ASSEGAFF
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI NPM/Semester : 1431010056 / 3
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Romb./Grup :I/D
Praktikum : KIMIA ORGANIK NPM/Teman Praktek : 1431010067 /
Percobaan : PENETAPAN KADAR LEMAK NI PUTU RADA K.
Tanggal : 24 NOVEMBER 2015
Pembimbing : Ir. LUCKY INDRATI UTAMI , MT
DRAFT
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Di dalam proses perkuliahan tentang ilmu kimia organik I dan II tidak akan
luput dari proses pengaplikasian hasil teori dari perkuliahan lewat suatu praktikum.
Dalam praktikum ini mempunyai tujuan agar mahasiswa dapat mengerti bagaimana
cara pengaplikasian dari hasil perkuliahan Kimia Organik I dan II. Pada laporan ini
berisi tentang bagaimana cara pembuatan aspirin dan iodoform. fungsi aspirin yang
dicobakan pada praktikum ini. Fungsi aspirin lainnya adalah sebagai pereda demam
dan meringankan reumatik.
Prosedur percobaan ini secara garis besar pada iodoform adalah proses
Memurnikan endapan yang terjadi. Endapan yang terdiri dari iodoform dan
dimasukan dalam labu ukur, lalu di tambahkan sedikit sepiritus dan dimasukan dalam
water bath 50-600C. Jika iodoform belum larut semuanya perlu ditambah spiritus lagi
tetes-demi setetes sampai iodoform larut semua. Penambahan spiritus tidak boleh
exess. Sedangkan pada Pembuatan Aspirin dengan pemurnian hasil Kristal dilarutkan
dalam 30 cc alkohol panas (alkohol yang dipanaskan dalam penangas air) + 55 cc
aquadest panas hingga larut semua,didinginkan lagi.Diambil sedikit kristal lalu
tambahkan FeCl3,jika terjadi warna ungu berarti aspirin belum murni.
Dalam percobaan kali ini kita akan membuat aspirin dan iodoform. sesuai
dengan prosedur dan bahan-bahan yang telah ditentukan. Antara lain asam salisilat
untuk membuat aspirin dan KI untuk membuat iodoform. Diharapkan dari percobaan
kali ini kita dapat mengerti reaksi-reaksi yang terjadi pada saat pembuatan aspirin dan
iodoform. Selain itu kita dapat mengetahui cara yang tepat dalam pembuatan aspirin
dan iodoform.
I. 2 Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan aspirin dari asam salisilat dan asam asetat
anhydride.
2. Mengetahui cara pembuatan iodofom
3. mengetahui sifat-sifat bahan pembuatan aspirin dan iodofom
I. 3 Manfaat
1. Agar mengenal tentang cara pembuatan aspirin
2. Agar mengenal tentang cara pembuatan iodofom
3. Mengetahui sifat-sifat bahan yang digunakan untuk pembuatan aspirin
dan iodofom
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dapat pula dari etil alkohol atau aseton dengan iodida dan sodium karbonat.
Halogenasi alfa merupakan dasar suatu uji iodoform untuk metil keton. Gugus
metil dari suatu metil keton diiodinasi bertahap sampai terbentuk iodoform padat
kuning.
(Livenia, 2013)
II.2 Saifat dan Fungsi Bahan
a. Asam Salisilat
1. Rumus Molekul : C7H6O3
2. Berat Molekul : 138 g/mol
3. Densitas : 1,44 g/cm³
4. Bahaya : menyebabkan iritasi jika terkena kulit secara
berlebihan dan mudah terbakar
5. Penanganan : segera cuci dengan air dan hindarkan dengan
kontak api
6. Fungsi : bahan yang ingin dibuat
(Anonim, 2014)
b. Aquades
1. Rumus Molekul : H2O
2. Berat Molekul : 18.0158 g/mol
3. Densitas : 0.998 g/cm3
4. Bahaya : menyebabkan banjir, tidak memiliki bahaya
tertentu pada pH netral
5. Penanganan : jangan sampai tumpah
6. Fungsi : sebagai pendingin pada kondensor
(Anonim, 2015)
c. Asam Asetat
1. Rumus Molekul : CH3COOH
2. Berat Molekul : 60.05 g/mol
3. Densitas : 1.049 g/cm3
4. Bahaya : menyebabkan iritasi ringan dan bau yang tidak
sedap
5. Penanganan : segera cuci dengan air dan bilas tempat yang
terkena
6. Fungsi : sebagai pelarut
(Anonim, 2002)
d. Asam Sulfat
1. Rumus Molekul : H2SO4
2. Berat Molekul : 98,079 g/mol
3. Densitas : 1,84 g/cm³
4. Bahaya : bersifat asam kuat dan irritant yang berbahaya
5. Penanganan : Dalam kasus kontak, segera basuh kulit
dengan banyak air selama minimal 15 menit
6. Fungsi : sebagai pelarut
(Anonim,2014)
e. Ethanol
1. Rumus Molekul : C2H6O
2. Berat Molekul : 46,06844 g/mol
3. Densitas : 789 kg/m³
4. Bahaya : Menyebabkan gangguan mata berat. Dapat
menyebabkan sensitisasi menyakitkan untuk cahaya. Dapat menyebabkan
konjungtivitis kimia dan kerusakan kornea
5. Penanganan : Segera siram mata dengan banyak air selama
minimal 15 menit, sesekali mengangkat kelopak
mata atas dan bawah. Dapatkan bantuan medis.
