dianggap
sebagai penyebab masalah? Diagnose causes (Memperkirakan masalah atau sumber
masalah) Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan Make moral judgement
(Membuat masalah? Nilai moral apa yang dipakai untuk meligitimasi atau
mendelegitimasi suatu tindakan? keputusan moral) Perlakuan Penyelesaian apa yang
ditawarkan untuk mengatasi Rekomendasi (Menekankan masalah? Jalan apa yang
ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi masalah? penyelesaian) Frame
benta timbul dalam dua level. Pertama konsepsi mental yang digunakan untuk
memproses informasi dan sebagai karakteristik dari teks berita. Kedua, perangkat
spesifik dari narasi berita yang dipakai untuk membangun pengertian mengenal
peristiwa. Frame berita dibentuk dari kata kunci metafora, konsep, simbol, citra yang
ada dalam narasi berta Define problema adalah elemen yang pertama kali dapat kita
lihat mengenal framing, yang merupakan master frame paling utama la menekankan
bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan, ketika ada masalah atau peristiwa
Diagnose causes merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap
sebagai aktor utama suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa (what), tetapi
bisa juga berarti siapa Make moral judgement adalah elemen framing yang dipakai
untuk membenarkan argumentasi pada pendefinisan masalah yang sudah dibuat.
Gagasan yang dikutip berhubungan dengan sesuatu yang familiar dan dikenal oleh
khalayak Elemen rekomendasi perawatan ini dipakai untuk menilai apa yang
diinginkan

2. Pada wacana disampaikan bahwa KPI dan Dewan Pers menyesalkan pemberitaan
media massa tentang kasus teror bom yang dikhawatirkan akan menimbulkan
kebingungan masyarakat. Menurut Anda bagaimana sebaiknya media massa
merancang program siaran berita untuk menyiarkan berita tersebut?, karena di satu sisi
berita tersebut selayaknya diketahui oleh masyarakat umum, namun di sisi lain harus
dicegah munculnya persepsi yang keliru di masyarakat, karena penyampaian berita
yang membingungkan? Gunakan model Framing Entman dalam merancang program
tersebut, dengan tahapan yang harus Anda lakukan sebagai berikut:
A. Jelaskan pengertian dari model Framing Entman beserta unsur-unsurnya
Jawab : Robert M. Entman adalah salah seorang ahli yang meletakan dasar-dasar
bagi analisis framing untuk media studiisi. Konsep mengenai framing yang ditulis
dalam sebuah artikel untuk Journal of Political Communication Konsep framing.
Entman sering digunakan untuk menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan
aspek tertentu dari realitas oleh media Framing dapat dipandang sebagai penempatan
informasi-informasi dalam konteks yang sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi
lebih besar daripada isu lain. Pembingkaian memberikan tekanan lebih pada
bagaimana teks komunikasi ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan oleh
pembuat teks Erdman melihat framing dalam dua dimensi besar seleksi dan
penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas. Penonjolan adalah
proses membuat informasi menjadi lebih berarti, lebih menarik, berart, atau lebih
dingat oleh khalayak. Dalam praktiknya, framing yang mencolok pengulangan,
pemakaian grafis yang mendukung dan memperkuat penonjolan pemakaian label
tertentu ketika menggambarkan orang yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol
budaya, generalisasi, simplifikasi. Cara pandang atau perspektif itu pada akhimya
menentukan fakta apa yang diambil bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan
dan hendak dibawa ke mana yang berta tersebut Aspek ini berhubungan dengan
pemilihan fakta. Dari realitas yang kompleks dan beragam itu, aspek mana yang
diseleksi untuk ditampilkan? Dari proses ini selalu Seleksi isu terkandung di
dalamnya ada bagian berita yang dimasukan (included), tetapi ada juga berita yang
dikeluarkan (excluded). Tidak semua aspek atau bagian dari ditampilkan, wartawan
memilih aspek tertentu dan suatu isu Aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta.
Ketika aspek tertentu dari suatu peristiwa tersebut telah dipilih, bagaimana aspek
tersebut ditulis? Hal ini sangat berkatan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar
dan citra tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak Penonjolan aspek tertentu dari
su Dalam konsep Entman, framing pada asamya merujuk pada pemberitaan definisi,
penjelasan evaluasi dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan
kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa yang diwacanakan Wartawan
memutuskan apa yang akan ia beritakan, apa yang diliput dan apa yang harus
dibuang, apa yang ditonjolkan dan apa yang harus disembunyikan kepada khalayak
Bagaimana suatu peristiwalu dihar? Sebagai apa? Atau sebagai masalah apa? Define
problems (Pendefinisan masalah) Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa? Apa
yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah? Siapa (aktor) yang dianggap
sebagai penyebab masalah? Diagnose causes (Memperkirakan masalah atau sumber
masalah) Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan Make moral judgement
(Membuat masalah? Nilai moral apa yang dipakai untuk meligitimasi atau
mendelegitimasi suatu tindakan? keputusan moral) Perlakuan Penyelesaian apa yang
ditawarkan untuk mengatasi Rekomendasi (Menekankan masalah? Jalan apa yang
ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi masalah? penyelesaian) Frame
benta timbul dalam dua level. Pertama konsepsi mental yang digunakan untuk
memproses informasi dan sebagai karakteristik dari teks berita. Kedua, perangkat
spesifik dari narasi berita yang dipakai untuk membangun pengertian mengenal
peristiwa. Frame berita dibentuk dari kata kunci metafora, konsep, simbol, citra yang
ada dalam narasi berta Define problema adalah elemen yang pertama kali dapat kita
lihat mengenal framing, yang merupakan master frame paling utama la menekankan
bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan, ketika ada masalah atau peristiwa
Diagnose causes merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap
sebagai aktor utama suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa (what), tetapi
bisa juga berarti siapa Make moral judgement adalah elemen framing yang dipakai
untuk membenarkan argumentasi pada pendefinisan masalah yang sudah dibuat.
Gagasan yang dikutip berhubungan dengan sesuatu yang familiar dan dikenal oleh
khalayak Elemen rekomendasi perawatan ini dipakai untuk menilai apa yang
diinginkan

