Anda di halaman 1dari 19

23

BAB III

HASIL KEGIATAN

3.1. Gambaran Umum Institusi LKP

3.1.1. Lokasi dan keadaan Geografis

Puskesmas Gunung Tua merupakan puskesmas perawatan rawat inap yang teletak

dijalan perwiran no. 5 kelurahan pasar gunung tua, Kecamatan Padang Bolak Kabupaten

Padang Lawas Utara, provinsi sumatera utara.Puskesamas gunung tua memilki 3 puskesmas

pembantu dan 9 poskesdes.Tanah pertapakan puskesmas gunung tua merupakan hibah dari

masyarakat pada tahun 1960 dengan luas 1620 m2. Gedung puskesmas gunung tua dibangun

pada tahun 1960 dengan luas lantai 305 m2 menggunakan dana inpres. kemudian dilanjutkan

dengan pembangunan gedung pustu dan rumah dinas dokter dan paramedis.

Wilayah kerja puskesmas Gunung Tua memiliki topografi tanah bergelombang

sampai berbukit-bukit dengan batas-batas sebagai berikut:

sebelah utara : kecamatan saipar dolok hole dan dolok

sebelah selatan : Kecamatan batang Onang dan Portibi

sebelah Timur : Kecamatan Halongonan

sebelah Barat : Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok dan wilayah kerja Puskesmas

Sunggam.

1423
24

3.1.2. Kependudukan (Demografi)

Jumlah penduduk pada tahun 2018 adalah 43.815 jiwa.terdiri dari 9,378 rumah

tangga. Wilayah puskesmas gunung tua cukup luas dibandingakan dengan jumlah

penduduknya, rata-rata per km2 terdapat 109 jiwa.rata-rata per rumah tangga terdiri dari 5

jiwa. Yang Paling banyak penduduknya adalah kelurahan pasar gunung tua (14.925 jiwa),

dan yang paling sedikit penduduknya adalah desa bukit raya serdang (152 jiwa) yang paling

banyak jumlah rumah tangganya adalah kelurahan pasar gunung tua (2.995 RT), dan paling

sedikit jumlah rumah tangganya adalah desa simandiangin dolok (30 RT).

3.1.3. Sosial Budaya

Jenis pekerjaan masyarakat diwilayah kerja puskesmas gunung tua sebagian besar

adalah bertani dengan persentase petani 70%, wirasuwasta 20% dan pegawai 10%.adapun

tingkat pendidikan diwilayah kerja puskesmas gunung tua sebagian besar adalah tamatan

SD/MI dan tamatan SLTA/MA.


25

3.2. Struktur organisasi Institusi

Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Rawat Inap Gunungtua Tahun 2019

Kepala UPTD Puskesmas R. Inap G.Tua


v
dr. Herlina Sonera Batubara

Ka. TU

UKP:

kefarmasian, LAB KPP SDM RT SIP keuangan


dan Diklat
- umum - SP2TP - bendahara
sarana & - SIKDA, P. - juru pungut
prasarana Care, Web PAD
- pemelihara Pusk - peng. BOK
- koor. Raw. anbarang - bendahara
Inap dan jkn
- koor. R.
UGD
Jalan
- Lok. RM koord. UKM esensial UKM
- Px Umum penunjang &perawatan pengembangan
- Kes. Gigi & kesmas
mulut - promkes, KIA, Perb. Gizi, - kesh. usila
- KIB dan Kb UKS, UKGS - BATTRA
- Pol. Gigi - Pusk/ PHN, DBD, Kusta, - KGM
- imunisasi TBC, koor. Imunisasi - kes. Jiwa dan Napza
- Tb. Paru - kesling, malaria, ispa, diare, - kes. Lapaz
- Km. Obat & ptm, pms, HIV/AIDS - wabah & bencana
perbekalan - kes. indera &pendengaran
kes - kesehatan
- Lab klinik jaringan pely. pusk dan
jejaring fasyankes

