Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEPRESI

A. LATAR BELAKANG
Osteoartritis (OA) merupakanpenyakitdegenerasipadasendi yang melibatkankartilago,
lapisansendi, ligamen, dantulangsehinggamenyebabkannyeridankekakuanpadasendi (Center for
Disease Controland Prevention(CDC),2014).PerhimpunanReumatologi Indonesia
secarasederhanamendefinisikanosteoartritissebagaisuatupenyakitsendidegeneratif yang
terjadikarena proses inflamasikronispadasendidantulangdisekitarsenditersebut (Hamijoyo,
2007)Penyebab OA belumdiketahuisecarapasti, tetapiusia, jeniskelamin, ras, riwayatkeluarga
yang menderitaosteoartritis, obesitas, riwayatcederadanaktifitasfisik yang berlebihanmerupakan
factor resikoterjadinyaosteoartritis (Sambrooket. al, 2005).Prevalensiosteoartritis di Eropadan
America lebihbesardaripadaprevalensi di negaralainnya. The National Arthritis Data
Workgroup(NADW) memperkirakanpenderitaosteoartritis di Amerikapadatahun 2005 sebanyak
27 juta yang terjadipadausia 18 tahunkeatas (MurphydanHelmick, 2013).
Estimasiinsidenosteoartritis di Australia lebihbesarpadawanitadibandingkanpadalaki-
lakidarisemuakelompokusiayaitu 2,95 tiap 1000 populasidibanding 1,71 tiap 1000 populasi
(WoolfdanPfleger, 2003).Di Asia, China dan India mendudukiperingkat 2
teratassebagainegaradenganepidemiologiosteoartritistertinggiyaituberturut-turut 5.650 dan
8.145 jiwa yang menderitaosteoartritislutut (Fransen et.al,2011). Data RisetKesehatanDasar
(Riskesdas) tahun 2013 hasildariwawancarapadausia ≥ 15 tahun rata-rata
prevalensipenyakitsendi/rematiksebesar 24,7%. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
merupakanprovinsidenganprevalensi OA tertinggi yaitusekitar 33,1%
danprovinsidanganprevalensiterendahadalah Riau yaitusekitar 9% sedangkan di
JawaTimurangkaprevalensinyacukuptinggiyaitusekitar 27% (Riskesdas, 2013).56, 7% pasien di
poliklinikReumatologi RSUPN Dr. CiptoMangunkusumo, Jakarta
didiagnosismenderitaosteoartritis (Soenarto, 2010).StudikohortdiFramingham, 6,8% orang
berusia 26 tahunkeatasmemilikigejalaosteoartritispadatangandengan rata-rata laki-laki 3,8%
danwanita 9,2%. NADW memperkirakan 13 jutapopulasi di Amerika yang berusia 26
tahunkeatasmemilikigejala OA padatangan, OA padalututdiperkirakansebanyak 9,3 juta (4,9%)
dan OA padapanggulsebanyak 6,7%. Johnston Country Osteoarthritis (JoCo OA) Project,
sebuahstuditentang OA padalututdanpanggul 43,3% pasienmengeluhkan rasa
nyeridankekakuanpadasendi. Hal
inidisebabkanpenebalanpadakapsulsendidanperubahanbentukpadaosteofit (MurphydanHelmick,
2012).

1
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan peserta diharapakan mampu memahami tentang
penyakit Osteoarthritis
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang:
a. Pengertian osteoarthritis
b. Klasifikasi osteoarthritis
c. Penyebab osteoarthritis
d. Gejala osteoatrhritis
e. Tempat serangan tersering osteoarthritis
f. Pengobatan osteoarthritis
g.
3. Pelaksaan Kegiatan
1. Topik Kegiatan : Penyuluhan Pencegahan Osteoarthritis
2. Sasaran : Wanita dewasa berumur diatas 40tahun
3. Metode : Diskusi dan Tanya Jawab
4. Media : Power point
5. Waktu & Tempat
 Hari : Jumat, 10 mei 2019
 Jam : 10.00 – 11.00
 Tempat : Posko Komplek Perumah Grand Indah Sari

2
6. Susunan Acara

NO FASE WAKTU KEGIATAN KEGIATAN


RESPONDEN
1 Pembukaan 5 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan Menjawab salam
salam Mendengarkan
2. Memperkenalkan Mendengarkan
diri
3. Menjelaskan Mendengar dan
tujuan penyuluhan menjawab
4. Menanyakan dan
menilai pengetahuan
peserta mengenai
masalah osteoarthritis
2 Penyampaian 15 menit 1. Definisi
Osteoarthritis
materi
2. Klasifikasi
osteoarthritis
3. Penyebab
Osteoarthritis
4. Gejala
Osteoarthrits
5. Tempat Sering
terjadinya
Osteoarthritis
6. Pengobatan
Osteoarthritis
3 Evaluasi 7 menit 1. Menanyakan Menjawab
kepada peserta tentang
materi yang telah
diberikan

3
2. Memberikan Tersenyum
reinforcement positif
kepada peserta yang
dapat menjawab
pertanyaan

