Anda di halaman 1dari 1

Kangkung, juga dikenal dengan istilah bayam air, adalah tanaman perairan yang banyak ditemui di daerah

rawa-rawa. Kangkung juga merupakan salah satu tanaman yang banyak ditemui di negara-negara Asia,
khususnya di Indonesia.

Seperti yang mungkin sudah Anda tahu, sayuran bayam air ini memiliki bentuk daun memanjang dengan
lebar sekitar 2,5 sampai 8 sentimeter (cm).

Tak jauh berbeda dengan jenis sayuran lainnya, sayuran yang punya nama latin Ipomoea aquatica ini
mengandung sejumlah nutrisi yang baik bagi tubuh. Dalam 100 gram (gr) kangkung segar yang masih
mentah, terdapat 3,4 gr protein, 3,9 gr karbohidrat, dan 2 gr serat.

Kandungan vitamin A dan vitamin C dalam sayuran ini juga sangat tinggi. Bahkan dalam secangkir bayam
air yang sudah disiangi (kira-kira 56 gram), Anda bisa memenuhi 70 persen kebutuhan vitamin A harian serta
51 persen kebutuhan vitamin C harian.

Selain itu, bayam air juga kaya akan berbagai mineral penting seperti kalium sebanyak 250,1 miligram (mg),
67 mg kalsium, 2,3 mg zat besi, 65 mg natrium, serta 54 mg fosfor.

Meskipun kaya akan berbagai nutrisi penting, kangkung atau bayam air merupakan jenis sayuran yang
rendah kalori. Sebelum dimasak, secangkir daun bayam air hanya mengandung 11 kalori.

Bukan cuma rasanya yang enak, ada segudang manfaat kangkung atau bayam air yang bisa Anda dapatkan
dengan rutin mengonsumsinya:

1. Menjaga kesehatan mata

Kangkung kaya akan vitamin A yang baik untuk menjaga kesehatan mata. Pasalnya, vitamin A mampu
melindungi kornea dan lapisan mata dari infeksi bakteri dan virus. Vitamin ini juga bisa meningkatkan
produksi cairan sehingga mata tidak kering.

2. Antiradang

Sebuah penelitian dalam Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences tahun 2010
menguak bahwa sayur bayam air ini ternyata punya khasiat antiradang yang mujarab. Peradangan biasanya
ditandai dengan gejala seperti nyeri dan pembengkakan.

Dalam penelitian tersebut, kangkung diketahui ampuh dalam melawan peradangan yang diakibatkan oleh
infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis. Bakteri-bakteri tersebut bisa
menyebabkan penyakit MRSA, bintitan, serta keracunan makanan.

Anda mungkin juga menyukai