PUSTU

BIDES

Bagan 3.1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas


Rawat Inap Gunungtua
26

3.2.1 Struktur Organisasi Bidang/bagian/Unit LKP

Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat


Esensial Dan Perawatan Kesehatan Masyarakat
Hj. Binah Sitorus, SKM

KESPRO KESLING
Syarifah Mazni SRIYATI, SKM

KIA/KB MALARIA
Syarifah Mazni Dermawati HRP

PMS & HIV/AIDS ISPA


Hj. Bina Sitorus Lisdiana NST

Kord. Imunisasi Diare


Rohani Saragih Siti Aisyah Hsibuan

Bagan 3.2 Struktur Organisasi Bidang/Bagian Unit LKP


UPTD Puskesmas Rawat Inap Gunungtua

3.2.2. Tugas dan Fungsi

1. Pelaksana Kesehatan Lingkungan

a. Tugas Pokok

Melaksanakan pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dalam

rangka mengendalikan dan menghilangkan semua fisik lingkungan yang

berpengaruh terhadap kesehatan.


27

b. Fungsi

Membantu kepala puskesmas dalam pelayanan kesehatan lingkungan

pemukiman diwilayah kerja

c. Kegiatan Pokok

1. Membantu perencanaan pelayanan kesehatan lingkungan

2. Melaksanakan upaya penyehatan air bersih sesui dengan standard an

target program

3. Melaksanakan upaya penyehatan jamban keluarga yang sesui

standard an target program

4. Melaksanakan upaya penyehatan lingkungan perumahan yang sesuai

standard an target program

5. Melaksanakan upaya penyehatan makanan dan minuman yang sesuai

dengan standard an target program

6. Melaksanakan upaya penyehatan lingkungan sampah yang sesui

dengan standard an target program

7. Melaksanakan upaya penyehatan tempat umum yang standart dan

target program

8. Melaksanakan upaya pengamanan peredaran pestisida

9. Membina dan mengkoordinasikan kegiatan penyehatan lingkungan

dengan petugas lingtas program, petugas pustu dan bidan

10. Membuat pencatatan dan laporan hasil kegiatan secara teratur

11. Melaksanakan konsultasi dengan kepala puskesmas dan seksi

program dinas kesehatan


28

12. Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan

2. Pelaksanaan Kesehatan Reproduksi

a. Tugas Pokok

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi secara menyeluruh

2. Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan laki-laki

b. Fungsi

1. Membantu kepala puskesmas dalam pelayanan kesehatan reproduksi

untuk tercapainya kualitas system reproduksi yang sehat

c. Kegiatan Pokok

1. Melaksanakan deteksi dini kanker serviks dan prostat

2. Melaksanakan penyuluhan tentang kanker seviks/prostat dan kanker

payudara

3. Melaksanakan pelayanan KIA, KB dan Kesehatan Reproduksi pada

Remaja.

4. Melaksanakan klasfikasi kasus sesui dengan hasil pemeriksaan

5. Melakukan tindakan pengobatan dan konseling pada

penderita/keluarga sesuai dengan kasus kesehatan reproduksi

6. Melakukan pencatatan dan pelaporan

7. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut serta monitoring


29

3.2. Kegiatan LKP

Kegiatan yang dilakukan selama LKP ada2 (dua) kegiatan yaitu konseling tentang

scabies yang dilakukukan di klinik sanitasi Puskesmas Rawat Inap Gunungtua

3.3. Hasil Kegiatan/Permasalahan/Program Fokus LKP

3.3.1 Program Kesehatan Lingkungan

a. Perencanaan

1. Konseling Scabies

Konseling kesehatan lingkungan dilakukan setelah mendapatkan pasien rujukan

dari poliklinik umum.

- Konseling tentang scabies

- Ketua Tim : Sriyati, SKM

- Konselor : Mahasiswa LKP Aufa Royhan Padangsidimpuan

- Hari / Waktu : Senin – Sabtu/ 09-14.00 Wib

- Tempat : Klinik Sanitasi

- Materi : Tentang scabies

- Media : Flip chart

- Biaya : Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

b. Pengorganisasian

- Ketua Tim : Sriyati, SKM

- Ketua program : Sriyati, SKM

- Anggota : Bidan Desa dan mahasiswa LKP universitas Aufa

Royhan Padangsidimpuan

c. Pelaksanaan

- Judul : Scabies
30

- Tempat : Klinik Sanitasi Puskesmas rawat inap Gunungtua

- Hari : Senin – Sabtu

- Waktu : 10-11.00 Wib

- Media : Flip Chart

- Metode : Konseling

- Ketua Tim : Sriyati, SKM

- Konselor : Mahasiswa LKP Universitas Aufa Royhan

Padangsidimpuan

- Kegiatan konseling tentang scabies

 Memberikan penjelasan tentang pengertian scabies

 Memberikan penjelasan tentang penyabab atau penularan scabies

 Menjelaskan tentang faktor penyebab scabies

 menjelaskan tentang gejala dan pencegahan scabies

d. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring:

1. Ketua ini melakukan pemantauan selama pelaksanaan konseling

2. Semua perlengkapan yang dibutuhkan, sudah terpenuhi dengan lengkap

3. Pelaksanaan konseling ini dilaksanakan dengan baik oleh konselor dan

melakukan Tanya jawab dengan pasien.

4. Pasien mengerti apa yang di sampaikan oleh petugas

Evaluasi:

Menanyakan kembali kepada pasien tentang scabies khususnya penyebab dan

cara pencegahan scabies.


31

3.3.2 Program Kesehatan Reproduksi

a. Perencanaan

1. Kelas Ibu Hamil

Penyuluhan ibu hamil dilakukan secara berkelompok sebulan sekali ditempat yang

sudah ditentukan oleh pemegang program.

- Ketua Tim : Hj. Binah, SKM

- Hari / Waktu : senin, 24 – 06 – 2019/ 09-11.00 WIB

- Tempat : Desa Purba Sinomba

- Materi : Kesehatan Ibu dan Anak

- Media : LCD dan Laptop

- Biaya : Bantuan Operasional Kesehatan (Bok)

b. Pengorganisasian

- Ketua Tim : Hj. Binah Sitorus, SKM

- Ketua program : Hj. Binah Sitorus, SKM

- Anggota : Bidan desa dan Mahasiswa LKP Universitas Aufa

Royhan Padangsidimpuan

c. Pelaksanaan

- Judul : Scabies

- Tempat : Klinik Sanitasi Puskesmas rawat inap Gunungtua

- Hari : Senin, 24 Juni 2019

- Waktu : 09. 00 – 11.00 WIB

- Media : LCD dan Laptop

- Metode : Penyuluhan
32

- Ketua Tim : Hj. Binah Sitorus, SKM

- Anggota : Bidan desa dan mahasiswa LKP Universitas Aufa Royhan

Padangsidimpuan

- Kegiatan Kelas Ibu Hamil

 Memberikan penyuluhan kesehatan Ibu hamil tentang Antenatal Care

 Menjelaskan adanya perubahan tubuh ibu selama kehamilan

 Pentingnya makanan sehat dan pencegahan anemia saat kehamilan

 Mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan

d. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring

1. Ketua ini melakukan pemantauan selama pelaksanaan konseling

2. Semua perlengkapan yang dibutuhkan, sudah terpenuhi dengan lengkap

3. Pelaksanaan konseling ini dilaksanakan dengan baik oleh konselor dan

melakukan Tanya jawab dengan ibu hamil.

4. Ibu hamil mengerti apa yang di sampaikan oleh petugas

Evaluasi

Frekuensi kehadiran, keaktifan bertanya dan berdiskusi peserta ibu

hamil.
33

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Perencanaan

- Konseling tentang scabies

a. Mahasiswa LKP Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan sudah

menyampaikan topik tentang scabies yang didampingi oleh ketua program

kesehatan lingkungan.

b. Pihak klinik sanitasi mendapatkan rujukan dari poli umum untuk dilakukan

konseling tentang scabies terhadap pasien yang terdiagnosa scabies.

- Konseling Kelas Ibu Hamil

a. Petugas sudah melakukan penyuluhan kelas ibu hamil.

b. Petugas sudah menentukan sasaran penyuluhan

c. Petugas sudah menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan penyuluhan kelas

ibu hamil yang berupa LCD dan laptop.