4 Penutup 3 menit Terminasi :


1. Mengucapkan terimakasih
Memperhatikan
atas peran serta peserta.

2. Mengucapkan salam
Menjawab salam
penutup

4. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur :
1. Kesiapan Materi
2. Kesiapan SAP
3. Kesiapan Media : Power Point

b. Evaluasi Proses :
1. Fase dilalui sesuai waktu
2. Mendapat respon dari audiens berupa :
 Bertanya hal yang belum diketahui
 Menjawab Pertanyaan penyuluh dengan kriteria 75% jawaban yang
disebutkan benar
3. Suasana penyuluhan tertib

c. Evaluasi hasil :
Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit, peserta diharapkan mampu :
1. Menyebutkan Masalah kesehatan sendi yang sering timbul pada orang dewasa
yang berumur diatas 40tahun
2. Menyebutkan Pengertian osteoarthritis dengan benar
3. Menyebutkan penyebab osteoarthritis dengan benar
4. Menyebutkan gejala osteoarthritis dengan benar
5. Menyebutkan cara pengobatan osteoarthritis dengan benar

4
LAMPIRAN MATERI

DEPRESI PADA KALANGAN REMAJA

A. PENGERTIAN

Osteoarthritis merupakan penyakit degenerasi pada sendi yang


melibatkan kartilago, lapisan sendi, ligamen, dan tulang sehingga
menyebabkan nyeri dan kekakuan pada sendi. (CDC,2014). Penyakit sendi
degeneratif dimana keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan
patologis yang ditandai dengan kerusakan rawan sendi kronik, progresif
yang lambat, pembentukan tulang baru pada permukaan sendi.

B. KLASIFIKASI

1. Tipe Primer yaitu Tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang


berhubungan dengan osteoarthritis
2. Tipe Sekunder yaitu Akibat trauma, infeksi dan pernah fraktur.

C. PENYEBAB OSTEOARTHRITIS

Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa
faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain;
1. Usia lebih dari 40 tahun
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor penuaan adalah
yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan akibat penuaan
saja. Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda dengan eprubahan pada
osteoartritis.

2. Jenis kelamin wanita lebih sering


Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-laki
lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara
keseluruhan, dibawah 45 tahun, frekuensi osteoartritis kurang lebih sama antara
pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50 tahunh (setelah menopause)
frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal ini
menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.

5
3. Suku bangsa
Nampak perbedaan prevalensi osteoartritis pada masingn-masing suku bangsa.
Hal ini mungkin berkaitan dnegan perbedaan pola hidup maupun perbedaan pada
frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan tulang.

4. Genetik

5. Kegemukan dan penyakit metabolik


Berat badan yang berlebih, nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk
timbulnya osteoartritis, baik pada wanita maupun pria. Kegemukan ternyata tidak
hanya berkaitan dengan oateoartritis pada sendi yang menanggung beban
berlebihan, tapi juga dnegan osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula).
Olehkarena itu disamping faktor mekanis yang berperan (karena meningkatnya
beban mekanis), diduga terdapat faktor lain (metabolit) yang berpperan pada
timbulnya kaitan tersebut.

6. Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga


Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus
berkaitan dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu. Olahraga yang sering
menimbulkan cedera sendi yang berkaitan dengan resiko osteoartritis yang lebih
tinggi.

7. Kelainan pertumbuhan
Kelainan kongenital dan pertumbuhan paha telah dikaitkan dengan timbulnya
oateoartritis paha pada usia muda.

8. Kepadatan tulang
Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko timbulnya
osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras) tidak
membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang rawan sendi.
Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek.

D. GEJALA YANG DITIMBULKAN OLEH OSTEOARTHRITIS

Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang terkena,
etrutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-mula
terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan istirahat. Terdapat

6
hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi dn
perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran sendi dan krepitasi.
Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak emnonjol dan timbul belakangan,
mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan
gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan, antara lain;
1. Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan
dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang-kadang
menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibandingkan gerakan yang lain.

2. Hambatan gerakan sendi


Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan
dengan bertambahnya rasa nyeri.

3. Kaku pagi
Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi, seperti duduk
dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.

4. Krepitasi
Rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.

5. Pembesaran sendi (deformitas)


Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau tangan yang
paling sering) secara perlahan-lahan membesar.

6. Perubahan gaya berjalan


Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggul
berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi yang
lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien yang umumnya tua
(lansia).

E. TEMPAT SERING TERJADINYA OSTEOARTHRITIS

1. Lutut
Cenderung disebabkan karena peningkatan penuaan dan obesitas,

2. Tulang Belakang

7
Cenderung disebabkan karena sering mengangkat beban berat yang ditopang
oleh punggung. Ex: tukang angkat di pasar

3. Pinggul
Hal ini bisa terjadi karena bertambahnya usia dan pernah mengalami cedera
pada bagian pinggul.

4. Tangan
Hal ini bisa terjadi karena terlalu sering latihan fisik keras. Ex: bermain
volley terlalu sering

5. Kaki
Hal ini biasa sering terjadi pada atlit sepakbola dan sebagainya.

F. PENCEGAHAN OSTEOARTHRITIS

1. Istirahat yang cukup


2. Melakukan Latihan fisik ex: jogging dipagi hari
3. Mengurangi Berat Badan ex: melakukan diet, berpuasa
4. Konsultasi dengan rehabilitas medic
5. Hindari aktifitas yang menyebakan tekanan berlebihan pada sendi
6. Penggunaan krim sebagai pengurang rasa sakit

8
9

Anda mungkin juga menyukai