BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah seseorang yang usianya sudah tua yang merupakan
tahap lanjut dari suatu proses kehidupan (Yusuf.dkk, 2015). Lansia menurut
WHO (World Health Organization) adalah orang yang berumur 60-70 tahun.
WHO membagi lansia menurut tingkatan usia lansia yakni usia pertengahan (45-
59 tahun), usia lanjut (60-74 tahun), usia lanjut tua (75-84 tahun), usia sangat tua
derajat kesehatan dan kemampuan fisik akan mengakibatkan lanjut usia secara
perlahan menarik diri dari hubungan dengan masyarakat sekitar, yang hal itu
baik fungsi biologis maupun psikis dapat mempengaruhi mobilitas dan juga
kontak sosial, salah satunya adalah rasa kesepian (loneliness). Lansia yang
sehingga dirinya berharap agar kematian segera datang menjemputnya. Hal itu
lansia, merasa tersaingi (terisolasi), tersisihkan, terpencil dari orang lain karena
3
merasa berbeda dengan orang lain (Probosuseno, 2007). Kesepian merupakan hal
yang alami dan merupakan fakta yang tidak dapat dihindarkan, baik oleh anak-
anak, remaja, dewasa dan lansia. Selain itu menurut Brehm dan Sharon (2008)
hubungan yang tidak adekuat akan menyebabkan seseorang tidak puas akan
terpisah dengan keluarga. Kesepian yang dialami oleh lansia sering terjadi pada
saat ditinggal pasangan hidup atau teman dekat dan kurangnya dukungan
keluarga.
20,24 juta jiwa, setara dengan 8,03 persen dari seluruh penduduk Indonesia tahun
2014. Jumlah lansia perempuan lebih besar dari pada laki-laki, yaitu 10,77 juta
lansia perempuan dan 9,47 lansia laki-laki. Adapun lansia yang tinggal di
pedesaan sebanyak 10,87 juta jiwa, dan yang tinggal di perkotaan sebanyak 9,37
juta jiwa. Sebagian besar lansia tinggal bersama dengan keluarganya. Sebanyak
42,32 persen lansia tinggal bersama tiga generasi dalam satu rumah tangga, yaitu
orang tua/mertuanya. Sebanyak 26,80 persen lansia tinggal bersama keluarga inti,
sementara yang tinggal hanya bersama pasangannya sebesar 17,48 persen. Dan
sebanyak 9,66 persen lansia tinggal sendirian dan harus memenuhi kebutuhan
makan, kesehatan, dan sosialnya secara mandiri, sementara itu bahwa pada tahun
2014 separuh lebih lansia masih berstatus kawin, dan sepertiganya telah ditinggal
mati oleh pasangan hidupnya atau tepatnya 38,00 persen lansia berstatus cerai
mati. Hanya sedikit lansia yang cerai hidup dan belum kawin.
4
Batasan Masalah
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Pasien
Puskesmas II Sokaraja.
B. Rumusan Masalah
Puskesmas II Sokaraja.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
II Sokaraja.
2. Tujuan Khusus
II Sokaraja.
II Sokaraja.
5
II Sokaraja.
II Sokaraja.
D. Manfaat Penulisan
3. Bagi Penulis
Yusuf, AH dan dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.