Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam pendiagnosaan penyakit akibat alergi obat, sering kali ditemukan adanya
kesalahan dalam menetapkan diagnosis. Sering kali pasien dengan alergi obat langsung
didiagnosa dengan Stevens-Johnson Syndrome, padahal kenyataannya reaksi akibat
erupsi atau alergi obat dengan Stevens-Johnson Syndrome memiliki gejala klinis yang
berbeda.
Stevens-Johnson Syndrom (SJS) merupakan suatu sindrom hipersensitivitas
kompleks imun yang menyerang lapisan kulit dan mukosa membran, hal ini dipicu oleh
reaksi obat yang menimbulkan efek merugikan yang sangat berat. Hal ini jarang sekali
terjadi, namun memiliki tingkat kematian yang tinggi. Insidensi dari SJS itu sendiri
adalah enam kasus berbanding satu juta populasi pertahunnya. Pada SJS gejala yang
timbul lebih berat seperti terjadinya ulkus atau nekrosis dan dapat muncul pada mukosa
tubuh seperti pada palatum bahkan mata. Sedangkan alergi akibat obat dapat berupa
gejala yang ringan seperti adanya eritema, edema ataupun dermatitis dengan disertai
pruritus yang sering kali muncul di daerah ekstremitas atau pada tubuh. Gejala pada
alergi obat yang ringan dapat menghilang dalam beberapa hari dan dapat sembuh
sendiri.

1.2 Batasan Masalah


Laporan kasus ini membahas mengenai epidemiologi, faktor risiko,
patogenesis, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosis, dan tatalaksana sindrom
steven jhonson pada anak.

1.3 Tujuan Penulisan


Laporan kasus ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
tentang kasus sindrom steven jhonson pada anak
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan dari laporan kasus ini berupa tinjauan kepustakaan yang
mengacu pada berbagai literatur termasuk buku teks dan artikel ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai