6. Nutrisi
138
Frekuensi makan 3 kali sehari, porsi 1 piring berisi nasi, lauk dan sayur, tidak
ada pantang makan tertentu. Frekunsi minum 8 gelas/hari, tidak ada keluhan.
7. Eliminasi
Buang air kecil 6 kali sehari, warna kuning jernih, bau khas urin, tidak ada
keluhan. Buang air besar 1 kali sehari, warna kuning kecoklatan, agak keras,
bau khas Tinja, tidak ada keluhan. Ibu merasa cemas menghadapi persalinan,
ibu mengatakan keluarga sangat mendukung dan orang tua bersedia
mendampingi saat proses persalinan tidak ada kebiasaan/budaya saat
menghadapi persalinan.
b) Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran composmentris, emosional stabil, tekanan
darah 110/70 mmHg, nadi 77x/i, pernafasan 22x/i dan suhu 36,5° C.
2. Pemeriksaan Fisik
Muka tidak pucat, congjungtiva merah muda, selera tidak ikterus, ektremitas
atas dan bawah tidak oedema dan tidak ada bekas luka operasi pada abdomen,
pada alat genetalia tidak ada keputihan dan varices.
3. Palpasi Kebidanan
Leopold I : Teraba Tinggi Fundus Uteri 3 jari dibawah px.
Pada fundus teraba satu bagian bulat dan lunak (bokong)
Leopold II : Pada sisi kanan perut ibu teraba satu bagian memanjang dan
memapan (punggung) dan sisi kiri perut ibu teraba satu bagian
kecil janin
Leopold III: Pada symfisis teraba satu bagian bulat dan keras (kepala)
Tidak dapat digoyangkan
Leopold IV: Kepala janin sudah masuk PAP
TFU : Secara Mc. Donald. 32 cm
TBBJ : (TFU-n)x 155= 3.255 gram
Auskultasi
DJJ : 148 x/i
139
c) Analisa
Inpartu kala I fase aktif deselerasi
d) Penatalaksanaan
Tanggal : 16 Maret 2018 Pukul : 08:05 WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, keadaan umum ibu baik
dengan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 77x/i, pernafasan 22 x/i, suhu
36,5°C dan janin pada saat ini dalam kondisi baik, TTV normal, umur
kehamilan39-40 minggu, DJJ 148 x/I, pembukaan 10 cm.
Ibu memahami hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh bidan.
2. Memberitahu bahwa nyeri yang ibu rasakan adalah proses fisiologi pada
persalinan dimana kontraksi tersebut membantu mendorong kepala bayi turun
ke rongga panggul, maka dari bidan menganjurkan ibu teknik relaksi dengan
cara menarik napas yang panjang dan membuangnya secara perlahan. Ibu
mengerti penjelasan yang diberikan bidan.
3. Menganjurkan kepada ibu posisi yang nyaman dan aman saat bersalin serta
mengajarkan teknik mengedan.
Ibu paham penjelasan yang diberikan bidan
4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum jika tidak ada his.
Ibu bersedia untuk minum .
5. Pada pukul 08:15 WIB ibu merasa ada dorongan dan ingin meneran dan
BAB.
140
KALA II
Tanggal : 16 Maret 2018 Pukul: 08.15 WIB
a) Data Subjektif
Ibu mengatakan mules semakin sering dan kuat, serasa ingin BAB dan ibu
merasa ada dorongan ingin meneran .
b) Data Objektif
Keadaan ibu dan janin baik, terlihat vulva membuka, perineum menonjol, adanya
tekanan pada anus, dan dorongan meneran pada ibu, terlihat kepala bayi 5-6 cm di
depan vulva dan vagina membuka.
c) Analisa
Ibu inpartu kala II
d) Penatalaksanaan
Tanggal 16 Maret 2018 Pukul: 08.15 WIB
1. Menolong persalinan sesuai dengan standar Asuhan Persalinan Normal
(APN). Kepala bayi sudah tampak maju mundur pada jalan lahir, membantu
ibu menyiapkan posisi ibu untuk meneran dengan menahan kepala dan badan
ibu tetap pada posisi semi fowler. Meminta ibu meneran jika ibu merasakan
dorongan ingin meneran.
Ibu mengerti kapan ia akan meneran.
2. Menahan perineum saat kepaala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6
cm, meletakkan tangan yg lain di kepala bayi dengan tekanan yang lembut dan
tidak menghambat pada kepala bayi agar kepala tidak defleksi secara
maksimal, membiarkan kepala keluar perlahan –lahan. Sehingga lahirlah
berturut. UUK, UUB, dahi, mata, hidung, dan dagu dan seluruh kepala,
mengajurkan ibu untuk meneran perlahan-lahan .atau bernafas cepat saat
kepala lahir.
Ibu sedang meneran kepala bayi sudah lahir.
141
3. Membersihkan dengan lembut muka, mulut dan hidung bayi dengain kain atau
kasa yang bersih, memeriksa lilitan tali pusat .tidak ada lilitan tali pusat,
menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Kepala bayi sudah paksi keluar.
