Untuk bulan januari tahun 2013 manajemen menargetkan kenaikan penjualan (dalam
unit) untuk LED Bohlam dan LED Tube masing-masing 20% dan 25%, namun tidak ada
perubahan harga jual.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun anggaran
penjualan PT STE untuk bulan januari tahun 2013.
Langkah 2
Menghitung penjualan untuk seluruh produk dengan mengalikan penjualan dalam unit
dengan harga jualnya.
Langkah 3
Menyusun anggaran penjualan januari 2013 dengan memasukkan angka-angka yang
diperoleh dari langkah 2.
PT STE
Anggaran penjualan untuk Bulan yang Berakhir pada Januari 2013
LED Bohlam LED Tube Total
Penjualan barang
1.200.000 1.000.000
jadi dalam unit
Dikalikan harga jual Rp 10.000 Rp 20.000
Penjualan barang
Rp 12.000.000.000 Rp 20.000.000.000 Rp 32.000.000.000
jadi
Penjualan
Tahun 2012
LED Bohlam LED Tube
Penjualan (dalam unit) 10.000.000 8.000.000
Harga jual per unit Rp 10.000 Rp 20.000
Langkah 1
Membuat format anggaran untuk tiga bulan pertama di tahun 2013.
PT STE
Anggaran penjualan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 maret 2013
LED Bohlam LED Tube Total
Januari
Penjualan barang jadi (unit)
dikalikan: Harga jual
Penjualan barang jadi
Februari
Penjualan barang jadi (unit)
dikalikan: Harga jual
Penjualan barang jadi
Maret
Penjualan barang jadi (unit)
dikalikan: Harga jual
Penjualan barang jadi
Total Penjualan Tiga Bulan
LED Bohlam
LED Tube
Langkah 2
Menghitung penjualan setiap produk untuk bulan Januari, Februari dan Maret 2013
penjualan setiap bulan per produk diperoleh dengan mengalikan unit yang dijual dengan
harga jualnya.
LED Bohlam
Penjualan Januari 2.200.000 x Rp11.000 = Rp 24.200.000.000
Penjualan Februari 1.650.000 x Rp11.000 = Rp 18.150.000.000
Penjualan Maret 2.750.000 x Rp11.000 = Rp 30.250.000.000
Langkah 4
PT STE
Anggaran penjualan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 maret 2013
LED Bohlam LED Tube Total
Januari
Penjualan barang jadi (unit) 2.220.000 1.760.000
dikalikan: Harga jual 11.000 22.000
Penjualan barang jadi 24.200.000.000 38.000.000.000 62.200.000.000
Februari
Penjualan barang jadi (unit) 1.650.000 1.320.000
dikalikan: Harga jual 11.000 22.000
Penjualan barang jadi 18.150.000.000 29.040.000.000 47.190.000.000
Maret
Penjualan barang jadi (unit) 2.750.000 2.200.000
dikalikan: Harga jual 11.000 22.000
Penjualan barang jadi 30.250.000.000 48.400.000.000 78.650.000.000
Total Penjualan Tiga Bulan 188.040.000.000
C. Memperkirakan Penjualan
Pada makalah ini kami akan membahas pengguanaan metode kuantitatif dengan
menggunakan analisis statistika dalam memperkirakan penjualan. Setelah itu, akan
dibahas pada penggunaan analisis industri dalam menentuka jumlah penjualan
perusahaan.
Penjualan (kuantitas)
Bulan
LED Bohlam LED Tube
Oktober 2.000.000 1.800.000
November 2.100.000 1.650.000
Desember 2.300.000 1.830.000
Total 6.400.000 5.280.000
Langkah 2
Cari rata-rata penjualan 3 bulan dengan membagi total penjualan Oktober, November
dan Desember 2012.
Penjualan Kuantitas
Bulan
LED Bohlam LED Tube
Total Penjualan 3 bulan Sebelumnya 6.400.000 5.280.000
Dibagi 3 :3 :3
Rata-rata penjualan 3 bulan 2.200.000 1.760.000
Langkah 3
Penjualan bulan Januari 2013 adalah rata-rata penjualan 3 bulan sebelumnya
(Oktober, November, dan Desember 2012), yaitu LED Bohlam 2.200.000 unit dan
LED Tube 1.760.000 (Lihat tabel langkah 2).