B. Buatlah perencanaan program siaran berita untuk menyiarkan berita terorisme yang
tidak membingungkan dan menimbulkan salah persepsi di kalangan masyarakat.
Jawab : Dalam konsep Entman, framing pada asamya merujuk pada pemberitaan
definisi penjelasan evaluasi dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk
menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa yang diwacanakan.
Wartawan memutuskan apa yang akan ia beritakan, apa yang diliput dan apa yang
harus dibuang, apa yang ditonjolkan dan apa yang harus disembunyikan kepada
khalayak Bagaimana suatu peristiwalu dihat? Sebagai apa? Atau sebagai masalah
apa? Define problems (Pendefinisian masalah) Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh
apa? Apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah? Siapa (aktor) yang
dianggap sebagai penyebab Diagnose causes (Memperkirakan masalah atau
sumber masalah) Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan Make moral
judgement (Membuat keputusan moral) masalah? Nilai moral apa yang dipakai
untuk meligitimasi atau mendelegitimasi suatu tindakan? Perlakuan Penyelesaian
apa yang ditawarkan untuk mengatasi Rekomendasi (Menekan penyelesaian
penyelesaian) masalah? Jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk
mengatasi masalah? Frame berita timbul dalam dua level Pertama, konsepsi mental
yang digunakan untuk memproses informasi dan sebagai karakteristik dari teks
berita. Kedua, perangkat spesifik dan narasi berita yang dipakai untuk membangun
pengertian mengenal peristiwa Frame berita dibentuk dari kata kunci, metafora,
konsep, simbol, citra yang ada dalam narasi berita Define problems adalah elemen
yang pertama kali dapat kita lihat mengenai framing, yang merupakan master frame
paling utama la menekankan bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan, ketika
ada masalah atau peristiwa. Diagnose causes merupakan elemen framing untuk
membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor utama suatu peristiwa. Penyebab
disini bisa berarti apa (what), tetapi bisa juga berarti siapa (who) Make moral
judgement adalah elemen framing yang dipakai untuk membenarkan argumentasi
pada pendefinisan masalah yang sudah dibuat. Gagasan yang dikutip berhubungan
dengan sesuatu yang familiar dan dikenal oleh khalayak Elemen rekomendasi
perawatan ini dipakai untuk menilai apa yang diinginkan oleh wartawan Jalan apa
yang dipilih untuk menyeleskan masalah Penyelesaian itu tentu saja sangat
tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai
penyebab Media massa pada dasarnya adalah media diskusi publik tentang suatu
masalah yang melibatkan tiga pihak wartawan, sumber berita dan khalayak. Ketiga
pihak itu mendasarkan keterlibatannya pada peran sosial masing-masing dan
hubungan di antara mereka terbentuk melalui operasionalisasi teks yang mereka
konstruksi Masing-masing pihak menyajikan perspektif untuk memberikan
pemaksaan terhadap suatu persoalan agar diterima oleh khalayak. Media massa
dihat sebagai forum bertemunya pihak-pihak dengan kepentingan latar belakang
dan sudut pandang yang berbeda pula

Anda mungkin juga menyukai