4. Memegang kepala secara biparietal dan melakukan gerakan manuver untuk
melahirkan bahu, menyusuri bagian tubuh bayi sampai ke daerah ekstremitas
bayi.
Bayi sudah dilahirkan .
5. Bayi lahir bugar pukul 08:15 WIB, jenis kelamin laki-laki, bayi telah di
keringakan dan diletakan diatas perut ibu dan dilakukan IMD serta menjaga
kehangatannya dengan dibungkus kain kering.
Bayi sudah di keringkan dan sedang dilakukan IMD
KALA III
Tanggal : 16 Maret 2018 Pukul: 08:15 WIB
a) Data Subjektif
Ibu mengatakan senang karena anaknya sudah lahir dengan selamat dan baik
b) Data Objektif
1. Keadaan umum : Lemas
2. Bayi laki-laki lahir spontan pukul 08:15WIB
3. Abdomen
TFU : 2jari diatas pusat
Kontraksi : Uterus teraba lembek
Kandung kemih : Kosong
4. Tali pusat terlihat menjulur di vulva
c) Analisa
Ibu inpartu kala III
d) Penatalaksanaan
Tanggal : 16 Maret 2018 Pukul: 08:15 WIB
142
1. Memastikan tidak ada janin kedua dengan cara palpasi pada fundus ibu. Tidak
teraba adanya janin kedua pada fundus ibu.
2. Memberitahukan ibu bahwa akan dilakukan penyuntikkan oksitosin 10 unit 1
menit setelah bayi lahir yang bertujuan untuk membantu kontraksi lahir nya
plasenta. Pukul 08:16 WIB. Dilakukan penyuntikkan oksitosin 10 unit secara
IM.
Suntikan telah diberikan.
3. Setelah 2 menit bayi lahir, jepit tali pusat dengan kleim kirakira 2-3cm dari
pusat bayi dan dilakukan pemotongan tali pusat dan mengikat tali pusat.
Tali pusat telah dipotong dan diikat dengan menggunakan benang tali pusat.
4. Ibu merasa mules ada rasa ingin mengedan
5. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan cara tangan kiri
melakukan dorso kranial dan tangan kanan menegangkan tali pusat . Tali
pusat bertambah panjang, klem dipindahkan 5-10cm dari vulva .
6. Memastiskan tanda-tanda pelepasan pusat yaitu ada semburan dari vulva ibu,
tali pusat bertambah panjang dan fundus terasa keras.
Sudah ada tanda tanda pelepasan tali pusat .
7. Plasenta terlihat di vagina, melahirkan plasenta dengan menggunakan kedua
tangan, memegang plasenta dengan kedua tangan dan dengan hati hati
memutar plasenta searah jarum jam hingga selaput ketuban terpilin kemudian
lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan .
Plasenta lahir Pukul : 08:20 WIB
8. Massase uterus segera selama 15 detik setelah selaput ketuban dan plasenta
lahir. Massase sudah dilakukan.
9. Memeriksa kedua sisi plasenta bayi yang menempel ke ibu maupun yang
menempel ke janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa plasenta dan
selaput ketuban lengkap dan utuh.
Selaput dan palsenta utuh.
KALA IV
Tanggal : 16 Maret 2018 Pukul : 08:20 WIB
a) Data Subjektif
Ibu merasa perut terasa mules dan namun senang dan lega bahwa bayi dan
plasenta telah lahir.
143
b) Data Objektif
Plasenta lahir lengkap Pukul 08:20 WIB, tanda-tanda vital: tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 80x/I, pernafasan 22x/i dan suhu 36,5°C, TFU 2 jari dibawah pusat,
TFU teraba keras, kandung kemih kosong, darah keluar ± 50cc.
c) Analisa
Ibu inpartu kala IV
d) Penatalaksanaan
Tanggal/pukul : 16 Maret 2018 Pukul: 08:20 WIB
1. Melakukan pengecekkan laserasi jalan lahir.
Tidak ada ditemukan laserasi jalan lahir.
2. Melakukan pemantauan atau pengawasan setiap 15 menit pada 1 jam pertama.
Pasca persalinan dan setiap 30 menit pada jam kedua pasca persalinan
Pemantauan sedang dilakukan .
144
No Waktu Tindakkan
1. 14.15 wib Melakukan observasi tanda tanda vital, kontraksi, kandung kemih, dan
jumlah perdarahan pada 6 jam postpartum.
2. 14.16 wib 1. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa mules yang ibu alami
merupakan hal yang normal, karena rahim yang keras dan mules
menandakan rahim sedang berkontraksi dan dapat mencegah terjadinya
perdarahan pada masa nifas.
Ibu sudah mengerti dan paham tentang penyebab rasa mules yang ia alami
2. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk tetap menjaga kehangatan tubuh
bayi agar bayi tidak terkena hipotermi.
