Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH CONTOH KEANEKARAGAMAN FLORA DAN

FAUNA

Oleh :

Kelompok 2

1.siti abida

2.hanan nurhaliza fitri

3.ulyatud darojah

4.aida satilaudina

5.kartika sari

SMAS AL HIKAM BURNEH


AJARAN TAHUN 2019-2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,kami panjatkan puji
syukur kehadirannya yang melimpahkan rahmat,hidayah,serta inayahnya kepada kami sehingga
Kami bisa menyelesaikan makalah biologi ini berjudul contoh keanekaragaman flora dan fauna

Makalah ini sudah kami susun dengan baik tidak luput dari bantuan berbagai pihak,untuk itu
saya ucapkan terima kasih,kami sepenuhnya sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya,oleh karena itu kami menerima dengan
lapang dada segala kritikan agar kami dapat memperbaiki makalah ini kedepannya.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi
untuk pembaca.
PEMBAHASAN
Keanekaragaman Hayati di Indonesia Flora dan Fauna
Bumi adalah tempat yang memiliki banyak ekosistem. Ekosistem- ekosistem ini
memiliki keunikan serta ciri khas masing- masing. Ada ekosistem sungai, ekosistem
hutan, ekosistem gurun, ekosistem rawa, atau ekosistem laut. Perbedaan ekosistem ini,
terjadi akibat bentuk relief permukaan bumi yang berbeda. Perbedaan bentuk muka bumi,
akibat adanya tenaga pembentuk muka bumi. Tenaga ini, menyebabkan kerak bumi
menjadi tidak rata. Akibatnya ekosistem di setiap daerah menjadi berbeda- beda.
Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah gunung api serta hutan hujan
terbanyak di dunia. Selain itu, Indonesia adalah negara kepulauan dengan banyak laut.
Hal ini menyebabkan ekosistem di Indonesia bermacam- macam. Lokasi dari Indonesia
sendiri juga menyebabkan jenis flora dan fauna yang ada di Indonesia bermacam-
macam. Indonesia adalah negara yang di apit oleh 2 benua dan dua samudra. 2 benua itu
adalah benua Asia dan benua Australia. Sedangkan 2 samudra yang mengapit Indonesia
adalah samudra Hindia dan samudra Pasifik. Lokasi yang strategis, menyebabkan sumber
daya alam di Indonesia bermacam- macam.
Indonesia adalah salah satu negara yang beriklim tropis. Selain itu Indonesia juga
adalah salah satu negara yang dilalui garis khatulistiwa. Hal ini juga adalah satu faktor
banyaknya jenis flora dan fauna di Indonesia. Jenis flora dan fauna di Indonesia tersebar
dan memiliki berbagai macam keunikan yang berbeda- beda di setiap daerah.
Keanekaragaman hayati di Indonesia, dibagi menjadi dua, yaitu keanekaragaman hayati
flora dan keanekaragaman hayati fauna. Sebagai daerah yang berpulau- pulau dan luas,
persebaran fauna dan flora di Indonesia juga terbagi berdasarkan wilayah yang ada di
Indonesia.

Keanekaragaman Flora di Indonesia


Indonesia adalah negara yang beriklim tropis, serta negara yang dilalui oleh garis
khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki tingkat curah hujan yang cukup
tinggi. Selain itu, Indonesia adalah salah satu negara dengan gugusan gunung api yang
panjang. Akibat adanya vulkanisme, tanah di Indonesia rata- rata memiliki tanah yang
subur.
Sebagai negara dengan curah hujan yang tinggi dan tanah yang subur, membuat
keanekaragaman flora di Indonesia sangat banyak. Selain itu, persebaran hutan di
Indonesia juga tersebar dengan karakteristik masing- masing di tiap daerah. Persebaran
hutan di Indonesia, dibagi berdasarkan jenis tanaman yang mendiami hutan
tersebut. Persebaran hutan di Indonesia dibagi menjadi 4, yaitu:

1. Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis adalah jenis hutan yang paling banyak berada di Indonesia.
Jenis hutan ini banyak ditemukan di kalimantan, sumatra dan papua. Karakteristik dari
jenis hutan ini adalah tingkat curah hujan yang sangat tinggi. Sehingga hutan ini
cenderung lembab. Selain itu, pohon- pohon yang mendiami hutan ini cenderung besar
dan tinggi. Jenis tanaman pada hutan ini heterogen atau banyak macamnya. Contoh
tanaman yang mendiami hutan ini adalah pohon kemenyan, pohon rotan, pohon kamper,
pohon damar, pohon eboni, dan pohon meranti.

2. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan yang bermusim. Maksud dari musim ini adalah, hutan
ini akan menggugurkan daunnya saat musim kemarau dan kembali menjadi hutan lebat
saat musim hujan. Jenis hutan ini banyak ditemukan di pulau jawa. Tingkat curah hujan
di hutan ini tidak terlalu tinggi, sehingga hutan tidak begitu lembab. Jenis pohon yang
berada di hutan ini cenderung kecil dan tidak terlalu lebabt. Hutan musim biasanya hanya
di isi oleh satu jenis pohon saja. Tanaman yang biasanya berada di hutan ini adalah pohon
jati dan pohon cemara.

3. Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diisi oleh rerumputan serta pohon- pohon
berjenis pendek (Baca: Hutan Sabana : Pengertian, Ciri-ciri, dan Manfaatnya). Di
Indonesia sabana berada di wilayah Gayo Aceh dan Madura. Ciri khas dari sabana adalah
bersuhu hangat. Hal ini diakibatkan tingkat curah hujan yang tidak tinggi, tapi juga tidak
rendah. Sabana memiliki perbenaan sangat signifikan di musim hujan dan musim
kemarau. Saat musim kemarau curah hujan di sabana sangat rendah, tapi tidah cukup
rendah hingga dapat menjadi gurun. Dan saat musim hujan, curah hujan di sabana sangat
tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk menjadi hutan hujan tropis.

