Anda di halaman 1dari 25

ANGGARAN PENJUALAN

A. DEFINISI ANGGARAN PENJUALAN


Anggaran penjualan menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah barang jadi yang
akan dijual oleh perusahaan dan harga jual yang diharapkan diperoleh untuk periode
anggaran mendatang.

B. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN ANGGARAN PENJUALAN


Dalam penyusunan anggaran penjualan yang ada pada makalah ini, kami
menggunakan ilustrasi secara langsung dengan menggunakan PT SINAR TERANG
ELEKTRONIK sebagai nama perusahaan yang akan kami buatkan anggaran
penjualannya.
ILUSTRASI:
PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE) yang berdiri pada ahun 2011 adalah
sebuah perusahaan yang memproduksi lampu jenis LED yang hemat energi. Semua
produknya merupakan produk unggulan karena merupakan lampu hemat energi dengan
harga yang murah tapi berkualitas baik. Lampu LED Bohlam dan lampu LED Tube
merupakan dua produk yang paling banyak digunakan oleh masyarakat.
PT STE juga memprediksi harga yang akan dikenakan untuk setiap produk yang akan
dijual ditahun 2013. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan jumlah penjualan produk
dalam unit dan harga jual per-unitnya selama tahun 2012.

Keterangan LED Bohlam LED Tube

Penjualan (dalam unit) 1.000.000 800.000

Harga jual per unit Rp 10.000 Rp 20.000

Untuk bulan januari tahun 2013 manajemen menargetkan kenaikan penjualan (dalam
unit) untuk LED Bohlam dan LED Tube masing-masing 20% dan 25%, namun tidak ada
perubahan harga jual.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun anggaran
penjualan PT STE untuk bulan januari tahun 2013.

Anggaran Penjualan & Produksi | 1


Langkah 1
Menghitung penjualan dalam unit untuk produksi lampu LED Bohlam dan LED Tube
untuk bulan Januari 2013. Penjualan dalam unit untuk bulan januari 2013 diperoleh
dengan menggunakan data-data penjualan di bulan desember tahun 2012 ditambah
dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang diharapkan di bulan januari 2013.

Penjualan bulan Januari = Penjualan Desember x (1 + Pertumbuhan penjualan Januari)


LED Bohlam 1.000.000 x (1 + 20%) = 1.200.000
LED Tube 800.000 x (1 + 25%) = 1.000.000

Langkah 2
Menghitung penjualan untuk seluruh produk dengan mengalikan penjualan dalam unit
dengan harga jualnya.

Penjualan (Rp) = Penjualan (unit) x Harga jual per unit


Penjualan (Rp) LED Bohlam 1.200.000 x Rp 10.000 = Rp 12.000.000.000
Penjualan (Rp) LED Tube 1.000.000 x RP 20.000 = Rp 20.000.000.000

Langkah 3
Menyusun anggaran penjualan januari 2013 dengan memasukkan angka-angka yang
diperoleh dari langkah 2.

PT STE
Anggaran penjualan untuk Bulan yang Berakhir pada Januari 2013
LED Bohlam LED Tube Total
Penjualan barang
1.200.000 1.000.000
jadi dalam unit
Dikalikan harga jual Rp 10.000 Rp 20.000

Penjualan barang
Rp 12.000.000.000 Rp 20.000.000.000 Rp 32.000.000.000
jadi

ANGGARAN PENJUALAN LEBIH DARI SATU BULAN


Anggaran penjualan sering kali disusun untuk periode waktu satu tahun, enam bulan,
atau kuartalan (tiga bulan).

Anggaran Penjualan & Produksi | 2


ILUSTRASI:
Dari data berikut kami akan membuat anggaran penjualan per-kuartal untuk kuartal
pertama tahun 2013.
1. Data penjualan aktual tahun 2012

Penjualan
Tahun 2012
LED Bohlam LED Tube
Penjualan (dalam unit) 10.000.000 8.000.000
Harga jual per unit Rp 10.000 Rp 20.000

2. Perusahaan menargetkan kenaikan penjualan untuk setiap produk sebesar 10%


ditahun 2013. Harga jual untuk setiap produk juga akan naik sebesar 10%.
3. Penjualan bulan Januari, Februari, dan Maret untuk kedua produk adalah 20%, 15%
dan 25% dari penjualan tahun 2012.

Langkah 1
Membuat format anggaran untuk tiga bulan pertama di tahun 2013.

PT STE

Anggaran penjualan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 maret 2013
LED Bohlam LED Tube Total
Januari
Penjualan barang jadi (unit)
dikalikan: Harga jual
Penjualan barang jadi
Februari
Penjualan barang jadi (unit)
dikalikan: Harga jual
Penjualan barang jadi
Maret
Penjualan barang jadi (unit)
dikalikan: Harga jual
Penjualan barang jadi
Total Penjualan Tiga Bulan

Anggaran Penjualan & Produksi | 3


Langkah 2
Menghitung jumlah unit yang direncanakan untuk dijual dan harga jual setiap produk
untuk bulan Januari, Februari, dan Maret 2013.

LED Bohlam

Penjualan (unit) tahun 2012 10.000.000 x 110% = 11.000.000

Penjualan (unit) Januari 11.000.000 x 20% = 2.200.000

Penjualan (unit) Februari 11.000.000 x 15% = 1.650.000

Penjualan (unit) Maret 11.000.000 x 25% = 2.750.000


Harga jual tahun 2012 Rp 10.000 x 10% = Rp 11.000

LED Tube

Penjualan (unit) tahun 2012 8.000.000 x 110% = 8.800.000

Penjualan (unit) Januari 8.800.000 x 20% = 1.760.000

Penjualan (unit) Februari 8.800.000 x 15% = 1.320.000

Penjualan (unit) Maret 8.800.000 x 25% = 2.200.000

Harga jual tahun 2012 Rp 20.000 x 10% = Rp 22.000

Langkah 2
Menghitung penjualan setiap produk untuk bulan Januari, Februari dan Maret 2013
penjualan setiap bulan per produk diperoleh dengan mengalikan unit yang dijual dengan
harga jualnya.

LED Bohlam
Penjualan Januari 2.200.000 x Rp11.000 = Rp 24.200.000.000
Penjualan Februari 1.650.000 x Rp11.000 = Rp 18.150.000.000
Penjualan Maret 2.750.000 x Rp11.000 = Rp 30.250.000.000

Anggaran Penjualan & Produksi | 4


LED Tube
Penjualan Januari 1.760.000 x Rp22.000 = Rp 38.000.000.000
Penjualan Februari 1.320.000 x Rp22.000 = Rp 29.040.000.000
Penjualan Maret 2.200.000 x Rp22.000 = Rp 48.400.000.000

Langkah 4

Menyelesaikan penyusunan anggaran dengan memasukaan data langkah 2 dan 3.

PT STE
Anggaran penjualan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 maret 2013
LED Bohlam LED Tube Total
Januari
Penjualan barang jadi (unit) 2.220.000 1.760.000
dikalikan: Harga jual 11.000 22.000
Penjualan barang jadi 24.200.000.000 38.000.000.000 62.200.000.000
Februari
Penjualan barang jadi (unit) 1.650.000 1.320.000
dikalikan: Harga jual 11.000 22.000
Penjualan barang jadi 18.150.000.000 29.040.000.000 47.190.000.000
Maret
Penjualan barang jadi (unit) 2.750.000 2.200.000
dikalikan: Harga jual 11.000 22.000
Penjualan barang jadi 30.250.000.000 48.400.000.000 78.650.000.000
Total Penjualan Tiga Bulan 188.040.000.000

C. Memperkirakan Penjualan

Penyusunan anggaran penjualan mengharuskan perusahaan memperkirakan jumlah


unit yang akan dijual dan harga jualnya untuk satu periode anggaran. Terdapat beberapa
metode yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperkirakan penjualan dalam
satu periode anggaran. Metode-metode tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu metode kualitatif dan metode kuantitaif.

Pada makalah ini kami akan membahas pengguanaan metode kuantitatif dengan
menggunakan analisis statistika dalam memperkirakan penjualan. Setelah itu, akan
dibahas pada penggunaan analisis industri dalam menentuka jumlah penjualan
perusahaan.

Anggaran Penjualan & Produksi | 5


1. Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average)
Menggunakan sejumlah data dari masa lalu untuk memperoleh perkiraan hasil
dimasa mendatang. Metode ini akan sangat bermanfaat apabila kita dapat memastikan
bahwa permintaan pasar (pelanggan) akan tumbuh secara stabil untuk beberapa
periode mendatang.
Proyeksi dengan Metode Rata-Rata Bergerak
ILUSTRASI:
Manajemen PT STE selalu membuat perkiraan penjualan lampu LED untuk
bulan berikutnya setiap tanggal 25 bulan sebelumnya. Perkiraan penjualan bulan
Januari 2013 dibuat pada tanggal 25 Desember 2012. Perkiraan penjualan untuk jauari
diperoleh dengan menggunakan data penjualan tiga bulan sebelumnya yaitu oktober,
november dan desember.
Langkah 1
Jumlah penjualan 3 bulan sebelumnya. Tabelnya adalah sebagai berikut:

Penjualan (kuantitas)
Bulan
LED Bohlam LED Tube
Oktober 2.000.000 1.800.000
November 2.100.000 1.650.000
Desember 2.300.000 1.830.000
Total 6.400.000 5.280.000

Langkah 2
Cari rata-rata penjualan 3 bulan dengan membagi total penjualan Oktober, November
dan Desember 2012.