Ibu dan keluarga sudah mengerti dan akan terus menjaga kehangatan bayi.
3. Mengajarkan ibu cara teknik menyusui yang baik dan benar.
Ibu sudah mengetahui cara menyusui yang baik untuk bayinya
4. Memberitahu ibu untuk sesering mungkin menyusui bayinya 10-15
kali/hari dan menjelaskan manfaat ASI yang pertama kali keluar
merupakan kolostrum yang mengandung antibodi dan gizi yang tinggi
147
b) Objektif
Keadaan umum : Baik
Tanda vital
TD : 110/70 mmHg HR : 76 kali/menit
RR : 22 kali/menit T : 36,5°C
Pemeriksaan Fisik
a. Muka : tidak pucat, tidak odem , tidak ada cloasmagravidarum
149
a) Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada lagi darah yang keluar dari kemaluannya dan ibu
mengatakan tetap memberikan ASI kepada bayinya.
b) Objektif
Keadaan umum : baik
Tanda vital
TD : 110/70 mmHg HR : 76 kali/menit
RR : 22 kali/menit T : 36,5°C
Pemeriksaan Fisik
a. Muka : tidak pucat, tidak odem , tidak ada cloasmagravidarum
b. Mata :tidak odem, conjunctiva merah muda, sclera tidak ikhterus
c. Dada : colostrums sudah keluar dan tidak ada nyeri tekan
d. Abdomen : TFU tidak teraba lagi
e. Genetalia : tidak ada pengeluaran pervaginam
f. Ekstremitas: tidak ada varices, reflek patella kanan kiri positif
c) Analisa
Ny.P 27 tahun, nifas 6 minggu
d) Penatalaksanaan
1. Menanyakan kepada ibu tentang penyulit penyulit yang ia atau
bayi alami. Ibu mengatakan sejauh ini tidak ada masalah dengan bayinya
atau pun dengan ibu. Bayi masih menyusu dengan lancar, tidak ada
keluhan. Ibu mengatakan tidak mengalami penyulit apapun sampai
sekarang.
151
Bayi dalam keadaan sehat, tanda vital normal, tali pusat sudah dipotong, tali pusat
bersih, tidak ada pendarahan.
Tali pusat bayi sudah dirawat dengan baik dan mengatakan pada ibu tetap
menjaga tali pusat agar tidak basah.
2. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk menjaga kehangatan tubuh
bayinya dengan cara membedong bayi.
Ibu sudah menjaga kehangatan tubuh bayi dengan membedong menggunakan kain
yang lembut dan tebal.
3. Mengingatkan kembali ibu tentang tanda tanda bahaya bayi baru lahir.
Ibu sudah dapat menyebutkan 2 tanda tanda bahaya bayi baru lahir.
4. Menganjurkan ibu tidak memberikan bayinya makanan yang lain kecuali
ASI sampai bayi berusia lebih dari 6 bulan. Ibu sudah mengerti dan akan
melaksanakan arahan dari bidan.
b) Objektif
a. Pemeriksaan Fisik Umum
BB : 3000 gram RR : 62 kali/menit
Pols :124 kali/menit Temp : 36,8°C
b. Terlihat tali pusat sudah putus dan tidak ada pendarahan disekitar
perlekatannya.
c) Analisa
Neonatus 6 hari
d) Penatalaksanaan
153
b) Objektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum
BB : 3000 gram RR : 64 kali/menit
Pols : 122 kali/menit Temp : 36,3°C
2. Bekas perlekatan tali pusat tidak mengalami masalah
c) Analisa
Neonatus 2 minggu berlangsung normal
d) Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya.
Bayi dalam keadaan sehat, tidak ada masalah ataupun kelainan.
Ibu senang mendengar hasil pemeriksaan bayinya
2. Kembali mengingatkan ibu untuk terus memberikan ASI sampai bayi
berusia lebih 6 bulan.
Ibu berjanji akan selalu memberikan ASI kepada bayinya.
3. Mengingatkan ibu untuk datang imunisasi ke klinik pada tanggal 16-04-
2018.
Ibu akan datang ke klinik untuk imunisasi sesuai tanggal yang ditetapkan
154
b) Objektif
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Status emosional : stabil
Vital sign :
TD : 110/70 mmHg Pols : 74x/i
RR : 22x/i Suhu : 37°C
Pemeriksaan Fisik
Wajah : tidak ada cloasmagravidarum, tidak pucat, tidak
oedem
Aksilla : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Payudara : simetris, tidak ada benjolan, ada pengeluaran ASI
Mammae : ada pengeluaran, tidak ada benjolan
Pemeriksaan Penunjang
Planotest : Negatif (-)
c) Analisa
Ny. P 27 tahun akseptor KB Implan.
d) Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaannya
Ibu dalam keadaan sehat, tanda vital normal, dan tidak ada
kelainan yang terlihat pada kesehatan ibu.
Ibu senang mendengar hasil pemeriksaannya.
155