Lembut mengangkat kelopak mata dan menyiram
dengan air terus menerus
6. Fungsi : sebagai pelarut Kristal
(Anonim, 2001)
f. Besi(III) klorida
1. Rumus Molekul : FeCl3
2. Berat Molekul : 162,2 g/mol
3. Densitas : 2,9 g/cm³
4. Bahaya : Sangat berbahaya dalam kasus menelan.
Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), kontak
mata (iritan), inhalasi
5. Penanganan : Dalam kasus kontak, segera basuh kulit
dengan banyak air selama minimal 15 menit dan
berikan pertolongan medis secepatnya
6. Fungsi : sebagai perubah warna pada pengecekan
kemurnian aspirin
(Anonim, 2007)
g. Potassium Iodida
1. Rumus Molekul : KI
2. Berat Molekul : 166.0028 g/mol
3. Densitas : 3.123 g/cm3
4. Bahaya : Dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernapasan. Gejala mungkin termasuk batuk dan
sesak napas.
5. Penanganan : Hapus untukdengan segar. Mendapatkan perhatian
medis untuk setiap kesulitan bernapas.
6. Fungsi : untuk pembuatan Iodoform
(Anonim, 2002)
h. Potassium Klorida
1. Rumus Molekul : KCl
2. Berat Molekul : 74.5513 g/mol
3. Densitas : 1,98 g/cm³
4. Bahaya : Dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernapasan.
5. Penanganan : Hapus untuk dengan segar. Mendapatkan perhatian
medis untuk setiap kesulitan bernapas.
6. Fungsi : untuk pembuatan Iodoform
(Anonim, 2011)
i. Aseton
1. Rumus Molekul : C3H6O
2. Berat Molekul : 58,08 g/mol
3. Densitas : 791,00 kg/m³
4. Bahaya : Mengiritasi kulit. Penyerapan kulit dapat
menyebabkan efek toksik yang sama dengan yang
dijelaskan untuk inhalasi..
5. Penanganan : Hapus untukdengan segar. Mendapatkan perhatian
medis untuk setiap kesulitan bernapas.
6. Fungsi : pelarut
(Anonim, 2014)
j. Kaporit
1. Rumus Molekul : Ca(OCl)2
2. Berat Molekul : 142.98 g/mol
3. Densitas : 2.35 g/cm3
4. Bahaya : Sangat berbahaya dalam kasus kontak kulit
(iritan), kontak mata (iritan), menelan, inhalasi.
Sedikit berbahaya dalam kasus kontak kulit
(permeator).
5. Penanganan : Dalam kasus kontak, segera basuh kulit
dengan banyak air selama minimal 15 menit dan
berikan pertolongan medis secepatnya
6. Fungsi : Pembuatan Iodoform
(Anonim, 2014)
k. Ethanol
1. Rumus Molekul : CH3OH
2. Berat Molekul : 32.04 g mol−1
3. Densitas : 0.792 g·cm−³
4. Bahaya : Menyebabkan gangguan mata berat. Dapat
menyebabkan sensitisasi menyakitkan untuk cahaya. Dapat menyebabkan
konjungtivitis kimia dan kerusakan kornea
5. Penanganan : Segera siram mata dengan banyak air selama
minimal 15 menit, sesekali mengangkat kelopak
mata atas dan bawah. Dapatkan bantuan medis.
Lembut mengangkat kelopak mata dan menyiram
dengan air terus menerus
6. Fungsi : sebagai pelarut
(Anonim, 2001)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III. 1 Bahan
a. Pembuatan aspirin
1. Asam salisilat 4. Alkohol
2. Asam asetat 5. FeCl3
3. Asam sulfat pekat 6. aquadest
b. Pembuatan iodoform
1. KI atau KCl 3. Kaporit
2. Aseton 4. spiritus
III. 2 Alat
1. Pipet tetes
2. Beaker glass
3. Gelas ukur
4. Neraca analitik
5. Spatula
6. kaca arloji
7. eksikator
8. Steam bath
9. Termometer
10. Corong
11. Oven
12. Statif dan klem
13. Labu ukur
14. Kertas saring
III. 3 Gambar alat