Penjualan Kuantitas
Bulan
LED Bohlam LED Tube
Total Penjualan 3 bulan Sebelumnya 6.400.000 5.280.000
Dibagi 3 :3 :3
Rata-rata penjualan 3 bulan 2.200.000 1.760.000

Langkah 3
Penjualan bulan Januari 2013 adalah rata-rata penjualan 3 bulan sebelumnya
(Oktober, November, dan Desember 2012), yaitu LED Bohlam 2.200.000 unit dan
LED Tube 1.760.000 (Lihat tabel langkah 2).

Anggaran Penjualan & Produksi | 6


2. Metode Analisis Industri
Perusahaan-perusahaan yang memiliki bidang usaha sejenis dapat
dikelompokkan kedalam satu industri. Penjualan perusahaan sering kali dipengaruhi
oleh pertumbuhan penjualan industri tempat perusahaan berada. Oleh karena itu,
penjualan perusahaan dalam suatu periode juga dapat diperkirakan dengan
memperkirakan penjualan industrinya.
ILUSTRASI:
Pada tahun 2012, PT STE mampu menjual produknya sebesar 18.000.000 unit.
Pada tahun yang sama, total penjualan industri mencapai 30.000.000 unit. Jika
penjualan industri tahun 2013 diperkirakan naik 10% dan manajemen PT STE
memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk tahun 2013 sama dengan pencapaian
tahun 2012, maka penentuan penjualan industri dan PT STE untuk tahun 2013,
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Langkah 1
Menghitung pangsa pasar (market share) PT STE untuk tahun 2012. Pangsa pasar
perusahaan diperoleh dengan membagi penjualan industri pada satu periode yang
sama. Jadi pangsa pasar PT STE untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Pangsa pasar PT STE tahun 2012 = Penjualan PT STE tahun 2012


Penjualan Industri tahun 2012

Pangsa pasar PT STE tahun 2012 = 18.000.000


30.000.000

Pangsa pasar PT STE tahun 2012 = 60%

Langkah 2
Menentukan perkiraan penjualan untuk tahun 2013.

Penjualan indusri tahun 2013 = 30.000.000 x (1 + 10%)


= 33.000.000

Anggaran Penjualan & Produksi | 7


Langkah 3
Menentukan pangsa pasar PT STE untuk tahun 2013. Manajemen PT STE
memperkirakan pangsa pasar untuk tahun 2013 sama dengan pencapaian tahun 2012,
yaitu 60%.

Langkah 4
Penjualan PT STE ditahun 2013 diperoleh dengan mengalikan pangsa pasar PT STE
ditahun 2013 dengan perkiraan penjualan industri pada tahun yang sama.

Penjualan PT STE th. 2013 = Penjualan industri 2013 x Pangsa pasar PT STE 2013
= 33.000.000 unit x 60%
= 19.800.000 unit.

Anggaran Penjualan & Produksi | 8


ANGGARAN PENJUALAN
Anggaran penjualan ialah rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu
tahun atau lebih. Anggaran merupakan titik sentral semua pembuatan anggaran biaya dan investasi.
Oleh karena itu anggaran penjualan merupakan salah satu bagian anggaran perusahaan yang sangat
penting.

a. Kegunaan Anggaran Penjualan


Anggaran penjualan sangat penting bagi manajemen untuk membuat anggaran biaya,
anggaran laba dna anggaran investasi. Anggaran penjualan juga berguna bagi pedoman kerja,
koordinasi kerja, evaluasi kerja bagi divisi pemasaran, dan sebagai pedoman untuk membuata
anggaran biaya pemasaran. Keguanaa yang lainnya anggaran penjualan adalah sebagai acuan
untuk membuat anggaran biaya seluruh perusahaan, anggaran laba yang meliputi laba kotor,
laba operasi, laba bersi (earning after tax) dan anggaran investasi.

Anggaran Penjualan Biaya

Keterangan Rp %
Penjualan 10.000 100
Harga pokok penjualan 6.000 60
Laba kotor 4.000 40
Biaya usaha 2.000 20
Laba operasi 2.000 20
Biaya lain-lain dan pajak 1.000 10
Laba bersih 1.000 10
Dividen 40% dari laba bersih 400 4
Laba ditahan 600 6

Ilustrasi table diatas menjelaskan bahwa setelah manajemen menentukan besarnya


laba atas penjualan, maka manajer divisi yang lainnya membuat anggaran biaya. Manajer
pabrik membuat anggaran harga pokok penjualan, manajer komersial dan manajer kantor
pusat membuat anggaran biaya usaha yang terdiri dari biaya pemasaran dan biaya umum dan
administrasi, manajer keuangan membuat anggaran biaya lain-lain seperti bunga dan pajak
berdasarkan anggaran laba yang ingin dicapai. Berdasarkan pola pemikiran yang demikian,
anggaran penjualan dapat digunakan sebagai alat koordinasi.

b. Target penjualan

Anggaran Penjualan & Produksi | 9


Manajer penjualan harus menetapkan target penjualan yang ingin dicapai. Target
penjualan itu harus rasional dan realistic; rasional artinya target harus menjelaskan sebab-
sebab mengapa harus mencapai target tersebut; realistic artinya target harus bisa dicapai oleh
tenaga penjual dengan dukungan sumber daya.

Disamping itu target penjualan harus memepertimbangkan berbagai factor antara lain:

1. Kondisi volume produk


2. Kondisi kualitas produk
3. Kondisi harga jual produk
4. Kondisi kebutuhan konsumen
5. Kondisi pasar local, regional, nasional, dan internasional
6. Kondisi persaingan
7. Kondisi tenaga penjual
8. Kondisi kondisi imbalan kepada tenaga penjual
9. Kondisi promosi
10. Kondisi distribusi
11. Kondisi modal kerja perusahaan

c. Ramalan penjualan
Ramalan penjualan adalah proyeksi jumlah komoditi yang diminta oleh konsumen
dan proyeksi harga yang mampu dijangaku oleh konsumen. Dalam membuat ramalan
penjualan, manajer pada umumnya menggunakan metode judgement, statistika, dan metode
khusus.

Sales Forecasting
Model Time Serie Moment

Tahun Sales (Y) Tahun (X) XY X2


1 1.200 0 0 0
2 1.600 1 1.600 1
3 2.400 2 4.800 4
4 2.800 3 2.400 9
5 2.500 4 10.000 16
Jumlah 10.500 24.800 30
6 5*

Anggaran Penjualan & Produksi | 10


∑Y = a.n + b. ∑ X 10.500 = 5a + 10b(x2) = 21.000 =10a + 20b
∑XY = a.∑ X + b. ∑ X 24.800 = 10a + 30b(x1) = 24.800 =10a + 30b
-3.800 =10b
b =380
10.500 = 5a + 10b 10.500 = 5a + 10(380) a =1.340

Y₆ = a + bX Y = 1.340 + 380(5*) = 3.240 unit.

Y₇ = a + bX Y = 1.340 + 380(6*) = 3.620 unit.

Y₈ = a + bX Y = 1.340 + 380(7*) = 4.000 unit.

Ramalan penjualan

Model Time Serie Least Squares


Tahun Sales (Y) Tahun (X) XY X2
1 1.200 -2 -2.400 4
2 1.600 -1 -1.600 1
3 2.400 0 0 0
4 2.800 1 2.800 1
5 2.500 2 5.000 4
Jumlah 10.500 3.800 10
6 3*
a = ∑Y/n = 10.500/5 = 2.100 b = ∑XY/∑ X2

Y = a + bX

Y₆ = 2.100 + 380(3*) Y = 3.240

Y₇ = 2.100 + 380(5*) Y = 3.620

Y₈ = 2.100 + 380(6*) Y = 4.000

Metode Trend Semi Average

Metode ini digunakan jika data jumlahnya genap. Data tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian atau
kelompok kemudian tiap-tiap bagian tersebut dicari rata-ratanya. Contoh model semi average adalah
sebagai berikut :

Anggaran Penjualan & Produksi | 11


Metode Trend Semi Average
Tahun Sales (Y) Total Rata-rata X
1 1.200 -3
2 1.600 -1
3 2.400 1
4 2.800 8.000 2.000 3

5 2.800 5
6 2.500 7
7 2.640 9
8 3.060 11.000 2.750 11
9 13
10 15

a = 2.000, yaitu rata-rata pada kelompok satu dan b adalah rata-rata kelompok dua dikurangi rata-rata
kelompok satu dibagi tahun dalam kelompok, b = (2.750 – 2.000)/4 = 187,5. Ramalan tahun ke
Sembilan adalah : Y9 = a + bX ; Y9 = 2.000 + 187,5(13) = 4.437,5 unit. Sedangkan ramalan untuk
tahun ke sepuluh adalah Y10 = a + bX; Y10 = 2.000 + 187,5 (15) = 4.812,5 unit.

