I DASAR TEORI
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata (Anonim, 2012).
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Van Leuwenhoek (1682-1723) yang
berkebangsaan belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri dari ata lensa
tunggalyang digosokkan rumah yang dirangkai didalam kerangka kuningan dan perak
(Pramesti,2000).
Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa tunggal. Cara
menggunakan mikroskop ini adalah dengan meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum
dan sisi lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum didepan
lensa, maka akan diperoleh titik fokusnya. (Anonim, 2006).
Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe mikroskop
modern. Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop ultraviolet, mikroskop
fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik. (Rizkan, 1999).
Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang
diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop
terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. (Rizkan, 1999).
Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Alat
ini merupaakan alat utama untuk pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi (Kuswati
2007 : 8).
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa okuler
(dekat dengan mata) dan lensa objektif (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler
dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda
berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai
dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula
dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler.
Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita
lihat. (Ahmad, 2002 : 2).
II PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Alat :
1. Mikroskop monokuler
2. Kaca objek.
3. Kaca penutup.
4. Pipet tetes
Bahan :
1. Air.
2. Alkohol.
3. Ptongan kertas bertuliskan huruf “a”.
4. Tissue.
Menyiapkan mikroskop
Cahaya
Menyiapkan preparat
1. Naikkan tabung dengan makrometer, sehingga jarak antara lensa obyektif dan permukaan
meja mikroskop kira-kira 2 cm.
2. Simpan preparat di meja objek dan jepit preparat dengan penjepit objek.
3. Posisikan mikrometer dengan keadaan posisi putaran penuh.
4. Sambil mengamati mikroskop dari samping, Jika ingin menggunakan lensa objektif 400x maka
putarlah revolver, turunkan tabung dengan menggunakan makrometer sehingga jarak antara
lensa objektif dengan kaca penutup 1 mm.
5. Lihatlah melalui lensa okuler, geser preparat sampai menemukan gambar objek.
6. Bila lensa kurang fokus, cobalah dengan memutar-mutar mikrometer dengan hati-hati sampai
menemukan objek dengan jelas.