4. Stepa
Stepa adalah padang rumput yang sangat kering (baca: Bioma Stepa : Pengertian,
Proses, Ciri-ciri dan Persebarannya). Di Indonesia, stepa dapat di temukan di daerah
dengan masa kemarau paling panjang, seperti Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur. Selain itu, iklim di stepa sangat kering akibat curah hujan yang tidak tinggi.
Hanya saja, sedikitnya curah hujan ini, tidak membuat stepa menjadi gurun.
Biasanya stepa tidak memiliki pohon. Stepa hanya diisi oleh rumput- rumput berjenis
pendek.
Selain 4 persebaran hutan, Indonesia sendiri memiliki tanaman endemik yang
hanya ada di Indonesia. Tanaman tersebut adalah jenis- jenis rafflesia, bedali, kepuh,
bungur, nangka celeng, mundu, sawo kecik dan kluwak. Akan tetapi jenis tanaman
bedali, kepuh, dan sawo kecik adalah jenis tanaman yang hampir punah.

Keanekaragaman Fauna di Indonesia


Sebagai daerah dengan jumlah persebaran hutan yang banyak, Indonesia juga
memiliki kekayaan fauna yang jumlahnya tidak sedikit. Persebaran fauna di Indonesia di
bagi berdasarkan garis wallace dan garis webber. Kedua garis ini membagi Indonesia
menjadi 3 bagian. Bagian oriental, bagian peralihan, dan bagian australia. Pembagian ini
dilihat berdasarkan kesamaan jenis karakteristik hewan yang ada di daerah tersebut
dengan daerah yang lain. Garis wallace memisahkan antara Indonesia bagian oriental dan
australia. Sedangkan garis webber adalah garis yang berada di antara oriental dan
australia.

1. Wilayah Oriental
Wilayah oriental meliputi daerah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Hewan
yang berada di wilayah ini, memiliki kesamaan karakteristik dengan hewan yang berada
di daerah asia. Hewan pada daerah ini, biasanya mendiami daerah hutan hujan tropis.
Jenis hewan yang mendiami daerah oriental biasanya berbadan besar atau berjenis
primata.
Sedangkan burung yang mendiami daerah ini biasnya memiliki kicauan yang
bagus tetapi memiliki bulu yang kurang berwarna. Jenis hewan pada bagian oriental ini
adalah gajah, harimau, dan badak sumatra. Tapir, badak bercula satu, beruang madu,
orang utan, tarsius, kukang, uwa- uwa. Sedangkan untuk jenis burung, ada burung
rangkong, burung jalak bali, burung murai, burung elang putih dan burung elang jawa.

2. Wilayah Australia
Wilayah australia meliputi daerah papua, maluku, nusa tenggara, dan sulawesi. Hewan
pada wilayah ini memiliki jenis yang hampir sama dengan wilayah australia. Hewan pada daerah
ini memiliki ciri bertubuh kecil. Selain itu beberapa mamalia memiliki kantong. Untuk jenis
burung di wilayah ini, memiliki warna bulu yang lebig beraneka ragam dan lebih banyak
memiliki warna.
Dikarenakan memiliki kesamaan dengan daerah australia, hewan kangguru juga
ditemukan di wilayah ini. Hanya saja jenis kangguru di Indonesia dan australia memiliki
bentuk fisik yang sedikit berbeda. Selain kangguru jenis hewan di daerah ini adalah
walabi, kuskus dan oposum. Sedangkan untuk jenis burung adalah cendrawasih, kasuari
dan kakatua raja.

3. Peralihan
Wilayah peralihan adalah wilayah dimana hewan yang mendiaminya memiliki
ciri yang berbeda dengan daeran oriental dan daerah australia. Wilayah peralihan meliputi
sulawesi selatan hingga kepulauan aru. Hewan yang berada di wilayah ini dapat
dikatakan sebagai hewan endemik Indonesia, karena tidak memiliki kesamaan dengan
daerah lain. Hewan yang berada di wilayah peralihan adalah komodo, anoa, babi rusa,
dan burung maleo.
Selain hewan di atas, beberapa binatang endemik Indonesia lainnya yang tidak
berada di wilayah peralihan adalah tarsius, kukang, dan badak bercula satu. Sedangkan
beberapa hewan di Indonesia yang masuk daftar terancam punah adalah badak dan
harimau sumatra, tapir, elang jawa, burung rangkong, orang utan, komodo, beruang
madu, bekantan, badak bercula satu, macan tutul, gajah sumatra, penyu hijau, jalak bali,
cendrawasih, maleo, kakatua raja, kasuari, dan sanca hijau.
Akibat dari ulah manusia, banyak hewan dan tumbuhan yang terancam punah.
Untuk mencegah kepunahan, dapat dilakukan dengan cara melestarikan flora dan fauna.
Menjaga bumi adalah tugas dari manusia. Ekosistem perlu dijaga kesimbangannya,
sehingga tidak terjadi dampak yang merugikan manusia.
PENUTUP
KESIMPULAN

Supaya hewan dan tumbuhan tidak punah bisa melakukan upaya yaitu;

-menjaga hewan punah atau diletakkan di suaka margasatwa

-membuat cagar alam

-membuat taman nasional

-membuat hutan raya lindung

-melakukan penamgkaran dan melarang kepemilikan hewab yang dilindungi

Anda mungkin juga menyukai