Kelemahan model peramalan semi average ialah bahwa keakuratannya semakin rendah jika
waktu peramalannya semakin jauh kedepan.

Metode Rata-rata Penjualan


Tahun Unit Jakarta Bandung Surabaya

6 1000
2.500 750 750
7 528
2.640 1.056 1.056
8 1224
3.960 612 1.224

Tahun Unit Jakarta Bandung Surabaya


6
2.500 0,30 0,3 0,4
7
2.640 0,4 0,4 0,2
8
3.960 0,2 0,4 0,4
Rata-rata 0,30 0,37 0,33

Penjualan per daerah tahun 9:

Jakarta : 0,30 x 4.437,5 = 1.331,25

Anggaran Penjualan & Produksi | 12


Bandung : 0,37 x 4.437,5 = 1.641,875

Surabaya : 0,33 x 4.437,5 = 1.464,375

Jika persediaan pada akhir tahun ke 8 sebesar 200 unit dan persediaan tahun ditaksir 10% dari
volume penjualan tahun 10. Maka dapat disusun volume produksi tahun 9 sebagai berikut :

Volume Produksi Tahun 9


Keterangan Unit
Penjualan 4.437,50
Persediaan akhir 10% x 4.812,5 unit (+) 481,5
Total 4.918,50
Persediaan awal (-) 200
Produksi 4.718,50

Metode Korelasi dan Regresi

Tahun X Y XY X2 Y2
1 10 150 1.500 100 22.500
2 11 160 1.760 121 25.600
3 10 155 1.550 100 24.025
4 12 165 1.980 144 27.225
5 13 170 2.210 169 28.900
56 800 9.000 634 128.250

Keterangan :

X = biaya promosi; Y = penjualan dalam rupiah

𝑛. ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋. ∑𝑌 ∑𝑌 − 𝑏. ∑𝑌
b= a=
𝑛. ∑X2 − ∑𝑋 2 𝑛
b= 𝑛. 𝑋𝑌 − 𝑋. 𝑌 = 45.000 − 44.800 = 200 = 5,88
5 634 − 56 ⁿ 3.170 − 3.136 34
a = 800 − 5,88 56 = 470,72 = 94,14
5 5
Misal biaya promosi (x) tahun ke 6 sebesar Rp 15, maka nilai penjualan tahun ke 6 sebesar :

Y = a + bx = 94,14 + 5,88(15) = 182,34 atau Rp 182, 34.

Penafsiran koefisien korelasi antara variable bebas (x) dengan variable terikat (y) disajikan dalam
notasi (rxy) adalah:

Anggaran Penjualan & Produksi | 13


1) Jika (rxy) lebih kecil dari 1, artinya variable bebas memiliki hubungan positif secara linier
dengan variable terikat; jika variable bebas bertambah maka variable terikat bertambah
2) Jika (rxy) negative (-1) artinya variable bebas memiliki hubungan negative secara linear
dengan variable terikat; jika variable bebas bertambah maka variable bebas akan berkurang
dan sebaliknya.
3) Jika (rxy) mendekati angka 1 maka variable bebas memiliki hubungan erat dengan variable
terikat, dan sebaliknya.
4) Jika (rxy) sama dengan 0, maka variable bebas tidak mempunyai hubungan dengan variable
terikat,
Contoh perhitungan menunjukkan koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,97 artinya antara variable
bebas biaya promosi mempunyai hubungan sangat erat dengan variable terikat nilai
penjualan.

d. Metode peramalan khusus


 Analisis Industri
Analisis ini menghubungkan antara peramalan penjualan suatu perusahaan dengan
peramalan penjualan industri sejenis (industri pesaing). Perusahaan harus membuat
peramalan penjualan ondustri sejenis kemudian membuat peramalan penjualan yang
bersangkutan dan dihitung rasionya.
 Analisis Product Line
Metode ini digunakan pada perusahaan yang memiliki banyak produk. Tiap-tiap jenis
produk harus dibuat ramalan-ramalan penjualan agar dapat diketahui laba setiap
produknya.
 Analisis Pengguanaan Akhir
Perusahaan yang menghasilkan produk setengah jadi, produknya bisa dijual langsung
dipasar sebagai bahan baku perusahaan lain, dan bisa diproses lebih lanjut untuk
barang konsumsi akhir, perusahaan harus membuat ramalan penjualan barang
konsumsi akhir.

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan


 Faktor Internal :
1) Kebijakan perusahaan
2) Kapasitas produksi
3) Modal kerja
4) Kemampuan tenaga penjual
5) Data masa lampau penjualan

Anggaran Penjualan & Produksi | 14


 Faktor Eksternal :
1) Posisi perusahaan dalam persaingan
2) Daya beli, kebutuhan, dan selera konsumen
3) Kebijakan pemerintah
4) Kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya dan bisnis
5) Tingkat pertumbuhan penduduk

f. Hubungan anggaran penjualan dengan permintaan

Pandangan fungsi permintaan adalah untuk barang-barang ekonomis yang


memerlukan pengorbanan sumber-sumber daya yang langka. Permintaan merupakan jumlah
barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen. Permintaan langsung ialah jumlah barang yang
diminta olej konsumen untuk konsumsi, sedangkan permintaan turunan ialah untuk produksi.
Barang atau jasa yang diminta langsung oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan yang
berorientasi kepuasan disebut consumer goods, sedangkan jumlah barang atau jasa yang
diminta industry yang berorientasi laba disebut producer goods.

Logika permintaan adalah bahwa : (1) barang atau jasa mempunyai manfaat untuk
memenuhi kebutuhan, (2) masyarakat mempunyai pendapatan sebagai daya beli. Karena daya
beli masyarakat pada umumnya terbatas, maka permintaan sering berubah berdasar daya beli
tersebut.

 Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan ditentukan oleh berbagai factor antara lain dapat digambarkan
dalam persamaan dibawah ini:

Q = a₁P + a₂Y + a₃Pop + a₄i + a₅A

Dimana :

Q = jumlah barang yang diminta

P = price

Y = pendapatan masyarakat yang dibelanjakan

P = populasi (jumlah penduduk)

I = tingkat suku bunga rata-rata

A = advertensi

a₁, a₂, a₃, a₄, a₅ = parameter fungsi permintaan

Anggaran Penjualan & Produksi | 15


misalnyasuatu perusahaan memproduksi produk A, mempunyai permintaan atas produknya
seperti persamaan dibawah ini :

artinya :

 Permintaan barang A akan turun 2.500 unit, jika harga naik Rp. 1
 Meningkat 1.000 unit, jika pendapatan masyarakat naik Rp. 1
 Meningkat 0,05 unit, jika penduduk bertambah 1 orang
 Turun Rp. 1.000 unit, jika bank naik 1%
 Meningkat 0,05 unit, jika biaya promosi naik Rp. 1

Estimasi Permintaan Barang A

Variabel Independen Parameter Ramalan atas Variabel Total permintaan

P -2500 Rp12 -30000


Y 1000 Rp23,50 23500
Pop 0,05 230000 11500
I 1000 10% 10000
A 0,05 Rp300.000 15000
Total Permintaan 10000

QA = -2.500(12) + 1.000(23,50) +0,05(230.000) – 1.000(10) + 0,05(300.000) = 10.000

QA = -2.500P + 1.000(23,50) +0,05(230.000) – 1.000(10) + 0,05(300.000) = 40.000 – 2.500P

2.500P = 40.000 - QA

P = (40.000/2.500) – (QA/2.500)

P = Rp 16

Keterangan :

 Jika P atau harga naik Rp 1, maka turun 2.500 unit dan sebaliknya
 Jika P = Rp 16, maka Q = 0, harga maksimum, jadi harga harus dibawah Rp 16
 Jika Q = 40.000, maka P = 0
 Kurva permintaan menunjukkan bahwa harga tertinggi Rp 16 dan Q tertinggi 40.000 unit.

Anggaran Penjualan & Produksi | 16


Kurva fungsi Permintaan

P Q = 40.000Q – 2.500P dan P = Rp 16 – Rp 0,0004Q

Rp16

40.000Q Q

Anggaran Penjualan & Produksi | 17


ANGGARAN PRODUKSI

A. DEFINISI ANGGARAN PRODUKSI


Anggaran produksi adalah anggaran yang disusun perusahaan untuk menentukan
jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan. Anggaran ini dibuat setelah
anggaran penjualan disusun karena perusahaan harus menentukan jumlah barang jadi
yang harus diproduksi dalam rangka mendukung target penjualan yang ada dianggaran
penjualan.
Untuk dapat menyusun anggaran produksi, dibutuhkan berbagai data dan informasi
sebagai berikut.
1. Estimasi jumlah unit barang jadi yang akan dijual pada periode mendatang
Jumlah unit barang jadi yang akan terjual dapat diperoleh dari anggaran penjualan
yang telah dibuat sebelumnya.
2. Estimasi jumlah persediaan barang jadi pada akhir periode anggaran
Pada umumnya, perusahaan memproduksi barang jadi lebih banyak dari yang
diperkirakan dapat dijual. Hal ini dilakukan karena perusahaan ingin menghindari
terjadinya kondisi stock out, yaitu kondisi dimana perusahaan tidak memiliki
persediaan barang ketika perusahaan memperoleh order pembelian dari pelanggan.
Terdapat dua kerugian dari kondisi stock out, yaitu:
a. Perusahaan mengalami opportunity lost.
b. Pelanggan beralih ke pesaing.
3. Estimasi jumlah persediaan barang jadi diawal periode anggaran
Estimasi ini merupakan persediaan yang tersisa dari periode sebelumnya. Setelah
estimasi jumlah penjualan dalam unit dan persediaan akhir barang jadi telah diperoleh
datanya, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah barang jadi yang rencananya
aka diproduksi. Jumlah yang akan diproduksi diperoleh dengan mengurangkan jumlah
penjualan dalam unit dan persediaan akhir barang jadi dengan persediaan awal barang
jadi.

B. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN ANGGARAN PRODUKSI


ILUSTRASI:
PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE) adalah perusahaan yang menghasilkan
lampu hemat energi LED Bohlam dan LED tube. Perusahaan ini sedang menyusun

Anggaran Penjualan & Produksi | 18


anggaran produksi untuk produk lampu LED Bohlam untuk bulan Januari 2013. PT STE
memperkirakan dapat menjual 2.200.000 unit lampu LED Bohlam bulan Januari 2013.
Selain itu, PT STE juga memperkirakan jumlah unit persediaan akhir dan awal LED
Bohlam untuk bulan Januari 2013.

No. Keterangan Jumlah


1. Penjualan 2.200.000
2. Persediaan Akhir 300.000
3. Persediaan Awal 500.000

Langkah 1
Menyusun format anggaran produksi dan memasukkan data-data penjualan, persediaan
akhir brang jadi, dan persediaan awal barang jadi.

Anggaran Produksi
PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)
Untuk Periode Januari 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Penjualan (Unit) 2.200.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 300.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 500.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi

Langkah 2
Menjumlahkan barang jadi yang dibutuhkan dan menyelesaikan anggaran produksi
dengan menghitung jumlah barang jadi yang akan diproduksi.

Anggaran Produksi
PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)
Untuk Periode Januari 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Penjualan (Unit) 2.200.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 300.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 2.500.000
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 500.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 2.000.000

Berdasarkan aggaran produksi yang telah disusun, PT STE harus memproduksi LED
Bohlam sebanyak 2.000.000 uni untuk bulan Januari 2013.

Anggaran Penjualan & Produksi | 19


Anggaran Produksi Untuk Periode Lebih Dari Satu Bulan
Jika perusahaan ingin menyusun anggaran produksi lebih dari satu bulan, maka
terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan.
1. Persediaan akhir barang jadi disuatu bulan akan menjadi persediaan awal barang
jadi dibulan berikutnya.
2. Persediaan akhir barang jadi di bulan terakhir dalam satu periode akan menjadi
persediaan akhir barang jadi untuk anggaran produksi periode tersebut.
ILUSTRASI:
PT STE ingin menyusun anggaran produksi kuartal pertama ditahun 2013 (Januari-
Maret) untuk lampu LED Bohlam. Berikut ini adalah rencana penjualan unit LED
Bohlam untuk 3 bulan.

Penjualan Kuantitas
Bulan
LED Bohlam
Januari 2.200.000
Februari 1.650.000
Maret 2.750.000

Selama tahun 2013, PT STE indah ingin agar tingkat persediaan awal barang jadi
setiap bulannya adalah 400.000 unit. Jadi, jumlah persediaan akhir dan persediaan awal
barang jadi adalah tetap 400.000 unit.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun anggaran
produksi lampu LED untuk kuartal pertama tahun 2013.

Langkah 1
Menyusun format anggaran produksi dan memasukkan data-data penjualan selama bulan
Januari, Februari dan Maret 2013.

Anggaran Produksi
PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)
Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Januari Februari Maret
Penjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 400.000 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi

Anggaran Penjualan & Produksi | 20


Langkah 2
Menghitung barang jadi yang dibutuhkan untuk setiap bulan selama kuartal pertama
tahun 2013 dengan menjumlahkan penjualan setiap bulannya dengan persediaan akhir
barang jadi yang relevan. Menghitung total barag jadi yang akan diproduksi selama
kuartal pertama tahun 2013.

Anggaran Produksi
PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)
Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Januari Februari Maret
Penjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 2.600.000 2.050.000 3.150.000
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 400.000 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 2.200.000 1.650.000 2.750.000

C. KEBIJAKAN TINGKAT PRODUKSI


Ada dua kebijakan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah
barang yang akan diproduksi, yaitu kebijakan stabilisasi tingkat produksi dan kebijakan
stabilisasi tingkat persediaan.