4.2 Pengorganisasian

- Konseling tentang scabies

a. Tenaga kesehatan yang melakukan konseling adalah tenaga kesling yang

ada di puskesmas R.i nap Gunungtua sehingga tenaga kesehatan sudah

bekerja dengan tugas dan fungsi dalam bekerja.

b. Petugas memberikan metode yaitu dengan menjelaskan di flip chart.

33
34

- Konseling Kelas Ibu Hamil

a. Tenaga kesehatan yang melakukan konseling adalah tenaga Promkes yang

ada di puskesmas R. inap Gunungtua sehingga tenaga kesehatan sudah

bekerja dengan tugas dan fungsi dalam bekerja.

b. Petugas memberikan penyuluhan dengan menggunakan buku KIA.

4.3 Pelaksanaan

Konseling tentang scabies

a. Konseling tentang scabies telah dilaksanakan

b. Petugas telah menjelaskan tentang scabies

c. Konseling tentang scabies ini dilakukan dengan proses komunikasi dimana

ada komunikator, pesan yang ingin disampaikan, media atau atau saluran,

komunikasi (pendengar) dan umpan balik (feed back).

Konseling tentang Kesehatan Ibu dan Anak

a. Konseling tentang kesehatan ibu dan anak telah dilaksanakan

b. Petugas telah menjelaskan tentang kesehatan ibu dan anak

c. Konseling tentang scabies ini dilakukan dengan proses komunikasi dimana

ada komunikator, pesan yang ingin disampaikan, media atau atau saluran,

komunikasi (pendengar) dan umpan balik (feed back).

4.4 Monitoring dan Evaluasi

Konseling tentang scabies

a. Pasien mampu menjelaskan tentang scabies

b. Pasien mampu menjelaskan tentang penyebab dan penularan scabies

c. Pasien mampu menjelaskan tentang faktor penyebab scabies


35

d. Pasien mampu menjelaskan tentang gejala dan pencegahan scabies

Konseling tentang Kelas Ibu Hamil

a. Ibu hamil dapat menjelaskan tentang kelas ibu hamil

b. Peserta dapatmenjelasan apa saja yang harus dilakukan oleh ibu selama

kehamilan

5 Memahami adanya perubahan tubuh ibu selama kehamilan

6 Pentingnya makanan sehat dan pencegahan anemia saat kehamilan

7 Ibu Hamil sudah mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan

4.5 Analisis SWOT

Konseling tentang scabies

a. Kelebihan (Strengths)

1. Ketua program kesehatan lingkungan tidak susah mencari pasien

scabies karena menerima rujukan dari poli umum puskesmas R. inap

Gunungtua.

2. Pasien sangat bersedia untuk dilakukan rujukan ke klinik sanitasin

untuk diberikan pejelasan tentang scabies

3. Tersedianya tenaga kesehatan lingkungan di klinik sanitasi setiap kerja

senin – sabtu jam 08.00 – 14.00 WIB

b. Kelemahan (Weaknesses)

1. Pasien yang kurang dalam personal hygine sehingga sulit untuk

merubah pola pikir pasien


36

2. Tenaga kesehatan lingkungan hanya satu berada di ruangan ketika ada

kegiatan puskesmas yang lain yang melakukan kegiatan diluar klinik

sanitasi.

c. Peluang (Oppurtunities)

1. Pasien mungkin perlu diberi pengetahuan tentang sebab akibat scabies.

2. Pasien mendapat memperoleh informasi dari media yang lain terkait

tentang scabies.

3. Salah satu kegiatan yang sangat perlu dilakukan adalah menggerakan

promkes untuk dilakukan penyuluhan.

d. Hambatan atau tantangan (theats)

1. Pasien scabies mandi di sumber air yang berasal dari irigasi yang tidak

bersih.

2. Pasien berfikir bahwa scabies ini di sebabkan oleh alergi makanan

sehingga pasien tidak mau berobat ke puskesmas.