Langkah 1
Menghitung pangsa pasar (market share) PT STE untuk tahun 2012. Pangsa pasar
perusahaan diperoleh dengan membagi penjualan industri pada satu periode yang
sama. Jadi pangsa pasar PT STE untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Langkah 2
Menentukan perkiraan penjualan untuk tahun 2013.
Langkah 4
Penjualan PT STE ditahun 2013 diperoleh dengan mengalikan pangsa pasar PT STE
ditahun 2013 dengan perkiraan penjualan industri pada tahun yang sama.
Penjualan PT STE th. 2013 = Penjualan industri 2013 x Pangsa pasar PT STE 2013
= 33.000.000 unit x 60%
= 19.800.000 unit.
Keterangan Rp %
Penjualan 10.000 100
Harga pokok penjualan 6.000 60
Laba kotor 4.000 40
Biaya usaha 2.000 20
Laba operasi 2.000 20
Biaya lain-lain dan pajak 1.000 10
Laba bersih 1.000 10
Dividen 40% dari laba bersih 400 4
Laba ditahan 600 6
b. Target penjualan
Disamping itu target penjualan harus memepertimbangkan berbagai factor antara lain:
c. Ramalan penjualan
Ramalan penjualan adalah proyeksi jumlah komoditi yang diminta oleh konsumen
dan proyeksi harga yang mampu dijangaku oleh konsumen. Dalam membuat ramalan
penjualan, manajer pada umumnya menggunakan metode judgement, statistika, dan metode
khusus.
Sales Forecasting
Model Time Serie Moment
Ramalan penjualan
Y = a + bX
Metode ini digunakan jika data jumlahnya genap. Data tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian atau
kelompok kemudian tiap-tiap bagian tersebut dicari rata-ratanya. Contoh model semi average adalah
sebagai berikut :
5 2.800 5
6 2.500 7
7 2.640 9
8 3.060 11.000 2.750 11
9 13
10 15
a = 2.000, yaitu rata-rata pada kelompok satu dan b adalah rata-rata kelompok dua dikurangi rata-rata
kelompok satu dibagi tahun dalam kelompok, b = (2.750 – 2.000)/4 = 187,5. Ramalan tahun ke
Sembilan adalah : Y9 = a + bX ; Y9 = 2.000 + 187,5(13) = 4.437,5 unit. Sedangkan ramalan untuk
tahun ke sepuluh adalah Y10 = a + bX; Y10 = 2.000 + 187,5 (15) = 4.812,5 unit.
Kelemahan model peramalan semi average ialah bahwa keakuratannya semakin rendah jika
waktu peramalannya semakin jauh kedepan.
6 1000
2.500 750 750
7 528
2.640 1.056 1.056
8 1224
3.960 612 1.224
Jika persediaan pada akhir tahun ke 8 sebesar 200 unit dan persediaan tahun ditaksir 10% dari
volume penjualan tahun 10. Maka dapat disusun volume produksi tahun 9 sebagai berikut :
Tahun X Y XY X2 Y2
1 10 150 1.500 100 22.500
2 11 160 1.760 121 25.600
3 10 155 1.550 100 24.025
4 12 165 1.980 144 27.225
5 13 170 2.210 169 28.900
56 800 9.000 634 128.250
Keterangan :
𝑛. ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋. ∑𝑌 ∑𝑌 − 𝑏. ∑𝑌
b= a=
𝑛. ∑X2 − ∑𝑋 2 𝑛
b= 𝑛. 𝑋𝑌 − 𝑋. 𝑌 = 45.000 − 44.800 = 200 = 5,88
5 634 − 56 ⁿ 3.170 − 3.136 34
a = 800 − 5,88 56 = 470,72 = 94,14
5 5
Misal biaya promosi (x) tahun ke 6 sebesar Rp 15, maka nilai penjualan tahun ke 6 sebesar :
Penafsiran koefisien korelasi antara variable bebas (x) dengan variable terikat (y) disajikan dalam
notasi (rxy) adalah:
Logika permintaan adalah bahwa : (1) barang atau jasa mempunyai manfaat untuk
memenuhi kebutuhan, (2) masyarakat mempunyai pendapatan sebagai daya beli. Karena daya
beli masyarakat pada umumnya terbatas, maka permintaan sering berubah berdasar daya beli
tersebut.
Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan ditentukan oleh berbagai factor antara lain dapat digambarkan
dalam persamaan dibawah ini:
Dimana :
P = price
A = advertensi
artinya :
Permintaan barang A akan turun 2.500 unit, jika harga naik Rp. 1
Meningkat 1.000 unit, jika pendapatan masyarakat naik Rp. 1
Meningkat 0,05 unit, jika penduduk bertambah 1 orang
Turun Rp. 1.000 unit, jika bank naik 1%
Meningkat 0,05 unit, jika biaya promosi naik Rp. 1
2.500P = 40.000 - QA
P = (40.000/2.500) – (QA/2.500)
P = Rp 16
Keterangan :
Jika P atau harga naik Rp 1, maka turun 2.500 unit dan sebaliknya
Jika P = Rp 16, maka Q = 0, harga maksimum, jadi harga harus dibawah Rp 16
Jika Q = 40.000, maka P = 0
Kurva permintaan menunjukkan bahwa harga tertinggi Rp 16 dan Q tertinggi 40.000 unit.
Rp16
40.000Q Q
Langkah 1
Menyusun format anggaran produksi dan memasukkan data-data penjualan, persediaan
akhir brang jadi, dan persediaan awal barang jadi.
Anggaran Produksi
PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)
Untuk Periode Januari 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Penjualan (Unit) 2.200.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 300.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 500.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Langkah 2
Menjumlahkan barang jadi yang dibutuhkan dan menyelesaikan anggaran produksi
dengan menghitung jumlah barang jadi yang akan diproduksi.
Anggaran Produksi
PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)
Untuk Periode Januari 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Penjualan (Unit) 2.200.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 300.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 2.500.000
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 500.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 2.000.000
Berdasarkan aggaran produksi yang telah disusun, PT STE harus memproduksi LED
Bohlam sebanyak 2.000.000 uni untuk bulan Januari 2013.
Penjualan Kuantitas
Bulan
LED Bohlam
Januari 2.200.000
Februari 1.650.000
Maret 2.750.000
Selama tahun 2013, PT STE indah ingin agar tingkat persediaan awal barang jadi
setiap bulannya adalah 400.000 unit. Jadi, jumlah persediaan akhir dan persediaan awal
barang jadi adalah tetap 400.000 unit.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun anggaran
produksi lampu LED untuk kuartal pertama tahun 2013.
Langkah 1
Menyusun format anggaran produksi dan memasukkan data-data penjualan selama bulan
Januari, Februari dan Maret 2013.
Anggaran Produksi
PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)
Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Januari Februari Maret
Penjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 400.000 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Anggaran Produksi
PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)
Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Januari Februari Maret
Penjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 2.600.000 2.050.000 3.150.000
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 400.000 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 2.200.000 1.650.000 2.750.000
ILUSTRASI
PT STE menerapkan kebijakan stabilisasi produksi untuk menyusun anggaran produksi
produk Lampu LED Bohlam selama periode triwulan pertama 2013. Berikut ini adalah
data penjualan, persediaan awal dan akhir barang jadi selama bulan januari-maret 2013.
Langkah 1
Menyusun format anggaran dan memasukkan data penjualan (unit).
Langkah 2
Melengkapi kolom total dan membagi jumlah total produksi keseluruhan dengan jumlah
bulan dalam anggaran.
Langkah 3
Menotal barang jadi yang dibutuhkan dan melengkapinya.
ILUSTRASI:
PT STE menerapkan kebijakan stabilisasi tingkat persediaan untuk menentukan jumlah
produksi produknya untuk triwulan pertama 2013. Berikut adalah data penjualan
selengkapnya:
Langkah 1
Menyusun format anggaran, memasukkan data penjualan dan menghitung jumlah tingkat
persediaan barang jadi setiap bulannya.
Langkah 2
Memasukkan persediaan akhir dengan ketentuan persediaan akhir suatu bulan akan
menjadi persediaan awal bulan berikutnya.
Langkah 3
Menyelesaikan anggaran produksi dengan menghitung total barang jadi yang diperlukan
dan jumlah barang jadi yang aka diproduksi untuk bulan Januari-Maret 2013 dan secara
total selama 3 bulan.