Kebijakan Stabilisasi Produksi


Dalam menyusun anggaran produksi untuk periode lebih dari satu bulan, perusahaan
seringkali ingin memiliki jumlah produksi yang sama untuk setiap bulannya.
Pertimbangannya adalah :
1. Perusahaan ingin memperoleh biaya produksi yang sama setiap bulannya;
2. Jumlah pegawai pabrik cenderung tetap setiap bulannya, maka jumlah produksi
tiap bulan yang stabil akan lebih tepat digunakan.
3. Mesin akan berproduksi lebih efisien jika tingkat produksi barang stabil setiap
bulannya.

ILUSTRASI
PT STE menerapkan kebijakan stabilisasi produksi untuk menyusun anggaran produksi
produk Lampu LED Bohlam selama periode triwulan pertama 2013. Berikut ini adalah
data penjualan, persediaan awal dan akhir barang jadi selama bulan januari-maret 2013.

Anggaran Penjualan & Produksi | 21


Bulan Penjualan Unit
Januari 2.200.000
Februari 1.650.000
Maret 2.750.000

Nama Produk Persediaan Akhir (Maret) Persediaan Awal (Januari)


LED Bohlam 400.000 400.0000

Langkah 1
Menyusun format anggaran dan memasukkan data penjualan (unit).

PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)


Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Januari Februari Maret Total
Penjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000 6.600.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yg dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yg akan diproduksi

Langkah 2
Melengkapi kolom total dan membagi jumlah total produksi keseluruhan dengan jumlah
bulan dalam anggaran.

PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)


Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Januari Februari Maret Total
Penjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000 6.600.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yg dibutuhkan 7.000.000
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yg akan diproduksi 2.200.000 2.200.000 2.200.000 6.600.000

Langkah 3
Menotal barang jadi yang dibutuhkan dan melengkapinya.

Anggaran Penjualan & Produksi | 22


PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)
Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Januari Februari Maret Total
Penjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000 6.600.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 950.000 400.000 400.000
Jumlah barang jadi yg dibutuhkan 2.600.000 2.600.000 3.150.000 7.000.000
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 400.000 400.000 950.000 400.000
Jumlah barang jadi yg akan diproduksi 2.200.000 2.200.000 2.200.000 6.600.000

D. KEBIJAKAN STABILISASI TINGKAT PERSEDIAAN


Kebijakan stabilisasi persediaan dapat diterapkan untuk perusahaan yang tidak
menginginkan tingkat persediaan berfluktuasi secara berlebihan setiap periode yang
tercakup dalam anggaran.

ILUSTRASI:
PT STE menerapkan kebijakan stabilisasi tingkat persediaan untuk menentukan jumlah
produksi produknya untuk triwulan pertama 2013. Berikut adalah data penjualan
selengkapnya:

Bulan Penjualan Unit


Januari 2.200.000
Februari 1.650.000
Maret 2.750.000

Persediaan Akhir Persediaan Awal


500.000 350.000

Langkah 1
Menyusun format anggaran, memasukkan data penjualan dan menghitung jumlah tingkat
persediaan barang jadi setiap bulannya.

Anggaran Penjualan & Produksi | 23


PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)
Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Januari Februari Maret Total
Penjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000 6.600.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 500.000
Jumlah barang jadi yg dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 350.000 400.000 450.000
Jumlah barang jadi yg akan diproduksi

Langkah 2
Memasukkan persediaan akhir dengan ketentuan persediaan akhir suatu bulan akan
menjadi persediaan awal bulan berikutnya.

PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)


Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Januari Februari Maret Total
Penjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000 6.600.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 450.000 500.000
Jumlah barang jadi yg dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 350.000 400.000 450.000
Jumlah barang jadi yg akan diproduksi

Langkah 3
Menyelesaikan anggaran produksi dengan menghitung total barang jadi yang diperlukan
dan jumlah barang jadi yang aka diproduksi untuk bulan Januari-Maret 2013 dan secara
total selama 3 bulan.

PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)


Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013
Nama Produk: Lampu LED Bohlam
Januari Februari Maret Total
Penjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000 6.600.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 450.000 500.000 1.350.000
Jumlah barang jadi yg dibutuhkan 2.600.000 2.100.000 3.250.000 7.950.000
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 350.000 400.000 450.000 1.200.000
Jumlah barang jadi yg akan diproduksi 2.250.000 1.700.000 2.800.000 6.750.000

Anggaran Penjualan & Produksi | 24


Anggaran Penjualan & Produksi | 25

Anda mungkin juga menyukai