Konseling Kelas Ibu Hamil

a. Kelebihan (strengths)

1. Ibu Hamil mau berpartisipasi dalam melaksanakan kelas ibu hamil

2. Jaringan kerjasama antara Bidan desa dan petugas dengan Ibu hamil

dalam pelaksanaan kelas ibu hamil sangat baik.

b. Kelemahan (weaknesses)

1. Keaktifan ibu hamil untuk bertanya masih kurang.

2. Penyampaian materi oleh petugas kurang aktif dan kreatif.


37

c. Peluang (opportunities)

1. Ibu hamil mendapatkan informasi dari petugas kesehatan yang

memberikan materi penyuluhan.

d. Hambatan (Threats)

1. Masih ada ibu hamil yang tidak hadir pada saat pelaksanaan kelas ibu

hamil dikarenakan kurangnya sosialisasi oleh tenaga kesehatan.


38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dalam laporan LKP ini yaitu:

1. Perencanaan fungsi manajemen program kesehatan lingkungan dan kesehatan

reproduksi yang ada dilaksanakan oleh UPTD puskesmas gunungtua sudah

sesuai dengan RUK.

2. Pengorganisasian fungsi manajemen program kesehatan lingkungan dan

kesehatan reproduksi yang ada dilaksanakan oleh UPTD puskesmas

gunungtua sudah sesuai dengan RUK.

3. Pelaksanaan fungsi manajemen program kesehatan lingkungan dan kesehatan

reproduksi yang ada dilaksanakan oleh UPTD puskesmas gunungtua sudah

sesuai dengan RUK.

4. Monitoring dan evaluasi fungsi manajemen program kesehatan lingkungan

dan kesehatan reproduksi yang ada dilaksanakan oleh UPTD puskesmas

gunungtua sudah sesuai dengan RUK.

5.2. Saran

1. Mahasiswa mendapatkan wawasan mengenai fungsi dan tugas pokok

institusi tempat LKP dan mengaplikasikan dalam ilmu kesehatan

masyarakat sesuai dengan bidang masing – masing peminatan.

2. Institusi UPTD Puskesmas Rawat Inap Gunungtua sebagai tempat LKP

dapat memperoleh informasi tentang pengetahuan dan kemampuan


39

profesional sarjana kesehatan masyarakat terbaru untuk menerapkan dalam

peningkatan derajat kesehatan dan sebagai jembatan penghubung antara

puskesmas dengan lingkungan Pendidikan tinggi.

3. Masyarakat melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan

sehari – hari agar derajat kesehatan setiap individu maupun kelompok

meningkat lebih baik.


40

DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah
Sakit. Jakarta: Adaptasi WHO Indonesia.

Leno Wijayanti. 2019. Pengaruh Modul Skin Personal Hygiene Terhadap Sikap
dalam Pencegahan Skabies. Jurnal Ners dan Kebidanan Volume 6. Surabaya:
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya - Jawa Timur, Indonesia

Depkes RI. 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan. Jakarta.

Saleha Sungkar. 2016. Skabies Etiologi, Patogenesis, Pengobatan, Pemberantasan,


dan Pencegahan. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Kemenkes RI. 2011. Panduan Sosialisasi Tata Laksana Diare Pada Balita. Jakarta:
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan penyehatan Lingkungan.

Kemenkes RI. 2011. Situasi Diare di Indonesia. Jakarta.

Ayu Maharani. 2015. Penyakit Kulit Perawatan, Pencegahan dan Pengobatan.


Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Ayu Putri Ariani. 2016. Diare Pencegahan dan Pengobatannya. Yogyakarta:


Nuha Medika.

Agus Syuhada dan Nur Aini. 2012. Menyelamatkan Air Untuk Masa Depan. Jakarta:
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL)
Nasional.

Tjuju Susana. 2003. Air Sebagai Sumber Kehidupan. Jurnal Oseana, Volume
XXVIII, Nomor 3, 2003: 17-25. Jakarta: LIPI.

Sri Nurhayati Qodriyatun. 2015. Judul: Penyediaan Air Bersih di Indonesia: Peran
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, dan Masyarakat. Depok: Pusat
41

Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal


DPR RI.

Kemen PU dan PR. 2015.Panduan Pendamping Sistem Penyediaan Air Minum


(SPAM) Perpipaan Berbasis Masyarakat.Jakarta : Direktorat Jendral Cipta
Karya.

Anda mungkin juga menyukai